NIM : P 27240018091
TAHUN 2020
Laporan Praktik Klinik ini Telah Diperiksa, dan Mendapatkan Persetujuan dan Pengesahan D
ari Pembimbing Praktik Klinik Akupunktur II Prodi Sarjana Terapan Akupunktur Jurusan A
kupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta
tanggal_______________________20____
A. Tinjauan teoritis
1. Wastern Medicine
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang
berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari “dizziness” yang secara definitif
merupakan ilusi gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh
yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring,
tetapi gejala seperti ini lebih jarang dirasakan. Kondisi ini merupakan gejala kunci
yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan kadang merupakan gejala
kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo merupakan gejala dari gangguan
sistemik lain (misalnya, obat, hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya)
(Wahyudi, 2012).
Vertigo merupakan suatu fenomena yang terkadang sering ditemui di masyarakat.
Vertigo adalah suatu gejala atau perasaan dimana seseorang atau benda di sekitarnya
seolah-olah sedang bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan “Jika sensasi atau ilusi berputar yang dirasakan adalah diri
sendiri, hal tersebut merupakan vertigo subjektif. Sebaliknya, jika yang berputar
adalah lingkungan sekitarnya, maka itu disebut vertigo objektif”. Penderita kadang
merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun
penderita tidak bergerak sama sekali. Bagi masyarakat awam, vertigo disebut juga
sebagai tujuh keliling (Sumarliyah, 2016).
Jenis Vertigo
Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo dapat dibagi atas beberapa kelompok
a. Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang serangannya datang mendadak, berlangsung beberapa menit atau
hari, kemudian menghilang sempurna, tetapi suatu ketika serangan tersebut dapat
muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan.
b. Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhannya konstan tanpa serangan akut.
c. Vertigo yang serangannya mendadak atau akut, kemudian berangsur-angsur
mengurang.
Ada pula yang membagi vertigo menjadi:
a. Vertigo Vestibuler: akibat kelainan sistem vestibuler.
b. Vertigo Non Vestibuler: akibat kelainan sistem somato-sensorik dan visual.
2. Secara Chinese Medicine
Anamnesis medis :
a) Keluhan Utama : Pinggang Pegal
b) Riwayat penyakit sekarang : Px datang dengan keluhan yang sudah
dirasakan selama 3 bulan. Memberat saat melakukan aktivitas dan di perburuk
oleh cuaca dingin.rasa sakit akan hilang ketika Px beristirahat. Nyeri datang
secara tiba tiba, saat beraktivitas. Daerah nyeri yang sering dirasakan yaitu
pinggang dan lutut
c) Keluhan tambahan : Bahu dan Lutut
d) Riwayat penyakit dahulu : pernah rawat inap akibat Thypoid
e) Riwayat penyakit keluarga : Tekanan Darah Tinggi
f) Riwayat terapi atau obat-obatan yang dikonsumsi : ada, lupa nama obatnya
g) Status Diet
Makanan Baik
Nafsu makan
Frekuensi makan 3 kali sehari
Jenis makanan Kering
Porsi makan 1 centong
Kecenderungan rasa Manis
Camilan Ada
Minuman Frekuensi minum Cukup
Jenis minuman Air putih
1. PERABAAN (CIE)
1. Perabaan local atau keluhan:
a. Status lokalisasi
Lokasi: Pinggang
Penampilan luar : Tidak berpengaruh
Pergerakkan : Terbatas
Sensasi: Baal/ Kebas
Perabaan : saat di tekan terasa enak
b. Nyeri tekan
Titik nyeri tekan / ashi point: ditekan nyaman
Titik akupunktur: Ditekan nyaman
Meridian: Ditekan nyaman
c. Perabaan suhu
Tubuh : Dalam batas normal
Tangan : Dalam batas normal
Kaki : Dalam batas normal
d. Perabaan nadi
Defferensiasi lokasi:
Kedalaman Superfisial (Fu)
Kecepatan Cepat (Shu)
Ukuran Normal
Kekuatan Normal
Jenis Nadi Tegang (Xuan)
2. Pemeriksaan Tambahan
Keadaan umum :
Tekanan darah : 130 / 90 mmHg
Respirasi : 16 x / menit
Berat badan : 73 Kg
Kondisi Umum : Compos mentis
Frekuensi nadi : 48 x / menit
Suhu tubuh : 37 oc
Tinggi badan : tidak ada
Rontgen : tidak ada
Obat yang sedang dikonsumsi : ada lupa nama obatnya
Dx medis : Low back pain (LBP)
2. Diagnosis
a. Analisis
Nama Penyakit dalam TCM
Sindrom penyakit Stagnasi QI di meridian akibat
dingin
Prinsip terapi - Mengusir patogen lembab dingin
- Menghangatkan meridian dengan
TDP/Moksa
-Menutrisi yang QI ginjal dan limpa
b. Kalimat diagnosis
3. Perencanaan
a. Prinsip Terapi
Prinsip terapi yang diberikan pada kasus low back pain ini akan berbeda-be
da pada setiap kasusnya berdasarkan deferensiasi sindrom. Ada 3 prinsip yang me
njadi prinsip terapi utama pada kasus low back pain yaitu, mengusir, menguatkan
dan mengahangatkan.
a. Alat dan bahan
b. Titik Akupunktur
Titik yang digunakan dalam kasus Low back pain ini dibagi menjadi dua ya
itu, titik lokal dan titik deferensial sindrom. Titik lokal utama yang digunakan adal
ah;
Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangshu (BL2
5), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik wei
zhong (BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titi
k tersebut dapat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya mas
uk dalam mekanisme sentral. Sedangkan titik yang digunakan pada deferensial sin
drom yaitu berikut
a. Analisis
Pasien Ny. R dengan keluhan nyeri pada pinggang termasuk sindrom Stagnasi Qi di
meridian akibat dingin. Karakteristik keluhan dirasakan sudah 3 bulan, diperberat saat
melakukan aktivitas dan cuaca berat,meringan saat beristirahat. Nyeri datang secara
tiba tiba saat beraktivitas berat. Daerah yang sering dirasakan di pinggang menjalar ke
lutut.
3. Perencanaan
a) Prinsip terapi
c) Titik
Titik Utama : Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangs
hu (BL25), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik
weizhong (BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titi
k tersebut dapat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya masuk d
alam mekanisme sentral.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali. Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP
Titik lokal : Titik akupunktur yang diberikan pada sindrom stagnasi adalah dengan ko
mbinasi titik luo dan titik xi pada organ yang bermasalah, sebagai contoh stagnasi qi li
mpa, maka titik yang diambil adalah titik Gongsun (SP4) dan Diji (SP8). Yang tentun
ya juga akan di kombinasikan dengan titik-titik yang lain sesuai manifestasi.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali.Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP
d) Modalitas :
Modalitas Terapi
a. Definisi
Sinar infra merah bila dilihat dari susunan spektrum sinar terletak diantara sin
ar hertzian. Demikian definisi sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektr
omagnetik dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A (Adri 2012). Penggunaan
lampu nonluminous pada jarak lampu yang digunakan antara 45 – 60 cm, sinar di
usahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan daerah yang diobati antara wa
ktu 10-30 menit. Pada penggunaan lampu luminous pada jarak lampu 35 - 45 cm,
sinar diusahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan daerah yang diobati a
ntara 10-30 menit (Putra, 2011).
b. Klasifikasi Sinar Inframerah
Menurut Watkins (2000) panjang gelombang dapat dibagi menjadi
1) Gelombang pendek (Penetrating)
Panjang gelombang antara 7.700A sampai 12.000 A. Daya penetrasi lebih
dalam dari gelombang panjang hingga mencapai jaringan subkutan kira – kira dap
at mempengaruhi secara langsung terhadap pembuluh darah kapiler, pembuluh li
mfe, ujung – ujung saraf dan jaringan jaringan dibawah kulit lainnya.
2) Gelombang panjang ( Non Penetrating)
Panjang gelombang 12.000 A sampai 150.000 A. Daya Penetrasi sinar ini h
anya sampai hingga lapisan superficial epidermis yaitu sekitar 0,5 mm
c. Lampu Terapi Sinar Infra Merah
Lampu terapi kesehatan infrared Philips bekerja dengan prinsip sinar i
nframerah prismatic untuk aplikasi pengobatan. Memperlancar peredaran darah,
melemaskan otot dan sendi yang sakit, cocok digunakan oleh penderita gejala low
back pain, mengurangi gejala rematik dan flu.
Gambar 2.6 Lampu Inframerah osram (http://www.galerimedika.com/Alat-Tera
pi/PhilipsInfrared-Lamp-HP3616)
Terapi yang terfokus pada lampu infra merah 150 watt. Lampu inframerah tel
ah dioptimalkan untuk menghilangkan rasa sakit pada jarak 35-45 cm, biasanya u
ntuk kasus seperti nyeri pinggang, nyeri lutut, nyeri dada, nyeri sendi, flu, kaku ot
ot. Cincin prismatik berguna untuk lebih fokus (Philips, 2016).
d. Efek Terapi Infra merah terhadap Penurunan Nyeri
Nyeri dapat berkurang karena telah dilakukan terapi infra merah dan terapi
latihan. Menurut Sujatno dkk, bahwa infra merah yang diberikan kepada pasien se
cara teratur dapat memberikan efek terapeutik yang berupa rileksasi otot, meningk
atkan suplai darah, menghilangkan sisa-sisa metabolisme sehingga nyeri dapat ber
kurang. Sedangkan menurut Melzack dan Wall, terapi latihan yang dilaksanakan s
ecara teratur dengan dosis yang sesuai secara teknik gerakan dan fiksasi yang ben
ar dapat menyeimbangkan aktivitas stresor dan depresor pada jaringan yang meng
alami atau cidera sehingga hal tersebut dapat mengurangi nyeri (Fitrocha, 2013)
e. Jadwal : 3 kali seminggu
C. Kesimpulan
1. Low back pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan
nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga
terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan
sering disertai dengan 10 penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. LBP yang lebih dari
6 bulan disebut kronik (Sadeli et al., 2001).
2. Dalam Chinese medicine Lumbar pain ialah kelainan pada daerah pinggang timbul
gejala: nyeri,pegal,kaku. Penyebab penyakit karena:
1)Penyebab faktor luar karena adanya faktor dingin lembab, karena trauma misalnya
keseleo/terkilir. Penyebab faktor luar ini menyerang tendon,tulang,meredian Du dan
Tai Yang.
2)Penyebab faktor dalam karena adanya panas lembab,karena fungsi ginjal lemah.
Penyebab faktor dalam ini ginjal,meridian hati,kandung empedu,dan meredian Du.
3. low back pain termasuk dalam Bi syndrome yang memiliki karakater nyeri yang dapat me
njalar dan mempersempit gerakan. Disebebakan oleh karena obtruksi qi dan darah yang d
apat dipengaruhi kinerja sistem organ. Low back pain apabila tidak ditangani dengan cep
at dan tepat, dapat memiliki peluang untuk menjadi nyeri yang permanen yang bersifat lo
kal. Bi syndrome dibedakan menjadi 3 yakni, painful bi syndrome, heavy bi syndrome, da
n febrile bi syndrome.
4. Dari diagnosis yang didapat Ny. R dengan keluhan nyeri pada pinggang termasuk sindrom
Stagnasi Qi di meridian akibat dingin.
5. Prinsip terapi
1. Mengusir Patogen lembab dingin
6. Titik Utama : Shensu (BL23), Mingmen (DU4), Weizhong (BL40) dan Dachangshu (BL2
5), Guanyuanshu (BL26) untuk nyeri yang menjalar sampai area lumbal. Titik weizhong
(BL40) diambil karena merupakan titik distal area punggung. Dan selain titik tersebut da
pat juga ditambahkan titik general (general point) yang nantinya masuk dalam mekanism
e sentral.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali. Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP
7. Titik lokal : Titik akupunktur yang diberikan pada sindrom stagnasi adalah dengan komb
inasi titik luo dan titik xi pada organ yang bermasalah, sebagai contoh stagnasi qi limpa,
maka titik yang diambil adalah titik Gongsun (SP4) dan Diji (SP8). Yang tentunya juga a
kan di kombinasikan dengan titik-titik yang lain sesuai manifestasi.
Teknik : 1x/hari atau 2 hari sekali.Diberikan rangsang sedang, jarum ditinggal selama
30 menit menggunakan elektroakupunktur ,moksa dan bisa juga ditambahkan TDP
D. Pustaka