Anda di halaman 1dari 20

PROTOZOAL &

ARTHROPODAL
ZOONOSIS
KELOMPOK D2
ANGGOTA KELOMPOK
1. FAUZIA HADISTA ANJANI 2009511109

2. GUSTI AGUNG AYU ALECIA PUTRI ANUGRAHAENI 2009511128

3. I NYOMAN BAGUS TRI ARIBAWA 2009511136


TOXOPLASMOSIS

Etiologi
Toxoplasmosis adalah suatu penyakit
protozoa sistemik yang dapat menyerang
hewan berdarah panas. Penyakit ini Bentuk Toxoplasmosis Gondii
disebabkan oleh Toxoplasma gondii, ● Tachyzoites
termasuk dalam subkelas Coccidia yang ● Bradyzoites
ditemukan kali pertama oleh Nicole dan ● Oocysts
Manceaux tahun 1909 pada seekor
rodensia yang disebut gondii di Tunisia.
Toxoplasma gondii bersifat obligat
intraseluler
ZOONOTIC TOXOPLASMOSIS PADA MANUSIA

Infeksi biasanya terjadi secara


subklinis. Simtomatik toxoplasma
dapat terjadi secara kongenital
maupun postnatal. Infeksi secara
intrauterin merupakan infeksi yang
sangat serius dengan frekuensinya
yang bervariasi dari satu daerah ke
daerah lainnya

(Dubey and Beattie, 1988).


ZOONOTIC TOXOPLASMOSIS PADA HEWAN

Penyakit pada hewan umumnya Hewan yang bisa terinfeksi :


sama dengan penyakit pada 1. Domba
manusia. Infeksi umumnya bersifat 2. Babi
asimtomatik, 3. Sapi
4. Kucing
5. Anjing
Diagnosis

Parasit dapat diisolasi dari jaringan atau Uji serologi menggunakan


cairan tubuh dengan cara ● Sabin-Fildman dye test
meng-inokulasikan secara intraperitoneal ● Uji indirect immunofluorencence
pada mencit. Pada minggu pertama ● Uji indirect immunofluorescence
setelah inokulasi eksudat peritoneal, dan ELISA.
selanjutnya diuji untuk melihat adanya ● Uji intradermal
tachyzoite.
PENGOBATAN

Pengobatan dengan memberikan


sulfadiazine dengan dosis 73 mg/kg berat
badan, dikombinasi dengan
pyrimethamine dengan dosis 0,44 mg/kg
berat badan, akan bekerja sinergis.
CRYPTOSPORIDIOSIS
Etiologi
Genus : Cryptosporidium
Famili : Cryptosporidiidae
Subordo : Eimeriina
Subclass : Coccidia
CRYPTOSPORIDIOSIS PADA MANUSIA

Cryptosporidiosis pada penderita Cryptosporidiosis pada penderita


immunodefisiensi atau penderita pada immunologi normal ditandai dengan :
saat terapi immunosuppresant akan 1. Diare berair selama 3-14 hari
menjadi penyakit yang parah dengan 2. Sakit abdominal
terjadinya diare kronis dan persisten yang 3. Mual
dapat berakhir dengan kematian. 4. Tidak enak badan
5. Demam ringan.
CRYPTOSPORIDIOSIS PADA HEWAN

Hewan yang Bisa Terinfeksi :


1. Sapi : Diare
2. Domba : Diare
3. Unggas : dyspnea, cough, dan pertumbuhan terhambat
Sumber Infeksi dan Model Transmisi

