Anda di halaman 1dari 20

SCABIES

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Esra Vincentius Kumenap
Esterlina Mettang
Felicia Ines Tangdirena
DEFENISI

Scabies adalah penyakit kulit menular yang


disebabkan oleh infestasi dan sesitisasi tungau
Sarcoptes scabiei varietas hominis. Factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini
adalah lingkungan yang kurang bersih dan personal
hygine. Penyakit kulit scabies adalah kondisi dimana
kulit mengalami gatal yang dikarenkan hewan kecil
(tungau) menggali lubang pada kulit dan
menyebabkan rasa gatal pada area tersebut (Suganda,
2014).
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes
scabiei varietas hominis, yaitu merupakan tungau berbentuk lonjong dan
gepeng, berwarna putih kotor, punggungnya cembung, bagian dadanya
rata, dan tidak memiliki mata, tungau betina berukuran lebih besar dari
pada jantan, ukuran betinanya antara 0,3-0,45 mm sedangkan tungau
jantan memiliki ukuran 0,2-0,25 mm. penyakit scabies disebabkan factor
kebersihan yang kurang dipelihara secara baik, seperti pakaian, alat tidur
berupa kasur, sprei, bantal, tempat tidur yang jarang diganti, kondisi
Etiologi kamar yang pengap dan perilaku personal hygine yang kurang baik dapat
memicu terjadinya gatal-gatal (Suganda, 2014).
MANIFESTASI KLINIS
Pruritus nokturna : Adanya terowongan (kunikulus) :
Artinya gatal pada malam hari yang Pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih
disebabkan karena aktivitas tungau ini keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok,
lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu
dan panas. ditemukan papul atau vesikel. Tempat predileksinya
biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum
yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,

Menemukan tungau, merupakan hal


yang paling diagnostic dapat ditemukan Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah,
satu atau lebih stadium hidup tungau ini. iritasi dan rasa gatal pada kulit yang umumnya
muncul di sela-sela jari, siku, selangkangan dan
lipatan paha, dan muncul gelembung berarir pada
kulit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. Mengambil
1. Kerokan Kulit Tungau dengan 3. Burrow ink test
Jarum
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan secara umum
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandi secara teratur
setiap hari. Semua pakaian, sprei dan handuk yang telah digunakan harus
dicuci secara teratur dan bila perlu direndam air panas. Demikian pula dengan
anggota keluarga yang beresiko tinggi untuk tertular, terutama bayi dan anak-
anak, juga harus dijaga kebersihannya dan untuk sementara waktu
menghindari terjadinya kontak langsung. Secara umum meningkatkan
kebersihan lingkungan maupun perorangan dan meningkatkan status gizinya.
2. Penatalaksanaan secara khusus
Dengan menggunakan obat-obatan, obat-obat anti scabies yang tersedia dalam bentuk
topical anatara lain :
a) Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau
krim. Kekuranganya adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang-kadang
menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
b) Gama benzene heksa klorida (gameksan = gammexane) kadarnya 1% dalam krim
atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah
digunakan, dan jarang memberi iritasi. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika
masih ada gejala diulangi seminggu kemudian
c) Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan, mempunyai
dua efek sebagai anti scabies dan anti gatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut dan
uretra.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien

Nama, Jenis Kelamin, Usia, Tanggal Lahir, Alamat, Pekerjaan, Status perkawinan, Tanggal masuk RS
dan Diagnosa

2. Riwayat Kesehatan

a). Keluhan utama

Keluhan utama pada pasien scabies biasanya terdapat lesi dikulit dan merasakan gatal terutama pada
malam hari, gatal pada malam hari karena aktivitas tungau yang lebih pada tempat yang lembab dan
panas. Adanya bintik-bintik yang terasa panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan
bernanah jika terinfeksi. Adanya terowongan pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-
abuan, terbentuk impetigo dan purunkulosis, ditemukannya papul, vesikel, urtika. Pada daerah garukan
dapat timbul erosi, ekskresi, krusta dan infeksi sekunder. Pada anak penderita scabies biasanya
terdapat lesi dikulit di seluruh tubuh terutama pada kulit yang tipis seperti kulit kepala, wajah, leher,
telepak tangan dan kaki. Anak juga merasakan gatal terutama pada malam hari karena S.scabiei
bekerja membuat terowongan pada malam hari dan S.scabiei senang dengan suhu yang lembab dan
panas.
● PEMERIKSAAN POLA KESEHATAN
1. Pola Latihan / Aktivitas
Pasien yang terkena scabies akan menjadi malas melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi,
makan, bermain, dll karena anak focus terhadap rasa gatal dan nyeri yang dirasakan

2. Pola Istirahat Tidur


Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada malam hari.

3.Pola Persepsi sensori dan Kognitif


Nyeri akibat pembentukan bula dan erosi. Pada pasien scabies tidak terjadi gangguan terhadap
pola kognitif perceptualny

4. Pola Persepsi Diri


Pada pasien yang terkena scabies akan menjadi kurang percaya diri dan malu akibat gatal-gatal,
kulit bintik-bintik dan mengelupas sehingga pasien lebih banyak menyendiri dan menunduk serta
menarik diri dari kehidupan sosial. Pasien biasanya tidak mau berinteraksi dengan orang lain
5. Pola Nutrisi dan Metabolik
Kehilangan cairan dan elektrolit akibat kehilangan cairan dan protein ketika bula mengalami rupture.

6. Pola Koping dan Toleransi stress


Kehilangan atau perubahan yang terjadi pada penderita scabies adalah pasien malas untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Sehingga masalah utama yang terjadi selama pasien sakit, pasien selalu merasa gatal,
dan pasien menjadi malas untuk bermain, bersosialisasi.

7. Pola Hubungan Peran


Pada anak yang terkena scabies membutuhkan dukungan dari orang tua atau orang terdekat karena
kebanyakan penderita scabies kepercayaan dirinya kurang akibat dari adanya gatal-gatal, kulit bintik-bintik
dan mengelupas. Dukungan dari orang tua akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan anak dapat cepat
sembuh.

9. Pola Keyakinan
Intensitas beribadahnya menjadi berkurang dan tidak bisa maksimal karena kesehatan klien terganggu.
Pemeriksaan Fisik
1. Pengkajian Persistem Keadaan Umum : Biasanya baik

2 Tingkat kesadaran : Biasanya Composmentis

3. Tanda – tanda vital : Biasanya normal dan terkadang bisa naik

4. Sistem Integumen
Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau
keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung
terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya
menjadi polimorf (pustul, ekskoriosi dan lain-lain). Menemukan tungau, dengan membuat
kerokan kulit pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang
dilakukan agak dalam hingga kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim
agak dalam dikulit. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan kelembaban


2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur/bentuk tubuh.
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit.
4. Defisit pengetahuan tentang gaya hidung sehat berhubungan dengan
kurang terpapar informasi
5. Risiko infeksi ditandai dengan kerusakan integritas kulit
INTERVENSI
KEPERAWATAN
SESUAI SIKI PPNI

IMPLEMENTASI

EVALUASI
Evidence Based Practice (EBP)

Untuk menangani luka pada penyakit scabies maka dapat


dilakukan perawatan Skin Care dan pemberian gel aloevera
dalam proses penyembuhan luka scabies (Aqidah et al., 2017)
THANK
YOU
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai