Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Non Infeksius

Bloat
Etiologi
 Bloat atau kembung rumen adalah gangguan sistemik
non-infeksius yang mengakibatkan gangguan pada sistem
pencernaan ruminansia.
 Kejadian bloat pada ruminansia biasanya disebabkan oleh
tanaman leguminosa, rumput dan bijian yang mengandung
protein terlalu tinggi.
Patogenesis
 Bloat atau kembung rumen adalah gangguan pada saluran
pencernaan ruminansia yang disebabkan oleh retensi gas
atau penyimpangan pengeluaran gas dari rumen secara
normal.
 Kembung terjadi ketika mekanisme eruktasi terganggu
atau terhambat dan laju produksi gas melebihi
kemampuan ruminansia untuk mengeluar-kannya.
 Gangguan mekanisme eruktasi tersebut akan
mengakibatkan volume gas yang diproduksi oleh rumen
berlebihan sehingga kejadian bloat dapat berkembang
dengan sangat cepat
Gejala Klinis
 Penurunan atau hilangnya nafsu makan
 Frekuensi pernafasan meningkat
 Distensi Abdomen
Diagnosa Diagnosa Banding

 Gejala Klinis  Peritonitis difusi akut


 Pemeriksaan Fisik  Ascites
Pencegahan Pengobatan

 Ternak sebaiknya dikandangkan untuk  Antibloat


mempermudah mengontrol.  Biodin
 Hindari pemberian hijauan berlebihan.  Antibiotik
 Pakan yang diberikan dalam kondisi
baik
 Hindari menggembalakan ternak
terlalu pagi karena rumput masih
basah dan berembun.
Penyakit Zoonosis

Penyakit Orf
Etiologi
 Penyakit orf disebabkan oleh virus DNA dari genus Parapoxvirus (PPV),
subfamili Chordopoxvirinae, famili Poxviridae.
 Virus orf, berukuran 260x160 nm dan berbentuk ovoid
Sifat Alami Agen dan Sifat Penyakit

Sifat Alami Agen Sifat Penyakit

 Tahan terhadap panas, eter, dan  Spesies rentan Orf hanya


pelarut lipid lainnya menyerang kambing dan domba.
 Tahan dari pengaruh udara luar  Penyakit ini menimbulkan
dan kekeringan dan dingin selama kekebalan berjangka panjang.
bertahun-tahun di karenakan hidup  Pada wilayah enzootik penyakit ini
dan terperangkap dalam keropeng ditemukan pada hewan-hewan
kulit muda, sedang di daerah yang baru
pertama kali diserang, penyakit ini
ditemukan pada hewan dari segala
umur
Distribusi Penyakit dan Cara Penularan

Distribusi Penyakit Cara Penularan

 Penyakit ini dikenal di Indonesia  Kontak Langsung


pada tahun 1931. Melalui hewan yang sakit ke hewan
 Tahun 1979 dilaporkan di peka dengan luka-luka kecil seperti
Yogyakarta, Kudus, Banyuwangi, goresan-goresan yang terjadi pada
Pasaman, Karangasem, Negara kulit akibat rumput yang tajam/duri
dan Medan. atau luka karena proses mekanik
 Sekarang hampir tersebar di lainnya
seluruh wilayah Indonesia.  Kontak Tidak Langsung
Adanya kontak antara hewan peka
dengan bahan/alat atau lingkungan
yang tercemar virus orf
Patogenesis

Virus bereplikasi Virion terdeteksi Infeksi dibatasi dan


dalam epidermis 12 jam setelah dilokalisasi : Sel
keratinosit : infeksi dan titer dendritik yang
vakuolisasi dan maksimum : 24- terakumulasi di tempat Hilangnya integritas
pembengkakan 72 jam pasca infeksi tidak memiliki epitel.
keratinosit di stratum infeksi akses ke sel T di kelenjar Lesi : epitel mukosa
basal getah bening. mulut, kulit bibir dan
sekitar lubang hidung,
tetapi dapat juga
ditemukan pada puting
susu hewan menyusui,
Penyakit ini biasanya
dan jarang pada lidah
berlangsung selama 3-4
Lesi tersebut dan gusi hewan yang
minggu dan lesi sembuh Tahapan eritema,
membentuk terinfeksi.
dalam 1-2 bulan, disertai papula, vesikel,
keropeng yang
pengelupasan keropeng pustula, dan
rapuh dan mudah
tanpa meninggalkan koreng.
berdarah.
bekas luka
Gejala Klinis
 Adanya lesi berupa lepuh dan keropeng
pada kulit sekitar mulut
 Kehilangan nafsu makan
 Jika infeksi parah dan lesi berbentuk
seperti bunga kol dan tidak diberi
pengobatan dapat menyebabkan
kematian
Diagnosa dan Diagnosa Banding

Diagnosa Diagnoa Banding


 Gejala Klinis  Cacar
 PCR  Bluetonge
Pencegahan, Pengendalian dan
Penanganan dan Pengobatan Pemberantasan

 Membersihkan lesi terlebih dahulu  Vaksinasi


-> larutan Rivanol dan Povidone  Hewan yang menunjukan gejala
Iodine segera diasingkan sehingga
 Pengobatan : salep Acyclovir, perluasan penyakit dapat dibatasi
antibiotik (Amox LA), dan  kandang yang tertular sebaiknya
Injektamin tidak dipakai dalam waktu cukup
lama atau difumigasi sebelum
digunakan kembali
 Hewan yang mati akibat penyakit
segera dibakar atau dikubur
dalam-dalam

Anda mungkin juga menyukai