Sumber : DPDx - Laboratory Identification of Parasites of Public


Health Concern
DIAGNOSIS & KONTROL

Peneguhan diagnosis didasarkan atas Kontrol


konfirmasi terhadap adanya oocyst di 1. Penerapan hygiene perorangan
dalam feses dengan metode pewarnaan
serta food hygiene
Giemza, Ziehl-Neelsen ataupun dengan
2. Hindarkan kontak dengan
teknik apung seperti metode Sheater.
Dengan biopsi intestinal atau pemeriksaan orang ataupun hewan penderita
histologi dapat dilihat tingkat diare
perkembangan yang berbeda dari protozoa
yaitu pada bagian microvilli dari epithelium.
ZOONOTIC SCABIES ( Arthropodal zoonosis)
ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei adalah tungau yang Beberapa penulis mengklasifikasikan


termasuk famili Sarcoptidae, ordo Acarina, nama tungau ini sesuai dengan spesies
kelas Arachnida. Badannya berbentuk hewan yang di infeksi seperti :
oval dan gepeng. Tungau betina
berukuran 300-350 mikron, sedangkan - Sarcoptes scabiei (manusia)
yang jantan berukuran 150- 200 mikron. - Sarcoptes equi (kuda)
Tungau ini dapat menggali saluran ke - Sarcoptes ovis (domba)
samping atau berpindah di bawah lapisan - dll
epidermis pada kulit.
Sarcoptes scabiei

Sumber : The burrowing mite,


Sarcoptes scabiei (x1560) Sumber : Pinterest
DISTRIBUSI GEOGRAFIS DAN KEJADIAN

Scabies pada manusia umumnya


dijumpai pada orang-orang dengan
tingkat sosio-ekonomi yang kurang, serta
dengan tingkat higiene yang rendah.

Hewan-hewan lebih banyak terinfeksi dan


lebih peka terhadap Sarcoptes spp. Di
antara hewan kesayangan dan hewan
Sumber : indonesiakan.com laboratorium seperti: anjing, kelinci, dan
hewan primata non-manusia

Sumber : agrozine.id
ZOONOTIC SCABIES PADA MANUSIA

Adanya saluran pada kulit yang


panjangnya beberapa milimeter sampai
2cm.

Berlokasi pada kulit interdigital, bagian


punggung, tangan, siku, aksila, daerah
inguinal, dada, penis, dan pusar.

Tanda yang dominan adalah gatal-gatal


terutama pada malam hari. Garukan
penderita dapat menyebabkan terjadinya
foci scabies yang baru dan sering menjadi
bernanah akibat infeksi sekunder.
Sumber : kompas.com
ZOONOTIC SCABIES PADA HEWAN

Sarcoptes scabiei pada hewan umumnya


dimulai pada daerah kepala dan pada
daerah tubuh dengan kulit yang lembut.
Pada kuda, lesi dijumpai pada daerah
kepala dan leher, pada anjing dijumpai
pada daun telinga, moncong hidung, dan
siku.
menghasilkan reaksi alergi
mengakibatkan terjadinya intensitas
garukan dan membentuk papula dan
vesikel.
Terjadinya kehilangan rambut pada
daerah terinfeksi
Sumber : AnjingKita.com
SUMBER INFKESI DAN MODEL TRANSMISI

Scabies pada manusia terutama Parasit dapat hidup beberapa hari pada
dipindahkan dari orang ke orang. Banyak tubuh hewan, pada pakaian, handuk,
spesies hewan seperti kuda, anjing, sapi, pakaian bekas, makanan hewan, pakaian
kerbau, domba, kambing, babi, unta, dan kuda, dan pelana kuda, selanjutnya obyek
hewan di kebun binatang kadang-kadang ini akan bersifat sebagai sumber infeksi.
memindahkan scabies ke manusia. Satu
hewan yang merupakan sumber utama
dari zoonotic scabies adalah anjing.
DIAGNOSIS & PENGOBATAN
DIAGNOSIS PENGOBATAN

dengan menggunakan uji mikroskopik dari Pada Hewan dan manusia :


kerokan lesi kulit yang ditambahkan memandikan atau menyemprotkan
dengan larutan KOH 10% sebagai
lindane, benzil benzoate, dan scabicid
keratolitikum.
lainnya.
Scabies pada manusia lebih sulit untuk
didiagnosis dengan metode laboratoris
akibat dari tungaunya yang sangat susah Pada Manusia : Permethrim, Benzyl
ditemukan kerena jumlahnya yang sedikit benzoat emulsion dan Malathion.
akibat rendahnya perkembangbiakan
tungau.
Thank You!!

Anda mungkin juga menyukai