Anda di halaman 1dari 8

REFERAT PERIPARTUM

KARDIOMIOPATI
BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit jantung dapat ditemukan pada 1%-4% dari kehamilan, dan biasanya
disebabkan oleh penyakit jantung kongenital atau penyakit katup jantung yang telah
dipunyai penderita sebelum hamil.

Perubahan fisiologis pada wanita hamil menyebabkan memberatnya kerja jantung


sehingga kelainan jantung yang semula asimtomatik dapat menimbulkan gejala gagal
jantung pada saat penderita tersebut hamil, terutama pada trimester ketiga.
Insidensi kardiomiopati peripartum di Amerika Serikat hanyalah 1 di antara 15000
kehamilan. Yang dimaksud dengan kardiomiopati peripartum adalah gagal jantung
yang timbul pada bulan-bulan terakhir kehamilan sampai dengan 5 bulan setelah
melahirkan, tidak ada faktor lain yang menyebabkan gagal jantung, tidak ada riwayat
penyakit jantung sebelumnya, adanya disfungsi sistolik ventrikel kiri yang ditunjukkan
oleh ekokardiografi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
PPCM adalah suatu keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubungan dengan kehamilan,
bermanifestasi sebagai gagal jantung karena disfungsi sistolik ventrikel kiri, biasanya
terjadi pada 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa postpartum.

Epidemiologi
kejadian PPCM sekitar 1:2200-4000 (USA), 1:1000 (Afrika Selatan), dan 1:300 (Haiti).
Di Asia didapati 1:1374 (Rumah Sakit Tersier di India), 1:1000 (Jepang), 1:837 (Pakistan),
34:100000 (Malaysia).
Etiologi
Beberapa kejadian yang diperkirakan dapat menjadi penyebab kardiomiopati peripartum,
adalah :
a. Miokarditis
b. Infeksi viral yang bersifat kardiotropik
c. Genetic
d. Stress oksidatif
e. Apoptosis dan inflamasi
f. Respon abnormal hemodinamik pada kehamilan
Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala awal PPCM biasanya menyerupai temuan normal fisiologis
kehamilan, termasuk oedem pedis, dyspneu, ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, dan
batuk persisten.

Tanda dan gejala tambahan pasien PPCM adalah: abdominal discomfort sekunder
terhadap kongesti hepar, pusing, nyeri sekitar jantung dan epigastrium, palpitasi, pada
stadium lanjut didapat hipotensi postural, peningkatan tekanan vena jugularis, murmur
regurgitasi yang tidak ditemukan sebelumnya, serta gallop S3 dan S4.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan jika didapatkan 2 gejala mayor pada pemeriksaan klinis atau
minimal terdapat 1 gejala mayor dengan 2 gejala minor yang terpenuhi.
Kriteria Framingham untuk Diagnosis Gagal Jantung

Kriteria Mayor Kriteria Minor


• Peningkatan tekanan vena jugularis • Batuk pada malam hari
• Distensi vena leher • Sesak saat aktivitas fi sik (dyspnea d’eff ort)
• Paroxysmal nocturnal dyspnea • Efusi pleura
• Edema paru akut • Penurunan kapasitas vital 1/3 pengukuran
• Ronkhi basah basal paru normal
• Kardiomegali • Takikardia dengan laju ventrikel >120
• Gallop S3 kali/menit
• Refl uks hepatojugular • Hepatomegali
• Edema ekstremitas
Patogenesis

1. Hemodinamik
2. Autoimun
3. Genetik
4. Stres Oksidatif

Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen Toraks
2. Elektrokardiografi (EKG)
3. Ekocardiografi
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Penatalaksanaan
1. Inotropik
2. Diuretik
3. Beta blocker
4. Calcium channel blocking
5. Antikoagulan

Anda mungkin juga menyukai