I PATOFISISIOLOGI VERTIGO
Anatomi
Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigo:
A. Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses transduksi yaitu mengubah rangsangan
menjadi bioelektrokimia:
Reseptor mekanis divestibulum
Resptor cahaya diretina
Resptor mekanis dikulit, otot dan persendian (propioseptik)
B. Saraf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke pusat keseimbangan di otak:
Saraf vestibularis
Saraf optikus
Saraf spinovestibulosrebelaris.
C. Pusat-pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan
persepsi: intivestibularis, serebelum, kortex serebri, hypotalamusi, inti akulomotorius, formarsio retikularis
Patofisiologi
Dalam kondisi fisiologi/normal, informasi yang tiba dipusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang berasal
dariresptor vestibular, visual dan propioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya sinkron dan
wajar akan diproses lebih lanjut secara wajar untuk direspon. Respon yang muncul beberapa penyesuaian dari
otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala
dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada tanda dan gejala kegawatan (alarm reaction) dalam
bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
Namun jika kondisi tidak normal/tidak fisiologis dari fungsi alat keseimbangan tubuh dibagian tepi atau sentral
maupun rangsangan gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi yang wajar tidak
berlangsung dan muncul tanda-tanda kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik. Di
samping itu respon penyesuaian otot-otot menjadi tidak adekvat sehingga muncul gerakan abnormal dari mata
disebut nistagnus.
Penatalaksanaan
a. Vertigo posisional Benigna (VPB)
Latihan : latihan posisional dapat membantu mempercepat remisi pada sebagian besar penderita VPB.
Latihan ini dilakukan pada pagi hari dan merupakan kagiatan yang pertama pada hari itu. Penderita duduk
dipinggir tempat tidur, kemudian ia merebahkan dirinya pada posisinya untuk membangkitkan vertigo
posisionalnya. Setelah vertigo mereda ia kembali keposisi duduk \semula. Gerakan ini diulang kembali sampai
vertigo melemah atau mereda. Biasanya sampai 2 atau 3 kali sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi
respon vertigo.
Obat-obatan : obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin atau fenergen dapat digunakan sebagai terapi
simtomatis sewaktu melakukan latihan atau jika muncul eksaserbasi atau serangan akut. Obat ini menekan rasa
enek (nausea) dan rasa pusing. Namun ada penderita yang merasa efek samping obat lebih buruk dari
vertigonya sendiri. Jika dokter menyakinkan pasien bahwa kelainan ini tidak berbahaya dan dapat mereda
sendiri maka dengan membatasi perubahan posisi kepala dapat mengurangi gangguan.
b. Neurotis Vestibular
Terapi farmokologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti biotika dan terapi
simtomatik.Nistagmus perifer pada neurinitis vestibuler lebih meningkat bila pandangan diarahkan menjauhi
telinga yang terkena dan nigtagmus akan berkurang jika dilakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau benda.
c. Penyakit Meniere
Sampai saat ini belum ditemukan obat khusus untuk penyakit meniere. Tujuan dari terapi medik yang diberi
adalah:
Meringankan serangan vertigo: untuk meringankan vertigo dapat dilakukan upaya : tirah baring, obat untuk
sedasi, anti muntah dan anti vertigo. Pemberian penjelasan bahwa serangan tidak membahayakan jiwa dan
akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau toleransi terhadap serangan berikutnya.
Mengusahakan agar serangan tidak kambuh atau masa kambuh menjadi lebih jarang. Untuk mencegah
kambuh kembali, beberapa ahli ada yang menganjurkan diet rendah garam dan diberidiuretic. Obat
anti histamin dan vasodilator mungkin pula menberikan efek tambahan yang baik.
Terapi bedah: diindikasikan bila serangan sering terjadi, tidak dapat diredakan oleh obat atau tindaka
konservatif dan penderita menjadi infalid tidak dapat bekerja atau kemungkinan kehilangan pekerjaannya.
II PENGKAJIAN
Data focus yang perlu dikaSetelah dilakukan tindak keperawatan selama…x24 jam, nausea berkurang / hilang
N.O.C:
a. Comfort level
b. Hidration
c. Nutritional status food finid intake
Dengan kreteria:
a. Terdapat tanda-tanda fisik dan psikologik membaik
b. Turgor kulit, mukosa mulut baik
c. Tidak panas dan tidak terdapat edeme perifer
Intake makanan dan minuman baikji
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Pada pasien vertigo tanyakan adakah
pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicuvertigo.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit tumor otak. Riwayat penggunaan
obat vestibulotoksik missal antibiotik, aminoglikosid, antikonvulsan dan salisilat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat
genetic maupun tidak.
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
1. Sistem persepsi sensori
Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bahwa benda yang diam tampak bergerak maju
mundur.
2. Sistem Persarafan
Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual maupun dengan alat.
3. Sistem Pernafasan
Adakah gangguan pernafasan.
4. Sistem Kardiovaskuler
Adakah terjadi gangguan jantung.
5. Sistem Gastrointestinal
Adakah Nausea dan muntah
6. Sistem integumen
7. Sistem Reproduksi
8. Sistem Perkemihan
C. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Adakah kecemasan yang dia lihatkan oleh kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit,
pengobatan dan prognosa.
2. Pola aktivitas dan latihan
Adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya vertigo, posisi yang dapat memicuvertigo.
3. Pola nutrisi metabolisme
Adakah nausea dan muntah
4. Pola eliminasi
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola Kognitif dan perseptua
Adakah disorientasi dan asilopsia
7. Persepsi diri atau konsep diri
8. Pola toleransi dan koping stress
9. Pola sexual reproduksi
10. Pola hubungan dan peran
11. Pola nilai dan kenyakinan
IV RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Resiko jatuh Setelah dilakukan 1. Environmental Management: Safety: awasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan dan gunakan lingkungan fisik untuk meningkatkan
pusing ketika selama … x 24 jam pasien keamanan
menggerakkan diharapakan tidak jatuh 2. Falls Prevention:
kepala NOC: Kaji penurunan kognitif dan fisik pasien yang
a. Safeti status: Falls mungkin dapat meningkatkan resiko jatuh
Occurrence Kaji tingkat gait, keseimbangan dan
kelelahan dengan ambulasi
b. Falls prevention:
know ledge personal safety Instruksikan pasien agar memanggil asisten
ketika melakukan pergerakan
c. Safety beheviour: 3. Teaching: disease proles
Falls prevention jelaskan pada pasien tanda dan gejala dari
Dengan kreteria: penyakit yang diderita
a. pasien mampu Anjurkan pasien untuk bedrest pada fase
berdiri, d uduk, berjalan akut
tanpa pusing Jelaskan pada pasien tentang terapi
rehabilitatif pada pasien vertigo
b. Klien mampu
menjelaskan jika terjadi
serangan dan cara
mengantisipasinya
2. Nausea berhubung Setelah dilakukan tindak 1. Patient / family teaching
an dengan stimulasi keperawatan selama…x24 -Anjurkan pasien agar pelen-pelan nafas dalam dan
visual yang tidak jam,nausea berkurang / menelan untuk menurunkan rasa mual dan muntah.
mengenakkan, hilang -Ajarkan pasien untuk tidak minum 1 jam sebelum,1
meniere, labirintitis N.O.C: jam setelah dan sewaktu makan.
a. Comfort level 2.NUTRITIONAL MONITORING
d. Hidration -Monitor tipe kehilangan berat badan dan
e. Nutritional status pertumbuhan
food finid intake -Monitor kelembaban,turgor kulit dan depigmentasi.
Dengan kreteria: -Monitor tingkat energi,malaise,fatigue dan
d. Terdapat tanda-tanda kelemahan pasien.
-Monitor asupan kalori dan nutrisi.
