Anda di halaman 1dari 11

Skenario 5: Tuan Geri yang Selalu Minta

Makan
● Tuan Geri, 75 tahun, dibawa oleh
keluarganya ke poli geriatri rumah sakit.
Keluarga mengatakan bahwa Tuan Geri
sering emosi, susah diarahkan, dan
sering lupa bahwa ia telah
makansehingga ketika keluarga
melarangnya makan ia menjadi marah
dan merasa keluarga tidak
menyayanginya. Ia sering bertanya
berulang-ulang dan sering pergi keluar
rumah bahkan pernah tersesat. Sejak
saat itu, ia cenderung dipaksa tinggal di
rumah. Ia terkadang sedih, diam, malas
beraktifitas, dan tidak stabil saat
berjalan. Keluarga menjelaskan Tuan
Geri pernah bicara ngawur saat demam
beberapa hari yang lalu.
● Di poli geriatri, Tn Geri ditatalaksana
oleh dokter penyakit dalam, neurologi,
psikiatri, dan rehabilitasi medik. Dokter
memberikan dosis obat yang rasional,
psikoterapi, psikoedukasi keluarga.
Dokter mengatakan pemberian obat
harus dengan pengawasan dokter
karena minum banyak obat bisa
memperburuk kondisi pasien. Keluarga
khawatir jika kondisi Tuan Geri seperti
teman Tuan Geriyang hanya berbaring
di kasur, buang air kecil tidak terkontrol,
sehingga mengalami lecet di bokong.
Teman Tuan Geri menjalani fisioterapi
walaupun kemajuannya lambat.
● Bagaimana Anda menjelaskan apa yang
terjadi pada Tuan Geri dan temannya?

TERMINOLOGI
1.Geriatri
2. psikoterapi
3. psikoedukasi
4. fisioterapi

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa Tuan Geri sering emosi, susah
diarahkan, dan sering lupa?
2. Apakah terdapat hubungan antara usia
dengan keluhan yang dialami Tuan Geri?
3. Mengapa Tuan Geri bisa mengalami
sedih, diam, malas beraktivitas, dan tidak
stabil berjalan?
Sedih, Diam, dan malas beraktivitas
Termasuk salah satu gejala depresi..
● Depresi adalah perasaan sedih dan
tertekan yang menetap.
● Perasaan tertekan sedemikian beratnya
dapat menyebabkan yang bersangkutan
tak dapat melaksanakan fungsi sehari –
hari.
● Lanjut Usia sering menderita depresi
karena banyak mengalami kemunduran
/kehilangan seperti kehilangan
pekerjaan, penurunan kemampuan fisik,
kehilangan harga diri, kematian atau
kehilangan pasangan hidup/ kerabat/
keluarga dekat, kepergian anak-anak.
● Sehingga Pasien akan merasa
kesepian, kehilangan sesuatu yang
dicintai (lost of love object), ada
perasaan kosong/hampa, pesimis, kuatir
masa depan, tak ada kepuasaan hidup,
merasa hidupnya tidak bahagia, satu
atau lebih gejala fisik (lelah, nyeri). Pada
akhirnya pasien bisa jadi kehilangan
minat akan hal-hal yang menjadi
kebiasaannya. Iritabilitas (cepat marah,
cepat tersinggung).
kadang-kadang merupakan masalah
yang dikemukakan. Skrining depresi
dapat dilakukan dengan instrumen
Geriactric Depresion Scale (GDS).
Malas beraktivitas, tdk Stabil berjalan
● Seiring memasuki usia tua, kekuatan
fisik pun semakin melemah. Hal ini bisa
membuat lansia sulit mempertahankan
posisi dan keseimbangan tubuh. Selain
itu, lansia juga kerap mengalami
penurunan kualitas penglihatan dan
gangguan pendengaran. Hal ini bisa
membuat para lansia dengan sindrom
geriatri mudah terjatuh dan mengalami
cedera atau terluka.
● Berikut beberapa penyebab keluhan
tersebut:
Gangguan otot berupa nyeri otot atau rasa
sakit yang muncul pada bagian tubuh yang
mendukung gerak. Kondisi ini dapat dialami
oleh semua orang.
- Nyeri otot biasanya terkait dengan
kondisi medis yang mempengaruhi
metabolisme otot, terlalu banyak
beraktivitas, cedera dari olahraga dan /
bekerja.
- Penyakit yang dapat menyebabkan
nyeri otot diantaranya yaitu
Fibromyalgia, lupus, infeksi,
rabdomiolisis, dan efek samping dari
obat – obatan.
Gangguan pada tulang atau sendi kaki,
⇒ misalnya osteoporosis, Gout,
pengapuran pada sendi kaki. Masyarakat
sering menyebutnya Rematik.
Gangguan persrafan,
sehingga kaki terasa lemah dan susah
untuk digerakkan atau berjalan , misalnya
akibat stroke.
Kelemahan tubuh yang disebabkan kurang
cairan tubuh,
kurangnya kadar gula darah dalam
tubuh/hipoglikemia, kurangnya kadar
elektrolit dalam tubuh
Gangguan suasana perasaan/Bipolar dan
depresi.
Gangguan mental dapat mempengaruhi
motivasi seseorang untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kadang muncul
sebagai keluhan

