Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIK AKUPUNKTUR I FIELD LAB

NAMA : Vilaili Savira

NIM : P 27240018091

ALAMAT : Jl. Setiabudi gg selamat no 7, Pekanbaru

PRODI SARJANA TERAPAN AKUPUNKTUR DAN HERBAL JURUSAN AKUPUNKT


UR POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

TAHUN 2020
Laporan Praktik Klinik ini Telah Diperiksa, dan Mendapatkan Persetujuan dan Pengesahan D
ari Pembimbing Praktik Klinik Akupunktur II Prodi Sarjana Terapan Akupunktur Jurusan A
kupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta

tanggal_______________________20____

Disusun oleh: Disetujui oleh:

Vilaili Savira Purwanto,S.ST.Akp,MPH

NIM: P27240018091 NIP:


Vertigo

A. Tinjauan teoritis

1. Wastern Medicine

Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang
berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari “dizziness” yang secara definitif
merupakan ilusi gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh
yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring,
tetapi gejala seperti ini lebih jarang dirasakan. Kondisi ini merupakan gejala kunci
yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan kadang merupakan gejala
kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo merupakan gejala dari gangguan
sistemik lain (misalnya, obat, hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya)
(Wahyudi, 2012).
Vertigo merupakan suatu fenomena yang terkadang sering ditemui di masyarakat.
Vertigo adalah suatu gejala atau perasaan dimana seseorang atau benda di sekitarnya
seolah-olah sedang bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan “Jika sensasi atau ilusi berputar yang dirasakan adalah diri
sendiri, hal tersebut merupakan vertigo subjektif. Sebaliknya, jika yang berputar
adalah lingkungan sekitarnya, maka itu disebut vertigo objektif”. Penderita kadang
merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun
penderita tidak bergerak sama sekali. Bagi masyarakat awam, vertigo disebut juga
sebagai tujuh keliling (Sumarliyah, 2016).

Jenis Vertigo
Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo dapat dibagi atas beberapa kelompok
a. Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang serangannya datang mendadak, berlangsung beberapa menit atau
hari, kemudian menghilang sempurna, tetapi suatu ketika serangan tersebut dapat
muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan.
b. Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhannya konstan tanpa serangan akut.
c. Vertigo yang serangannya mendadak atau akut, kemudian berangsur-angsur
mengurang.
Ada pula yang membagi vertigo menjadi:
a. Vertigo Vestibuler: akibat kelainan sistem vestibuler.
b. Vertigo Non Vestibuler: akibat kelainan sistem somato-sensorik dan visual.
2. Secara Chinese Medicine

a. Definisi Vertigo berdasarkan Traditional Chinese Medicine


Vertigo merupakan gangguan kepala dengan karakteristik pusing disertai
pandangan kabur. Dalam bahasa China disebut Xuan Yun, kata pertama Xuan
berarti pandangan mata berkunang-kunang dan kata kedua Yun berarti pusing,
kedua gejala tersebut sering muncul bersamaan, maka disebut Xuan Yun
(Vertigo). Vertigo sering terjadi pada usia dewasa atau lansia yang disebabkan
karena kelelahan, fluktuasi, emosional, dan tidur tidak memadai. Penderita dengan
vertigo parah mungkin merasa seperti duduk di perahu atau mobil, berputar,
ketidakmampuan untuk berdiri pada waktu yang lama dan ditandai dengan gejala
mual, muntah, berkeringat, atau bahkan tibatiba pingsan (Peng, 2007).
Penderita vertigo ringan dapat diatasi dengan menutup mata sementara,
sedangkan pada vertigo parah serangan terjadi karena hanya berubah posisi,
sehingga penderita tidak dapat berdiri bahkan berbaringpun dapat memperparah
gejalanya. Biasanya vertigo muncul disertai dengan gejala mual, muntah, keluar
banyak keringat, tinnitus, palpitasi, bahakan vertigo dapat menyebabkan penderita
terjatuh (Sim, 2008).

b. Etiologi dan Pathogenesis Vertigo


a. Hiperaktifitas Yang Hati
Meskipun hati (liver) merupakan subtansi Yin tapi fungsinya Yang. Kelainan
Yang bawaan berlebih dan hiperaktivitas api hati dapat menyebabkan vertigo, stress,
depresi, dan kemarahan , sehingga menyebabkan terjadinya stagnasi Qi
bertransformasi ke hati dan membakar Yin Hati, sehingga Yin Hati gagal dalam 20
mengontrol Yang Hati dan kemudian Yang angin naik mengganggu
otak dan terjadilah vertigo. (Peng, 2007)
Faktor usia dan setelah menderita penyakit yang bersifat panas dapat
menyebabkan tubuh kekurangan Yin, sehingga dapat menyebabkan Hati tidak
mendapat pasokan nutrisi yang cukup, dan menyebabkan fungsi otak dalam
keseimbangan menjadi lemah maka timbul vertigo. Selain itu emosi yang tidak
normal atau tidak terkontrol misalnya jengkel atau marah berlebihan , depresi,
merenung yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
Hiperaktivitas Yang Hati berkobar, kemudian berubah menjadi patogen angin yang
mengacau otak maka akan timbul vertigo (Sim, 2008)
b. Defisiensi Qi dan Xue
Limpa dan lambung yang lemah menyebabkan sumber materi yang membentuk
qi dan darah menjadi kurang, banyak berfikir, menderita penyakit dalam jangka
waktu lama, terlalu lelah, perdarahan terlalu banyak menyebabkan terkurasnya qi
dan darah. Hal-hal tersebut menyebabkan qi dan darah menjadi kurang sehingga
tidak dapat mencukupi kebutuhan otak, maka menjadi vertigo (Sim, 2008).
c. Kelemahan Essence Ginjal
Ginjal merupakan organ penting untuk pertumbuhan dan regenerasi dari
kongenital, di dalamnya tersimpan jing yang berfungsi untuk membentuk sumsum.
Apabila jing bawaaan kurang kuat atau yin ginjal kurang karena usia lanjut atau
terlalu banyak melakukan hubungan seks dapat menyebabkan jing ginjal terkuras
dan tidak dapat membentuk sumsum, sehingga otak akan menjadi lemah makan
akan timbul vertigo (Sim, 2008).
d. Flegma Lembab Menghambat Jiao Tengah
Kegagalan fungsi limpa dan lambung dalam mentransportasi dan
mentransformasi air dan makanan karena terlalu banyak lemak, makanan manis,
makanan berminyak, adiksi alcohol, dan diet yang salah, dapat menimbulkan dahak
dan kelembapan yang mempengaruhi naiknya Yang dan turunnya Yin keruh.
Apabila patogen dahak dan kelembapan tersebut naik keatas dan menyumbat pintu
kecerdasan di kepala (otak), sehingga dapat menyebabkan vertigo (Peng, 2007; Sim,
2008).
e. Stagnasi Darah Menghambat Otak dan Kolateral
Trauma pada tulang tengkorak dapat menyebabkan darah menyumbat saluran
menjadi darah stasis. Ketika darah stasis dapat menghambat saluran darah ke otak
dan menyebabkan hilangnya nutrisi dari otak kemudian terjadilah Xuan Yun. Hal ini
dapat diperparah jika dahak bergabung stasis darah dalam menghalangi lubang atas,
namun penyebab vertigo juga melibatkan organ hati, limpa dan lambung.
Mekanisme patologis dasar adalah menipisnya sum-sum otak menyebabka
hilangnya nutrisi dari lubang bagian atas dan menyebabkan Xuan Yun vertigo (Sim,
2008)

3. Mekanisme kerja akupunktur

Menurut Saputra dan Sudirman (2009) mekanisme akupuntur analgesia sebagai


berikut:
Gambar 2.7 Mekanisme Akupunktur
a)Reaksi inflamasi lokal
Penusukan akupunktur menyebabkan mikrotrauma yang mengakibatkan perluka
an pada sel sehingga memproduksi bahan kimia berupa bradikinin, substansi P dan p
rostaglandin yang akan mengaktivasi potensial membrane sel. Pada ujung saraf dan
pembuluh darah yang banyak terdapat disekitar titik akupunktur akan memperbesar
respons yang menyebabkan mast sel melepaskan histamin, heparin dan kinin proteas
e sehingga terjadi vasodilatsi pembuluh darah. Selain itu histamin akan membebaska
n nitric oxide (NO) dari endotel vaskuler yang merupakan mediator berbagai reaksi
kardiovaskuler, neurologis, imun, digestif dan reproduksi. mast sel juga melepaskan
platelet activating factor (PAF) kemudian diikuti pelepasan serotonin dari platelet.S
erotonin merangsang nosiseptor dan meningkatkan respon nosiseptor terhadap bradi
kinin yang dapat meningkatkan permeabilitas vaskuler.
b) Tranduksi interselluler meridian
Titik akupunktur mempunyai sifat khas high electrical voltage (tegangan listrik
tinggi) dengan low resistance (tahanan rendah). Titik akupunktur merupakan sekum
pulan sel aktif listrik, dan bila diberi suatu rangsangan bahkan rangsangan tersebut b
ersifat minimal akan lebih mudah terjadi pertukaran ion. Sehingga transduksi interse
luler dari titik akupunktur terjadi melalui jalur meridian yang merupakan suatu jalur
spesifik (intercellular signaling).
c)Refleks kutaneosomatoviscera
Stimulasi pada titik akupunktur menimbulkan adanya sensasi de qi yang dihanta
rkan oleh serabut A dan C menuju kornu posterior medulla spinalis. Di kornu posteri
or kemudian bertemu dengan serabut aferen yang berasal dari organ viscera, sehingg
a terjadi lengkung reflex yang menyebabkan efek akupunktur pada organ dengan seg
men yang sama pada medulla spinalis.
d) Transmisi neural ke otak (neuroakupunktur)
Neuroakupunktur bekerja dengan cara mengaktifkan sistem modulasi nyeri deng
an menekan transmisi dan persepsi dari rangsang nyeri pada level yang berbeda dari
sitem saraf pusat. Efek akupunktur dimulai dari stimulasi saraf dengan diameter keci
l di otot yang akan mengirim impuls ke medulla spinalis. Dimana ketiganya melepas
kan neurotransmitter (endorfin dan monoamin) dapat menghambat nyeri yang akan
datang.
B. Resume Kasus
1. Pengkajian
a. Data Umum Pasien
Nama : Ny. R
Tanggal periksa : 01 Juni 2020
Usia saat periksa : 39 tahun
Alamat : Bengkulu, Kepahiang,Pensiunan Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang

b. Empat Cara Pemeriksaan Akupunktur


1. Pengamatan Wang.
1. SHEN(keadaan jiwa)
Semangat :
Sinar mata:
Ekspresi umum:
Kesadaran:
2. SE(kompleksi wajah)
Warna kulit:
Ekspresi wajah:
3. SING TAY(bentuk tubuh)
Resam tubuh: BB KG,TB cm
Gerak gerik :
Posisi tubuh:
4. Keadaan
Kulit tubuh
Hidung
Keringat
Bibir
Mata
Rambut
Telinga
5. Pengamatan lidah
Lidah
Dasar lidah Warna Merah kebiruan
Ukuran Besar
Tapak gigi Tapak gigi
Bercak sianotik ada
Selaput Lidah Warna Putih
Tebal / tipis Tebal
Permukaan Licin basah
Mengelupas Tidak mengelupas

2. Mendengar dan mencium yang disebut Wen.


a. Pendengaran
Suara bicara :
Suara bernapas:
Suara batuk:
Suara berdahak:
Suara cegukan :
b. Penciuman
Bau mulut
Bau keringat
Bau tinja
Bau riak
Bau air seni

3. Anamnesis atau pertanyaan yang disebut Wun.

Anamnesis medis :
a) Keluhan Utama : Pinggang Pegal
b) Riwayat penyakit sekarang : Px datang dengan keluhan yang sudah
dirasakan selama 3 bulan. Memberat saat melakukan aktivitas dan di perburuk
oleh cuaca dingin.rasa sakit akan hilang ketika Px beristirahat. Nyeri datang
secara tiba tiba, saat beraktivitas. Daerah nyeri yang sering dirasakan yaitu
pinggang dan lutut
c) Keluhan tambahan : Bahu dan Lutut
d) Riwayat penyakit dahulu : pernah rawat inap akibat Thypoid
e) Riwayat penyakit keluarga : Tekanan Darah Tinggi
f) Riwayat terapi atau obat-obatan yang dikonsumsi : ada, lupa nama obatnya
g) Status Diet

Makanan Baik
Nafsu makan
Frekuensi makan 3 kali sehari
Jenis makanan Kering
Porsi makan 1 centong
Kecenderungan rasa Manis
Camilan Ada
Minuman Frekuensi minum Cukup
Jenis minuman Air putih

