Korban
[1]
Daratan 2.022 56 49
Tiongkok
[2]
Thailand 7 0 3
Negara/wilayah Kasus Korban Sembuh Ref.
terbukti jiwa
[3]
Hong 6 0 0
Kong
[5]
Makau 5 0 0
[7]
Australia 4 0 0
[8]
Malaysia 4 0 0
[9]
Singapura 4 0 0
[10]
Amerika 3 0 1
Serikat
[12]
Jepang 3 0 1
[14]
Korea 3 0 0
Selatan
[16]
Prancis 3 0 0
[18]
Taiwan 3 0 0
Negara/wilayah Kasus Korban Sembuh Ref.
terbukti jiwa
[19]
Vietnam 2 0 0
[20]
Kanada 1 0 0
[22]
Nepal 1 0 0
Total 2.071 56 54
1Ikhtisar
2Filogenesis
3Epidemiologi
4Penyebaran
o 4.1Kronologi
5Identifikasi
o 5.2Uji diagnostik
6Upaya pencegahan
7Lihat juga
8Referensi
10Pranala luar
Ketika sekelompok kasus dengan "pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya" telah berpusat
di sekitar pasar grosir hewan dan ikan, yang memiliki 1000 kios yang menjual ayam, kucing,
burung pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa berbintik-bintik, dan kawanan kelinci serta
binatang liar lainnya, hal itu mengarah pada kecurigaan bahwa penyebabnya mungkin virus
korona baru dari sumber hewan.[24][45][46]
Virus korona sebagian besar bersirkulasi di antara hewan, tetapi telah diketahui berevolusi dan
menginfeksi manusia, seperti yang terlihat pada SARS, MERS, dan empat virus korona lain
ditemukan pada manusia yang menyebabkan gejala pernapasan ringan seperti pilek.
Keenamnya dapat menyebar dari manusia ke manusia.[47][48] Pada tahun 2002, dengan asal-usul
kucing musang dari pasar hewan hidup, wabah SARS dimulai di daratan Tiongkok, dan dengan
bantuan beberapa penular super dan adanya penerbangan internasional, menjalar hingga
ke Kanada dan Amerika Serikat dan mengakibatkan lebih dari 700 orang meninggal di seluruh
dunia. Kasus terakhir terjadi pada tahun 2004.[47][49][50] Pada saat itu, Tiongkok dikritik oleh WHO
karena lambannya pemerintah dalam menangani virus tersebut.[51] Sepuluh tahun setelah SARS,
koronavirus terkait Unta Arab yaitu MERS, mengakibatkan 750 orang tewas di lebih dari 27
negara.[47] Wabah virus korona dari Wuhan terkait dengan pasar makanan laut dan hewan yang
besar, yang menjual hewan untuk dikonsumsi menyebabkan kemungkinan penyakit tersebut
memiliki sumber hewan.[48] Ini menimbulkan ketakutan bahwa itu akan mirip dengan wabah
SARS,[49][52] kekhawatiran tersebut diperburuk oleh ekspektasi sejumlah besar wisatawan untuk
berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 25 Januari 2020.[53]
Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang. Ini
adalah pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, sekitar 700 mil (1100 km) sebelah
selatan Beijing,[54] 500 mil (800 km) sebelah barat Shanghai, dan 600 mil (970 km) sebelah
utara Hong Kong.[55] Penerbangan langsung dari Wuhan juga terhubung langsung dengan Eropa:
enam kali penerbangan mingguan ke Paris, tiga kali ke London, dan lima kali ke Roma.[56]
Informasi genomik
Jumlah kasus di Tiongkok Raya (China (Tiongkok) Daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan)
Suspect (Dugaan)
Terkonfirmasi 1–9
Terkonfirmasi 10–99
Terkonfirmasi ≥100
Nomor reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan antara 2
dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi
yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah
dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.[61]
Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran Tradisional
Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan menerbitkan
sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan dua spesies
ular",[62] yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya merupakan virus rekombinan antara
koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah
reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk virus 2019-nCoV" yang kemudian
menyebar ke manusia.[63][62][64] Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa 2019-nCoV
dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara kelelawar dan ular. [63][62][65]
Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang ditulis
oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi
Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus
korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa
2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan koronavirus kelelawar. [66]
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke tubuh manusia
melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.[67][68]
Kematian kedua terjadi pada seorang pria berusia 69 tahun di Tiongkok. [42][101][102]
15 infeksi staf medis Wuhan dilaporkan, 14 di antaranya berasal dari dugaan penular
super.[124]
Kasus-kasus baru juga dilaporkan di luar daratan Tiongkok. Taiwan melaporkan kasus
yang dikonfirmasi dengan laboratorium pertama,[125] dan kasus pertama di Amerika
Utara dilaporkan di negara bagian Washington.[77][126]
Warga mengantri di luar toko obat di kota Wuhan untuk membeli masker wajah dan persediaan medis
22 Januari 2020:
Komite darurat WHO tidak dapat mencapai konsensus tentang apakah wabah tersebut
harus diklasifikasikan sebagai PHEIC karena kurangnya informasi. Komite darurat WTO
akan melanjutkan diskusi pada hari Kamis.[127]
Makau dan Hong Kong melaporkan kasus yang dikonfirmasi laboratorium pertama
mereka.[128][6] Beijing melaporkan tambahan 5 kasus yang dikonfirmasi laboratorium,
sementara Guangdong melaporkan tambahan 9 kasus yang dikonfirmasi laboratorium.
