Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
KETIDAKBERDAYAAN
DAN KEPUTUSASAAN

KEL.10

Dosen Pengampu :
 
Ns. Zuhriya Meilita, S.Kep, M.Kep
PENGERTIAN
KETIDAKBERDAYAAN

Menurut Townsend (2009), ketidakberdayaan di mana


individu dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol
yang diekspresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal.
Kondisi depresi merupakan salah satu masalah yang berakibat
pada konsisi psikososial dengan ketidakberdayaan. Kondisi
ketidakberdayaan pada individu terjadi bila individu tidak dapat
mengatasi solusi dari masalahnya, sehingga individu percaya hal
tersebut diluar kendalinya untuk mencapai solusi tersebut.
Ketidakberdayaan sering dipersepsikan secara subyektif
dengan ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan dan
ketidakmampuan untuk mengontrol perasaan emosional (Yusuf &
Wardani, 2015).
Ketidakberdayaan disebabkan karena kurangnya
pengetahuan, ketidakadekuatan koping sebelumnya
(seperti : Depresi), serta kurangnya kesempatan dalam
membuat keputusan (Novi, 2017). Faktor yang
berhubungan dengan ketidakberdayaan menurut (Novi,
2017) yaitu:
PENYEBAB
KETIDAK a. Kesehatan lingkungan : hilangnya privasidan kontrol
terhadap terapi
BERDAYAAN b. Hubungan interpersonal : penyalahgunaan kekuasaan
dan hubunganyang kasar.
c. Penyakit yang berhubungan dengan rejimen : penyakit
kronis atau yang melemahkan kondisi. Hal tersebut
menyebabkan seseorangtidak dapat melakukan kegiatan
aktivitas fisik dan juga tidak mampu melaksanakan
tanggung jawab serta menjalankan perannya.
PATOFISIOLOGI
KETIDAKBERDAYAAN

 Pada patafisiologi dengan masalah ketidakberdayaan


saat ini belumdapat diketahui secara pasti, namun jika
dilakukan analisis dari proses terjadinya
ketidakberdayaan berasal dari seseorang individu yang
tidak mampu mengatasi suatu masalah sehingga
menyebabkan stress yang hal tersebut diawali dalam
perubahan dalam respon otak yang menafsirkan
perubahan didalam otak.
TANDA DAN GEJALA

1. Batasan kararakteristik SDKI :


a. Mayor
Subjektif : Menyatakan frustasi atau tidak mampu
melaksanakan aktivitas sebelumnya
Objektif : Bergantung pada orang lain

b. minor
Subjektif : Merasa diasingkan, Menyatakan keraguan
tentang kinerja peran, Menyatakan kurang kontrol, Menyatakan
rasa malu dan Merasa tertekan (depresi).
2. Batasan Karakteristik Klien Dengan Ketidakberdayaan
a.rendah
b.sedang
c.berat
Jenis-jenis Ketidakberdayaan

1. Ketidakberdayaan situasional, ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan mungkin
berlangsung singkat.

2. Ketidakberdayaan dasar, ketidakberdayaan yang bersifat meyebar, mempengaruhi tujuan, gaya hidup, dan
hubungan.

JENIS- Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberdayaan

1.Predisposisi

JENIS& Faktor predisposes merupakan suatu faktor resiko yang menjadi sumber utama stress dan memiliki pengaruh dalam
tipe dan sumber individu untuk menghadapi stress secara biologois, psikologis dan social budaya. Faktor
predisposisi tersebut antara lain :

FAKTOR
 Biologis

 Psikologis

KETIDAK
 Sosial Budaya

2. Faktor presipitasi

BERDAYAAN
Faktor presipitasi merupakan suatu kondisi internal seorang pasien dimana pasien tersebut kkurang dapat
menerima perubahan fisiknya dan psikologis yang telah terjadi. Kondisi eksternal biasanya dari pihak keluarga dan
masyarakat kurang mendukung (Sarani, 2021). Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan faktor presipitasi yang
akan timbul ketidakbaerdayaan antara lain :

 Biologis

 Psikologis

 Sosial Budaya
a. Antidepresan trisiklik (ATS), antidepresan
PENATALAK pertama yang sedang diteliti mendalam, secara
konsisten lebih efektif dibandingkan plasebo baik
SANAAN dalam mengurangi kompleks gejala gangguan
KETIDAK depresi.
BERDAYAAN  Terapi perilaku, terapi perilaku-kognitif, dan terapi
interpersonal secara substansial
ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKBERDAYAAN
 Pengkajian

