Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN EMOSI INDIVIDU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu:
Dra.Rahmulyani,M.Pd.,

Disusun
Oleh kelompok 4:

CHRISTIAN IMANUEL SINAGA ( 3233131050 )


NAZWA KHAIRANI ( 3232331001 )
DEVY KRISTINA SILABAN ( 3231131029 )

KELAS A
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan Puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Rahmulyani,M.Pd.,Kons
selaku dosen pengampu Perkembangan Peserta Didik yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data- data dalam pembuatan
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Perkembangan Emosi
Individu
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Medan, 20 September 2023

Kelompok

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Emosi Individu...........................................6
2.2 Aspek – Aspek Perkembangan Emosi Individu....................................6
2.3 Faktor Yang Mepengaruhi Perkembangan Emosi Individu..................7
2.4 Bentuk – Bentuk Emosi.........................................................................9
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja berada pada periode perkembangan yg bnyk masalah.pertumbuhan dan
perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan
lingkungan dan masyarakat serta org dewasa.masalah yg sering terjadi pada
perkembangan emosi individu adalah ketidakseimbangan antar
keduanya.pembelajaran kadang tidak selalu disukai oleh peserta didiknya sehingga
bnyk tujuan pembelajaran yg tdk tercapai.ini dilatarbelakangi oleh kurangnya
pemahaman dari individu akan perkembangan emosi dan jiwa si individu khususnya
remaja.sebab dalam usia remaja perubahan emosi dan psikologis Sangat pesat
sekali.Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini,sang
pendidikan kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan
pembelajaran yg tdk sesuai dengan kondisi perubahan yg ada pada remaja.kalau kita
melihat pada hakekat pendidikan yg merupakan suatu upaya mewariskan nilai,yg
akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dlm menjalani kehidupan,dan
sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia secara ekstrim
bahkan dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu
bangsa masyarakat,akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yg dijalani oleh
masyarakat.disinilah pendidik dituntut untuk mampu membawa peserta didik dengan
menerapkan proses pendidikan yang sesuai dengan kondisi kejiwaan peserta didik
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pekembangan emosi ?
2. Apa apa saja aspek yang mencakup pekembangan emosi?
3. Bagaimana faktor faktor genetik memengaruhi perkembangan emosi individu?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa apa saja pekermbangan Emosi
2. Untuk mengetahui aspek aspek perkembangan emosi.
3. Mengetahui faktor faktor genetik yang mempemgaruhi pekembangan emosi
individu.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Emosi Individu


Istilah emosi, menurut Golleman (1995), seorang pakar kecerdasan
emosional, makna tepatnya masih sangat membingungkan, baik dikalangan para
ahli psikologi maupun ahli filsafat dalam waktu selama lebih dari satu abad.
Emosi juga di maknai sebagai setiap kegiatan atau pergolakan
pikiran,perasaan,nafsu,setiap keadaan mental yang hebat yang meluap –
luap.Sementara itu, Chaplin (1989) dalam Dictionary of Psychology
mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang teransang dari organisme
mencakup perubahan-perubahan yang disadari yang mendalam sifatnya dari
perubahan perilaku. Perkembangan emosi individu mengacu pada perubahan
dan pertumbuhan perasaan dan reaksi emosional seseorang sepanjang hidup
mereka. Ini melibatkan bagaimana seseorang mengenali, mengatur, dan
mengungkapkan emosi mereka seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Faktor
seperti perkembangan otak, lingkungan sosial, pengalaman pribadi, dan
perkembangan sosial berperan dalam membentuk perkembangan emosi individu.

2.2 Aspek – Aspek Perkembangan Emosi Individu


• Pengenalan Emosi: Pada awal kehidupan, individu mulai mengenali berbagai
jenis emosi, seperti senang, sedih, marah, takut, dan lainnya.

• Regulasi Emosi: Selama perkembangan, individu belajar mengatur dan


mengelola emosi mereka dengan cara yang adaptif. Mereka belajar bagaimana
mengatasi stres, mengendalikan emosi negatif, dan mengembangkan strategi
untuk merasa lebih baik.

•Pengungkapan Emosi: Individu belajar bagaimana mengungkapkan emosi kepada


orang lain dengan cara yang sesuai dengan norma sosial dan budaya. Ini
melibatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan perasaan dan memahami cara
lain bereaksi terhadap ekspresi emosi.