Shanghai melaporkan tambahan 5 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, sementara Tianjin
melaporkan tambahan 2 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Zhejiang dan Jiangxi
laporkan masing-masing tambahan 5 dan 1 kasus yang dikonfirmasi laboratorium.
[129]
Liaoning melaporkan 1 kasus yang dikonfirmasi laboratorium.
[130]
Guizhou, Fujian, Anhui, Shanxi dan Ningxia masing-masing melaporkan 1 kasus yang
dikonfirmasi laboratorium.[131][132][133][134][135] Hainan melaporkan 4 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[136] Hunan melaporkan 3 kasus tambahan yang dikonfirmasi laboratorium.
[137]
Guangxi melaporkan 2 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. [138] Secara keseluruhan,
jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium di Tiongkok meningkat menjadi 541 kasus
dan jumlah korban tewas menjadi 17 orang. Sebagai reaksi, pemerintah mengumumkan
karantina sampai pemberitahuan lebih lanjut dengan membatalkan penerbangan dan
perjalanan kereta api dari Wuhan, dan membatalkan layanan transportasi umum di Wuhan
efektif pukul 10.00 waktu setempat/WITA (02.00 UTC, UTC+08:00 atau 07.00 WIB) tanggal
23 Januari.[139]
Pada malam tanggal 22 Januari 2020, Hong Kong melaporkan kasus kedua yang
dikonfirmasi laboratorium.[141]
Data baru menunjukkan penyebaran cepat penyakit saat ini dan terjadi peningkatan
tingkat penularan atas virus itu.[142][143]
23 Januari 2020:
Wuhan menangguhkan semua transportasi umum mulai pukul 10.00 dan seterusnya,
termasuk semua jalur bus, metro, dan feri. Selain itu, semua perjalanan kereta api dan
penerbangan dihentikan.[147] Makau juga melaporkan kasus kedua yang dikonfirmasi
laboratorium yaitu pria berusia 66 tahun dari Wuhan. [148]
Singapura melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi laboratorium yaitu seorang pria
berusia 66 tahun dari Tiongkok.[149]
Vietnam mengkonfirmasi kasus pertama yang dikonfirmasi yaitu seorang ayah dan putra
berusia 66 tahun dan 28 tahun dari Tiongkok.[19]
Seorang mahasiswa Universitas A&M Texas di College Station, Texas mungkin telah
terkontaminasi virus korona setelah bepergian ke Wuhan dan kembali dengan gejala-gejala
khas virus tersebut. Pasien seorang pria berusia 20-an, telah dikarantina sambil menunggu
hasil laboratorium.[150][151]
24 Januari 2020:
70.000 bioskop Tiongkok ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. [152] Provinsi dan kota
seperti Hubei, Chongqing, Shanghai, Beijing, Hunan, Guangdong, Zhejiang, Anhui, dan
Tianjin menyatakan darurat kesehatan masyarakat level 1 (sangat tinggi).
[153]
Kota Jingzhou dikarantina yang meningkatkan jumlah warga di kota-kota yang dikarantina
menjadi 35 juta orang.[154] Shanghai Disneyland, Kota Terlarang,[155] dan tempat wisata lainnya
ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut akibat "wabah penyakit". [156]
Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan mengkonfirmasi kasus kedua mereka. [163][164]
[165]
Singapura mengkonfirmasi kasus kedua dan ketiga.[166]
Kasus virus korona pertama di Eropa terjadi di Prancis yaitu di Paris dan Bordeaux.
[167]
Hong Kong mengonfirmasi kasus kelima mereka.[168]
25 Januari
Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya, satu di Victoria[182] dan tiga di New
South Wales.[183][184] Malaysia melaporkan tiga kasus pertamanya di Johor Bahru.[185][186] Jepang
mengkonfirmasi kasus ketiganya. [187] Kanada mengkonfirmasi kasus pertamanya[188]. Thailand
melaporkan dua kasus baru sehingga total kasus yang dilaporkan mencapai tujuh kasus [189].
2. ^ a b "China virus cases up sharply as infection spreads". BBC News (dalam bahasa
Inggris). 20 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 20
Januari 2020.
3. ^ "Hong Kong finds first case of Wuhan virus: sources". news.rthk.hk. Diakses tanggal 24
Januari 2020.
4. ^ Kiimy Chung; Sum Lok-kei; Chan Ho-him (26 Januari 2020). "Sixth patient in Hong
Kong confirmed as infected with China coronavirus". South China Morning Post (dalam bahasa
Inggris).
7. ^ Kachor, Kate (25 Januari 2020). "Coronavirus: Three confirmed cases of infection in
NSW, one in Victoria". Nine News. Diakses tanggal 25 Januari 2020.
8. ^ Awani, Astro (25 Januari 2020). "Kes keempat positif koronavirus dikesan di
Malaysia". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 26 Januari 2020.
9. ^ "4th confirmed case of Wuhan virus in Singapore: MOH". CNA. 26 Januari 2020.
Diakses tanggal 26 Januari 2020.
10. ^ Jr, Berkeley Lovelace (24 Januari 2020). "CDC confirms second US case of coronavirus
and is monitoring 63 other possible infections". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24
Januari 2020.
11. ^ "Orange County's First Novel Coronavirus Case Confirmed". NBC Los Angeles (dalam
bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 Januari 2020.
16. ^ a b Berlianto (24 Januari 2020). "Pertama di Eropa, Prancis Konfirmasi Dua Kasus Virus
Wuhan". Sindonews.
17. ^ "Coronavirus: France confirms three cases of deadly China virus". The
Independent(dalam bahasa Inggris). 24 Januari 2020.
18. ^ "我國新增確診二例嚴重特殊傳染性肺炎境外移入個案,指揮中心持續中港澳旅客主動關
懷機制,全力守護國內防疫安全" (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 24 Januari2020.
19. ^ a b "Vietnam confirms first acute pneumonia cases from Wuhan virus". vnexpress.net. 23
Januari 2020.
21. ^ "Ontario's chief medical officer makes an announcement". 25 Januari 2020. Diakses
tanggal 26 Januari 2020.
22. ^ a b "First case of coronavirus in Nepal after student who returned from Wuhan tests
positive". ANI. 24 Januari 2020.
23. ^ a b c d e f Hui, David S.; Azhar, Esam EI; Madani, Tariq A.; Ntoumi, Francine; Kock,
Richard; Dar, Osman; Ippolito, Giuseppe; Mchugh, Timothy D.; Memish, Ziad A.; Drosten,
Christian; Zumla, Alimuddin (14 Januari 2020). "The continuing epidemic threat of novel
coronaviruses to global health – the latest novel coronavirus outbreak in Wuhan,
China". International Journal of Infectious Diseases (dalam bahasa Inggris). 91: 264–
266. doi:10.1016/j.ijid.2020.01.009. ISSN 1201-9712.
24. ^ a b c "Undiagnosed pneumonia – China (HU) (01): wildlife sales, market closed, RFI
Archive Number: 20200102.6866757". Pro-MED-mail. International Society for Infectious
Diseases. Diakses tanggal 13 Januari 2020.
25. ^ a b Cohen, Jon; Normile, Dennis (17 Januari 2020). "New SARS-like virus in China
triggers alarm". Science (dalam bahasa Inggris). 367 (6475): 234–
235. doi:10.1126/science.367.6475.234. ISSN 0036-8075. PMID 31949058. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 17 Januari 2020. Diakses tanggal 17 Januari 2020.
26. ^ a b Parry, Jane (20 Januari 2020). "China coronavirus: cases surge as official admits
human to human transmission" . British Medical Journal (dalam bahasa
27. ^ Newey, Sarah (14 Januari 2020). "WHO refuses to rule out human-to-human spread in
China's mystery virus outbreak". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Januari 2020. Diakses tanggal 17 Januari2020.
28. ^ a b Nectar Gan; Yong Xiong; Eliza Mackintosh. "China confirms new coronavirus can
spread between humans". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses
tanggal 20 Januari 2020.
29. ^ Tan, Weizhen (21 Januari 2020). "China says coronavirus that killed 6 can spread
between people. Here's what we know". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21
Januari 2020.
30. ^ Schnirring, Lisa (20 Januari 2020). "New coronavirus infects health workers, spreads to
Korea". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020.
Diakses tanggal 21 Januari 2020.