Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

KETIDAKBERDAYAAN DAN
KEPUTUSASAAN

SARWOKO, S.Ag, S.Kep, Ns, M.Kes

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


Definisi Ketidakberdayaan
 (Dryer, 2007): suatu hal yang dapat diklasifikasikan dalam persepsi
subjektif dan dapat diamati secara objektif yang menunjukan merasa
kurang dapat mengontrol keadaan atau perasaan bahwa sesuatu
yang dilakukan tidak dapat mempengaruhi hasil.
 Carpenito& Moyet (2009): merupakan keadaan kehilangan kontrol
personal terhadap kejadian atau situasi yang mempengaruhi tujuan
dan gaya hidup.
 Doenges (2008): persepsi yang menyatakan bahwa apa yang
dilakukan tidak memiliki efek signifikan terhadap hasil atau keadaan
kehilangan kontrol terhadap situasi atau kejadian yang terjadi.
 (NANDA International, 2015): pengalaman yang menyebabkan
kehilangan kontrol terhadap situasi termasuk persepsi bahwa aksi
yang dilakukan tidak dapat mempengaruhi hasil.
 Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakberdayaan merupakan
persepsi individu yang memandang bahwa dirinya tidak dapat
melakukan sesuatu yang signifikan atau tidak dapat merubah
terhadap suatu keadaan.
PS Sarjana Keperawatan STIKes EU
Tanda dan Gejala
 Ketidakberdayaan ditandai dengan pengungkapan kata-kata yang
menyatakan tidak memiliki kemampuan mengendalikan situasi, tidak
dapat menghasilkan sesuatu, frustasi dan ketidakpuasan terhadap
aktivitas atau tugas, mengungkapkan keragu-raguan,
ketidakmampuan melakukan perawatan diri, tidak berpartisipasi
terhadap pengambilan keputusan, enggan mengungkapkan
perasaan, ketergantungan yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah serta gagal
mempertahankan ide. Tanda-tanda yang diungkapkan secara
langsung merupakan tanda secara subjektif. Selain itu, secara
objektif orang yang mengalami ketidakberdayaan akan menunjukan
sikap apatis dan pasif, ekspresi muka murung, bicara dan gerakan
lambat, tidur berlebihan, nafsu makan tidak ada serta menghindari
orang lain (Standar Asuhan Keperawatan, 2011).

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


Tanda dan Gejala
 Doenges (2008) membagi ketidakberdayaan menjadi tiga kategori
berdasarkan tanda dan gejala yang muncul:
• Ketidakberdayaan rendah. Orang yang mengalami ketidak
berdayaan rendah akan menunjukkan ekspresi yang tidak
menentu dan level energi yang fluktuatif, serta tampak pasif.
• Ketidakberdayaan sedang ditandai dengan ekspresi tidak puas
dan frustasi karena tidak dapat melakukan tanggungjawab dan
tugas, memiliki ketakukan diasingkan oleh caregiver, ragu-ragu
dalam menyampaikan kemarahan, rasa bersalah dan perasaan
yang sebenarnya dirasakan. Jika dilakukan observasi, orang
yang mengalami ketidakberdayaan akan menunjukkan sikap
bergantung pada orang lain, tidak memiliki keinginan untuk
mencari informasi mengenai kondisinya, tidak ikut berpartisipasi
dalam perawatan dan tidak dapat melakukan perawatan mandiri.
• Ketidakberdayaan tingkat berat yang ditandai dengan ekspresi
verbal yang menunjukan tidak memiliki kuasa dan kontrol
terhadap lingkungan, merasa depresi terhadap perburukan
kondisi fisik, apatis, menangis dan menarik diri.
PS Sarjana Keperawatan STIKes EU
Tanda dan Gejala
 (Carpenito, 2009): data mayor pendukung (menyatakan tidak
berdaya, terjebak dalam situasi hidup yang negatif dan merasa
sengsara, menunjukan ketidakpuasan dalam mengontrol situasi
(seperti pekerjaan, penyakit, prognosis, perawatan dan
penyembuhan) yang mempengaruhi tujuan dan gaya hidup menjadi
negative). Data pasif (marah, ketergantungan, merasa diasingkan,
ansietas, depresi dan sangat sensitive).
Data mayor dan minor harus saling melengkapi guna mendukung
penegakkan diagnosis ketidakberdayaan.

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


Etiologi Ketidakberdayaaan

Carpenito & Moyet (2009) membagi etiologi


ketidakberdayaan menjadi tiga:
Patofisiologi;
Situasional;
Maturasional.

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


Etiologi Ketidakberdayaaan Carpenito & Moyet (2009)

Patofisiologi, ketidakberdayaan dapat muncul karena


proses penyakit akut dan kronis, seperti ketidakmampuan
mengomunikasikan sakitnya, ketidakmampuan melakukan
aktivitas fisik, ketidakmampuan mengerjakan peran dan
tanggungjawabnya, kelemahan karena penyakit dan
penyakit yang disebabkan kemunduran mental.
Situasional yang dapat menyebabkan ketidakberdayaan
dapat berupa perubahan personal dan lingkungan seperti
hospitalisasi, peningkatan ketakutan, menerima masukan
negatif.
Maturasional, proses pendewasaan menjadi remaja/
dewasa atau berubah menjadi lansia, serta kehilangan
(pemecatan, defisit sensori, kehilangan uang dan orang
terdekat).
PS Sarjana Keperawatan STIKes EU
Intervensi Untuk Ketidakberdayaan

Dochterman & Bulecheck (2004 dalam Dryer,


2007): mengurangi ketidakberdayaan adalah dengan
membantu klien meningkatkan harga diri, yaitu
dengan mengungkapkan perkataan yang mengandung
pujian.
Dryer (2007) tindakan yang dapat dilakukan adalah
bantu klien menentukan tujuan realistis yang dapat
dicapai klien serta menerima diri yang membutuhkan
bantuan orang lain.
PS Sarjana Keperawatan STIKes EU
Intervensi Untuk Ketidakberdayaan

1. Melakukan pengkajian faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi terhadap


munculnya ketidakberdayaann. Kurang pengetahuan, riwayat koping inadekuat,
ketidaktepatan pengambilan keputusan
2. Jika memungkinkan, hilangkan faktor-faktor tersebut. Cara untuk menghilangkan
faktor-faktor tersebut adalah dengan meningkatkan komunikasi, jelaskan semua
peraturan, prosedur dan pilihan untuk klien, luangkan waktu 10 hingga 15 menit
untuk berkomunikasi dengan klien, menjadi pendengar aktif bagi klien dan keluarga.
3. Memberi kesempatan pada klien untuk mengontrol ketidakberdayaan, yaitu izinkan
klien memanipulasi lingkungan sekitarnya jika dirumah sakit klien disarankan untuk
membawa barang pribadi dari rumah, diskusikan rencana harian klien dan biarkan
klien melaksanakannya, tingkatkan kesempatan klien mengambil keputusan, berikan
kesempatan klien dan keluarga mengungkapkan perasaannya, buat tujuan jangka
pendek yang realistik bagi klien, berikan pujian, biarkan hal positif yang klien miliki
menjadi fokus perhatian serta berikan klien kesempatan untuk mengetahui hasil dari
kegiatannya.

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


Intervensi Untuk Ketidakberdayaan
Standar Asuhan Keperawatan Diagnosis Fisik dan
Psikososial (2012) yang disusun oleh Tim Spesialis
Keperawatan Jiwa menjelaskan bahwa terdapat dua
intervensi ners yang dapat dilakukan untuk klien dengan
ketidakberdayaan. Intervensi pertama untuk pasien yaitu
pengkajian ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif.
Kedua, evaluasi ketidakberdayaan, manfaat
mengembangkan harapan positif (afirmasi) dan latihan
mengontrol perasaan ketidakberdayaan. Selain klien,
perawat juga hendaknya melakukan intervensi keluarga.
Intervensi keluarga yang dapat dilakukan adalah
memberikan penjelasan mengenai kondisi klien dan cara
merawat, serta melakukan evaluasi terhadap peran
tersebut.
PS Sarjana Keperawatan STIKes EU
TERIMA KASIH

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU


BUAT ASKEP KEPUTUSASAAN
PERTEMUAN YG AKAN DATANG
POST TEST DUA MATERI;
ASKEP ANSIETAS-KEHILANGAN
KETIDAKBERDAYAAN-
KEPUTUSASAAN

PS Sarjana Keperawatan STIKes EU

Anda mungkin juga menyukai