Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN KMB II DENGAN VERTIGO

DI RS SIAGA MEDIKA PURBALINGGA

Dosen Pengampu : Widjijati, MN.

Afifah Neli Widayanti


P1337420218118
Tingkat 3C

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021

1
LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO
DI RS SIAGA MEDIKA

I. Teori tentang penyakit

A. Pengertian

Vertigo adalah ilusi gerakan, yaitu pasien merasa bahwa ia sedang


berputar dialamraya (vertigo subyektif) atau bahwa sekelilingnya berputar
disekitar dirinya ( vertigo objektif). Perkataan vertigo berasal dari bahasa
Yunani vertere yang artinya memutar. Pengertian vertigo adalah : sensasi
gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai
gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat
keseimbangan tubuh Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala
pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala
somatic (nistagmus, unstable), otonomik (pucat, Vertigo dapat digolongkan
sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di
ruangan. Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur
dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh
integrasi berbagai sistem diantaranya sistem vestibular, system visual dan
system somato sensorik (propioseptik). Untuk memperetahankan
keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3 sistem system tersebut
diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita merasa atau
melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya.
Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk linier
seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita
vertigo kadang-kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. Nistagmus yaitu
gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata (Lumban Tobing, 2003).
dingin, mual, muntah) dan pusing.

2
Vertigo adalah perasaan yang abnormal, mengenai adanya gerakan
penderita sekitarnya atau sekitarnya terhadap penderita; tiba-tiba semuanya
serasa berputar atau bergerak naik turun dihadapannya. Keadaan ini sering
disusul dengan muntah-muntah, bekringat, dan kolaps. Tetapi tidak pernah
kehilangan kesadaran. Sering kali disertai gejala-gejala penyakit telinga
lainnya. (Manjoer, Arif, dkk. 2002)

Vertigo juga dapat terjadi pada berbagai kondisi, termasuk kelainan


batang otak yang serius, misalnya skelerosis multiple, infark, dan tumor.
(Muttaqin, Arif. 2008)

B. Patofisiologi

Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen yang


disampaikan kepusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem
ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus
menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang
berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang
menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III,IV dan VI, susunan
vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis. Informasi yang berguna untuk
keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan
proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu
lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil
kontribusinya adalah proprioseptik. Dalam kondisi fisiologis/normal,
informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari
reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanandan kiri akan
diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan
diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata
dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang
menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika
fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak

3
normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan,
maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala
vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi
tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa
nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya.

C. Tanda dan gejala


Manifestasi klinis pada klien dengan vertigo yaitu Perasaan
berputaryang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan
lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah
pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah puyeng(dizziness),
nyerikepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit,mata merah, mudah
tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis. Pasien Vertigo akan
mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan
merasa berputaratau merasa sekelilingnya berputar jika akan ketempat tidur,
berguling dari satu sisi kesisilainnya, bangkit dari tempat tidur dipagi hari,
mencapai sesuatu yang tinggi atau jika kepala digerakkan kebelakang.
Biasanya vertigo hanya berlangsung 5-10detik. Kadang-kadang disertai rasa
mual dan seringkali pasien merasa cemas. Penderita biasanya dapat mengenali
keadaan ini dan berusaha menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan
yang dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan terjadi jika kepala tegak
lurus atau berputar secara aksial tanpa ekstensi, pada hampir sebagian besar
pasien, vertigo akan berkurang dan akhirnya berhenti secara spontan dalam
beberapa hari atau beberapa bulan, tetapi kadang-kadang dapat juga sampai
beberapa tahun. Pada anamnesis, pasien mengeluhkan kepala terasa pusing
berputar pada perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu. Secara klinis
vertigo terjadi pada perubahan posisi kepala dan akan berkurang serta
akhirnya berhenti secara spontan setelah beberapa waktu. Pada pemeriksaan
THT secara umum tidak didapatkan kelainan berarti, dan pada uji kalori tidak
ada paresiskanal. Uji posisi dapat membantu mendiagnosa vertigo, yang

4
paling baik adalah dengan melakukan manuver Hallpike : penderita duduk
tegak, kepalanya dipegang pada kedua sisioleh pemeriksa, lalu kepala
dijatuhkan mendadak sambil menengok kesatu sisi. Pada tes ini akan
didapatkan nistagmus posisi dengan gejala :
1. Penderita vertigo akan merasakan sensasi gerakan seperti berputar, baik
dirinya sendiri atau lingkungan
2. Merasakan mual yang luar biasa
3. Sering muntah sebagai akibat dari rasa mual
4. Gerakan mata yang abnormal
5. Tiba-tiba muncul keringat dingin
6. Telinga sering terasa berdenging
7. Mengalami kesulitan bicara
8. Mengalami kesulitan berjalan karena merasakan sensasi gerakan berputar
9.Pada keadaan tertentu, penderita juga bisa mengalami ganguuan penglihatan

D. Komplikasi
1. Ciderafisik
Pasien dengan vertigo ditandai dengan kehilangan keseimbangan akibat
terganggunya sarafVIII (Vestibularis), sehingga pasien tidak mampu
mempertahankan diri untuk tetap berdiri dan berjalan.
2. Kelemahan otot
Pasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas.
Mereka lebih sering untuk berbaring atau tiduran, sehingga berbaring
yang terlalu lama dan gerak yang terbatas dapat menyebabkan kelemahan
otot.

E. Pemeriksaan khusus dan penunjang


1. Pemeriksaan khusus :
a) ENG (elektronistagmografi)

5
b) Audiometri dan BAEP
c) Psikiatrik

2. Pemeriksaan tambahan :
a. Laboratorium
b. Radiologik dan Imaging
c. EEG, EMG, dan EKG.
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan pemeriksaan
lain sesuai indikasi.
b. Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada neurinoma akustik).
c. Neurofisiologi Elektroensefalografi (EEG), Elektromiografi (EMG),
Brainstem Auditory Evoked Potential (BAEP).
d. Pencitraan CTscan, arteriografi, magnetic resonance imaging (MRI)

F. Terapi
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi obat-obatan seperti :
a. Anti kolinergik
- Sulfas atropin : 0,4 mg/im
b. Simpatomimetika
- Epidame 1,5mg
c. Menghambat aaktivitas nukleus vestibuler
- Golongan antihistamin
Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) :
Terdiri dari :
1. Terapi kausal.
2. Terapi simtomatik.
3. Terapi rehabilitatif.

6
II. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Klien mengeluh pusing Agent cedera fisik Gangguan rasa
berputar dan nyeri kepala nyaman : Nyeri akut
DO : Pasien tampak lemah dan
merintih kesakitan
2 DS : Pasien mengatakan sangat Ketidakmampuan Perubahan pola
hati-hati saat melakukan beraktifitas secara aktivitas
aktivitas mandiri
DO : - Klien tampak dibantu
keluarga saat melakukan
aktivitas

III. Diagnosa Keperawatan

2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cedera fisik (Domain 12, Kelas 1,
Kode 00132)
3. Perubahan pola aktifitas sehubungan dengan ketidakseimbangan pergerakan
akibat vertigo

7
IV. Perencanaan Keperawatan

DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400 1. Mengetahui sejauh
: Nyeri akut keperawatan selama 2 x 24 jam, 1. Kaji tingkat nyeri klien mana nyeri
berhubungan dengan diharapkan nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitas
agent cedera fisik berkurang dengan indikator : 2. Anjurkan untuk istirahat klien.
NOC : Tingkat Nyeri (2102) adequat. 2. Memberi perasaan
Indikator Awal Tuju 3. Ajarkan teknik relaksasi : nyaman pada klien
an nafas dalam. 3. Menenangkan pasien,
Nyeri yang 2 5 salah satu teknik
dilaporkan 4. Kolaborasi pemberian mengurangi rasa
Ekspresi 3 5
obat, penurunan pusing nyeri.
nyeri wajah
Tidak bisa 2 5 dan analgetik. 4. Obat analgetik dapat
beristirahat mengurangi nyeri
Skala : yang diharapkan
1 : Berat mempercepat
2 : Cukup Berat penyembuhan klien.
3 : Sedang
4 : Ringan

1
5 : Tidak ada

Pola aktifitas klien kembali ke


Perubahan pola semula dengan kriteria: 1. Kaji kebutuhan dan 1. Mengidentifikasi
2 aktivitas berhubungan  Jangka Pendek aktivitas klien sejauh mana klien
dengan 2x24 jam pusing 2. Anjurkan keluarga bisa melakukan
ketidakseimbangan berkurang, klien tidak membantu aktivitas klien aktivitas secara
pergerakan akibat lemas 3. Anjurkan klien untuk mandiri.
vertigo tidak langsung turun dari 2. Mengurangi resiko
 Jangka Panjang
tempat tidur melainkan cidera
1 minggu pusing hilang
secara perlahan yaitu 3. Mengurangi rasa
duduk dulu baru berdiri pusing yang
mengakibatkan
ketidakseimbangan
dalam pergerakan

V. Evaluasi

2
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
(Carpenito, 1999 : 28)
Tujuan Pemulangan pada vertigo adalah :
1. Nyeri dapat dihilangkan atau diatasi
2. Perubahan gaya hidup atau perilaku untuk mengontrol atau mencegah kekambuhan
3. Memahami kebutuhan atau kondisi proses penyakit dan kebutuhan terapeutik

3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I
DENGAN VERTIGO DI RUANG ALAMANDA 2
RSU SIAGA MEDIKA PURBALINGGA

Disusun guna memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II


Dosen Pengampu : Widjijati, MN

Afifah Neli Widayanti


P1337420218118
3C

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.I DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN AKIBAT
VERTIGO DI RS. SIAGA MEDIKA PURBALINGGA

A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : Afifah Neli Widayanti
NIM : P1337420218118
Tanggal : Selasa, 9 Maret 2021
Tempat : Ruang Alamanda 2
Jam : 13.00 WIB

1. Biodata Pasien
Nama : Ny. I
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma III
Pekerjaan : Perawat
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Babakan 14/04, Kec. Kalimanah, Purbalingga
Tanggal Masuk : 05 Maret 2021– Pkl. 16.00
No. RM : 00047830
Diagnosa Medis : Vertigo, DM

2. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. J
Umur : 35 tahun
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam

2
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Polri
Alamat : Babakan 14/04, Kec. Kalimanah, Purbalingga
Hubungan dengan klien : Suami

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing berputar
P : Vertigo
Q : Seperti berputar
R : Kepala
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri
b. Keluhan Tambahan
Klien mengeluh pusing berputar, lemas, mual dan muntah serta telinga
berdengin
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien sudah 2 hari ini mengeluh pusing berputar, lemas, mual dan muntah
serta telinga berdenging. Lalu keluarga membawa ke Igd RS Siaga Medika
Purbalingga pada pukul 16.00. kemudian dokter memutuskan dirawat di
ruang Alamanda 2.
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit yang dideritanya seperti
sekarang ini. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit jantung,
hipertensi dan klien mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit seperti klien dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi dan diabetes melitus serta penyakit menular
seperti TBC.

3
f. Struktur Keluarga
Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara klien memiliki 2 orang anak dan
tinggal bersama 2 orang anaknya dan suami klien
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan Keluarga
: Tinggal Serumah

4. Pola Fungsional Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting, setiap ada anggota keluarga
pasien yang sakit selalu dibawa ke pelayanan kesehatan.
DO: Pasien pergi Ke RS Siaga Medika Purbalingga untuk melakukan
pengobatan.
b. Pola Nutrisi
DS : Pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari dengan porsi sedikit.
Selama dirawat Pasien mengatakan makannya tetap lancar 3 kali sehari
sesuai diit yang diberikan dan minum 8 gelas sehari

4
DO: Terlihat pasien menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan oleh
RS dan pasien terlihat minum air putih 8 gelas setiap hari
c. Pola Eliminasi
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK lancar, BAB 1 kali
sehari, BAK 4-6 kali sehari. Selama di rumah sakit pasien mengatakan
BAB dua hari 1 kali dan BAK 3-4x sehari
DO: Pasien tidak terpasang dc
d. Pola latihan dan aktifitas
DS : Pasien mengatakan masih pusing sehingga dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dibantu oleh keluarga
DO: Pasien dibantu oleh keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-hari
selama pasien di rawat dirumah sakit

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Mandi √

Minum √

Toileting √

Ambulasi √

Berpindah √

Mobilisasi di tempat tidur √

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
DS : Pasien mengatakan pasien sulit tidur karena merasakan nyeri

5
DO : Pasien tampak lemas, lesu dan terlihat merintih kesakitan
f. Pola Perspektif Kognitif
DS : Pasien mengatakan indera penglihatan, perasa dan peraba masih
normal
DO: Pasien merespon apa yang disampaikan perawat dan terlihat tidak
menggunakan alat bantu seperti alat bantu pendengaran, penglihatan dan
lainnya.
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
DS : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
DO: Pasien kooperatif dengan tindakan yang dilakukan
h. Pola Sex dan Reproduksi
DS : Pasien mengatakan pasien sudah menikah dan mempunyai dua orang
anak, satu laki laki dan satu perempuan yang berumur 10 dan 8 tahun
DO: pasien berjenis kelamin laki-laki
i. Pola Koping dan Toleransi Stress
DS : Pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarga
DO: Pasien diantar oleh keluarganya ke rumah sakit untuk melakukan
pengobatan, dan ditunggu oleh suami tercinta
j. Pola Peran dan Hubungan
DS : Pasien mengatakan pasien memiliki hubungan dengan keluarganya,
kerabat, ataupun tetangga baik
DO: Selama dirumah sakit selalu ditunggu oleh suaminya dan kadang
gantian oleh ibu atau adiknya
k. Pola Nilai dan Keyakinan
DS : Pasien mengatakan pasien beragama islam
DO: Pasien beribadah kepada Allah SWT
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis

6
Tanda-tanda vital : Antropometri :
TD : 120 / 84 mmHg BB : 65 kg
N : 100x/menit TB : 165 cm
R : 20x/menit
S : 36,40 C
b. Pemeriksaan Kepala
Mesochepal, bersih, tidak berketombe
c. Mata
Simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik
d. Teling
Simetris, ada serumen dalam jumlah normal, Pendengaran kurang.
e. Mulut dan gigi
Mukosa bibir kering
f. Pemeriksaan Leher
Tidak ada kelenjar tiroid dan limfe
g. Pemeriksaan Dada
Paru : vasikuler dan simetris
Jantung : simetris, tidak ada kelainan
h. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tidak ada kelainan, simetris
Palpasi : tidak ada pembesarana organ dalam
perut seperti lambung, jantung
Auskultasi : bising usus 16 x/menit (normal)
Perkusi : tidak ada suara tambahan
i. Pemeriksaan Kulit : warna kulit coklat, turgor kulit jelek
j. Pemeriksaan Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan dan mempunyai 2 orang anak.
k. Pemeriksaan Ekstermitas
Eksteritas atas : tangan kanan terpasang infus, tidak ada kelainan
tidak ada edema, dan tangan dapat digerakan

7
Ekstermitas bawah : tidak ada kelainan, tidak ada edema, kaki dapat
digerakan
l. Pola Psikologis
 Konsep diri
- Body image
Klien menyukai seluruh anggota tubuhnya, klien juga tahu bahwa
sakit yang dialaminya sekarang dapat menyebabkan kelemahan
pada tubuhnya.
- Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan keadaan sakitnya sekarang
- Ideal diri
Klien berharap dirinya lekas sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya di rumah.
- Peran
Sejak dirawat di RS, klien tidak dapat melakukan peran dan
kegatan sehari-harinya sebagai ibu.
- Idenititas diri
Klien mempunyai suami dan 2 orang anak
 Gaya Komunikasi
Klien menggunakan komunikasi verbal saat berhubungan dengan
perawat, klien fasih berbahasa Indonesia.

6. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal :
Pemeriksaan Hasil Sartuan Nilai Normal

HEMATOLOGI
Leukosit /ul 5000-10000
8.080
Golongan darah
Hemoglobin B % 13-16

8
Trombosit 14.7 /ul 150-400
Eritrosit 4500-5000
309
Hematokrit % 37-43
5.250
MCV fL 76-96
MCH pg 27-32
44
MCHC % 30-35
83.3
MID % 2-8
GRAN 28.0 % 55-65
LYMPH % 20-40
33.6
KIMIA DARAH
Fungsi ginjal 7
KREATININ mg/dl 0.6-1.1
60
UREUM mg/dl 10-50
Fungsi Hati 33
SGOT IU/L <40
SGPT IU/L <40
Gula Darah
Glukosa Sewaktu mg/dl 70-140
0.8
IMUNOSEROLOGI
HbsAg 21 Negatif
ELEKTROLIT &
GAS DARAH
3.6-5.5
KALIUM 22 Mmol/l
95-108
KLORIDA Mmol/l
135-155
NATRIUM 37 Mmol/l

289

9
Negatif

3.41

108.5

143.1

7. Program Terapi
- Infus RL 20 tpm, inf. Hydromal 15 tpm
- Injeksi Lovemir 3 x 1
- Injeksi Ondansentron 3 x 1
- Betahistin 3 x 1
- Flunarizim 2 x 5 mg
- Sucralfat 3 x 1
- Curcuma 2 x 1
- Flamar salp 2 x 1

B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DS : Klien mengeluh pusing berputar Agent cedera fisik Gangguan rasa
dan nyeri kepala nyaman : Nyeri akut
P : Vertigo
Q : Seperti berputar
R : Kepala
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri

10
DO : Pasien tampak lemah dan
merintih kesakitan
TD : 120 / 84 mmHg
N : 100x/menit
R : 20x/menit
S : 36,40 C
2 DS : Pasien mengatakan sangat hati- Ketidakmampuan Perubahan pola
hati saat melakukan aktivitas beraktifitas secara aktivitas
DO : - Klien tampak dibantu mandiri
keluarga saat melakukan
aktivitas
- Kekuatan otot
+5 +5
-4 +5

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agent cedera fisik (Domain 12, Kelas 1,
Kode 00132)
4. Perubahan pola aktifitas sehubungan dengan ketidakseimbangan pergerakan
akibat vertigo

11
D. INTERVENSI

DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400 5. Mengetahui sejauh mana
: Nyeri akut keperawatan selama 2 x 24 jam, 5. Kaji tingkat nyeri klien nyeri mengganggu
berhubungan dengan diharapkan nyeri yang dirasakan aktivitas klien.
agent cedera fisik berkurang dengan indikator : 6. Anjurkan untuk istirahat 6. Memberi perasaan
NOC : Tingkat Nyeri (2102) adequat. nyaman pada klien
Indikator Awal Tuju 7. Ajarkan teknik relaksasi : 7. Menenangkan pasien,
an nafas dalam. salah satu teknik
Nyeri yang 2 5 mengurangi rasa nyeri.
dilaporkan 8. Kolaborasi pemberian 8. Obat analgetik dapat
Ekspresi 3 5
obat, penurunan pusing mengurangi nyeri yang
nyeri wajah
Tidak bisa 2 5 dan analgetik. diharapkan mempercepat
beristirahat penyembuhan klien.

Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan

12
5 : Tidak ada

13
E. IMPLEMENTASI

Dx Hari / Tgl Implementasi Respon Paraf


1 Selasa, 9 - Monitor keadaan DS : Pasien mengatakan sakit
Maret 2021 umum kepala dengan skala nyeri 5
Jam 08.00 DO : Pasien terlihat memegangi
kepalanya. Keadaan umum cukup

DS : paien mengatakan alergi


ketorolac dan ibuprofen
- Memberikan terapi
08.10 DO : Pasien kooperatif
farmakologi
DS : -
DO : pasien terlihat lemas dan
pucat
- Mengukur tanda-
11.00 TD : 120 / 84 mmHg
tanda vital
N : 100x/menit
R : 20x/menit
S : 36,40 C

DS: Pasien mengatakan merasa


pusing/sakit kepala dan susah untuk
tidur
11.30 - Menganjurkan untuk DO: -
istirahat yang
adekuat DS: keluarga pasien mengatakan
akan melakukan teknik tersebut
DO: Pasien tampak mengikutinya
- Mengajarkan teknik dengan baik
11.40
relaksasi yaitu nafas
dalam

14
1 Rabu, 10
Maret 2021
14.15 - Menganjurkan untuk DS: Pasien mengatakan nyeri
istirahat yang kepala berkurang menjadi skala 2

adekuat DO: -

14.30 DS : Paien mengatakan alergi


- Memberikan terapi
ketorolac dan ibuprofen
farmakologi
DO : Pasien kooperatif

DS : Pasien mengatakan nyeri


16.00 kepala berkurang, paham apa yang
- Mengukur tanda-
telah dijelaskan perawat
tanda vital dan
DO : Pasien terlihat lebih bugar,
melakukan
pasien kooperatif dan dapat
pendidikan
mengulang materi yang telah
kesehatan
dijelaskan

TD : 120 / 84 mmHg
N : 100x/menit
R : 20x/menit
S : 36,40 C

DS: Pasien mengatakan akan


20.00 melakukan teknik relaksasi ini
- Mengajarkan teknik secara terus menerus ketika pusing
relaksasi yaitu nafas DO: Pasien tampak mengikutinya
dalam

F. EVALUASI

15
HARI /
DX CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
TGL
1 Selasa, 9 S : Klien mengatakan masih pusing dan lemas
Maret 2021 P : Vertigo
13.00 Q : Seperti berputar
R : Kepala
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri menetap
O : Pasien terlihat lemah
TD : 120 / 84 mmHg
N : 100x/menit
R : 20x/menit
S : 36,40 C
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Hasil
Nyeri yang
2 5 4
dilaporkan
Ekspresi
3 5 4
nyeri wajah
Tidak bisa
2 5 4
beristirahat
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda – tanda vital
- Teknik relaksasi : nafas dalam
- Kolaborasi medis

16
S : Pasien mengatakan nyeri kepala berkurang
P : Vertigo
Q : Seperti berputar
Rabu, 10 R : Kepala
Maret 2021 S : Skala nyeri 2
20.00 T : Nyeri menetap

O : Pasien tampak sudah tidak merintih kesakitan


TD : 100/80 mmHg
N : 78x/menit
R : 20x/menit
S : 36.80C
A : Masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Nyeri yang
2 5 4
dilaporkan
Ekspresi
3 5 5
nyeri wajah
Tidak bisa
2 5 5
beristirahat
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

P : Hentikan intervensi

17
18

Anda mungkin juga menyukai