1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat sekarang
 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakberdayaan (D.0092)
Definisi : Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil
secarasignifikan; persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang.
Penyebab:
- Program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka Panjang
Lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan

DIAGNOSA
- Interaksi interpersonal tidak memuaskan
 Gejala Tanda mayor
1) Subjektif : Menyatakan Frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktifitas sebelumnya

KEPERWAT 2) Objektif : Bergantung pada orang lain


 Gejala Tanda minor

AN
1) Subjektif : Merasa di asingkan, menyatakan kurang control, menyatakan rasa malu
merasa tertekan(depresi)
2) Objektif : Tidak berpartisipasi dalam perawatan dan pengasingan
 Kondisi Klinis Terkait :
1. Diagnosis yang tidak terduga atau baru
2. Peristiwa traumatis
3. Diagosis penyakit kronis
4. Diagnosis penyakit terminal
5. Rawat Inap
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (SIKI DPP
PPNI, 2016).

 A. Keberdayaan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keberdayaan meningkat


Keberdayaan (L.09071)

Dengan Kriteria hasil :

1. Ekspektasi Meningkat

2. Verbalisasi melaksanakan aktivitas meningkat

INTERVENSI
3. Verbalisasi keyakinan tentang kinerja peran meningkat

4. Berpartisipasi dalam perawatan meningkat

KEPERAWATAN 5.

6.
Verbalisasi ketergantungan pada orang lain menurun

Pernyataan kurang kontrol menurun

7. Pernyataan rasa malu menurun

8. Perasaan tertekan (depresi) menurun

9. Pengasingan menurun

 Rencana Tindakannya : Promosi Harapan (I.09307)

1. Observasi

2. Terapeutik

3. edukasi 
Implementasi Keperawatan yang disaranka pada Diagnosa
Keperawatan Ketidakberdayaan menurut keliat dkk,
2015
 Tindakan Keperawatan

 Kaji tanda dan gejala ketidakberdayaan


 Jelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan
IMPLEMENTASI  Latih cara mengendalikan situasi dengan diskusikan stiuasi
hidup yang tidak dapat dikendalikan
 Diskusikan situasi hidup yang dapat dikendalikan,
 Latih cara cara mengendalikan situasi hidup yang dapat
dikendalikan, beri penguatan dan pujian.
Evaluasi dari pemberian terapi realita yakni klien mampu
menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi
ketidakberdayaan dengan data objektif subjek penelitian
mengatakan mampu melaksanakan aktivitas sebelumnya,
merasa dianggap, menyatakan keyakiinan peran,

EVALUASI
menyatakan dapat mengontrol diri dan merasa tidak
tertekan dan data objektif dapat melaksanakan aktivitas
secara mandiri dan mampu berpartisipasi dalam
perawatan..
PENGERTIAN
KEPUTUSASAAN

 Department of Health menyatakan bahwa keputusasaan


merupakan kondis subjektif yang ditandai dengan individu
memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada
alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisan
energi demi kepentingannya sendiri (Department of Health,
2010 dalam Zaini 2019. p. 681 fadi dapat juga diartikan
bahwa keputusasaan adalah kondisi saat seseorang sudah
kehilangan asa atau harapan dan memandang bahwa sudah
tidak ada jalan lan selungga menyebabkan individu tersebut
tidak sanggup untuk menggunakan energinya untuk
kepentingannya senders.
PENYEBAB KEPUTUSASAAN
 Beberapa faktor yang terkait dengan keputusasaan yaitu perasaan terbuang, adanya penurunan kondisi
psikologis, kehlangan kepercayaan pada kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan pada nilai penting,
stres jangka panjang, serta pembatasan aktivitas jangka panjang yang mengakibatkan isolasi sosial (Zaini.
2019, p. 68).
 Berdasarkan aspek biologis, psikologs, dan social

TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala keputusasaan yang di alami klien dapat dikaji dari ungkapan klien terhadap situasi kehidupannya
tanpa harapan dan terasa hampa saya tidak dapat melakukan sesuatu), sering mengeluh dan tampak murung tampak
kurang bicara atau tidak mau bicara sama sekali, menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul, menarik diri dari
lingkungan, kontak mata kurang, mengangkat bahu tanda masa bodoh, nampak selalu murung atau blue mood
menunjukkan gejala fisk kecemasan (takikardia. takipneu), menurun atau tidak adanya selera makan. peningkatan
waktu tidur, penurunan keterlibatan dalam perawatan, bersikap pasif dalam menerima perawatan, penurunan
keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna.
PENATALAKSAAN
 

 Psiko farmako

 Psikoterapi

1. Psikoterapi suportif
2. Pukoterapi re duktif
3. Pokoterapi rekonstruktif
4. Pokuterapi kognitif
5. Prikoterapi perilaku
 Terapi psikososial

 Terapi psikoreligius
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPUTUS ASAAN
 Pengkajian

1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat sekarang
1. Keputusasaan (D.0088)
Definisi : kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak tersediaya alternatif
pemecahan pada masalah yang dihadapi.

Penyebab :
- Stres jangka panjang
- Penurunan kondisi psikologis
- Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
- Kehilangan kepercayaan pada nilai nilai penting
- Pembatasan aktifitas jangka panjang
- Pengasingan
Gejala tanda mayor :

DIAGNOSA 1) Subjektif : mengungkapkan keputusasaan

KEPERAWATAN 2) Objektif : berperilaku pasif

Gejala tanda minor :

3) Subjektif : sulit tidur, selera makan menurun

4) Objektif : afek datar, kurang inisiatif, meninggalkan lawan bicara, kurang teribat dalam aktifitas
perawatan, mengangkat bahu sebagai respon lawan bicara.

Kondisi klinis terkait :

1. Penyakit kronis

2. Penyakit terminal

3. Penyakit yang tidak dapat disembuhkan


  
Intervensi keperawatan adalah egala treatment yang
dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
INTERVENSI pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran
(outcome) yang diharapkan (SIKI DPP PPNI, 2016).
 
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Ekspetasi meningkat
 Harapan (L.09068)
 Dengan kriteria hasil:
1. Selera makan meningka
2. Inisiatif meningkat
3. Minat komunikasi verbal meningkat
4. Verbalisasi keputusasaan menurun
5. Perilaku pasif menurun
6. Afek datar menurun
7. Mengangkat bahu saat bicara menurun

HARAPAN
8. Pola tidur membaik
 Rencana tindakan : Dukungan Emosional (I.09256)
 (Observasi)
 -Identifikasi fungsi marah, frustrasi, dan amuk bagi pasien
 -Identifikasi hal yang telah memicu emosi
 (Terapeutik)
 -Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
 -Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
 -Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis. merangkul, menepuk-nepuk) -Tetap bersama pasien
dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
 -Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau Lelah

 (Edukasi)
 -Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
 -Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis. ansietas, marah, sedih)
 -Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa digunakan
 -Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
 (Kolaborasi)
 -Rujuk untuk konseling, jika perlu
 Tindakan Keperawatan

 Kaji tanda dan gejala Keputusasaan


 Jelaskan proses terjadinya keputusasaan
.  Latih cara mengendalikan situasi dengan diskusikan
IMPLEMENTASI stiuasi hidup yang tidak dapat dikendalikan
 Diskusikan situasi hidup yang dapat dikendalikan,
 Latih cara cara mengendalikan situasi hidup yang
dapat dikendalikan, beri penguatan dan pujian.
 Evaluasi dari pemberian terapi realita yakni klien
mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk
mengurangi keputusasaan dengan data objektif subjek

EVALUASI penelitian mengatakan mampu melaksanakan aktivitas


sebelumnya, merasa dianggap, menyatakan keyakiinan
peran, menyatakan dapat mengontrol diri dan merasa
tidak tertekan dan data objektif dapat melaksanakan
aktivitas secara mandiri dan mampu berpartisipasi
dalam perawatan.
 Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu bahwa segala

KESIMPULA
tindakannya tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana
individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan
yang baru dirasakan.
 Sedangkan keputusasaan adalah kondisi saat seseorang sudah

N
kehilangan asa atau harapan dan memandang bahwa sudah tidak ada
jalan lain sehingga menyebabkan individu tersebut tidak sanggup
untuk menggunakan energinya untuk kepentingannya
sendiri.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

 Kelompok 10
 Najwa fadilah
 Salwa sabrina nurfatihah
 Tia tri amanda

Anda mungkin juga menyukai