PEMBAHASAN
Tungau ini memperbaiki lubang pada kulit dan menyebabkan rasa gatal pada
area tersebut. Rasa gatal akan menguat. Kudis menular dan menyebar dengan cepat
melalui kontak fisik. Sementara obat yang diberikan untuk hewan kecil tersebut,
tetapi rasa gatal akan tetap dipertahankan untuk beberapa minggu.
Skabies merupakan penyakit epidemik pada banyak masyarakat. Ada dugaan
bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi kudis epidemik. Penyakit ini banyak dijumpai
pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat juga pada semua umur. Insidensi
sama pada pria dan wanita. Insidensi skabies di negara berkembang menunjukkan
siklus fluktasi yang sampai saat ini belum dapat dilakukan. Interval antara akhir dari
suatu epidemi dan permulaan epidemik berikutnya kurang lebih 10-15
tahun. Beberapa faktor yang dapat membantu menyebarkannya adalah kemiskinan,
kebersihan yang buruk, seksi promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi
dan derajat sensitasi individu. Insidensinya di Indonesia masih cukup tinggi, terendah
di Sulawesi Utara dan tertinggi di Jawa Barat.
Kudis mudah menyebar baik langsung melalui sentuhan langsung dengan
penderita maupun tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, udara, atau sisir
yang pernah digunakan penderita dan belum dilengkapi dan masih mengandung
tungau Sarcoptesnya.
C.Labalaba Rumah
(Parasteatoda tepidariorum)
Ciricirinya:
1.Laba-laba rumah dewasa memiliki panjang tubuh (tidak termasuk kaki) sekitar 6
mm - 9.5 mm.
2.Tubuh berwarna kuning kecoklatan dengan tanda yang samar. Perut berwarna coklat
kelabu pucat dengan rambut pendek.
Kebiasaanya:
(Phalangium opilio)
Ciricirinya:
1.Laba-laba rumah dewasa memiliki panjang tubuh (tidak termasuk kaki) sekitar 6 mm -
9.5 mm.
2.Tubuh berwarna kuning kecoklatan dengan tanda yang samar. Perut berwarna coklat
kelabu pucat dengan rambut pendek.
Kebiasaanya:
Penyebab Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut membuat lubang
menyerupai terowongan pada kulit untuk dijadikan sarang. Mereka bertahan hidup
dengan menjadi benalu di kulit manusia, dan akan mati dalam beberapa hari tanpa
manusia.
Penularan tungau Sarcoptes scabiei terjadi melalui 2 cara, yaitu:
Gejala Kudis
Kudis ditandai dengan munculnya rasa gatal hebat, terutama saat malam hari, disertai
timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai jerawat. Ruam yang muncul juga dapat
berupa lepuhan kecil dan bersisik. Pada anak-anak dan orag dewasa, gejala tersebut
dapat muncul pada area:
Ketiak
Sekitar payudara
Puting
Siku
Pergelangan tangan
Sela-sela jari dan telapak tangan
Pinggang
Sekitar kelamin
Bokong
Lutut
Telapak kaki
Sedangkan pada bayi, balita, dan lansia, gejala dapat muncul di area:
Kepala
Wajah
Leher
Tangan
Telapak kaki
Pengobatan Kudis
Penanganan kudis bertujuan untuk membasmi tungau penyebabnya. Dokter akan
meresepkan obat oles permethrin untuk membunuh tungau beserta telurnya.
Penggunaan obat dilakukan saat malam hari, dengan dioleskan ke bagian tubuh yang
mengalami kudis.
Penting untuk diketahui bahwa gejala dapat terasa memburuk di awal pengobatan. Hal
itu tergolong wajar. Gejala akan mulai berkurang setelah satu minggu pengobatan,
dan sembuh sepenuhnya setelah 4 minggu pengobatan.
Pasien dapat melakukan perawatan sederhana di rumah guna mengurangi rasa gatal
yang timbul akibat kudis. Di antaranya:
Berendam di air dingin, atau menempelkan kain basah pada area kulit yang
bermasalah.
Menggunakan losion kalamin. Namun, konsultasikan terlebih dahulu
mengenai penggunaannya dengan dokter.
2.Labalaba
Gejala
Dalam beberapa kasus, gigitan atau sengatan bisa menyakitkan. Misalnya, gigitan dari
semut api dan sengatan dari lebah, lebah atau tawon kemungkinan akan mendapat
perhatian korban. Tapi beberapa gigitan dan sengatannya lebih halus, seperti yang
berasal dari nyamuk, tungau, kutu atau kutu, yang biasanya tidak terasa sakit.
Dalam kasus kutu, gejala bisa lebih parah jika menggigit mengakibatkan infeksi atau
penularan suatu penyakit, seperti penyakit Lyme atau Rocky Mountain yang terlihat
demam. Menurut NIH, gejala gigitan kutu seperti itu meliputi:
Kebanyakan laba-laba tidak agresif dan hanya akan menggigit manusia jika mereka
terkejut atau terancam. Gigitan semacam itu biasanya berakibat tidak lebih dari titik
merah dan beberapa rasa gatal atau bengkak, menurut Rick Vetter, seorang rekan
penelitian pensiunan entomologi di University of California, Riverside.
Karena nyamuk dan kutu di banyak belahan dunia dapat membawa penyakit atau
menyebabkan infeksi, disarankan agar orang menghabiskan banyak waktu di luar
rumah untuk melindungi diri dari serangga ini. Untuk membatasi paparan nyamuk dan
gigitan nyamuk Anda, kenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki Anda.
KESIMPULAN
https://www.rentokil.co.id/laba-laba/jenis-laba-laba/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tungau
https://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba
http://100makalah.blogspot.com/2016/06/makalah-parasitologi-
tungau.html?m=1
https://tekno.tempo.co/read/1062265/tungau-debu-rumah-ternyata-lebih-
tua-dari-manusia
http://www.rsi-sitihajar-sidoarjo.com/2015/10/scabies-atau-dikenal-
dalam-bahasa-awam.html
https://www.alodokter.com/kudis
http://news.gunadarma.ac.id/2017/06/gigitan-laba-laba-dan-sengatan-
lebah-gejala-dan-pengobatan/