• Empati: Selama perkembangan, kemampuan untuk merasakan dan memahami


emosi orang lain juga berkembang. Individu belajar berempati dan
mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan mereka untuk
merasakan perasaan orang lain.

• Pengembangan Identitas Emosional: Seiring bertambahnya usia, individu mulai


membentuk identitas emosional yang lebih kompleks. Mereka mengenali
preferensi emosional mereka sendiri, nilai-nilai, dan apa yang membuat mereka
bahagia.

• Keterlibatan Sosial: Perkembangan emosi juga terkait dengan interaksi sosial.


Individu belajar tentang dinamika sosial, bagaimana berinteraksi dengan orang
lain, dan bagaimana mengelola konflik emosional dalam hubungan.

• Pengaruh Budaya dan Lingkungan: Faktor-faktor budaya, lingkungan keluarga,


dan pengalaman hidup memainkan peran penting dalam membentuk
perkembangan emosi individu.

• Perkembangan Neuropsikologis: Perubahan dalam struktur otak juga


mempengaruhi perkembangan emosi. Bagian otak yang terlibat dalam pengaturan
emosi, seperti amigdala dan prefrontal cortex, mengalami perkembangan
sepanjang masa kanak-kanak dan remaja.

• Perkembangan Selama Rentang Usia: Perkembangan emosi berlangsung


sepanjang seluruh rentang usia, dari masa kanak-kanak hingga dewasa dan usia
lanjut. Setiap tahap kehidupan memiliki tantangan dan perubahan emosional yang
unik.

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Individu


• Faktor Usia: Emosi seseorang cenderung berkembang seiring bertambahnya
usia. Anak-anak biasanya mengalami perkembangan emosi yang cepat, sedangkan
pada masa remaja dan dewasa muda, mereka dapat mengalami perubahan
signifikan dalam mengelola emosi.

• Pengalaman Pribadi: Pengalaman hidup, termasuk kegembiraan, kegagalan, atau


trauma, dapat memengaruhi perkembangan emosi seseorang. Individu belajar
mengatasi emosi melalui pengalaman ini.

• Pendidikan dan Lingkungan Keluarga: Pola emosi juga dipengaruhi oleh


pendidikan dan lingkungan keluarga. Cara orang tua atau peran penting lainnya
dalam kehidupan individu mengelola dan mengekspresikan emosi dapat
membentuk pola perilaku emosional.

• Genetika: Ada komponen genetik dalam perkembangan emosi. Beberapa


individu mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk merespons emosi secara
tertentu.
• Kecerdasan Emosional: Kemampuan untuk memahami, mengelola, dan
menggunakan emosi (dikenal sebagai kecerdasan emosional) dapat berkembang
sepanjang hidup. Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali emosi dalam diri
sendiri dan orang lain.

• Pengaruh Budaya dan Sosial: Budaya dan masyarakat tempat individu tinggal
juga berperan dalam perkembangan emosi. Nilai-nilai, norma sosial, dan
ekspektasi sosial dapat mempengaruhi cara individu merespons emosi.

• Kesehatan Mental: Kesehatan mental yang baik sangat penting untuk


perkembangan emosi yang sehat. Gangguan mental dapat memengaruhi cara
seseorang mengalami dan mengelola
emosi.

Faktor-faktor genetik memainkan peran penting dalam pengembangan emosi


individu. Beberapa cara bagaimana faktor genetik memengaruhi emosi
melibatkan:

1.Warisan Genetik: Individu mewarisi sejumlah gen dari orangtua mereka yang
dapat memengaruhi regulasi emosi. Gen-gen ini dapat memengaruhi
neurotransmitter, reseptor otak, dan jalur neurologis yang terlibat dalam
pengaturan emosi.

2.Rentang Emosi: Kecenderungan untuk merespons berbagai jenis emosi, seperti


tingkat respons terhadap stres atau yg kecenderungan untuk mengalami emosi
positif atau negatif, dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.

3.Kebutuhan Terhadap Stimulasi Emosional: Gen-gen tertentu dapat memengaruhi


kebutuhan seseorang terhadap tingkat stimulasi emosional yang berbeda.
Beberapa individu mungkin lebih rentan terhadap merasa bosan atau tidak puas
emosional.

4.Risiko Gangguan Mood: Beberapa gangguan mood, seperti depresi dan bipolar,
memiliki komponen genetik yang kuat. Jika ada riwayat keluarga dengan
gangguan semacam itu, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengembangkan gangguan serupa.

5.Namun, penting untuk diingat bahwa genetika hanyalah salah satu faktor dalam
pengembangan emosi individu. Pengalaman, lingkungan sosial, pola pikir, dan
faktor lain juga memainkan peran kunci dalam membentuk emosi seseorang.
Kombinasi faktor-faktor ini bersama-sama berkontribusi pada keunikan emosi
setiap individu.
2.4 Bentuk – Bentuk Emosi

a. Amarah
Emosi marah merupakan suatu pemberontakan dari dalam diri ketika
mendapatkan sesuatu yang tidak sepantasnya kita terima. Marah dapat dikatakan
pula sebagai bentuk ekspresi diri. Greenberg dan Watson menyatakan bahwa
emosi marah tidak dapat dikatakan sesuatu ekspresi yang negatif atau positif
dalam tingkatan wajar.

b. Kesedihan
Kesedihan atau nelangsa adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak
beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih, manusia sering menjadi
lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri.

c. Rasa Takut
Rasa takut diartikan sebagai reaksi kejiwaan yang berhubungan dengan hati nurani
yang dapat timbul bersama gejala-gejala jasmaniah. Rasa takut muncul karena kita
mengetahui penyebabnya. Biasanya rasa takut yang dialami seseorang itu ketika ia
mendapatkan ancaman.

d. Kenikmatan
Kenikmatan mengacu pada pengalaman yang terasa baik, dan melibatkan
kenikmatan atau kesenangan akan sesuatu. Kenikmatan adalah kebalikan dari rasa
sakit atau penderitaan, yang merupakan bentuk perasaan buruk.

e. Cinta
Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga
dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor
pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi
semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang

f. Terkejut
Keterkejutan atau kekagetan adalah suatu kondisi emosi sesaat yang disebabkan
oleh timbulnya peristiwa yang tidak disangka. Kekagetan dapat terwujud dengan
ekspresi wajah seperti menaikkan alis mata, mengerutkan dahi, membuka lebar
kelopak mata, atau membuka rahang hingga bibir dan gigi terpisah

g. malu
Malu adalah salah satu bentuk emosi yang termasuk dalam kategori self-
conscious emotions, karena melibatkan perhatian dan fokus individu pada dirinya
(self) dengan melibatkan proses kognisi, afek, sensasi, perilaku dan impuls yang
kompleks

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia yang selalu bertumbuh dan berkembang sejak masa prenatal
merupakan suatu anugerah sang Mahakuasa kita sebagai makhluk yang lemah
sudah semestinya selalu bersyukur kepada-Nya.Perkembangan emosi adalah
momen dimana setiap manusia pasti mengalaminya setiap tahapan perkembangan
emosi memiliki beberapa masalah.Hal itu wajar karena logikanya ketika kita akan
naik kelas maka aka nada ujian terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku pada
perkembangan emosi Tapi, setiap masalah yang ada didunia ini pasti ada solusinya
Jadi, tinggal bagaimana cara kita menyikapi masalah. Dalam perkembangan emosi
yang dialami ketika menjadi anak,remaja, usia lanjut, serta ABK membuat
seseorang yang memiliki kematangan yaitu orang dewasa harus mengerti dan mau
membantu.

3.2 Saran
Setiap tahapan perkembangan sebaiknya harus ada pendampingan dan seorang
penasehat yaitu orang tua dan guru.Keduanya merupakan kunci seorang anak
dalam meraih kematangan emosi, maka dari itu mereka harus peduli dan peka
dalam mengamati perkembangan emosi anak.Dengan makalah ini setidaknya kita
dapat mengetahui gambaran umum dan sederhana bagaimana perkembangan
emosi seseorang sehingga kita dapat mengatasi serta menemukan bagaimana cara
yang terbaik dalam menghadapi nya

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. (2006). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (1996). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______, (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, B. (2005). Metodelogi Penelitian Kuantitatif (komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya). Jakarta: Kencana.
Darwis, M. H. (2006). Emosi Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi
Manusia di dalam Al-Qur'an. Jakarta : Erlangga.
Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21, Kritik MI, EI, SQ, AQ &
Successful Intelligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta.
Goleman, D. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa, S. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Perkembangan Sepanjang
rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
_______, (1997). Perkembangan Anak, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
JP, C. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kerlinger, F. N. (1990). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai