Anda di halaman 1dari 10

Poltekkes Tanjungkarang Kemenkes

RI

Program Studi Diploma III Keperawatan Tanjungkarang

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN
_____________ AKIBAT PATOLOGI SISTEM _______________
DENGAN DIAGNOSA MEDIS VERTIGO

Nama Mahasiswa : LUTFI ALAWIYAH

Semester / TA : 5 TK.2 REG 2 / 2020/2021


2020

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. DASAR TEORI
A.1. DEFINISI DIAGNOSA MEDIS
Vertere” suatu istilah dalam bahasa latin yang merupakan bahasa lain dari vertigo, yang
artinya memutar. Vertigo dalam kamus bahasa diterjemahkan dengan pusing (Wahyono,
2007). Definisi vertigo adalah gerakan  (sirkuler atau linier), atau gerakan sebenarnya
dari tubuh atau lingkungan sekitarnya diikuti atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ
yang berada di bawah pengaruh saraf otonom dan mata (nistagmus) (Jenie, 2001).

A.3. ETIOLOGI

Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ


keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang
berhubungan dengan area tertentu di otak. Vetigo bisa disebabkan oleh kelainan di
dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam
otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau
perubahan tekanan darah yang terjadi secara tibatiba.
Penyebab umum dari vertigo: (Israr, 2008)
1. Keadaan lingkungan : Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan : Alkohol, Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi : Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara
karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral
dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga : Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di
dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
 Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
 Herpes zoster
 Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
 Peradangan saraf vestibuler
 Penyakit Meniere
5. Kelainan neurologis
 Sklerosis multiple
 Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya
atau keduanya
 Tumor otak
 Tumor yang menekan saraf vestibularis.

A.3. TANDA & GEJALA


VERTIGO PERIFERAL VERTIGO SENTRAL        
(VESTIBULOGENIK) (NON-VESTIBULER)
Pandangan gelap Penglihatan ganda
Rasa lelah dan stamina menurun Sukar menelan
Jantung berdebar wajah Kelumpuhan otot-otot
Hilang keseimbangan Sakit kepala yang parah
Tidak mampu berkonsentrasi Kesadaran terganggu
Perasaan seperti mabuk Tidak mampu berkata-kata
Otot terasa sakit Hilangnya koordinasi
Mual dan muntah-muntah Mual dan muntah-muntah
Memori dan daya pikir menurun Tubuh terasa lemah
Sensitif pada cahaya terang dan Suara
Berkeringat
A.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG & HASILNYA SECARA TEORITIS
1. Pemeriksaan Radiologi
Foto mastoid, foto vertebra servikal, CT scan, MRI dsb (atas indikasi).
2. Pemeriksaan Laboratorium dan EKG
3. Tes Romberg yang dipertajam
Sikap kaki seperti tandem, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup.
Orang yang normal mampu berdiri dengan sikap yang romberg yang dipertajam
selama 30 detik atau lebih
4. Tes Melangkah ditempat (Stepping Test)
Penderita disuruh berjalan ditempat dengan mata tertutup sebanyak 50 langkah.
Kedudukan akhir dianggap abnormal jika penderita beranjak lebih dari satu meter
atau badan berputar lebih dari 30 derajat
5. Salah Tunjuk(post-pointing)
Penderita merentangkan lengannya, angkat lengan tinggi-tinggi (sampai fertikal)
kemudian kembali kesemula
6. Manuver Nylen Barang atau manuver Hallpike
Penderita duduk ditempat tidur periksa lalu direbahkan sampai kepala bergantung
dipinggir tempat tidur dengan sudut 300  kepala ditoleh kekiri lalu posisi kepala
lurus kemudian menoleh lagi kekanan pada keadaan abnormal akan terjadi
nistagmus

7. Tes Kalori dengan menyemprotkan air bersuhu 300 ketelinga penderita


8. Elektronistagmografi
Yaitu alat untuk mencatat lama dan cepatnya nistagmus yang timbul
9. Posturografi
Yaitu tes yang dilakukan untuk mengevaluasi system visual, vestibular dan
somatosensorik.

A.4. PENATALAKSANAAN MEDIS


1. Vertigo posisional Benigna (VPB)
Latihan : latihan posisional dapat membantu mempercepat remisi pada sebagian
besar penderita VPB. Latihan ini dilakukan pada pagi hari dan merupakan kagiatan
yang pertama pada hari itu. Penderita duduk dipinggir tempat tidur, kemudian ia
merebahkan dirinya pada posisinya untuk membangkitkan vertigo posisionalnya.
Setelah vertigo mereda ia kembali keposisi duduk \semula. Gerakan ini diulang
kembali sampai vertigo melemah atau mereda. Biasanya sampai 2 atau 3 kali
sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi respon vertigo.
 Obat-obatan : obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin atau fenergen dapat
digunakan sebagai terapi simtomatis sewaktu melakukan latihan atau jika
muncul eksaserbasi atau serangan akut. Obat ini menekan rasa enek
(nausea) dan rasa pusing. Namun ada penderita yang merasa efek samping
obat lebih buruk dari vertigonya sendiri. Jika dokter menyakinkan pasien
bahwa kelainan ini tidak berbahaya dan dapat mereda sendiri maka dengan
membatasi perubahan posisi kepala dapat mengurangi gangguan.
2. Neurotis Vestibular
Terapi farmokologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti  biotika
dan terapi simtomatik. Nistagmus perifer pada neurinitis vestibuler lebih meningkat
bila pandangan diarahkan menjauhi telinga yang terkena dan nigtagmus akan
berkurang jika dilakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau benda.
3. Penyakit Meniere
Sampai saat ini belum ditemukan obat khusus untuk penyakit meniere. Tujuan 
dari terapi medik yang diberi adalah:
 Meringankan serangan vertigo: untuk meringankan vertigo dapat dilakukan
upaya : tirah baring, obat untuk sedasi, anti muntah dan anti vertigo.
Pemberian penjelasan bahwa serangan tidak membahayakan jiwa dan akan
mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau toleransi terhadap
serangan berikutnya.
 Mengusahakan agar serangan tidak kambuh atau masa kambuh menjadi lebih
jarang. Untuk mencegah kambuh kembali, beberapa ahli ada yang
menganjurkan diet rendah garam dan diberi diuretic. Obat anti histamin dan
vasodilator mungkin pula menberikan efek tambahan yang baik.
 Terapi bedah: diindikasikan bila serangan sering terjadi, tidak dapat diredakan
oleh obat atau tindaka konservatif dan penderita menjadi infalid tidak dapat
bekerja atau kemungkinan kehilangan pekerjaannya.
4. Presbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut)
Rasa tidak setabil serta gangguan keseimbangan dapat dibantu obat supresan
vestibular dengan dosis rendah dengan tujuan meningkatkan mobilisasi. Misalnya
Dramamine, prometazin, diazepam, pada enderita ini latihan vertibuler dan latihan
gerak dapat membantu. Bila perlu beri tongkat agar rasa percaya diri meningkat
dan kemungkinan jatuh dikurangi.
5. Sindrom Vertigo Fisiologis
Misalnya mabok kendaraan dan vertigo pada ketinggian terjadi karena terdapat
ketidaksesuaian antara rangsang vestibuler dan visual yang diterima otak. Pada
penderita ini dapat diberikan obat anti vertigo.
6. Strok (pada daerah yang didarahi oleh arteria vertebrobasiler)
 TIA: Transient Ischemic Atack yaitu stroke ringan yang gejala klinisnya pulih
sempurna dalam kurun waktu 24 jam
 RIND: Reversible Ischemic Neurologi Defisit yaitu penyembuhan sempurna
terjadi lebih dari 24 jam.
Meskipun ringan kita harus waspada dan memberikan terapi atau penanganan
yang efektif sebab kemungkinan kambuh cukup besar, dan jika kambuh bisa
meninggalkan cacat.

A.6. PATHWAY (Dibuat skema hingga muncul masalah keperawatan )


B. ASUHAN KEPERAWATAN
B.1. DAFTAR DX KEPERAWATAN YG MUNGKIN MUNCUL PADA KASUS(Minimal 3
diagnosis Keperawatan) & DEFINISI MASALAH KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
(Lihat buku SDKI, SLKI dan SIKI)

1) Diagnosis Keperawatan : ___________________________________________________


Definisi : ________________________________________________________________
_________ ______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
DS & DO Yg mendukung :___________________________________________________
_______________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Tujuan : ________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education)
1._______ _______________________________________________________________
2._______ _______________________________________________________________
3._______ _______________________________________________________________
4_. _____ _______________________________________________________________
5._______ _______________________________________________________________
6._______ _______________________________________________________________
7._______ _______________________________________________________________
8._. _____ _______________________________________________________________

2) Diagnosis Keperawatan : ___________________________________________________


Definisi : ________________________________________________________________
_________ ______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
DS & DO Yg mendukung :___________________________________________________
_______________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Tujuan : ________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education)
1._______ _______________________________________________________________
2._______ _______________________________________________________________
3._______ _______________________________________________________________
4_. _____ _______________________________________________________________
5._______ _______________________________________________________________
6._______ _______________________________________________________________
7._______ _______________________________________________________________
8._. _____ _______________________________________________________________
3) Diagnosis Keperawatan : ___________________________________________________
Definisi : ________________________________________________________________
_________ ______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
DS & DO Yg mendukung :___________________________________________________
_______________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Tujuan : ________________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
________ _______________________________________________________________
Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education)
1._______ _______________________________________________________________
2._______ _______________________________________________________________
3._______ _______________________________________________________________
4_. _____ _______________________________________________________________
5._______ _______________________________________________________________
6._______ _______________________________________________________________
7._______ _______________________________________________________________
8._. _____ _______________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

1. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
4. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
5. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
6. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
7. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
8. ______________________________________________________________
______________________________________________________________
9. ______________________________________________________________
______________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai