BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
SUMBER DANA
Pasal 3
KETENTUAN TEKNIS
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGADAAN SAPI
Pasal 4
JUMLAH RENCANA OPERASIONAL DAN MUTU TERNAK
4.1. Jumlah ternak yang akan diadakan sebanyak 1.000 ekor terdiri dari sapi Peranakan
Ongole (PO).
4.2. Jenis/bangsa ternak Induk Sapi yang diadakan selanjutnya diseleksi sesuai standar
teknis.
4.3. Jenis/bangsa ternak Sapi yang diadakan harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dan telah lolos seleksi.
Pasal 5
STANDAR UMUM
5.1. Hasil Pengadaan Ternak Induk Sapi yang lolos seleksi harus memenuhi standar
kuantitatif sebagai berikut:
Sapi Peranakan Ongole (PO)
Umur minimal 20 – 24 bulan
Lingkar dada minimal 130 cm
Tinggi pundak minimal 127 cm
Panjang badan minimal 120 cm
Bobot badan minimal 234 kg
5.2. Ternak Induk Sapi yang dipilih harus sehat dan bebas dari cacat fisik dan cacat
alat/organ reproduksi serta bebas dari penyakit hewan menular.
Pasal 6
STANDAR KHUSUS
6.1. Standar sifat Kualitatif Ternak Sapi yang lolos penjaringan adalah sebagai berikut:
Sapi PO
Warna bulu putih, abu-abu, kipas ekor (bulu cambuk ekor) dan bulu sekitar
mata berwarna hitam
Badan besar, gelambir longgar dan bergantung, punuk besar dan leher
pendek
Tanduk pendek
6.2 Kesehatan Ternak Sapi
Pemeriksaan kesehatan hewan dilaksanakan sebelum ternak sapi di sebar ke
lokasi.
Kesehatan ternak sapi yang telah di sebar tetap dipantau selama masa
pemeliharaan (+ 3 bulan).
Pemerikasaan anthrax
Pemeriksaan kesehatan ternak sapi yang akan disebarkan ke lokasi terutama
pemeriksaan penyakit anthraks dan Brucellosis dengan test RBT (Rose Begal
Test) minimal 5 hari sebelum ternak disebar ke lokasi dan dilaksanakan oleh
petugas lapangan atau Dokter Hewan.
Pemeriksaan anthraks dan RBT di laksanakan di Laboratorium Kesehatan
Hewan.
Sebelum ternak sapi di sebar ke lokasi terlebih dahulu di beri obat cacing
berspektrum luas dan vitamin.
Segala biaya yang ditimbulkan menjadi tanggungjawab pihak pelaksana.
Pasal 7
ASAL TERNAK
7.1. Pembelian ternak induk sapi berasal dari luar Provinsi Sulawesi Tenggara.
7.2. Pihak pelaksana pekerjaan harus mengkoordinasikan kepada Petugas
Teknis Peternakan yang ada di wilayah/lokasi pembelian induk sapi.
Pasal 8
PENGANGKUTAN DAN PENYERAHAN TERNAK
Untuk pengamanan ternak sapi yang akan diangkut, maka pihak pelaksana pekerjaan harus
mengikuti petunjuk-petunjuk sebagai berikut:
Pasal 10
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam keseluruhan Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
pengadaan ternak sapi akan ditetapkan lebih lanjut.
Unaaha, 2019
MEYETUJUI :
KEPALA DINAS KABID. PERBIBITAN DAN PRODUKSI TERNAK