Anda di halaman 1dari 6

Prurigo hebra Skabies Dermatitis atopik pada anak

Definisi Penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi Skabies adalah penyakit kulit yang Dermatitis atopik (DA) adalah
atau anak. Kelainan kulit terdiri atas disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi peradangan kulit kronis residif disertai
papul-papul miliar berbentuk kubah, Sarcoptes scabei var hominis. Skabies pada gatal yang umumnya sering terjadi
sangat gatal, lebih mudah diraba umumnya adalah ditemukan lesi papul, selama masa bayi dan anak, sering
daripada dilihat, terutama pada pustul, lesi-lesi kronik akibat garukan di berhubungan dengan peningkatan
tempat predileksi infestasi tungau serta lesi-
ekstremitas bagian ekstensor. kadar IgE dalam serum dan riwayat
lesi akibat infeksi sekunder.
atopi pada penderita atau keluarganya.
Kelainan kulit berupa papul gatal yang
kemudian mengalami ekskoriasi dan
likenifikais, distribusinya dilipatan
(fleksural ).
Etiologi Penyebab belum diketahui. Sarcoptes scabei var hominis. Tungau Pada dermatitis atopik ada dua faktor
- Herediter ini bersifat obligate parasite yang hidup yang berperan yaitu faktor endogen
Umumnya ada saudara dengan dengan membuat terowongan pada dan faktor eksogen.
keluhan yang sama stratum korneum. Secara morfologik, - Faktor endogen meliputi kondisi
- Kulit penderita peka terhadap gigitan tungau berukuran kecil, berbentuk oval, kulit yang relatif kering (disfungsi
serangga, misalnya nyamuk punggungnya cembung dan bagian perut sawar kulit), faktor genetik,
Mungkin antigen atau toksin yang rata. Tungau berwarna putih kotor, hipersensitivitas akibat peningkatan
ada di dalam ludah serangga translusen, dan tidak bermata. Tungau kadar immunoglobulin IgE total dan
menyebabkan alergi betina memilki ukuran 330-450 mikron x spesifik dan gangguan psikis.
- Faktor yang berperan: suhu, 250-350 mikron, sedangkan tungau - Faktor eksogen pada dermatitis
investasi parasit (mis. Ascaris atau jantan berukuran lebih kecil, yaitu 200- atopik antara lain adalah trauma
Oxyruris) 240 mikron x 150-200 mikron. Tungau fisik-kimia-panas, bahan iritan,
- Infeski fokal: tonsil atau sal. cerna, dewasa memiliki tubuh bulat dan 4 allergen debu, tungau debu rumah,
endokrin, alergi makanan. pasang kaki. 2 pasang kaki di depan makanan, infeksi mikroba dan suhu
- Didasari faktor atopi sebagai alat melekat dan 2 pasang kaki Faktor endogen lebih berperan
kedua pada betina berakhir dengan sebagai faktor predisposisi
rambut, sedangkan 2 pasang kaki ketiga sedangkan faktor eksogen
berakhir dengan rambut dan keempat cenderung menjadi faktor pencetus.
dengan alat perekat.
Tungau memiliki masa hidup selama 30
hari. Tungau betina setiap harinya
membuat 0,5-5 mm terowongan pada
stratum korneum. Tungau ini meletakkan
2-3 telurnya setiap hari di dalam
terowongan dan menetas dalam 3-4 hari.
Larva muda melewati masa nimfa
menuju dewasa selama 14-17 hari dan
diperkirakan hanya 10 % yang tumbuh
menjadi dewasa.
Gejala klinis - Sering pada anak berumur di atas Cardinal sign: (2 dari 4) Pada anak-anak, lesi menjadi kasar,
satu tahun - Pruritus nokturnal kering, ekskoriasi, dan seringnya
- Predileksi: ekstremitas bagian - Penyakit ini menyerang secara terdapat di lutut, siku, pergelangan
ekstensor dan simetrik, dapat meluas kelompok tangan dan kaki. Bentuk yang susah
ke bokong dan perut, muka dapat - Adanya terowongan (kunikulus) pada sembuh dan mudah kambuh biasanya
pula terkena tempat-tempat predileksi yang terdapat di ekstremitas inferior bagian
- Lesi khas: papul miliar tidak berwarna putih atau keabu-abuan, ekstensor.
berwarna, berbentuk kubah, lebih berbentuk garis lurus atau berkelok, Terdapat kriteria diagnosis DA untuk
mudah diraba daripada dilihat rata-rata panjang 1 cm, pada ujung bayi dan anak yang disusun oleh
- Garukan yang terus menerus terowongan itu ditemukan papul atau Hanifin dan Rajka:
menimbulkan erosi, ekskoriasi, vesikel 1. Tiga kriteria mayor:
krusta dan likenifikasi - Menemukan tungau - Riwayat atopi pada keluarga
- Sering terjadi infeksi sekunder Predileksi: tempat dengan stratum - Dermatitis di muka atau ekstensor
- Kronik: makula hiperpigmentasi dan korneum yang tipis, yaitu : sela-sela jari - Pruritus
likenifikasi tangan, pergelangan tangan bagian volar,2. Tiga kriteria minor
- Bagian distal lebih parah daripada siku bagian luar, lipat ketiak bagian - Xerosis/iktiosis/hiperliniaris
bagian proksimal depan, areola mamae (wanita), umbilikus, palmaris.
