DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1.Anwar Suwarna : 202113005
2.Deti Novitasari : 202113007
3.Lenny Agushartati : 202113016
4.Septia Lesmana : 202113023
BAB 1
PENDAHULUAN
• Stresor kehidupan semakin meningkat. Individu diharuskan untuk menghadapi stresor tersebut dengan
kemampuan koping yang dimiliki. Ketika terjadi ketidakadekuatan koping yang adaptif, maka dapat
mengarah pada perilaku yang menyimpang (Widianti, 2007)
• Koping yang tidak efektif dapat mengarahkan kepada suatu kondisi ketidakberdayaan.
• Pada ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi terhadap masalahnya, tetapi percaya bahwa hal
tersebut di luar kendalinya untuk mencapai solusi tersebut.
• Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke keputusasaan.
PENGERTIAN
• Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu bahwa segala tindakannya tidak akan mendapatkan hasil
atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang
baru dirasakan.
• Menurut Wilkinson (2007) ketidakberdayaan merupakan persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang penggendalian yang dirasakan terhadap situasi terakhir atau
yang baru saja terjadi
• menurut Carpenito-Moyet (2007) ketidakberdayaan merupakan keadaan ketika seseorang individu atau
kelompok merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
PENYEBAB
• Ketidakberdayaan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, ketidak adekuatan koping sebelumnya (seperti
: depresi), serta kurangnya kesempatan untuk membuat keputusan (Carpenito, 2009).
• Faktor terkait ketidakberdayaan menurut Doenges, Townsend, M, (2008) yaitu:
• 1) Kesehatan lingkungan: hilangnya privasi, milik pribadi dan kontrol terhadap terapi
• 3) Penyakit yang berhubungan dengan rejimen: penyakit kronis atau yang melemahkan kondisi.
9) Gagal mempertahankan pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika mendapat perlawanan
Batasan Karakteristik Klien Dengan Ketidakberdayaan
• Menurut NANDA (2011) dan Wilkinson (2007) ketidakberdayaan yang dialami klien dapat terdiri dari tiga
tingkatan antara lain
• RENDAH Klien mengungkapkan ketidakpastian tentang fluktuasi tingkat energi dan bersikap pasif.
• SEDANG
Klien mengalami ketergantungan pada orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah.
Klien tidak melakukan praktik perawatan diri ketika ditantang.
Klien tidak ikut memantau kemajuan pengobatan.
Klien menunjukkan ekspresi ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan melakukan aktivitas atau tugas sebelumnya.
Klien tidak mengungkapkan perasaan sebenarnya
Klien menujukkan ekspresi keraguan tentang performa peran.
• BERAT
Klien menunjukkan sikap apatis, depresi terhadap perburukan fisik yang terjadi dengan mengabaikan
kepatuhan pasien terhadap program pengobatan dan menyatakan tidak memiliki kendali (terhadap
perawatan diri, situasi, dan hasil).
Jenis-jenis ketidakberdayaan