fisik dan psikologik
-Kolaborasi;
membaik
e. Turgor kulit, mukosa kelola pemberian anticmetic sebelum makan atau
sesuai jadwal
mulut baik
f. Tidak panas dan tidak 3. Fluid managmen:
terdapat edeme perifer Awasi secara akurat intake dan output
Intake makanan dan Monitor vital sign
minuman baik Monitor status nutrisi pasien
Monitor status hydrasi misal kelembaban
membranmukosa, tekanan nadi dan orthostatic BP
Kelola pemberian terapi IV
3 Kurang perawatan Setelah dilakukan NIC:Membantu perawatn diri pasien mandi dan
diri: makan, mandi, tindakan keperawatan toileting
berpakaian, toileting selama ... x 24 jam Aktifitas:
b.d kerusakan diharapkan kebutuhan 1. Tempatkan alat-alat mandi ditempat yang mudah
neurovaskuler mandiri klien dikenali dan mudah dijangkau klien
terpenuhi, NOC;PERAWAT 2. Libatkan klien dan danpingi
Batasan AN DIRI 3. Berikan bantuan selama klien tidak mampu
Karakteristik : (Mandi,makan,toileting,berp mengerjakan sendiri
Kelumpuhan akaian) Dengan kriteria : NIC : ADL berpakaian
wajah atau anggota Klien dapat makan de- Aktifitas :
badan sehingga ngan bantuan orang lain / 1. Informasikan pada klien dalam memilih
menyebab-kan : mandiri pakaian selama perawatan
Ketidakmampuan Klien dapat mandi de-
ngan bantuan orang lain 2. Sediakan pakaian ditempat yang mudah
dalam menyuap, dijangkau
memegang alat Klien dapat memakai
makan pakaian dengan bantuan 3. Bantu berpakaian yang sesuai
Ketidakmampuan orang lain / mandiri 4. Jaga privasi klien
dalam membasuh Klien dapat toileting de-
ngan bantuan alat 5. Berikan pakaian pribadi yang digemari dan
badan, mongering-
sesuai
kan, keluar masuk
kamar mandi NIC : ADL Makan
Ketidakmampuan Aktifitas :
pergi ke kamar 1. Anjurkan klien duduk dan berdoa bersama
mandi, mengguna- teman
kan pispot 2. Dampingi saat makan
3. Bantu jika klien belum mampu dan beri
contoh
4. Beri rasa nyaman saat makan
5.
4. Defisit Setelah dilakukan Teaching individual (5606)
pengetahuan ten- penjelasan selama ...x 1. Tentukan kebutuhan pembelajaran klien
tang penyakit, pertemuan, pe-ngetahuan 2. Kaji tingkat pengetahuan dan pemahaman
pengobatan dan klien tentang pe-nyakit, klien tentang vertigo
perawatan klien b.d pengobatan dan pe- 3. Kaji tingkat pendidikan
keterbatasan kognitif, rawatan klien meningkat 4. Kaji kesiapan klien dalam mempelajari
ku-rang paparan informasi spesifik
atau mudah lupa NOC : 5. Atur agar realita tujuan pembelajaran dengan
- Knowledge : klien saling menguntungkan
Disease process (1803) 6. Pilih metode / strategi mengajar yang sesuai
- Knowladge : 7. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
Illness care (1824) pembelajaran
8. Koreksi adanya kesalahan informasi
Dengan kriteria : 9. Sediakan waktu untuk bertanya pada klien
- Klien dan keluarga 10.
mam-pu menjelaskan Teaching : disease process (5602)
penger-tian, proses 1. Nilai tingkat pengetahuan klien tentang
penyakit, penyebab, tanda penyakitnya
dan gejala, efek penyakit, 2. Jelaskan patofisiologi vertigo
tindakan pencegahan, pe- 3. Jelaskan tanda dan gejala vertigo
ngobatan dan perawatan 4. Jelaskan kemungkinan penyebabnya
vertigo 5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin dapat mencegah komplikasi dimasa yang
akan datang
6. Diskusikan pilihan-pilihan terapi pe-ngobatan
dan perawatan
7. Jelaskan alasan rasional dari terapi
pengobatan yang direkomendasikan
8. Kaji sumber-sumber pendukung yang
memungkinkan
5. Perfusi jaringan Setelah dilakukan Monitorang neurologis (2620)
tidak efektif (spesifik: tindakan keperawatan 1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan
cerebral) b.d aliran selama ..... x 24 jam bentuk pupil
darah arteri diharapkan 2. Monitor tingkat kesadaran klien
terhambat Nyeri kepala / vertigo 3. Monitir tanda-tanda vital
berkurang sampai de-ngan 4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah
Batasan hilang 5. Monitor respon klien terhadap pengobatan
Karakteristik : Tanda-tanda vital stabil 6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
Nyeri kepala / 7. Observasi kondisi fisik klien
vertigo
Perubahan status Terapi oksigen (3320)
mental Bersihkan jalan nafas dari sekret
perubahan Pertahankan jalan nafas tetap efektif
respon motorik Berikan oksigen sesuai intruksi
dis-artria Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan sistem
Kelumpuhan wa- humidifier
jah Beri penjelasan kepada klien tentang pentingnya
pemberian oksigen
Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi
Monitor respon klien terhadap pemberian
oksigen
Anjurkan klien untuk tetap memakai oksigen
selama aktifitas dan tidur
DAFTAR PUSTAKA