Anda di halaman 1dari 1

BAB VI

RUMAH PEMOTONGAN HEWAN


Oleh
I.B.N.Swacita

6.1 Definisi
Beberapa istilah yang sering dijumpai terkait dengan ikhwal pemotongan hewan
untuk dikonsumsi dagingnya dan sering mengelirukan apabila tidak dipahami secara baik
dan benar, maka beberapa istilah penting tersebut seyogianya perlu disajikan secara
sistematis sehingga akan memudahkan dalam pemahamannya. Istilah-istilah tersebut
diantaranya:
1. Rumah Pemotongan Hewan (RPH)/ABATTOIR: Bangunan atau kompleks
bangunan yang dibuat menurut bagan tertentu, tempat penduduk di suatu kota atau
suatu daerah diharuskan untuk menyembelih ternaknya (sapi, kerbau, babi,
kambing/domba, dan kuda) dan mempersiapkan dagingnya menurut aturan tertentu
yang mengacu pada Codex Allimentarius Commission (CAC) dan Surat Keputusan
Menteri Pertanian RI No. 555/KPTS/TN.240/9/1986.
2. Rumah Pemotongan Unggas (RPU): Bangunan atau kompleks bangunan yang
dibuat menurut bagan tertentu, tempat penduduk di suatu kota atau suatu daerah
diharuskan untuk menyembelih ternaknya (ayam, itik, dan kalkun) dan
mempersiapkan dagingnya menurut aturan tertentu yang mengacu pada Codex
Allimentarius Commission (CAC) dan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI
No. 557/KPTS/ TN.520/9/1987.
3. Tempat Penjualan Daging (TPD): Bangunan atau kompleks bangunan yang
dibuat menurut bagan tertentu untuk memproses produk ternak yang selanjutnya
dikemas menurut aturan tertentu.
4. RPH Darurat/Desa: Suatu RPH yang peralatan dan bangunannya amat minim,
terutama ditujukan untuk pemisahan bahan asal ternak yang dianggap bersih dan
tidak bersih, yang selanjutnya dipasarkan dalam keadaan masih segar atau segera
setelah selesai disembelih.
5. Pengawas RPH: Dokter Hewan sebagai Kepala Dinas Peternakan setempat, atau
petugas lain yang mewakilinya, yang diberi kewenangan untuk mengawasi segala
aspek dari pengadaan daging sehat dan utuh di dalam atau di luar RPH yang
berada di dalam wilayah kekuasaannya.
Buku Ajar Higiene Makanan 89

Anda mungkin juga menyukai