Disusun oleh
Risna Agustin
42010420031
D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
CIREBON
2022
1.1 Definisi ITP
ITP merupakan singkatan dari Idiopatik Trombositopenia Purpura. Idiopatik artinya
penyebab yang tidak diketahui. Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit
kurang dari 100.000/mm3. Jumlah trombosit yang rendah dapat merupakan akibat
berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit. Namun, umumnya
tidak ada menifestasi klinis hingga jumlahnya kurang dari 100.000/mm3 dan lebih lanjut
dipengaruhi oleh keadaan-keadaan lain yang mendasari atau yang menyertai, seperti
leukemia atau penyakit hati. (Price & Wilson, 2009).
ITP adalah singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura. Idiopathic berarti
tidak diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti darah yang tidak cukup
memiliki keping darah (trombosit). Purpura berarti seseorang memiliki luka memar yang
banyak (berlebihan). Istilah ITP juga merupakan singkatan dari Immune
Thrombocytopenic Purpura. Idiopatik thrombocytopenic purpura (ITP) adalah gangguan
perdarahan di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan trombosit asli. Fungsi utama
trombosit berperan dalam proses pembekuan darah, bila terdapat luka trombosit akan
berkumpul ke tempat luka kemudian memicu pembuluh darah untuk mengkerut atau agar
tidak banyak darah yang keluar. Dalam kondisi ini merupakan autoantibodi dihasilkan
terhadap antigen trombosit. ITP mempengaruhi perempuan lebih sering daripada pria dan
lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa (Sheema, 2017)
Idiopatik Trombotopenik Purpura adalah suatu kondisi yangdidalamnya terdapat
penurunan hitung trombosit yang bersikulasi dalamkeadaan sumsum normal (Cecily,
2009) Trombositopenia bermanifestasi sebagai memar, perdarahan danpetekia dalam
beberapa hari sampai dengan beberapa minggu terisolasi pada individu dalam keadaan
lainnya sehat(Hoffbrand. dkk, 2005).
ITP atau idiopatik trombositopenik purpura adalah suatu kondisi dimana kadar
trombosit dalam darah tidak cukup atau rendah ditandai dengan memar atau bintik bintik
merah dan memar di seluruh tubuh yang belum diketahui penyebabnya.
Klasifikasi ITP adalah sebagai berikut (Wiwik dan Sulistyo, 2008) :
1. Akut
a. Pada anak-anak dan dewasa muda
b. Riwayat infeksi virus 1-3 minggu sebelumnya
c. Gejala Pendarahan bersifat mendadak
d. Lama penyakit 2-6 minggu atau 6 bulan, jarang lebih dan remisi spontan pada
80% kasus
e. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya.
2. Kronik
a. Paling banyak terjadi pada wanita muda dan pertengahan
b. Jarang terdapat riwayat infeksi sebelumnya
c. Gejala pendarahan bersifat menyusup, pada wanita berupa menomethoragi
d. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah diagnosis
1.2 Etiologi
Sindrom ITP disebabkan oleh antibody trombosit spesifik yangberkaitan dengan
trombosit autolog kemudian dengan cepat dibersihkandari sirkulasi oleh system fagosit
monokuler melalui reseptor FCmakrofak. Masa normal trombosit sekitar 7 hari, tetapi
memendek padaITP menjadi 2–3 hari sampai beberapa menit. Pasien
yangtrombositopenia ringan sampai sedang mempunyai masa hidup terukuryang lebih
lama dibandingkan dengan pasien dengan trombositopeniaberat (Sudoyo Aru. Dkk,
2009). Penyebab pasti belum diketahui(idiopatik).kemungkinan akibat dari:
Hipersplenisme, infeksi virus.
Intoksikasi makanan / obat (asetosal para amino salisilat (PAS). Fenilbutazon,
diamokkina, sedormid)
Bahan kimia, pengaruh fisi (radiasi, panas)
Kekurangan faktor pematangan (malnutrisi).
Koagulasi intra vascular diseminata CKID, Autoimune
1.3 Pathway Menyerang
Trombositopenia Terbentuknya platelet
antibody yang dalam darah
merusak trombosit
Jumlah platelet
menurun
Ketidakefektifa
Menyumbat kapiler-kapiler darah n perfusi Resiko
jaringan perifer perdarahan
Suplai darah ke
Dinding kapiler rusak
perifer menurun
Perubahan intra
Menekan syaraf dermal
nyeri Tumbuh bintik
merah
Kerusakan integritas
Merangsang SSP
jaringan
Gangguan citra
tubuh
Muncul sensasi Penurunan
nyeri Penurunan transport O2
metabolisme
dan zat nutrisi lain ke
anaerob
jaringan
Nyeri
Kelemahan Intoleransi aktivitas
1.4 Manifestasi klinis
Cecily (2009) mengatakan manifestasi klinis pada idiopatik trombositopenia purpura
adalah sebagai berikut :
Secara spontan timbul peteki dan ekimosis pada kulit
Mudah memar
Epistaksis (gejala awal sepertitiga anak)
Menoragia
Hematuria(jarang terjadi)
Perdarahan dari ringga mulut
Melena
Demam
Masa prodormal,
Nyeri abdomen.
Perdarahan mukosa mulut.
Anemia terjadi jika banyak darah yang hilang karena perdarahan
A. Epitaksis Sering disebut juga mimisan yaitu satu keadaan pendarahan dari hidung
yang keluar melalui lubang hidung akibat adanya kelainan lokal pada rongga hidung
ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.
B. Menoragia Periodik menstruasi yang terjadi pendarahan berat atau berkepanjangan
(abnormal), periode inilah yang menyebabkan kehilangan banyak darah dan dapat
juga disertai kram.
C. Malaise Keluhan utama dapat disertai malaise yaitu anoreksia, nafsu makan menurun
dan kelelahan, dan kelemahan. Kelemahan dapat terjadi dengan atau tanpa disertai
saat pendarahan terjadi akibat kekurangan suplai darah tidak seimbang dengan
kebutuhan.
D. Menometroraghia Bentuk campuran dari menoragia dan metroragia, menoragia
merupakan perdarahan haid dalam jumlah yang melebihi 80 ml. Sedangkan
metroragia yaitu terjadinya perdarahan berupa bercak bercak diluar siklus haid.
Kelemahan
2 DS : Pasien mengatakan Penghancuran dan Gangguan integritas kulit
terdapat bintik bintik pembuangan trombosit
merah di tubuhnya meningkat
Kapiler pecah
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Pengkajian%20Data%20Sebagai%20Dasar%20Fondasi
%20Proses%20Keperawatan-dikonversi.pdf
http://repository.unimus.ac.id/2026/6/BAB%20II.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/236673379.pdf
file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/toaz.info-lp-itp-
pr_d393e3dd9a871deda6c29dac33967dbf.pdf
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan,Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta : PP PPNI