- Tungkai lebih parah daripada lengan bokong, genitalia eksterna (pria), dan - Aksentuasi perifolikular
- KGB regional biasanya membesar, perut bagian bawah - Fisura belakang telinga
meskipun tidak disertai infeksi, tidak Manifestasi klinis di kulit dapat - Skuama di skalp kronis.
nyeri, tidak bersupurasi, pada dikelompokkan menjadi:
perabaan teraba lunak. BUBO a. Lesi yang terjadi pada tempat
prurigo infestasi dari parasit
- Prurigo mitis (hanya pada ekstensor - Terowongan
atau ringan) sembuh pada saat akil - Nodul
baligh - Hiperkeratosis
- Prurigo feroks (agria atau gejala b. Hipersensitivitas kulit akibat parasit
berat, lokasi lebih luas) berlanjut - Pruritus
sampai dewasa - Urtikaria
c. Lesi sekunder
- Ekskoriasi
- Hiper atau hipopigmentasi
pascainflamasi
d. Infeksi sekunder
Pemeriksaan Histopatologi 1. Kerokan kulit
penunjang - Tidak khas,sering ditemukan Kerokan kulit dilakukan dengan
akantosis, hiperkeratosis, edema mengangkat atap terowongan atau papula
pada epidermis bagian bawah dan menggunakan scalpel nomor 15.
dermis bagian atas. Kerokan diletakkan pada kaca objek,
- Pada papul yang masih baru terdapat diberi minyak mineral atau minyak
pelebaran pembuluh darah, infiltrasi imersi, diberi kaca penutup dan
ringan sel radang sekitar papul dan dengan pembesaran 20X atau 100X dapat
dermis bagian atas dilihat tungau, telur atau fecal pellet.
- Kronik infiltrate kronik di sekitar 2. Mengambil tungau dengan jarum
pembuluh darah serta deposit Jarum dimasukkan ke dalam
pigmen di bagian basal. terowongan pada bagian yang gelap
(kecuali pada orang kulit hitam pada titik
yang putih) dan digerakkan tangensial.
Tungau akan memegang ujung jarum dan
dapat diangkat keluar.
3. Epidermal shave biopsy
Menemukan terowongan atau papul
yang dicurigai antara ibu jari dan jari
telunjuk, dengan hati-hati diiris puncak
lesi dengan scalpel nomor yang 15
dilakukan sejajar dengan permukaan
kulit. Biopsi dilakukan sangat superficial
sehingga tidak terjadi perdarahan dan
tidak perlu anestesi. Spesimen
diletakkan pada gelas objek lalu ditetesi
minyak mineral dan diperiksa dengan
mikroskop.
4. Kuretase terowongan
Kuretase superfisial mengikuti
sumbu panjang terowongan atau puncak
papula kemudian kerokan diperiksa
dengan mikroskop, setelah diletakkan di
gelas objek dan ditetesi minyak mineral.
5. Tes tinta Burowi
Papul skabies dilapisi dengan tinta
pena, kemudian segera dihapus dengan
alkohol, maka jejak terowongan akan
terlihat sebagai garis yang
karakteristik, berbelok- belok, karena ada
tinta yang masuk. Tes ini tidak sakit dan
dapat dikerjakan pada anak dan pada
penderita yang non-kooperatif.
6. Tetrasiklin topikal
Larutan tetrasiklin dioleskan pada
terowongan yang dicurigai. Setelah
dikeringkan selama 5 menit kemudian
hapus larutan tersebut dengan isopropil
alkohol. Tetrasiklin akan berpenetrasi ke
dalam melalui stratum korneum dan
terowongan akan tampak dengan
penyinaran lampu wood, sebagai garis
linier berwarna kuning kehijauan
sehingga tungau dapat ditemukan.
7. Apusan kulit
Kulit dibersihkan dengan eter,
kemudian diletakkan selotip pada lesi
dan diangkat dengan gerakan cepat.
Selotip kemudian diletakkan di atas gelas
objek (enam buah dari lesi yang sama
pada satu gelas objek) dan diperiksa
dengan mikroskop.
8. Biopsi plong (punch biopsy)
Biopsi berguna pada lesi yang
atipik, untuk melihat adanya tungau atau
telur. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa jumlah tungau hidup pada
penderita dewasa hanya sekitar 12,
sehingga biopsi berguna bila diambil dari
lesi yang meradang. Secara umum
digunakan punch biopsy, tetapi biopsi
mencukur epidermis adalah lebih
sederhana dan biasanya dilakukan tanpa
anestetik lokal pada penderita yang tidak
kooperatif.
9. Congkel papul
Congkel papul, hasilnya letakkan di
objek glass, dan tutup dengan deck glass.
Periksa dengan mikroskop cahaya.
10. Histopatologi
Gambaran histopatologik
menunjukkan bahwa terowongan terletak
pada stratum korneum, dan hanya ujung
terowongan tempat tungau betina berada
terletak diirisan dermis. Pemeriksaan
histopatologik tidak mempunyai nilai
diagnostic kecuali bila pada pemeriksaan
tersebut ditemukan tungau atau telurnya.
Daerah yang berisi tungau menunjukkan
sejumlah eosinofil dan sulit dibedakan
dengan reaksi gigitan artropoda lainnya
misalnya gigitan nyamuk atau kutu
busuk.
Kerokan kulit paling mudah dan
memuaskan.
Mengambil tungau dengan jarum
biasanya terowongan sulit diidentifikasi
dan letak tungau sulit diketahui.
Swab kulit mudah dilakukan tetapi
memerlukan waktu lama karena dari 1
lesi harus dilakukan 6 kali pemeriksaan
sedangkan pemeriksaan dilakukan pada
hampir seluruh lesi.
Tes tinta Burowi dan uji tetrasiklin jarang
memberikan hasil positif karena biasanya
penderita datang pada keadaan lanjut dan
sudah terjadi infeksi sekunder sehingga
terowongan tertutup oleh krusta dan tidak
dapat dimasuki tinta atau salep
Pengobatan
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai