Anda di halaman 1dari 27

‫بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم‬

LAPORAN KASUS
DIAPER DERMATITIS

Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK dr. Mahdar Johan , Sp.KK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT R. SYAMSUDIN, SH Disusun oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Mutya Herdianti M.
2019
(2014730067)
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. A
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 8 bulan
 Alamat : Kp.Cibatu
 No.RM : 001741xx
 Tanggal Pemeriksaan : 23 Juli 2019
  
ANAMNESA

Keluhan Gatal pada kemaluan dan lipatan kulit sejak 3


Utama minggu SMRS.

Keluhan Ruam kemerahan


Tambahan
ANAMNESA
(ALLOANAMNESIS)
Riwayat Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin,
Penyakit Sukabumi diantar oleh ibunya, ibu pasien mengatakan pasien sering
menggaruk karna gatal pada kemaluan dan lipatan kulit sejak 3
Sekarang minggu SMRS. Gatal disertai muncul ruam kemerahan, ruam
kemerahan muncul bersamaan pada daerah kemaluan dan lipatan
kulit lainnya. Ibu pasien mengaku popok pasien diganti 3x sehari, ibu
pasien mengatakan popok yang sering digunakan adalah popok yang
langsung pakai seperti celana dalam dan ibu pasien tidak mengetahui
bahan apa yang dipakai pada popok yang sering di pakai pada
pasien. Pasien bertambah rewel setelah pasien BAK atau ketika
selangkangan pasien basah dan lembab namun rewel berkurang
ketika selangkangan dikeringkan menggunakan tissue, keluhan lain
seperti demam, diare sebelumnya disangkal, riwayat alergi
sebelumnya disangkal. BAK normal.
ANAMNESA

Riwayat Riwayat Penyakit serupa atau keluhan sebelumnya


Penyakit disangkal
Dahulu Asma disangkal
ANAMNESA

Riwayat Di keluarga pasien tidak ada yang menderita gejala


Penyakit yang sama. Dikeluarga juga tidak ada riwayat HT,
Keluarga DM, asma, rhinitis, kanker

Riwayat Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan,cuaca


Alergi maupun obat
ANAMNESA

Riwayat Pasien belum berobat sebelumnya dan tidak dalam


Pengobatan pengobatan jangka panjang

Riwayat Di keluarga pasien tidak ada yang menderita gejala


Penyakit yang sama. Dikeluarga juga tidak ada riwayat HT,
keluarga
DM, asma, rhinitis, kanker.
ANAMNESA

Riwayat Pasien tinggal dengan orang tua dan kakak nya. Ibu
Psikososial & pasienmengganti popok pasien 3x sehari. Popok yang
Kebiasaan digunakan adalah popok seperti celana dalam dan ibu pasien
tidak mengetahui bahan apa yang digunakan popok tersebut.
Pasien minum ASI dengan makanan pendamping ASI
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan Status Gizi
 Kesadaran : Compos Mentis Berat badan : 10 kg
(E4M6V5)

 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : - mmHg
 Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
 Suhu : 36.9 0C
STATUS GENERALISATA
• Kepala : Normocephal
• Rambut : Rambut mudah rontok di daerah yang terdapat bercak merah
• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
• Hidung : Deviasi septum nasi (-), sekret (-)
• Telinga : Normotia, sekret (-/-), sekret (-/-).
• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), mukosa faring hiperemis (-).
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
• Thoraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
• Abdomen : Dalam batas normal
• Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN DERMATOLOGIK
 Regio/Letak Lesi
 Pubis, genitalia, inguinal, servikal, dan cubital
 Lesi
•  Multiple, plak eritematosa dengan skuama halus dan lesi satelit berbentuk
ireguler dan simetris pada regio pubis, genitalia, inguinal, servikal dan cubital
 Efloresensi
 plak eritematosa, skuama halus dan lesi satelit
RESUME
 An.A,8 bulan datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin, Sukabumi diantar oleh
ibunya dengan keluhan gatal pada kemaluan dan lipatan kulit sejak 3 minggu SMRS.
 Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin, Sukabumi diantar oleh ibunya, ibu
pasien mengatakan pasien sering menggaruk karna keluhan gatal pada kemaluan dan lipatan
kulit sejak 3 minggu SMRS. Gatal disertai muncul ruam kemerahan, ruam kemerahan muncul
bersamaan pada daerah kemaluan dan lipatan kulit lainnyaIbu pasien mengaku popok pasien
diganti 3x sehari . Pasien bertambah rewel setelah pasien BAK atau ketika selangkangan pasien
basah dan lembab namun rewel berkurang ketika selangkangan dikeringkan, keluhan lain
seperti demam disangkal, riwayat alergi sebelumnya disangkal. BAB dan BAK normal. Pasien
sehari hari minum ASI dan makan pendamping ASI.
 .
  
RESUME
 Status dermatologikus:
 R : Pubis, genitalia, inguinal, servikal dan cubital
L  : Multiple, plak eritematosa dengan skuama halus dan lesi
satelit berbentuk ireguler dan simetris pada regio pubis, genitalia,
inguinal, servikal dan cubital
 E : plak eritematosa, skuama halus dan lesi satelit 
DIAGNOSIS BANDING
ü Diaper Dermatitis / diaper rash / dermatitis popok ec
susp candida
ü Diaper Dermatitis / diaper rash / dermatitis popok ec
susp dermatitis iritan
ü Dermatitis Seboroik
DIAGNOSIS KERJA
  iaper Dermatitis / diaper rash / dermatitis popok ec
D
susp candida
TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA

•  Menajga kebersihan diri dengan  Terapi Sistemik :


sering mengganti popok setiap 1-2 jam
sekali\  Bethametasone syr 3x cth 1
•  Area popok dapat dibersihkan dengan  Amoxicilin syr 3x1 cth
menggunakan sabun pembersih cair
yang diformulasikan untuk kulit  Terapi Topikal :
neonatus dan bayi  Cream miconazole nitrat 2%
•  Penggunaan popok sekali pakai  Cream Hidrocortison 1% atau 2,5 %
dengan daya absorbsi yang tinggi
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
ANALISIS DIAGNOSA
BANDING
  Diaper Dermatitis Candida Diaper Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Seboroik

Definisi Napkin Eczema atau Diaper Rash atau Diaper Dermatitis merupakan erupsi Dermatitis seboroik, seborrhoeic
pada area kulit yang tertutupi diaper atau popok pada bayi. Biasanya eczema atau pityriasis simplex
ruam timbul pada permukaan kulit konveks yang mendapat kontak golongan chronic papulosquamous
langsung terhadap diaper/pampers/popok, yaitu bokong, abdomen dermatosis yang dapat ditemukan
bagian bawah, genitalia dan paha atas pada usia bayi dan dewasa

Epidemiologi •  Kelainan kulit paling umum pada bayi. Kelainan ini terjadi pada bulan
•  Puncak kejadian antara 9 dan 12 bulan. pertama, biasanya pada minggu
•  Prevalensi diaper dermatitis adalah 7-35%. ketiga dan keempat, tersering
•  Insidensi diaper dermatitis saat ini sudah menurun secara drastis karena pada 3 bulan pertama dan akan
sudah banyak popok sekali pakai dengan daya absorbsi tinggi di menghilang dengan sendirinya
pasaran. tanpa terapi pada usia 8-12 bulan.
Predileksi Di lipatan kulit pada area lingkungan pada area konveks genitalia dan Kelainam kulit pada lipatan leher,
lembab dan hangat. bokong, umbilikus, aksila, dan popok
berupa eritema berbatas tegas
ditutupi skuama kuning berminyak
  Diaper Dermatitis Candida Diaper Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Seboroik

Efloresensi plak eritematosa cerah, lesi satelit plak eritematosa, lembab dan eritema berbatas tegas ditutupi
berbentuk vesikopustul disekitar lesi biasanya berskuama skuama kuning berminyak.
yang lebih besar. Pustul dapat
membesar dan pecah, meninggalkan
dasar eritematosa dengan koleret
dan skuama yang mudah dilepas
ANALISIS DIAGNOSA
KERJA
Kasus Teori
Pasien datang dengan keluhan gatal dan timbul ruam Diaper dermatitis adalah suatu erupsi
Definisi
kemerahan pada daerah kemaluan dan lipatan kulit pada area kulit yang tertutupi diaper atau
lain, keluhan semakin berat ketika pasien selesai BAK. popok pada bayi. Biasanya ruam timbul
Ibu pasien jarang mengganti popok pasien setiap pada permukaan kulit konveks yang
harinya. mendapat kontak langsung terhadap
diaper/pampers/popok, yaitu bokong,
abdomen bagian bawah, genitalia dan
paha atas.

Pasien seorang anak perempua usia 8 bulan salah satu penyakit kulit yang paling umum
Epidemiologi
ditemukan pada bayi dan anak, mencakup
sekitar satu juta dari kunjungan poliklinik
setiap tahunnya. Diperkirakan 50% hingga
65% bayi akan mengalami diaper dermatitis
dalam hidupnya, dapat dimulai dari usia
satu minggu dengan puncaknya pada usia
9 hingga 12 bulan
Kasus Teori

Pasien bertambah rewel setelah pasien BAK atau •  Basah dan Gesekan
Etiologi
ketika selangkangan pasien basah dan lembab •  Air seni dan kotoran
namun rewel berkurang ketika selangkangan •  Mikroorganisme
dikeringkan. Ibu pasien jmengganti popok pasien •  Faktor gizi
3x sehari. •  Iritasi kimia
•  Antibiotik
•  Diare
•  Kelainan perkembangan saluran kemih

P e m . 1.  Preparat KOH


(Penunjang tidak dilakukan.)
Pada diaper dermatitis karna candidi hasil
Penunjang
pemeriksaan di dapat ragi dengan budding
yang khas dengan hifa atau pseudohifa.
2.  Kultur Jamur
Kasus Teori

Manifestasi I.  Pasien datang dengan keluhan gatal pada I.  Diaper dermatitis karna Candida albicans memiliki
klinis kemaluan lokasi predileksi di lipatan kulit di mana pada
II.  Lesi ditemukan multiple plak eritemotosa, area tersebut lingkungannya lembab dan
dengan skuama halus dan lesi satelit hangat.
dengan lokasi predileksi di lipatan kulit di II.  Erupsi yang gatal timbul dalam bentuk lesi plak
mana pada area lingkungannya lembab eritematosa cerah disertai lesi satelit
dan hangat, yaitu pubika, iliaka, genitalia, berbentuk vesikopustul disekitar lesi yang lebih
servikalis, dan cubitalis besar. Pustul dapat membesar dan pecah,
III.  Pasien sebelumnya tidak ada riwayat diare meninggalkan dasar eritematosa dengan
atau pengobatan jangka panjang koleret dan skuama yang mudah dilepas
sebelumnya III.  Biasanya dihubungkan dengan adanya
kandidiasis oral, riwayat diare atau riwayat
penggunaan antibtiotik oral.
Kasus Teori
Tatalaksana Non-medikamentosa Sistemik
•  Menajga kebersihan diri dengan sering 1.  Antivirus
1.  kortikosteroid dengan potensi rendah atau
mengganti popok setiap 1-2 jam sekali sedang
Antivirus (tergantung
famsiklovir 3x 500 pada usia)valasiklovir
mg atau untuk mengurangi
3x 1000
•  Area popok dapat dibersihkan dengan mg, inflamasi,
asikloviriritasi
5x 800dan mgrasadiberikan
tidak nyaman.
sebelum 72 jam
menggunakan sabun pembersih cair yang awitanKortikosteroid
lesi selama 7dengan
hari. potensi tinggi harus
diformulasikan untuk kulit neonatus dan dihindari untuk mencegah efek samping lokal
2.  Kortikosteroid
bayi berupa atrofi
Penambahan kulit, striaehanya
kortikosteroid dan takifilaksis.
memberikan . sedikit
•  Penggunaan popok sekali pakai dengan 2.  Antijamur
manfaat dalam topikal sepertinyeri
memperbaiki nystatin, clotrimazole,
daya absorbsi yang tinggi miconazole atau ketoconazole yang dapat
3.  Analgesik
 
Pasiendiaplikasikan
dengan nyeri setiap
akutmengganti popok padarespons
ringan menunjukkan
Medikamentosa
baik diaper
terhadap dermatitis
OAINSakibat candida.
(asetosal, Kombinasi
piroksikam, ibuprofen,
Terapi Sistemik : antijamur dengan kortikosteroid topikal potensi
Bethametasone syr 3x cth 1 diklofenak), atau analgetik non opioid (parasetamol,
ringan dapat diberikan untuk mengurangi
Amoxicilin syr 3x1 cth tramadol, asam mefenamat). opioid (kodein, morfin atau
inflamasi pada kasus yang lebih berat.
Terapi Topikal : oksikodon) untuk pasien dengan nyeri kronik hebat.
3.  Antibiotik topikal (contoh: mupirocin yang
Cream miconazole nitrat 2% 4.  Antidepresan dan antikonvulsan
diberikan dua kali sehari selama 5-7 hari) pada
Cream Hidrocortison 1% atau 2,5 % Kombinasi
pasienterapi
denganasiklovir dengan antidepresan
infesi sekunder karna bakteri.triskilik
  atau gabapentin sejak awal mengurangi prevalensi NPH.
‫احلَْمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَاملَِنيْ‬

‫) ‪TERIMA KASIH :‬‬

Anda mungkin juga menyukai