Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6

SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21


Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

LAPORAN KASUS PENYAKIT ORF (Ecthyma contagiosa) PADA KAMBING


Yohanes TRMR Simarmata1 , Nadya Daramuli Kale2, , Maxs Urias Ebenhaizer
Sanam1

1
Departemen Klinik Reproduksi Patologi Nutrisi Fakultas kedokteran Hewan Universitas
Nusa Cendana, Kupang
2
Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana,
Kupang

Abstract
Kambing adalah hewan ternak yang tergolong
Keywords:
Kambing, Orf, Virus ruminansia kecil. Kambing dipelihara dengan beberapa sistem
yaitu sistem intensif, ekstensif, dan semi intensif. Salah satu
Korespondensi:
drh.joe.saragih@gmail.com penyakit kambing adalah penyakit Orf. Penyakit Orf adalah
nadyadaramuli@gmail.com
penyakit keropeng yang menyerang pada daerah sekitar mulut
maxi_sanam@yahoo.com
kambing yang disebabkan oleh virus parapox yang bersifat
zoonosis. Pada kasus ini ternak kambing berumur 5 bulan
menunjukkan gejala klinis berupa peradangan dan lepuh pada
kulit terutama pada daerah sekitar bibir dan mulut, disimpulkan
bahwa kambing menderita penyakit Orf (Ecthyma contagiosa).
Penanganan yang dilakukan dengan membersihkan luka dengan
Rivanol, kemudian permukaan luka dioleskan Povidone iodine
dan antibiotik salep Acyclovir, dan diinjeksikan antibiotik Amox
La sebanyak 3ml dan Injectamin sebanyak 3ml secara
intramuskular. Waktu penyembuhan membutuhkan waktu
sekitar 1-4 minggu. Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan
dengan cara vaksinasi dan memisahkan kendang kanbing sakit

ISBN 978-623-5644-03-5
1
Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6
SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

dengan kambing sehat

Pendahuluan

Kambing adalah hewan ternak yang Rasmini, 1984). Upaya pengendalian


tergolong ruminansia kecil. Kambing penyakit pada ternak kambing dapat
dipelihara dengan beberapa sistem yaitu dilakukan melalui usaha pencegahan
sistem intensif, ekstensif, dan semi intensif. penyakit atau pengobatan pada ternak yang
Produktivitas kambing dipengaruhi oleh sakit dan menjadi hal yang penting untuk
beberapa hal, salah satunya adalah mencegah terjadinya penyakit infeksi.
manajemen kesehatan untuk pengendalian
penyakit agar produk hasil ternak MATERI DAN METODE
dimaksimalkan dan memiliki kualitas yang Waktu Dan Tempat Penelitian
sesuai dengan standar yang diinginkan Koasistensi Laboratorium Penyakit
(Kotimah et al., 2021). Dalam Hewan Besar dilakukan pada tanggal
Salah satu penyakit kambing adalah 22 Maret-19 Mei 2021. Pengambilan sampel
penyakit Orf. Penyakit Orf adalah penyakit pada kambing milik Bapak Daniel Lay di
keropeng yang menyerang pada daerah Noelbaki, Kabupaten Kupang.
sekitar mulut kambing yang disebabkan oleh Alat
virus yang bersifat zoonosis (Kotimah et al., Alat yang digunakan yaitu spuite 3ml,
2021). Penyakit Orf dapat menyebabkan gloves, kapas dan kamera.
kerugian pada peternak kambing, Bahan
dikarenakan kambing mengalami kesulitan Bahan yang digunakan adalah
mengkonsumsi pakan, sehingga produksi Rivanol, Povidone iodine, salep Acyclovir
menurun (Kotimah et al, 2021). Sehingga dan Injektamin.
perlu dilakukan penanganan berkelanjutan
dan tepat agar dampak negatif dari penyakit
ini dapat diminimalkan (Simanjuntak dan

ISBN 978-623-5644-03-5
2
Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6
SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

HASIL DAN PEMBAHASAN menginfeksi pada kulit hewan kambing dan


domba, berupa keropeng di daerah sekitar
Koasistensi penyakit dalam hewan
mulut, kelopak mata, ambing, dan bagian
besar bertujuan agar berdasarkan praktik
tubuh yang tidak ditumbuhi bulu (Kotimah
diagnostik klinik, pengobatan dan terapi,
et al., 2021). Menurut Mulyono (2004),
mahasiswa mampu mendiagnosa penyakit
setelah 7-14 hari tonjolan akan menjadi
pada hewan besar. Kasus ini dialami oleh
berkerak kemudian kerak tersebut
seekor kambing jantan berusia 5 bulan
mengelupas.
dengan berat badan ±15kg yang memiliki
Virus penyakit orf menular dari hewan
gejala adanya luka dan keropeng pada area
yang sakit ke hewan peka secara kontak
sekitar mulut dan kehilangan nafsu makan.
langsung melalui luka-luka kecil seperti
Populasi kambing 3 ekor, dipelihara secara
goresan-goresan yang terjadi pada kulit
semi intensif, belum ada riwayat vaksin.
akibat rumput yang tajam/duri atau luka
Berdasarkan anamnesa dan dari gejala
karena proses mekanik lainnya, dan secara
klinis yang terlihat, dapat disimpulkan
tidak langsung yaitu terjadi karena adanya
bahwa kambing menderita penyakit Orf
kontak antara hewan peka dengan bahan/alat
(Ecthyma contagiosa). Prognosa dari
atau lingkungan yang tercemar virus orf
penyakit ini adalah dubius. Jika infeksinya
(McKeever et al., 1988).
sudah menyebar luas dan terbentuk seperti
Dalam kasus ini kambing dipelihara
bunga kol disekitar mulut dan tidak diberi
secara semi-intensif dan digembalakan di
pengobatan maka akan semakin parah
pekarangan rumah dan dapat berkontak
hingga kambing kehilangan nafsu makan
bebas dengan kambing-kambing dari
dan menyebabkan kematian.
peternak yang lain. Dilihat dari
Orf adalah penyakit kulit yang
kronologisnya, kemungkinan penularan
disebabkan oleh virus parapox yang
melalui peroral atau kontak langsung dari
menyebabkan gejala melepuh pada kulit
kambing peternak lain yang menunjukkan
terutama pada daerah sekitar mulut
gejala yang sama. Kambing yang sakit
(Darmono, 2011). Penyakit Orf umumnya

ISBN 978-623-5644-03-5
3
Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6
SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

menjadi sumber penularan ke kambing yang penanganan penyakit orf dilakukan secara
lain (Arif et al., 2018) dan menular ke simptomatis untuk mencegah infeksi
kambing dalam satu kandang. Penularan orf sekunder oleh bakteri dan miasis oleh larva
terjadi pada umumnya berkisar antara 2-5 serta mempercepat kesembuhan, dengan
hari (Supriyadi et al., 2018). menggunakan antibiotik berspektrum luas
Penanganan yang dilakukan dengan dan juga memberikan multivitamin.
membersihkan luka dengan Rivanol, Kambing yang sakit ditempatkan terpisah
kemudian diberikan salep, pemberian dari kambing lainnya dan diberi pakan
antibiotik dan multivitamin. Hal ini sesuai rumput segar dan lunak.
dengan pendapat Adjid (1989) bahwa

Gambar 1. . Kondisi Mulut Kambing, terdapat adanya lepuhan dan keropeng.

Pengobatan yang dilakukan adalah Kambing juga diberikan Amox LA sebanyak


dengan membersihkan luka terlebih dahulu 3 ml secara intramuscular untuk
menggunakan larutan Rivanol, lalu menghindari infeksi sekunder. Dan
diberikan Povidone Iodine pada permukaan diberikan Injektamin sebanyak 3 ml secara
luka secukupnya. Pada bagian kulit yang intramuskular untuk memeperbaiki,
luka, diberikan salep Acyclovir 3 kali sehari. memulihkan dan menjaga sistem imun

ISBN 978-623-5644-03-5
4
Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6
SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

hewan. Waktu penyembuhan membutuhkan sakit dipisahkan dengan kambing sehat.


waktu sekitar 1-4 minggu (Sarwono, 2002). Kandang dihindarkan dari keadaan becek
Penggunaan Rivanol memiliki sifat dan tergenang air (Sarwono, 2002).
bakteriostatik (mampu menghambat Mengganti pakan dan dibuat halus. Kalau
pertumbuhan kuman), dan tidak bersifat kambing harus diberikan hijauan, usahakan
iritatif untuk kulit, sehingga dapat digunakan memilih yang halus atau muda (Subronto,
sebagai antiseptik borok bernanah, kompres 2003).
dan irigasi luka terinfeksi (Mansjoer, 2000). Client Education yang diberikan yaitu
Povidone Iodine merupakan senyawa zat berupa penyampaian informasi kepada klien
anti bakteri lokal yang efektif membunuh tentang status penyakit ini yang bersifat
bakteri (gram positif dan gram negatif) dan zoonosis, berbahaya bagi peternak dan
spora serta digunakan secara luas untuk ternak, juga jika tidak ditindak dapat
antiseptik kulit (Nurdiantini et al., 2017). menyebabkan kematian hingga kerugian
Salep Acyclovir merupakan obat antivirus ekonomi sehingga perlu adanya tindakan
yang digunakan secara luas untuk pencegahan penyakit yang bertujuan untuk
pengobatan infeksi virus pada genital, kulit, menghindarkan ternak kambing dari
dan membran mukosa, serta mengobati kambing diluar pekarangan yang sakit
gejala cacar air (Sweetman dan Martindale, dengan cara memperhatikan manajemen
2009). Pemberian antibiotik Amox La, pemeliharaan. Disarankan untuk membatasi
sebagai antibiotik berspektrum luas untuk akses ternak peliharaan dengan milik orang
menghindari infeksi sekunder. Pemberian lain sehingga dapat menimalisir terjadinya
Injectamin sebagai multivitamin agar kontak langsung dengan hewan luar. Juga
kondisi tubuh dapat diperbaiki dan untuk untuk memperhatikan keadaan kandang agar
memulihkan dan menjaga stamina tubuh kelembapan dan sinar matahari yang masuk
hewan. cukup untuk kebutuhan kambing.
Pencegahan penyakit ini bisa
dilakukan dengan cara vaksinasi. Kambing

