6.1 definisi
tempat /fasilitas ternak dipotong di tempat yang sudah memenuhi standart,ada beberapa
istilah/penyebutan Rumah Potong Hewan (RPH)
6.2 persyaratan umum pendirian RPH: Dibagi menjadi 3:organisasi persetujuan drh,pemerintahan
pusat,peternakan,sosial adat dan desa setempa,teknis persediaan air,daerah yang akan dibangun
RPH.
6.3 kriteria dasar : Aturan untuk pembangunan RPH/RPU/TPD :hindari kontak fisik,peralatan
potong steril,terapkan GMP,SSOP,NKV. Pisahkan pengangan daging dan yang lain,bedakan RPH
BABI dan SAPI,sedia air panas,dll.
6.4 GMP pada RPH : Persyaratan yang ditetapkan dalam GMP mencakup beberapa hal.
1. Locker karyawan : Locker karyawan harus memperhatikan luas ruangan, yang
disesuaikan dengan jumlah karyawan, ventilasi, dan penerangan cukup baik.
2. Toilet karyawan : Persyaratan toilet antara lain ;
- pintu tidak mengarah ke ruang produksi,
- dibangun minimal masing-masing di daerah kotor dan daerah bersih,
- saluran pembuangan dari kamar mandi dibuat khusus ke arah septic tank dan tidak
menjadi satu dengan saluran pembuangan limbah, dan
- dinding bagian dalam dan lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah
berkarat, mudah dirawat dan dibersihkan.
3. Personil :Kelengkapan personil atau pekerja harus dilengkapi dengan pakaian bersih
dengan memakai topi pelindung kepala dan rambut, memakai sepatu boot, kaos tangan,
dan penutup mulut.
4. Dapur : Dapur hanya diperuntukkan untuk memasak air panas guna keperluan scalding
bukan untuk keperluan lainnya (minuman).
5. Ruang produksi :Persyaratan RPH/RPU seyogianya dilengkapi dengan ruang
penyembelihan, pemrosesan, pendingin, pembeku, pembagian karkas, laboratorium, dan
sistem saluran pembuangan limbah cair yang memadai.
6.5 SSOP pada RPH Ada 8 (delapan) persyaratan yang harus diperhatikan dalam menjalankan
SSOP.
1. Keamanan pangan menyangkut bahan penolong (air, es) yang berhubungan langsung
dengan pangan, atau permukaan peralatan yang digunakan langsung untuk pangan, atau
digunakan pada pembuatan es.
2. Sanitasi menyangkut kondisi dan kebersihan permukaan peralatan yang dipakai langsung
untuk pangan termasuk perlengkapan pengolahan, sarung tangan, dan pakaian kerja.
3. Kontaminasi silang dari barang yang tidak saniter terhadap produk, bahan kemasan
produk, dan permukaan peralatan yang berhubungan langsung untuk pangan.
4. Sanitasi karyawan Hal ini menyangkut membiasakan karyawan untuk selalu menjaga
kebersihan toilet, dan menyuci-hamakan tangan setelah menggunakan toilet.
5. Sumber kontaminasi Hendaknya dilakukan pencegahan pangan, bahan kemasan, dan
permukaan peralatan yang dipakai langsung untuk pangan dari pencemaran yang
disebabkan oleh pelumas, bahan bakar, pestisida, bahan pembersih, bahan penyucihama,
kondensasi, dan bahan kontaminasi kimiawi, fisik, dan biologik.
6. Bahan beracun Agar diperhatikan sistem pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
beracun dengan benar.
7. Kesehatan karyawan Kendalikan kondisi kesehatan karyawan yang dapat mengakibatkan
kontaminasi mikroba pada pangan, bahan kemasan pangan, dan permukaan peralatan
yang dipakai langsung untuk pangan.
8. Pengawasan binatang pengganggu Hindari unit pengolahan pangan dari infestasi binatang
pengganggu.
6.6 NKV merupakan registrasi RPH/TPH/RPU/TPD atau usaha lain dalam bidang pengumpulan,
penampungan, penyimpanan, dan pengawetan bahan asal ternak, yang diterbitkan oleh instansi
yang bertanggungjawab dalam bidang Kesmavet. Tujuannya adalah untuk memberikan jaminan
dan perlindungan kepada masyarakat , serta terlaksananya tertib hukum dan tertib administrasi.