RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan 2017 Anamnesa • Nama : An. I • Keluhan utama : biduran saat malam • Umur : 9 Tahun • Keluhan penyerta : gatal • Jenis kelamin : laki-laki • Riwayat penyakit sekarang : timbul • TTL : 3 Mei 2008 biduran saat sore sampai malam pada seluruh badan sejak 1 bulan. • Agama : Islam • Riwayat pengobata : herocyn • Alamat : Pesisir • Riwayat Alergi: (-) • Pekerjaan : - • Status Pernikahan: - • No. RM : 163937 Pemeriksaan Fisik Status Lokalis Dermatologis : • Keadaan Umum : compos mentis Lokasi : regio corporis • GCS : 456 Distribusi : generalisata Batas : jelas • Tanda Vital Eflurosensi : plakat eritema, batas tegas • Tekanan Darah : tidak didapatkan data • Nadi : tidak didapatkan data • RR : tidak didapatkan data • Suhu : tidak didapatkan data • Antropometri • BB : tidak didapatkan data • TB : tidak didapatkan data • BMI : tidak didapatkan data Pemeriksaan Diagnosa Banding Penunjang • Dermatitis Kontak • Tidak dilakukan • Dermatitis Atopik • Urtikaria Tatalaksa Diagnosa na • Ranitidin/Cetirizine 10 mg 1x1 Urtikaria • Cefradoxil 2x250 mg Pembahasan • Urtikaria : kelainan kulit berupa peninggian yang timbul mendadak dan dapat disertai angioedema dengan ukuran yang bervariasi, dikelilingi eritema, dan terasa gatal atau sensasi terbakar serta hilang dalam 1-24 jam. • Jika ditinjau dari durasinya, urtikaria dapat terbagi menjadi urtikaria akut (<6 minggu) dan urtikaria kronis (>6 minggu). • Data yang didapat dari SHELDON menerangkan bahwa pada umunya rata-rata penderita urtikaria berada pada umur 35 tahun, namun jarang pada umur <20 tahun atau >60 tahun. • Di Indonesia, prevalensi urtikaria belum diketahui pasti. • Prevalensi urtikaria akut lebih besar jika dibandingkan urtikaria kronis. • Pada urtikaria kronis didapatkan prevalensi sebesar 1,8% pada dewasa dan berkisar antara 0,1-0,3% pada anak. • Insidensi urtikaria kronis pada dewasa memiliki durasi sebagai berikut : 6-12 minggu (52,8%), 3-6 bulan (18,5%), 7-12 bulan (9,4%), 1-5 tahun (8,7%), >5 tahun (11,3%). Tipe Subtipe Definisi Urtikaria Urtikaria spontan akut Tidak ada faktor pencetus, <6 minggu Urtikaria spontan kronis Tidak ada faktor pencetus, >6 minggu spontan Urtikaria fisik Urtikaria kontak dingin Faktor pencetus: benda yg dingin/udara/cairan/angina Urtikaria kontak panas Faktor pencetus: panas yg terlokalisir Urtikaria dermografik/ Faktor pencetus: tekanan atau goresan urticarial fractitia mekanis (timbul setelah 1-5 menit) Urtikaria solar Faktor pencetus: sinar UV dan/atau visible • Teori penyebab urtikaria light Delayed pressure urtikaria Faktor pencetus: teakanan vertical (timbul • Faktor psikosomatis setelah 3-12 jam) Urtikaria vibratory Faktor pencetus: getaran • Alergi makanan Urtikaria lain tipe Urtikaria aquagenik Urtikaria kolinergik Faktor pencetus: air Faktor pencetus: peningkatan suhu tubuh karena olahraga atau makanan pedas • Autoreaktivitas & autoimun Urtikaria kontak Faktor pencetus: kontak dg bahan penyebab urtikaria • Peran IgE Urtikaria yang diinduksi Faktor pencetus: olahraga olahraga Gejala dan tanda Urtikaria Angioedema • 1. Ditemukan edema sentral • Subkutan atau dermis bawah yang dengan ukuran bervariasi, dan mengalami edema secara mendadak bisa disertai eritema di dapat berwarna kemerahan ataupun sekitarnya warna lain serta sering disertai • 2. Terasa gatal atau kadang- edema membran mukosa. kadang sensasi terbakar • Lebih sering dirasakan sebagai • 3. Umumnya dapat hilang dalam sensasi nyeri dibandingkan gatal, 1-24 jam, ada yang < 1 jam. dapat menghilang setelah 72 jam. Differensial diagnosa • Dermatitis atopik (eksema) • Dermatitis kontak • Gigitan serangga • Eritema multiforme • Pityriasis rosea Pemeriksaan penunjang • Pemeriksaan darah, urin, feses untuk menilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyi pada organ dalam. Cryoglobulin dan cold hemolysin perlu diperiksan pada dugaan urtikaria dingin. • Pemeriksaan gigi, telinga hidung tenggorok, serta usapan vagina untuk menyingkirkan dugaan infeksi fokal. • Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen. • Tes kulit, uji gores (scratch test) dan uji tusuk (prick test) serta tes intradermal dapat digunakan untuk mencari alergi inhalan, makanan, dermatofit dan kandida. • Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang dicurigai, kemudian mencoba kembali sedikit demi sedikit. • Tes foto tempel, pada urtikaria fisik akibat sinar. • Tes dengan air hangat • Tes dengan es Tatalaksana • Identifikasi dan eliminasi faktor penyebab atau pencetus • Terapi simptomatis Prognosis • Urtikaria sering merupakan penyakit dengan kondisi jangka panjang (kronis). Gejala dapat diminimalisir dengan mengendalikan kondisi dan pembengkakan serta menghilangkan faktor penyumbat Terima Kasih