Volume minuman sehari 2L


Panas / dingin Dingin
h) Status BAB-BAK
Buang Air Besa Frekuensi 1 kali sehari
r
Konsistensi Tidak
Bentuk Loose stool
Mengejan / tidak Tidak mengejan
Buang Air Keci Frekuensi Normal
l
Jumlah 5 kali
Warna Kuning jernih
Kepekatan Tidak pekat
BAK malam hari 2 kali

1. PERABAAN (CIE)
1. Perabaan local atau keluhan:
a. Status lokalisasi
Lokasi: Pinggang
Penampilan luar : Tidak berpengaruh
Pergerakkan : Terbatas
Sensasi: Baal/ Kebas
Perabaan : saat di tekan terasa enak
b. Nyeri tekan
Titik nyeri tekan / ashi point: ditekan nyaman
Titik akupunktur: Ditekan nyaman
Meridian: Ditekan nyaman
c. Perabaan suhu
Tubuh : Dalam batas normal
Tangan : Dalam batas normal
Kaki : Dalam batas normal
d. Perabaan nadi
Defferensiasi lokasi:
Kedalaman Superfisial (Fu)
Kecepatan Cepat (Shu)
Ukuran Normal
Kekuatan Normal
Jenis Nadi Tegang (Xuan)
2. Pemeriksaan Tambahan
Keadaan umum :
Tekanan darah : 130 / 90 mmHg
Respirasi : 16 x / menit
Berat badan : 73 Kg
Kondisi Umum : Compos mentis
Frekuensi nadi : 48 x / menit
Suhu tubuh : 37 oc
Tinggi badan : tidak ada
Rontgen : tidak ada
Obat yang sedang dikonsumsi : ada lupa nama obatnya
Dx medis : Low back pain (LBP)

3. Status organ atau meridian


Status Organ
2. (Ada) Pusing
3. (Ada) Mata merah
Sistem Hati / Kandung Empedu
4. Tidak ada rasa pahit di mulut
5. (Ada) kaku leher dan bahu

Tidak sulit tidur


Sistem Jantung / Usus Halus
Tidak ada borborigmus

(Ada) Mudah lelah


(Ada) ganguan otot
Sistem Limpa / Lambung
Tidak ada mual dan muntah
Tidak ada panas di perut
Kulit kering tidak ada
Batuk tidak ada
Sistem paru-paru / Usus Besar
(Ada) Muda haus
Tidak ada konstipasi
(Ada) Nyeri pinggang
(Ada) Nyeri lutut
Sistem Ginjal / Kandung Kemih
Tidak ada Rambut rontok
(Ada) BAK pada malam hari 2x

2. Diagnosis
a. Analisis
Nama Penyakit dalam TCM
Sindrom penyakit Stagnasi QI di meridian akibat
dingin
Prinsip terapi - Mengusir patogen lembab dingin
- Menghangatkan meridian dengan
TDP/Moksa
-Menutrisi yang QI ginjal dan limpa

b. Kalimat diagnosis
3. Perencanaan
a. Prinsip Terapi
Prinsip terapi yang diberikan pada kasus low back pain ini akan berbeda-be
da pada setiap kasusnya berdasarkan deferensiasi sindrom. Ada 3 prinsip yang me
njadi prinsip terapi utama pada kasus low back pain yaitu, mengusir, menguatkan
dan mengahangatkan.
a. Alat dan bahan
b. Titik Akupunktur
Titik yang digunakan dalam kasus Low back pain ini dibagi menjadi dua ya
itu, titik lokal dan titik deferensial sindrom. Titik lokal utama yang digunakan adal
ah;
Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangshu (BL2
5), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik wei
zhong (BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titi
k tersebut dapat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya mas
uk dalam mekanisme sentral. Sedangkan titik yang digunakan pada deferensial sin
drom yaitu berikut

Sindrom Titik akupunktur Prinsip terapi


Ekses Titik akupunktur pada sindrom eks Prinsip terapi yang dila
es karena invasi patogen yang mas kukan adalah apabila
uk dapat menggunakan Waiguan wei qi masih kuat, pri
(SJ5), Fengchi (GB20) dan apabila nsip yang diberikan ha
oleh karena patogen lembab Fengl nya mengusir patogen
ong (ST40) saja, namun jika wei qi
melemah maka prinsip
pertama yang dilakuka
n adalah menguatkan
wei qi.
Stagnasi Titik akupunktur yang diberikan pa Prinsip terapi yang dib
da sindrom stagnasi adalah dengan erikan adalah dapat me
kombinasi titik luo dan titik xi pad nguatkan, serta membe
a organ yang bermasalah, sebagai c ri modalitas penghanga
ontoh stagnasi qi limpa, maka titik tan yang diakhiri deng
yang diambil adalah titik Gongsun an mediasi (penyeimba
(SP4) dan Diji (SP8). Yang tentuny ngan)
a juga akan di kombinasikan denga
n titik-titik yang lain sesuai manife
stasi.
Defisiensi Titik yang diberikan pada sindrom Prinsip terapi yang dila
ini adalah dengan titik shu dan titik kukan adalah menguat
yuan dari organ yang bersangkuta kan.
n. Sama halnya pada sindrom stagn
asi.
2. Diagnosis

a. Analisis

Nama Penyakit dalam TCM


Sindrom penyakit Stagnasi QI di meridian akibat
dingin
Prinsip terapi - Mengusir patogen lembab dingin
- Menghangatkan meridian dengan
TDP/Moksa
-Menutrisi yang QI ginjal dan limpa
b. Kalimat diagnosis

Pasien Ny. R dengan keluhan nyeri pada pinggang termasuk sindrom Stagnasi Qi di
meridian akibat dingin. Karakteristik keluhan dirasakan sudah 3 bulan, diperberat saat
melakukan aktivitas dan cuaca berat,meringan saat beristirahat. Nyeri datang secara
tiba tiba saat beraktivitas berat. Daerah yang sering dirasakan di pinggang menjalar ke
lutut.

3. Perencanaan

a) Prinsip terapi

1. Mengusir Patogen lembab dingin

2. Menghangatkan meridian dengan TDP/Moksa

3. Menutrisi Yang Qi ginjal dan limpa

b) Alat dan bahan

Jarum akupunktur, kapas alkohol,Elektrostimulator,TDP/Infrared,Moksa

c) Titik

Titik Utama : Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangs
hu (BL25), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik
weizhong (BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titi
k tersebut dapat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya masuk d
alam mekanisme sentral.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali. Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP

Titik lokal : Titik akupunktur yang diberikan pada sindrom stagnasi adalah dengan ko
mbinasi titik luo dan titik xi pada organ yang bermasalah, sebagai contoh stagnasi qi li
mpa, maka titik yang diambil adalah titik Gongsun (SP4) dan Diji (SP8). Yang tentun
ya juga akan di kombinasikan dengan titik-titik yang lain sesuai manifestasi.

Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali.Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP

d) Modalitas :

Tekinik terapi akupunktur yang dilakukan menggunakan elektrostimulator serta m


odulasi penghangatan dengan Sinar Infra Merah atau TDP (Thermal Deep Penestratio
n) atau dengan moksibusi. Penggunaan elektrostimulator dengan low frequency guna st
imulasi dan menghentikan penjalaran nyeri.

Modalitas Terapi
a. Definisi
Sinar infra merah bila dilihat dari susunan spektrum sinar terletak diantara sin
ar hertzian. Demikian definisi sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektr
omagnetik dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A (Adri 2012). Penggunaan
lampu nonluminous pada jarak lampu yang digunakan antara 45 – 60 cm, sinar di
usahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan daerah yang diobati antara wa
ktu 10-30 menit. Pada penggunaan lampu luminous pada jarak lampu 35 - 45 cm,
sinar diusahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan daerah yang diobati a
ntara 10-30 menit (Putra, 2011).
b. Klasifikasi Sinar Inframerah
Menurut Watkins (2000) panjang gelombang dapat dibagi menjadi
1) Gelombang pendek (Penetrating)
Panjang gelombang antara 7.700A sampai 12.000 A. Daya penetrasi lebih
dalam dari gelombang panjang hingga mencapai jaringan subkutan kira – kira dap
at mempengaruhi secara langsung terhadap pembuluh darah kapiler, pembuluh li
mfe, ujung – ujung saraf dan jaringan jaringan dibawah kulit lainnya.
2) Gelombang panjang ( Non Penetrating)
Panjang gelombang 12.000 A sampai 150.000 A. Daya Penetrasi sinar ini h
anya sampai hingga lapisan superficial epidermis yaitu sekitar 0,5 mm
c. Lampu Terapi Sinar Infra Merah
Lampu terapi kesehatan infrared Philips bekerja dengan prinsip sinar i
nframerah prismatic untuk aplikasi pengobatan. Memperlancar peredaran darah,
melemaskan otot dan sendi yang sakit, cocok digunakan oleh penderita gejala low
back pain, mengurangi gejala rematik dan flu.
Gambar 2.6 Lampu Inframerah osram (http://www.galerimedika.com/Alat-Tera
pi/PhilipsInfrared-Lamp-HP3616)
Terapi yang terfokus pada lampu infra merah 150 watt. Lampu inframerah tel
ah dioptimalkan untuk menghilangkan rasa sakit pada jarak 35-45 cm, biasanya u
ntuk kasus seperti nyeri pinggang, nyeri lutut, nyeri dada, nyeri sendi, flu, kaku ot
ot. Cincin prismatik berguna untuk lebih fokus (Philips, 2016).
d. Efek Terapi Infra merah terhadap Penurunan Nyeri
Nyeri dapat berkurang karena telah dilakukan terapi infra merah dan terapi
latihan. Menurut Sujatno dkk, bahwa infra merah yang diberikan kepada pasien se
cara teratur dapat memberikan efek terapeutik yang berupa rileksasi otot, meningk
atkan suplai darah, menghilangkan sisa-sisa metabolisme sehingga nyeri dapat ber
kurang. Sedangkan menurut Melzack dan Wall, terapi latihan yang dilaksanakan s
ecara teratur dengan dosis yang sesuai secara teknik gerakan dan fiksasi yang ben
ar dapat menyeimbangkan aktivitas stresor dan depresor pada jaringan yang meng
alami atau cidera sehingga hal tersebut dapat mengurangi nyeri (Fitrocha, 2013)
e. Jadwal : 3 kali seminggu

C. Kesimpulan

1. Low back pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan
nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga
terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan
sering disertai dengan 10 penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. LBP yang lebih dari
6 bulan disebut kronik (Sadeli et al., 2001).

2. Dalam Chinese medicine Lumbar pain ialah kelainan pada daerah pinggang timbul
gejala: nyeri,pegal,kaku. Penyebab penyakit karena:

1)Penyebab faktor luar karena adanya faktor dingin lembab, karena trauma misalnya
keseleo/terkilir. Penyebab faktor luar ini menyerang tendon,tulang,meredian Du dan
Tai Yang.
2)Penyebab faktor dalam karena adanya panas lembab,karena fungsi ginjal lemah.
Penyebab faktor dalam ini ginjal,meridian hati,kandung empedu,dan meredian Du.
3. low back pain termasuk dalam Bi syndrome yang memiliki karakater nyeri yang dapat me
njalar dan mempersempit gerakan. Disebebakan oleh karena obtruksi qi dan darah yang d
apat dipengaruhi kinerja sistem organ. Low back pain apabila tidak ditangani dengan cep
at dan tepat, dapat memiliki peluang untuk menjadi nyeri yang permanen yang bersifat lo
kal. Bi syndrome dibedakan menjadi 3 yakni, painful bi syndrome, heavy bi syndrome, da
n febrile bi syndrome.
4. Dari diagnosis yang didapat Ny. R dengan keluhan nyeri pada pinggang termasuk sindrom
Stagnasi Qi di meridian akibat dingin.
5. Prinsip terapi
1. Mengusir Patogen lembab dingin

2. Menghangatkan meridian dengan TDP/Moksa

3. Menutrisi Yang Qi ginjal dan limpa

6. Titik Utama : Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangshu (BL2
5), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik weizhong
(BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titik tersebut da
pat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya masuk dalam mekanism
e sentral.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali. Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP

7. Titik lokal : Titik akupunktur yang diberikan pada sindrom stagnasi adalah dengan komb
inasi titik luo dan titik xi pada organ yang bermasalah, sebagai contoh stagnasi qi limpa,
maka titik yang diambil adalah titik Gongsun (SP4) dan Diji (SP8). Yang tentunya juga a
kan di kombinasikan dengan titik-titik yang lain sesuai manifestasi.

Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali.Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP

D. Pustaka

Saputra,Koosnadi.2017. Akupunktur Dasar. Surabaya :Airlangga University Press

Bai Xinghua. 1996. Acupuncture In Clinical Practice.

Dewi, Kartika. 2011. Akupunktur Sebagai Terapi Pada Frozen Shoulders

Anda mungkin juga menyukai