Anda di halaman 1dari 3

Kriteria Rujukan

Pasien dirujuk apabila dalam waktu 8 minggu Indikasi rujukan


tidak membaik dengan terapi.

Kelainan kulit yang merupakan peradangan


berbentuk linear atau berkelok-kelok
Prognosis umumnya bonam. Penyakit ini Definisi meinmbulkan progresif disebabkan oleh Invasi
bersifat self-limited, karena sebagian besar larva cacing tambang Yang berasal dari feses
larva mati dan lesi membaik dalam 2-8 minggu,
Prognosis
anjing dan kucing.
jarang hingga 2 tahun.

◾Di berbagai daerah di Indonesia, prevalensi


Komplikasi
◾Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di
Dapat terjadi infeksi sekunder. infeksi cacing tambang berkisar 30-50%

◾Tingginya prevalensi juga dipengaruhi oleh


daerah perkebunan
Epidemiologi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan jenis pekerjaan. Sebagai contoh kelompok
penyakit dengan menjaga kebersihan diri.
Konseling dan Edukasi karyawan yang mengolah tanah di perkebunan
teh, karet akan terus menerus terpapar sumber
kontaminasi

1. Memodifikasi hidup gaya


2. Terapi farmakologi dengan Albendazol 400
mg sekali sehari, selama 3 hari.
Cutaneous Larva Ancylostoma branziliense dan Ancylostoma
3. Untuk mengurangi gejala pada penderita
dapat dilakukan penyemprotan Etil Klorida pada
Tatalaksana Migrans Etiologi caninum dapat ditemukan di daerah tropis dan
subtropik; juga ditemukan di Indonesia
lokasí lesi, namun hal ini tidak membunuh larva.
4 Bila terjadi infeksi sekunder, dapat diterapi
sesuai dengan tatalaksana pioderma.
🍁Anak Anak lebih besar dari Dewasa
🍁Higinitas yang buruk(berjalan tanpa alas
kaki, tidak mencuci tangan setelah kontak
Faktor risiko
🍁
dengan pasir atau tanah)
Dermatofitosis, Dermatitis, Dermatosis Diagnosis banding
🍁
Pekerja kebun(ex: petani)
Memelihara hewan ( anjing atau kucing)

🔻mengeluh gatal dan panas pada


🔻Pada awal infeksi, lesi berbentuk
tempatinfeksi.

Kontak : tanah lembap, kotoran anjing atau


kucing Larva melakukan penetrasi dengan
papulyang kemudian diikuti dengan lesi enzim protease Melewati Folikel rambut,
Keluhan
berbentuk linear atau berkelok-kelok yang terus

kelenjar sebasea, fissura, menembus stratum
Patofisiologi
🔻
menjalar memanjang.

corneum Mencerna molekul molekul besar
Keluhan dirasakan muncul sekitar empat dan jaringan kulit Larva bermigrasi beberapa
hari setelah terpajan. sentimeter perhari, di kulit berjalan-jalan tanpa
tujuan sepanjang dermoepidermal.
Orang yang berjalan tanpa alas kaki, atau sering
berkontak dengan tanah atau pasir.
F. Risiko Diagnosis

📍Pemeriksaan Fisik Patognomonis


*Lesi awal berupa papul eritema yang menjalar
dan tersusun linear atau berkelok-kelok
meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm per
Pemeriksaan
hari.
*Predileksi penyakit ini terutama pada daerah

📍 ❌
telapak kaki, bokang, genital dan tangan.
Pemeriksaan Penunjang
infeksi jamur dermatofita yang memiliki sifat
mencernakan keratin di jaringan yang
Definisi mengandung zat tanduk, misalnya stratum
Dokter umum melakukan tatalaksana sampai
akhir, namun jika tinea yang sudah diobati korneum pada epidermis, rambut, dan kuku.
dalam jangka waktu lama tidak membaik maka
Indikasi rujukan (4)
dirujuk ke spesialis kulit.
1. Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan
rambut kepala.
◾Komplikasi cenderung jarang 2. Tinea barbae, dermatofitosis pada dagu dan
◾Adanya infeksi sekunder akibat luka garuk jenggot.
3. Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar
Komplikasi
◾Glomerulonefritis akibat dari infeksi sekunder
oleh bakteri S. aureus dan Streptococcus sp.
Klasifikasi anus, bokong, dan perut bagian. bawah.
◾Perluasan lesi ke tempat lain 4. Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan.
5. Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan
kaki.
6. Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak
Prognosis gnik dan komplikasi cenderung jarang Prognosis termasuk bentuk 5 tinea di atas.

💊Lifestyle Etiologi tinea cruris adalah infeksi jamur,

💊 pengobatan topikal, yaitu dengan: Etiologi dengan agen penyebab utama T.rubrum, T.
mentagrophytes, dan E. Floccosum
antifungal topikal seperti: krim klotrimazol,
mikonazol, ketakonazol,terbinafin → diberikan Tinea (Cruris)
hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu

💊
kemudian untuk mencegah rekurensi. Epidemiologi tinea cruris dilaporkan lebih tinggi
pengobatan sistemik dengan: Epidemiologi pada iklim yang lembap, dan 3 kali lebih sering
Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 pada laki-laki dibandingkan perempuan.
g per hari untuk orang dewasa dan 0,25-0,5 g
per hari untuk anak anak atau 10-25 mg/kgBB/
Tatalaksana

💊
hari,terbagi dalam 2 dosis.
Golongan azol, seperti 🔻Lesi : makula eritema berbatas tegas
Ketokonazol: 200 mg/hari; disertai papul dengan tepi yang meninggi,
Manifestasi klinis
🔻
Itrakonazol: 100 mg/hari atau polimorfik, batas tegas
Terbinafin: 250 mg/hari. Gatal di sela paha dan biasanya sampai
⇒ Pengobatan diberikan selama 10-14 hari nyeri

💊
pada pagi hari setelah makan.
Konseling dan Edukasi
Gatal area selangkang, obesitas, pakaian ketat
Anamnesis
dan lembap, panas dan gerah.
Eritrasma
🍁Lesi kulit terbatas tegas
Kandidiasis
Psoriasis intertriginosa
Diagnosis banding 🍁area genitokrural- anus, perut bagian
🍁Efloresensi primer dan sekunder/polimorf
Dermatitis seboroik bawah atau bagian tubuh lainnya
Diagnosis
🍁Bercak hitam disertai sedikit sisik (
Pemeriksaan Fisik

🍁Erosi dan keluar cairan akibat digaruk


menahun)

◽Kerokan kulit dan kuku dengan KOH


Pemeriksaan penunjang
◽Pemeriksaan biakan agar dekstrosa saboraud
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan
Umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus oleh infeksi virus varisela- zoster yang
prognosis bergantung pada tindakan perawatan Prognosis Definisi menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini
secara dini. merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer.

🗣PNH ◾lnsidensnya 2-3 kasus per-1000 orang/tahun.


🗣Infeksi sekunder ◾lnsiden dan keparahan penyakitnya
🗣Kelainan pada mata Komplikasi
🗣Ramsay Hunt Sindrom ◾> 1/2 jumlah keseluruhan kasus dilaporkan
meningkat dengan bertambahnya usia.
🗣Paralisis motorik Epidemiologi
terjadi pada usia lebih dari 60 tahun dan
komplikasi terjadi hampir 50% di usia tua.

-Herpes zoster
-Herpes Simpleks Diagnosis banding
-Dermatitis Kontak infeksi varicella-zoster virus (VZV). Virus ini
dapat menyebabkan dua jenis penyakit yang
Etiologi berbeda yaitu varicella (cacar air) dan herpes

◽Terapi sistemik ➡umumnya bersifat zoster (cacar ular)

simptomatik, nyeri dpt diberikan analgetik.


Infeksi sekunder dpt diobati dgn pemberian
▶Bertambahnya usia → faktor risiko utama,
◽ ➡
antibiotik.
Terapi Topikal Pada herpes zoster fase usia 75 tahun melebihi 10 kasus per 1000


akut, aplikasi kompresi dingin, losion calamine, orang/tahun.
Selama hidup risiko terkena herpes zoster
◽ ➡
tepung jagung, atau soda bikarbonat
Antiviral Penggunaan antiviral tdk dpt Herpes zoster Faktor risiko ▶
diperkirakan 10- 20 %
Pasien dengan penyakit neoplastik (
diberikan jika lesi sdh muncul > dari 72 jam (


kecuali herpes zoster oftalmikus) khususnya kanker lymphoproliferative)
*Asiklovir 5 x 800 mg/ hari, selama 7 hari. pengguna obat imunosupresif (termasuk


*Valasiklovir 3 x 1000mg/hari. Tatalaksana kortikosteroid)
*pasien dgn Immuncompromised, dpt penerima transplantasi organ
diberikan: Asiklovir intravena 500 mg/m², tiap 8

◽ ➡
jam selama 7 hari.
Obat Antiinflamasi Indikasi pemberian Selama infeksi primer varicella-zoster virus (
kortikosteroid: mencegah fibrosis ganglion,&
juga utk Sindrom Ramsay Hunt.
VZV) virus menginfeksi ganglia sensoris VZV →
tetap dalam fase laten dalam ganglia untuk

◽ ➡
*Prednison, dengan dosis 3 x 20mg/hari
Analgesik Obat yang digunakan utk nyeri
Patogenesis kehidupan → saat fungsi kekebalan tubuh
berkurang, VZV aktif kembali dalam ganglia
PHN yg dpt diberikan adlh Pregabalin. Dosis sensoris, turun melalui saraf sensorik, dan
awal yg dpt diberikan adalah 2 x 75 mg sehari, direplikasi di kulit.
setelah 3-7 hari.

◾Anamnesis ✓Masa tunasnya 7-12 hari.


◾Pemeriksaan : ✓Masa aktif penyakit ini berupa lesi-lesi baru
yang tetap timbul brlangsung kira-kira semgg
-hapusan Tzanck
-direct imunofluorescence
✓Masa resolusi berlangsung kira-kira 1-2 mgg.
-Kultur virus
🔻
Terbagi menjadi tiga stadium:

🩹Herpes zoster thoracalis Diagnosis Manifestasi klinis


Stadium prodromal : rasa sakit dan

🩹Herpes zoster oftalmikus disebabkan oleh parestesi pada dermatom yang terkena disertai

infeksi cabang pertama nervus trigeminus➡ 🔻


panas, malaise dan nyeri kepala.


Stadium erupsi : timbul papul / plakat

🩹Sindrom Ramsay Hunt ➡ oleh ggn nervus


menimbulkan kelainan pada mata berbentuk urtika yang setelah 1-2 hari timbul
gerombolan vesikel diatas kulit yang
fasialis& otikus, sgg memberikan gejala Gejala klinis
eritematus, sedangkan kulit diantara
paralisis otot muka (paralisis Bell) dll
🔻
gerombolan tetap normal.
Stadium krustasi :Vesikel menjadi purulen,
mengalami krustasi & lepas dlm waktu 1-2 mgg.
Sering terjadi neuralgi pasca herpetica terutama
pd orang tua yg dpt berlangsung berbulan"
parestesi yg bersifat sementara.

Anda mungkin juga menyukai