240/1986
Tentang : Syarat-syarat Rumah Potong Hewan dan Usaha Pemotongan Hewan
A. Definisi RPH
adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain tertentu
yang digunakan sebagai tempat pemotongan hewan selain unggas bagi
konsumsi masyarakat luas.
Usaha Pemotongan, adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perorangan atau badan hukum yang melaksanakan pemotongan hewan
selain unggas di
RPH milik sendiri atau milik pihak lain, atau menjual jasa pemotongan
hewan.
Daging, adalah bagian-bagian hewan yang disembelih atau dibunuh atau
dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara
lain selain dari pada pendinginan.
B. Fungsi RPH
a. Tempat dilaksanakannya pemotongan hewan secara benar
b. Tempat pemeriksaan hewan ante mortem, pemeriksaan daging
(post mortem) untuk mencegah penularan penyakit kepada
manusia.
c. Tempat mendeteksi penyakit hewan guna pencegahan dan
pemberantasan.
d. Tempat seleksi pengendalian pemotongan hewan besar betina
bertanduk yang masih produktif.
C. Syarat-syarat RPH
a. Lokasi tidak menimbulkan gangguan -> di pinggir kota,
b. Mudah dicapai, dekat jalan raya.
c. Kompleks RPH terdiri dari:
A. Definisi
Rumah Pemotongan Hewan adalah kompleks bangunan dengan disain dan konstruksi
khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan sebagai
tempat memotong hewan potong selain unggas bagi konsumsi masyarakat.
Hewan potong adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, burung unta dan
hewan lain yang dagingnya lazim dan layak dimakan manusia. Karkas adalah seluruh,
setengah atau seperempat bagian dari hewan potong sehat yang disembelih setelah
pemisahan kepala, kaki sampai karpus dan tarsus serta ekor, pengulitan, pada babi
pengerokan bulu serta setelah pengeluaran isi rongga perut dan dada.
Kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) adalah suatu bidang penerapan
kemampuan profesional, pengetahuan dan sumberdaya kedokteran hewan dalam bidang
kesehatan masyarakat untuk melindungi dan memperbaiki kesehatan manusia.
B. Persyaratan Lokasi
Lokasi Rumah Pemotongan Hewan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) dan/atau Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK).
b. Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya serta letaknya lebih rendah
dari pemukiman penduduk, tidak menimbulkan gangguan atau pencemaran
lingkungan.
c. Tidak berada dekat industri logam dan kimia, tidak berada di daerah rawan banjir,
bebas dari asap, bau, debu dan kontaminan lainnya.
d. Memiliki lahan yang relatif datar dan cukup luas untuk pengembangan rumah
pemotongan hewan.
C. Persyaratan Sarana
Rumah pemotongan hewan harus dilengkapi dengan:
a. Sarana jalan yang baik menuju Rumah Pemotongan Hewan yang dapat dilalui
kendaraan pengangkut hewan potong dan kendaraan daging.
b. Sumber air yang cukup dan memenuhi persyaratan SNI 01-0220-1987.
c. Persediaan air yang minimum harus disediakan yaitu :
- Sapi, Kerbau, Kuda dan hewan yang setara beratnya: 1000 liter/ekor/hari;
- Kambing, domba dan hewan yang setara beratnya: 100 liter/ekor/hari;
- Babi: 450 liter/ekor/hari.
d. Sumber tenaga listrik yang cukup
e. Pada Rumah Pemotongan Hewan Babi harus ada persediaan air panas untuk
pencelupan sebelum pengerokan bulu.
Pada Rumah Pemotongan Hewan seyogyanya dilengkapi dengan instalasi air bertekanan
dan/atau air panas (suhu 80 oC).