ISBN 978-623-5644-03-5
5
Prosiding Seminar Nasional Himpro BEM FKH UNDANA KE-6
SWISS BELLIN KRISTAL KUPANG 30 OKTOBER 2O21
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn

Gambar 3. Keadaan area sekitar mulut kambing setelah terapi.

PENUTUP tidak diperbolehkan dipotong karena dapat


menular kepada manusia.
Simpulan

Berdasarkan kasus yang diambil dapat di Saran


ambil kesimpulan bahwa Kambing milik Bapak Saran yang dapat diberikan bagi pemilik
Daniel Lay terkena penyakit Orf, yang adalah memperhatikan nutrisi dan kebutuhan
merupakan penyakit menular, bersifat zoonosis, makan dan minum kambing, agar sistem imun
yang merugikan sehinggga harus tubuh selalu terjaga dan hewan tidak mudah
memperhatikan pencegahan dan pengendalian terinfeksi parasit ataupun penyakit lainnya.
penyakit secara ketat, yaitu, pengobatan hewan Adapun untuk membatasi area pemeliharaan
sakit dan diisolasi dengan hewan yang lain pada sehingga dapat meminimalisir kontak antara
daerah tertular dan pencegahan penyakit kambing peliharaan dengan ternak lain yang
dilakukan dengan cara sanitasi kandang dan berada disekitar tempat pemeliharaan, sehingga
lingkungan pemeliharaan, pencegahan dapat mencegah terjadinya penularan agen
penggembalaan hewan sehat bersama-sama penyebab penyakit dari luar. Ternak yang
dengan hewan sakit atau pada tempat bekas terinfeksi penyakit disarankan untuk
hewan penderita. Hewan penderita penyakit orf ditempatkan di kandang khusus dan tidak

ISBN 978-623-5644-03-5
6
berdekatan dengan hewan yang sehat untuk Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.
mencegah terjadinya penularan, dan sebaiknya Jakarta: Media Aesculapius.
dikonsultasikan pada dokter hewan sehingga
McKeever DJ, Jenkinson MD, Hutchinson G
mendapatkan penanganan dan terapi.
dan Reid HW. 1988. Studies of the
pathogenesis of orf virus infention in
DAFTAR PUSTAKA
sheef. J. Comp. Path, 99: 317-328.
Adjid A. 1989. Penyakit Orf di Jawa Barat:
Mulyono, 2004. Teknik Pembibitan Kambing &
Infeksi alam dan buatan. Proceedings
Domba. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pertemuan Ilmiah Ruminansia, Cisarua
Bogor 8-10 Nopember 1988. Jilid 2. Nurdiantini I, Prastiwi S dan Nurmaningsari T.
Ruminansia Kecil. pp. 123-128. 2017. Perbedaan Efek Penggunaan
Povidone Iodine 10% dengan Minyak
Arif S, Mariyana, Zuraida E dan Fakhrurruyadi.
Zaitun terhadap Penyembuhan Luka
2018. Investigasi Outbreak Orf di
Robek (Lacerated Wound). Nursing
Kabupaten Bulungan Tahun 2018.
News, 2(1): 511 – 523.
Proc. of the 20th FAVA CONGRESS &
The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov, 1- Sarwono B. 2002. Beternak Kambing Unggul.
3. Penebar Swadaya, Jakarta.

Darmono H. 2011. Penyakit Utama yang Sering Simanjuntak dan Rasmini. 1984. Petunjuk
Ditemukan pada Ruminansia Kecil Beternak Kambing Perah. Direktorat
(Kambing dan Domba). Workshop Bina Produksi Peternakan Departemen
Nasional Diverifikasi Pangan Daging Pertanian, Jakarta.
Ruminansia Kecil.
Subronto, 2003. Ilmu Penyakit Ternak Mamalia
Kotimah N, Irwani N, Magfiroh K. 2021. I. Gadjah Mada University Press,
Penyakit Orf Pada Kambing (Studi Yogyakarta.
Kasus di CV Mitra Farm, Bogor, Jawa
Barat). Jurnal Peternakan Terapan, Supriyadi A, Mariyana, Zuraida E dan

1(1): 16-20. Fakhrurriyadi. 2018. Proc. of the 20th


FAVA CONGRESS & The 15th
KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3.

ISBN 978-623-5644-03-5
7
Sweetman SC. Martindale. 2009. The complete
drug reference. Edisi 36. London:
Pharmaceutical Press.

ISBN 978-623-5644-03-5
8

Anda mungkin juga menyukai