=======________==////////
● emosi yang tidak stabil
⇒Penyebab emosi tidak stabil ini bisa
terjadi karena banyak faktor, bahkan
kadang ada sebab yang tidak bisa
dijelaskan.
⇒Gangguan emosi tidak stabil bukan hanya
sekadar sering meluapkan kemarahan pada
sesuatu. Namun, bisa saja ada hal-hal yang
sebenarnya bukan masalah besar, tapi
sangat menjengkelkan untuk mereka yang
memiliki emosi tidak stabil.
Berikut penyebab seseorang memiliki
emosi yang tidak stabil:
1. Mengidap penyakit tertentu
Perubahan suasana hati, besar
kemungkinan didasari oleh sebuah penyakit
kronis atau cedera yang pernah dialami
hingga memengaruhi kerja otak.
Ex:
- Seseorang yang pernah mengalami
gegar otak, stroke, hingga demensia
mungkin akan mendapati dirinya mudah
marah dan tersinggung.
- Selain itu, gangguan sklerosis, tiroid,
dan penyakit Parkinson juga menjadi
alasan mood seseorang mudah
berubah.
2. Faktor hormonal
Hormon juga sangat berperan besar untuk
mengubah mood seseorang.
Ex: Perempuan yang sedang menstruasi
maupun hamil sering mengalami
ketidakseimbangan hormon sehingga
berpengaruh besar pada emosi mereka.
Selain itu, menopause juga sering dikaitkan
dengan masalah ini.
3. Depresi
Orang yang depresi memiliki suasana hati
yang “naik-turun”.
Mereka bisa sangat mudah tersinggung dan
mengeluarkan emosi yang
bermacam-macam, mulai dari sedih, marah,
hingga perasaan tidak berharga. Seseorang
dengan depresi biasanya sulit menikmati
aktivitas yang mereka senangi (tidak
bergairah dan smgt) serta mengalami
gangguan tidur di malam hari.
4.Gangguan bipolar
Salah satu gejala yang muncul pada
gangguan bipolar adalah perubahan
suasana hati yang terjadi secara tiba-tiba.
Baik bipolar periode mania atau hipomania
yang bergantian dengan depresi. Mereka
yang mengalami periode mania tersebut
akan tampak gelisah dan mudah
tersinggung, akan lebih aktif untuk
melakukan hal yang baru. Namun, di satu
sisi, juga mendadak tidak memiliki energi
untuk melakukan apa pun
5. Gangguan tidur
Tidur punya peran besar dalam
memengaruhi suasana hati.
⇒Mereka yang memiliki masalah atau
kurang tidur berpotensi mengalami emosi
yang tidak stabil dan masalah mental
lainnya.
⇒Kurang tidur akan membuat Anda
lebih sulit mengontrol emosi sehingga
lebih mudah tersinggung dengan
sesuatu yang sepele. Kadang,
membiarkan tubuh untuk tidur lebih lama
sedikit merupakan cara terbaik. Hal ini juga
bisa menjaga suasana hati tetap baik.
6. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Konsumsi minuman beralkohol dalam batas
yang tidak normal dan penyalahgunaan
obat-obatan juga akan membuat suasana
hati mudah berubah.
⇒Bahaya menggunakan obat-obatan
tertentu juga akan muncul saat orang
tersebut mencoba untuk berhenti
menggunakannya. Beberapa kasus
menunjukkan, penyalahgunaan zat
membuat seseorang bisa bertindak tidak
rasional bahkan mencoba bunuh diri.

4. Apakah terdapat hubungan demam yang


dialami Tuan Geri dengan keluhannya?
5. Mengapa Tuan Geri mendapatkan
tatalaksana seperti skenario?
6. Apakah keluhan yang dialami Tuan Geri
berhubungan dengan sikap keluarga Tuan
Geri?
7. Mengapa teman Tuan Geri mengalami
keluhan hanya dapat berbaring di kasur,
buang air kecil tidka terkontrol, dan lecet di
bokong?
8. Mengapa teman Tuan Geri perlu
menjalani fisioterapi? dan mengapa
kemajuannya lambat?
9. Apakah penyakit Tuan Geri memiliki
keterkaitan dengan penyakit yang dialamai
temannya?
10. Apakah kondisi Tuan geri dan temannya
dapat sembuh total?

Anda mungkin juga menyukai