ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji:
iii
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “I” DENGAN GANGGUAN
SISTEM IMUNOLOGI “ARTHRITIS GOUT” DI RT 003 KELURAHAN
SELUMIT PANTAI KECAMATAN TARAKAN TENGAH
KOTA TARAKAN
ABSTRAK
Arthritis Gout merupakan salah satu penyakit metabolik sindrom dengan pola makan diet
tinggi purin yang berasal dari sayur bayam, eming, kacang dan seafood misalnya udang,
kepiting, kerang, cumi, dan ikan sarden serta minuman beralkohol penyebab arthritis gout
merupakan peningkatan (hiperurisemia). Bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata
tentang pelaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga. Metode
penulisan ini menggunakan metode Deskriktif tipe studi kasus melalui pendekatan proses
keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 03 juni 2020 pada
keluarga Tn. I ditemukan diagnosa keperawatan gangguan rasa nyaman berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Hasil evaluasi pada Tn. I yaitu
keluarga mengetahui masalah Kesehatan lebih lanjut pada kunjungan ke lima tanggal 15
juni 2020. Kesimpulan arthritis gout disebabkan karena peningkatan hiperurisema, dengan
menote penulisan deskriftif dengan diagnosa keperawatan keluarga gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Kesehatan.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Tarakan Tengah
B. Pendidikan
v
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
penyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Tn. “I” Dengan Gangguan Sistem Imunologi “Arthritis Gout” di RT 003 Kelurahan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun dalam rangka memenuhi persyaratan
Dalam rangka penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak menemui
kesulitan dan hambatan. Namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat penulis selesaikan
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
1. Bapak Drs. H. Mustamin Bahri M.AP, selaku Ketua Yayasan Pendidikan dan
Tarakan.
3. Bapak Ns. Haris, M.Kep, sebagai pembimbing sekaligus penguji Ujian Akhir
dan memberi semangat kepada kami dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
vi
4. Bapak Dr. Muhammad Aris, M.Kes, selaku pembimbing tahap I Anggrek A
yang telah memberi masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
5. Ibu Lily Herawati, M.Kes, selaku penguji tahap II yang telah membantu,
Program.
6. Spesial kedua orang tua saya Bapak Usman Ramli dan Ibu Hasriani yang
selalu memberikan perhatian serta kasih sayang yang tulus dan selalu
Usman dan Cahaya Aisyah Usman yang saya sangat cintai dan sayangi yang
7. Buat ibu Ns. Subaedah M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang sudah
8. Bapak dan ibu dosen Akademi Keperawatan Kaltara Tarakan yang telah
9. Spesial untuk sahabat bahkan orang yang paling terbaik buat saya Firda
Rahayu F.F, Ega Aprilliany, Nurlia, Siti Nurhaini Sisi Mariani, Heldiana,
Anisa, Rahmadaniya Jayanti, kak Henny, ade Mika, Lika dan aunty Jum yang
vii
selalu mendukung, membantu, bahkan memotivasi saya selama perkuliahan
Angginasari, Juan Algres, Mega Kusuma H.P, Nurlia, Maratio) dan teman-
baik.
11. Keluarga dan Tn. “I” yang telah menerima saya untuk menjadi pasien
kelolaan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna dan mungkin masih banyak kesalahan bila dari segi materi maupun
teknik penulisan, sangat mengharapkan sekiranya adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah dimasa
Karya Tulis Ilmiah ini dapat membantu bermanfaat bagi rekan sejawat, khususnya
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................... 1
ManfaatPenulisan ................................................................. 5
Pengkajian ............................................................................ 8
Perencanaan ........................................................................ 28
Pelaksanaan ........................................................................ 39
Evaluasi .............................................................................. 40
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ................................................................... 43
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................... 77
C. Rencana ...................................................................... 80
D. Penatalaksanaan ......................................................... 82
E. Evaluasi ....................................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................. 85
B. Saran............................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Keluarga ................................................................. 11
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan pola makan diet tinggi purin yang berasal dari sayur bayam, emping,
kacang dan seafood misalnya udang, kepiting, kerang, cumi, dan ikan
Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap
bebas.
harus dibatasi pada pasien gout ialah makanan tinggi purin seperti daging,
fruktosa yang tinggi (sirup jagung, minuman kaleng dan es krim) dan
terutama setelah di diagnosis gout ingin tahu lebih banyak tentang etiologi
2
melibatkan 240 pasien didapatkan hanya 12% dari pasien yang mengetahui
dampak dari makanan yang bisa memicu terjadinya gout seperti seafood,
daging dan alkohol. Kurangnya pengetahuan tentang diet dan hal-hal yang
kejadian gout sehingga perhatian lebih banyak untuk edukasi pada pasien
tentang gout artritis. Masalah akan terjadi jika dalam keluarga yang
gout artritis.
Berdasarkan latar belakang pada kasus ujian akhir program tahap satu,
maka perlu ada upaya pemberian edukasi dan pelayanan melalui keluarga
3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adaptasi tujuan umum yang ingin dicapai pada penulisan Karya Tulis
pada Tn. “I” khususnya Tn. “I” dengan Gangguan Sistem Imunologi
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai pada penulisan Karya Tulis
4
d. Memperoleh gambaran nyata dalam pelaksanaan keperawatan pada
Kota Tarakan.
Kota Tarakan.
C. Manfaat Penulisan
2. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi
5
D. Metode Penulisan
Keluarga Tn. “I” Khususnya Tn. “I” dengan Gangguan Sistem Imunologi
“Arthritis Gout”.
1. Studi kepustakaan
2. Studi kasus
3. Wawancara
6
4. Pemeriksaan fisik
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistem penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari lima Bab: Bab satu
saran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
fisik, mental emosional serta sosial dari tipe anggota keluarga. Keluarga
didefinisikan sebagai suatu system yang hidup (Setyowati dan Murwani, 2010:23-
24). Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri individu yang
mempunyai hubungan erat satu sama lain dan saling tergantung dan diorganisasikan
dalam unit tunggal untuk mencapai tujua-tujuan tertentu yaitu fungsi dan tujuan
(Murwani, 2014:30).
A. Pengkajian
kondisi bio, psiko, sosio, kultural dan spiritual klien (Murwani, 2014:3).
Model Friedman menguraikan beberapa hal yang dapat dikaji dalam
dan pengkajian terhadap anggota keluarga. Beberapa hal yang dikaji dalam
keluarga antara lain data sosial budaya, data lingkungan, struktur dan fungsi
observasi fasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota keluarga,
measurement dari data sekunder (kartu keluarga, hasil lab, papsmear, dan
sebagainya).
Beberapa aspek yang dikaji dalam keluarga seperti data sosial budaya,
data lingkungan, struktur dan fungsi keluarga serta status kesehatan anggota
digunakan dalam menilai terhadap stresor yang dihadapi oleh keluarga tersebut.
Stresor yang dihadapi oleh keluarga akan melewati 3 garis pertahanan dalam
sistem keluarga yaitu garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, dan
9
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Garis pertahanan tersebut
1. Tahap pengkajian
dibinanya.
fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung kaki dan data
a. Data Umum
10
5) Komposisi keluarga
Status Imunisasi
Umur
Pendidikan
Ket
Hubungan
No Nama Polio DPT Hepatitis
BCG
Campak
dgn KK
perempuan
6) Tipe keluarga
7) Tipe bangsa
8) Agama
11
9) Status sosial ekonomi keluarga
oleh keluarga.
aktifitas rekreasi.
keluarga inti.
terpenuhi.
12
(status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan
kesehatan.
c. Peningkatan lingkungan
1) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
berpindah tempat.
13
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
d. Struktur keluarga
14
frekuensi dan kulitas komunikasi yang berlangsung dalam
3) Struktur peran
15
4) Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
16
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat
dilingkungan setempat.
terhadap masalah.
mengatasi masalah.
17
mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran,
18
fasilitas kesehatan, sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga
keluarga.
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
papan
masyarakat sekitar.
19
(2) Fungsi religius
kesehatan.
dilakukan.
terhadap situasi/stesor
permasalahan.
20
4) Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
fisik di klinik.
h. Harapan keluarga
Pengkajian pada pendetrita arthritis gout secara umum menurut Brunner dan
Kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klien, R (Region): Kaji bagian
persendian yang terasa nyeri (biasanya pada pangkal ibu jari), S (Saverity):
B. Diagnosa Keperawatan
21
Diagnosa keperawatan keluarga di analisis dari hasil pengkajian
baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki
kesehatan) berarti sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan, misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih atau pula makan
(2010:91-100)
22
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan aturan
sebagai berikut:
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
misalnya: lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak
23
c. Potensial (keadaan sejahtera/ “wellness”)
1) Resiko cedera
pertahanan.
24
b. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan
kesehatan
25
Tabel 2.2 Skala untuk menentukan prioritas asuhan keperawatan keluarga
NO KRITERIA Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala : TidakKurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : Mudah 2
Sebagaian 1
Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegah 1
Skala: Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada
masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 1.
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
(2010:100-101)
bobot yang lebih berat diberikan pada tidak kurang sehat karena yang
keluarga.
26
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat
sebagai berikut:
menangani masalah
dan waktu
masalah
itu ada
27
tersebut. Nilai skore yang tinggi yang terlebih dahulu dilakukan
C. Perencanaan
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien,
yang jelas, harus realitas, sesuai dengan tujuan, dibuat secara tertulis, dan
28
mewakili status yang diinginkan yang dapat dicapai atau dipertahankan
keluarga dan masalah yang harus diserahkan pada tim keperawatan atau
kolektif.
(achieveable).
29
2. Rencana tindakan keperawatan keluarga
dalam keluarga.
tanggung jawab akhir dalam mengatur hidup mereka sendiri, dan ini
(Carey, 1989).
30
Tabel 2.3 Berikut rencana asuhan keperawatan keluarga pada kasus penderita arthritis gout:
31
kalsium pirofosfat dihidrat (CPPD, 1.b.4 Dorong keluarga
pseudogout), dan pada tahap yang untuk menyebutkan
lebih lanjut terjadi degenerasi tulang penyebab arthritis
sendi) (Mustaqqim, 2008). gout
Menurut(Nugroho, 2013) : 1.b.5 Bantu keluarga
1. Suku bangsa/ras (penduduk yang mengidentifikasikan
tinggal di daerah pantai) penyebab arthritis
2. Konsumsi ikan laut (ikan laut gout pada keluarga
merupakan yang memiliki kadar 1.b.6 Beri pujian atas
puri yang tinggi) kemampuan keluarga
3. Penyakit (penyakit yang sering
berhubungan dengan
hiperurisemia misalnya obesitas,
DM, penyakit ginjal, hipertensi,
dyslipidemia)
4. Obat-obatan (obat-obatan yang
turut mempengaruhi terjadinya
hiperurisemia.
5. Jenis kelamin (pria memiliki
resiko lebih besar terkena nyeri
sendi dibandingkan perempuan)
6. Diet tinggi purin
7. Faktor genetik dan hormonal
(menyebabkan gangguan
metabolism yang dpat
meningkatkanya produksi asam
urat)
32
c. Menyebutkan Respon Menyebutkan minimal 2 dan 4 tanda 1.c.1 Diskusikan tanda dan
tanda dan verbal dan gejala arthritis gout menurut gejala arthritis gout
gejala arthritis Nurarif, (2016:259-260): 1.c.2 Bantu keluarga
gout 1. Stadium pertama adalah mengidentifikasi
hiperurisemia asimtomatik. Pada tanda dan gejala
stadium ini asam urat serium laki- harthritis gout yang
laki meningkat dan tanpa gejala ada dalam keluarga
selain dari peningkatan asam urat 1.c.3 Dorong keluarga
serum. untuk menyebutkan
2. Stadium kedua arthritis gout akut kembali tanda dan
akan terjadi awitan mendadak gejala arthritis gout
pembekakan dan nyeri yang luar 1.c.4 Beri pujian atas
biasa, biasanya pada sendi ibu jari kemampuan keluarga
kaki dan sendi menyebutkan
metatarsophalangeal. kembali tanda dan
3. Stadium ketiga setelah serangan gejala arthritis gout.
gout akut adalah tahap intrakritis.
Tidak terdapat gejala-gejala pada
tahap ini, yang dapat berlangsung
dari beberapa bulan saampai
tahun. Kebanyakan orang
mengalami serangan gout
berulang dalam waktu kurang dari
1 tahun jika tidak diobati.
4. Stadium keempat adalah tahap
gout kronik, dengan timbunan
asam urat yang terus meluas
selama beberapa tahun jika
pengobatan tidak dimulai,
peradangan kronik akibat Kristal-
kristal asam urat menyebabkan
33
nyeri, sakit, dan kaku, juga
pembesaran dan penonjolan sendi
bengkak.
2. Keluarga mampu Respon Menyebutkan 2 dan 4 akibat bila 2.a.1 Jelaskan akibat yang
mengambil verbal keluarga tidak melakukan perawatan biasa terjadi bila
keputusan untuk arthritis gout menurut Rotschild keluarga tidak
merawat anggota (2013) yaitu: mengambil
keluarga yang 1. Sever degenerative arthritis keputusan untuk
menderita arthritis 2. Infeksi skunder mengatasi arthritis
gout. 3. Batu ginjal gout
a. Menjelaskan 4. Fraktur panda sendi 2.a.2 Beri kesempatan
akibat yang 5. Kemokin keluarga keluarga
terjadi bila 6. Protease bertanya
keluarga tidak 7. Sinovitis kronis 2.a.3 Dorong keluarga
segera 8. Dekstruksi kartilago untuk
merawat 9. Erosi tulang mengungkapkan
arthritis gout. kembali penjelasan
yang diberikan
2.a.4 Beri pujian atas
kemampuan keluarga
34
2.b.3 Beri keputusan
keluarga memikirkan
kembali keputusan
yang diambil
2.b.4 Beri pujian atas
keputusan yang
diambil keluarga
35
b. Mendemo Demonstrasi Cara mengatasi gangguan rasa nyeri 3.b.6 Lakukan terapi
strasikan menurut Nurarif (2016) modalitas dengan
cara 1. Berikan kompres dingin pada pemberian kompres
mengatasi persendian yang terasa nyeri. air hangat
nyeri 3.b.7 Evaluasi pelaksanaan
terapi modalitas
36
kompres dingin atau
kompres hangat.
4. Keluarga mampu Respon Cara memelihara lingkungan yang 4.a.1 Diskusikan dengan
mengidentifikasi verbal konduksif untuk mencegah arthritis keluarga lingkungan
lingkungan yang gout yaitu: yang konduksif untuk
konduksif untuk 1. Ciptakan lingkungan tenang mencegah arthritis
mencegah arthritis /nyaman. gaout.
gout 2. Istirahat yang cukup 4.a.2 Identifikasi dengan
a. Menyebutkan 3. Hindari permasalahan yang keluarga lingkungan
lingkungan menimbulkan stress yang ada dalam rumah
yang 4. Tidak melakukan aktifitas yang dan lingkungan kerja.
konduksif berat dan melelahkan. 4.a.3 Dorong keluarga
untuk arthritis untuk menyebutkan
gout kembali penjelasan.
4.a.4 Berikan pujian atas
kemampuan keluarga
menjawab pertayaan
yang benar.
37
3. Hindari alkohol 4.b.3 Beri pujian atas
4. Kurangi memakan sayur bayam, jawaban keluarga
buncis, kembang kol. yang benar
5. Hindari makanan yang bergoreng,
bersantan dan margarine serta
mentega.
5. Keluarga mampu Respon Fasilitas kesehatan yang dapat 5.a.1 Diskusikan jenis
memanfaatkan verbal digunakan oleh keluarga untuk fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan mencegah arthritis gout: yang tersedia
kesehatan yang 1. RS dilingkungan
ada untuk 2. Pukesmas keluarga.
mencegah arthritis 3. Dokter praktek 5.a.2 Bantu keluarga
gout. memanfaatkan
a. Menyebutkan memilih fasilitas
fasilitas kesehatan yang sesuai
kesehatan dengan kondisi
yang tersedia keluarga.
5.a.3 Anjurkan keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
sesuai pilihan
38
39
D. Pelaksanaan
perencanaan program yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu yang
Jika perawat tidak meliliki falsafah untuk memberi perhatian, maka tidak
1) Memberikan informasi
39
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara:
dengan cara:
E. Evaluasi
40
tujuan keperawatan. Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu
(Setyowati, 2010).
evaluasi didokument dalam satu catatan yang disebut catatan kemajuan atau
A: adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan
respon keluarga.
41
I: adalah implementasi dari perencanaan denga mencatat waktu tindakan
keperawatan.
2010).
42
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Data Umum
tipe keluarga The Nuclear Family (keluarga inti), suku bangsa bugis,
Komposisi Keluarga :
kesehatan sakit TD 130/90 mmHg. Istri bernama Ny. “M” dengan jenis
pekerjaan IRT dengan BB 55 kg, TB 160 cm, IMT 21,5 dengan satus
kesehatan sakit RR: 20x/i, N: 84x/i, S: 36,2ºC. Anak kedua bernama An.
Gambar genogram
Keterangan gambar
= laki-laki
= perempuan
= tinggal serumah
X = meninggal
= garis keturunan
= pasien/klien
Penjelasan:
hipertensi.
G3: Klien mengatakan mempunyai dua anak, anak pertama laki-laki dan
44
penyakit, pernah dirwat dengan alasan sel darah putih meningkat,
Keluarga Tn. “I” ada yang mengalami sakit yaitu Tn. “I”
An. “A” dalam keadaan sakit (Demam, batuk, pilek, Alergi protein).
45
Keluhan Tn. “I” TD: 130/90 MmHg, klien mengatakan badan
mengatakan kolesterol tinggi hingga 300 mg/dL dan asam urat 9,5
Ny. “M” mengatakan An. “M” sakit flu dan batuk berdahak sejak 2
hari yang lalu dan adiknya An. “A” tertular flu dan batuk berdahak
Ny.M mengatakan An. “A” flu dan batuk dan 1 hari yang lalu An.
“A” semalam rewel dan tidak bias tidur karena demam dan sulit
nafas dikarenakan hidung tersumbat karna flu. Selain itu anak juga
mengalami sakit berulang dan paling sering terjadi adalah batuk dan
flu.
penanganan / perawatan :
46
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
dengan keluhan sel darah putih meningkat dan An. “A” pernah
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah:
bersih, posisi toilet dan kamar mandi: posisi toilet dan kamar mandi
penampungan air.
47
Gambar Denah rumah:
3M 3M
2M
Ruang Cuci Toilet
2M
Dapur
Kamar Pasutri
15 M
15 M
Kamar Anak
Ruang Tamu
3M
Teras Rumah
3M
6M
2) Karakteristik tetangga komunitasnya:
48
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
pengajian
d. Struktur Keluarga
2) Struktur peran
49
3) Nilai atau Norma keluarga
lingkungan sekolah.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afeksi :
50
2) Fungsi Sosial:
terhadap tetangga ramah, baik dan tidak acuk. Cara keluarga agar
3) Fungsi Reproduksi :
Jumlah anak: dua (2) Keinginan untuk menambah anak: Tidak ada
4) Fungsi Ekonomi :
51
lebih lanjut dan keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah
lebih lanjut.
52
d) Memodifikasi lingkungan: Keluarga dapat melakukan
6) Fungsi Religius:
Jenis ibadah yang dijalankan keluarga: sholat 5 waktu dan usia anak
53
3) Strategi koping yang digunakan:
g. Pemeriksaan Fisik
h. Harapan Keluarga
seperti sebelumnya.
54
sesuai anjuran, keluarga melaksanakan tindakan keperawatan
5x/hari 400-2000 mililiter, Tn. “I” mampu BAK dan BAB secara mandiri
sekret/slime, wheezing, ronki, otot bantuan napas, alat bantu nafas, dispne,
maag, tidak melakukan diet khusus, tidak terdapat alergi makanan maupun
obat, tidak menggunakan alat bantu. Terdapat nyeri otot/ tulang, kekuatan
otot 4/2 4/4, RPS atas bebas, RPS bawah terbatas/kelemahan (kanan),
berdiri dan jalan secara mandiri, tidak menggunakan alat bantu, tidak
penglihatan tidak buram visus 6/6, dapat membedakan bau dan dapat
55
membedakan rasa. Tidak terdapat jaringan parut, memar, laserasi, pus, dan
kemerahan. Waktu tidur 8 jam tidak ada bantuan obat tidur. Klien tidak
secara mandiri.
56
2. Klasifikasi Data
57
B. Diagnosa Keperawatan
58
1. Skoring Masalah Keperawatan
Nama anggota keluarga yang sakit : Tn.I
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat Masalah : Aktual 3 / 3 X 1 1 Atritis gout pasien 9,5mg/dL.
2. Kemungkinan Masalah 1 / 2 X 2 1 Klien dapat merubah factor penyebab
Dapat Diubah : Mudah penyakit tetapi terkadang pasien
mengkonsumsi makanan yang
menyebabkan kolesterol pasien
tinggi.
3. Potensial Masalah 2/3X1 0,67 Klien dapat mencegah masalah
Dapat Dicegah : Cukup tersebut tetapi terkadang klien tidak
dapat mencegahnya
4. Menonjolnya Masalah : 2 / 2 X 1 1 Karena kolesterol klien tinggi dapat
Masalah dirasakan dan menimbulkan gejala serius / penyakit
harus ditangani lain
JUMLAH 3,67
NO DIAGNOSA SKOR
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ketidakmampuan 3,67
mengenal masalah kesehatan.
59
60
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama KK : Tn. Muh. Ismail
Nama Klien : Tn. Muh. Ismail
Alamat : Jl. Cendawan RT 003 Selumit Pantai Tarakan Tengah
60
kristal asam urat yang dihasilakan arthritis gout
dari metabolism zat purin): 1.b.3 Beri kesempatan
1. Lauk pauk (jeroan, hati, keluarga bertanya
limpa ginjal, babat, usus, 1.b.4 Dorong keluarga
paru dan otak) untuk menyebutkan
2. Sea food (udang, kerang) penyebab arthritis
3. Melinjo gout
4. Daging (daging sapi, ikan teri, 1.b.5 Bantu keluarga
sate usus) mengidentifikasikan
5. Factor genetik, keturunan, penyebab arthritis
riwayat dalam silsilah keluarga gout pada keluarga
6. Penyebab sekuder yaitu akibat 1.b.6 Beri pujian atas
obesitas, diabetes millitus, kemampuan keluarga
gangguan ginjal yang akan
menyebabkan pemecahan
asam yang dapat menyebabkan
hyperuricemia (asam urat
berlebih)
7. Penggunaan obat tertentu
yang meningkatkan asam
urat terutrama diuretic
(furosemide dan
hidroklorotiazida)
8. Konsumsi alcohol
berlebihan.
61
pergelangan kaki, siku, tanda dan gejala
tumit, dan dengkul. harthritis gout yang
2. Bengkak pada sendi ada dalam keluarga
3. Kulit berwarna kemerahan 1.c.3 Dorong keluarga
4. Sakit kepala/ pusing untuk menyebutkan
5. Kesemutan kembali tanda dan
6. Kekakuan sendi gejala arthritis gout
1.c.4 Beri pujian atas
kemampuan keluarga
menyebutkan
kembali tanda dan
Setelah dilakukan gejala arthritis gout.
pertemuan sebanyak
1x45 menit diharapkan
keluarga mampu
mengenal masalah
atritis gout pada Tn.I
dengan
2. Keluarga mampu Respon Menyebutkan 2 dan 4 akibat bila 2.a.1 Jelaskan akibat yang
mengambil verbal keluarga tidak melakukan biasa terjadi bila
keputusan untuk perawatan arthritis gout yaitu: keluarga tidak
merawat anggota 1. Erosi, deformitas dan mengambil
keluarga yang ketidakmampuan altifitas keputusan untuk
menderita arthritis karena inflamasi kronis mengatasi arthritis
gout. 2. Tofi yang mnyebabkan gout
a. Menjelaskan degenerasi sendi 2.a.2 Beri kesempatan
akibat yang 3. Hipertensi dan albuminuria keluarga keluarga
terjadi bila 4. Penyakit jantung bertanya
keluarga tidak 5. Batu ginjal 2.a.3 Dorong keluarga
segera untuk
mengungkapkan
62
merawat kembali penjelasan
arthritis gout. yang diberikan
2.a.4 Beri pujian atas
kemampuan keluarga
63
menderita arthritis 2. Istirahat yang cukup 3.a.2 Beri pujian atas upaya
gout dirumah. 3. Lakukan kompres hangat keluarga yang sudah
a. Menjelaskan atau dingin dipersendian. benar
cara merawat 4. Minum obat anti inflamasi 3.a.3 Diskusikan dengan
arthritis gout non steroid (NSAID) sesuai keluarga beberapa
anjuran dokter. cara merawat arthritis
5. Minum ramuan tradisional gout
6. Tidak melakukan 3.a.4 Dorong keluarga
pekerjaan/ aktifitas yang untuk
berat mengungkapkan
7. Banyak minum air kembali cara merawat
putih 8-9 gelas perhari. arthritis gout dirumah
8. Olahraga secara rutin. 3.a.5 Beri pujian atas
jawaban keluarga
yang benar
b. Mendemo Demonstras Cara mengatasi gangguan rasa nyeri 3.b.6 Lakukan terapi
strasikan i 1. Berikan kompres dingin pada modalitas dengan
cara persendian yang terasa nyeri. pemberian kompres
mengatasi air hangat
nyeri 3.b.7 Evaluasi pelaksanaan
terapi modalitas
64
atritis gout 3. Dengan ramuan tradisional yaitu: 3.c.4 Beri pujian atas
(menurunk Daun sirsak ambil 4-6 lembar, kemampuan keluarga
an kadar cuci bersih dan rebus dengan 2 3.c.5 Anjurkan keluarga
asam urat) gelas air hingga sampai tersisa 1 untuk mencoba
gelas, diminum 2 kali sehari. minum ramuan
tradisional untuk
mengatasi keluhan
nyeri dipersendian dan
melakukan kompres
air dingin atau
kompres hangat
dipersendian.
3.c.6 Tanyakan efektivitas
ramuan tradisional
yang diminum dan
kompres dingin atau
kompres hangat.
Setelah dilakukan
pertemuan sebanyak
1x45 menit diharapkan
keluarga mampu
mengenal masalah
atritis gout pada Tn.I
dengan
4. Keluarga mampu Respon Cara memelihara lingkungan yang 4.a.1 Diskusikan dengan
mengidentifikasi verbal konduksif untuk mencegah arthritis keluarga lingkungan
lingkungan yang gout yaitu: yang konduksif untuk
konduksif untuk 1. Ciptakan lingkungan tenang mencegah arthritis
mencegah arthritis /nyaman. gaout.
gout 2. Istirahat yang cukup 4.a.2 Identifikasi dengan
keluarga lingkungan
65
a. Menyebutkan 3. Hindari permasalahan yang yang ada dalam rumah
lingkungan menimbulkan stress dan lingkungan kerja.
yang 4. Tidak melakukan aktifitas yang 4.a.3 Dorong keluarga
konduksif berat dan melelahkan. untuk menyebutkan
untuk arthritis kembali penjelasan.
gout 4.a.4 Berikan pujian atas
kemampuan keluarga
menjawab pertayaan
yang benar.
66
5. Keluarga mampu Respon Fasilitas kesehatan yang dapat 5.a.1 Diskusikan jenis
memanfaatkan verbal digunakan oleh keluarga untuk fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan mencegah arthritis gout: yang tersedia
kesehatan yang 1. RS dilingkungan
ada untuk 2. Pukesmas keluarga.
mencegah arthritis 3. Dokter praktek 5.a.2 Bantu keluarga
gout. memanfaatkan
a. Menyebutkan memilih fasilitas
fasilitas kesehatan yang sesuai
kesehatan dengan kondisi
yang tersedia keluarga.
5.a.3 Anjurkan keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
sesuai pilihan
67
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama KK : Tn. Muh. Ismail
Nama Klien : Tn. Muh. Ismail
Alamat : Jl. Cendawan RT 003 Selumit Pantai Tarakan Tengah
Kunju
HARI TGL/JAM IMPLEMENTASI SOAP PARAF
ngan
1 Sabtu,06/06/2020 1.a 1. Mendiskusikan pengertian arthritis gout S:
20:15 Hasil : - Keluarga mengatakan arthritis
- Perawat dan keluarga mendiskusikan kembali gout itu adalah sisa pencernaan
apa itu arthritis gout zat puri yang berasal dari
1.a 2. Menganjurkan keluarga mengungkapkan makanan yang kita konsumsi.
kembali - Keluarga mengatakan penyebab
Hasil : dari arthritis gout itu seperti: hati,
- Keluarga mampu menggungkapkan kembali jeroan, babat, makanan sea food,
apa itu arthritis gout daging, melinjo, konsumsi alcohol
1.a 3. Memberi pujian atas kemampuan keluarga berlebih, faktor keturunan.
Hasil : - Keluarga mengatakan tanda dan
- Perawat memberikan pujian kepada keluarga gejala arthritis gout pada keluarga
- Keluarga tampak merasa senang yaitu
1.b 1. Mengidentifikasi kemampuan keluarga
Hasil : O:
- Klien mampu menyebutkan kembali - Keluarga paham akan apa yang
penyebab arthritis gout dijelaskan
1.b 2. Mendiskusikan penyebab arthritis gout - Keluarga masih ingat dan
Hasil : mampu menyebutkan Kembali
- Perawat dan keluarga mendiskusikan ulang pengertian arthritis gout dalam
apa saja penyebab dari arthritis gout bahasa sederhana
- Keluarga mampu menyebutkan 6
penyebab arthritis gout
68
1.b 3. Memberi kesempatan keluarga bertanya - Klien paham apa saja
Hasil : penyebab arthritis gout
- Keluarga bertanya apa saja - Keluarga menyebutkan
penyebabnya lagi selain yang beliau Kembali 4 dari 6 tanda dan
sebutkan gejala arthritis gout
1.b 4. Mendorong keluarga untuk menyebutkan A:
penyebab arthritis gout - Keluarga mampu mengenal
Hasil : masalah kesehatan
- Keluarga menyebutkan Kembali penyebab P:
arthritis gout - Lanjut intervensi mengambil
1.b 5. Membantu keluarga mengidentifikasikan keputusan
penyebab arthritis gout pada keluarga
Hasil :
- Keluarga mengatakan penyebab arthritis
gout pada keluarga karena makanan seperti
lauk pauk,seafood, sayur bayam dan daging
karena suka mengkonsumsi coto makassar
1.b 6. Memberi pujian atas kemampuan keluarga
Hasil :
- Perawat memberikan pujian kepada keluarga
- Keluarga tersenyum pada saat diberi pujian
1.c 1. Mendiskusikan tanda dan gejala arthritis gout
Hasil :
- Perawat dan keluarga mendiskusikan Kembali
apa saja tanda dan gejala arthritis gout
1.c 2. Membantu keluarga mengidentifikasi tanda dan
gejala arthritis gout yang ada dalam keluarga
Hasil :
- Perawat membantu mengidentifikasi tanda
dan gejala arthritis gout yang ada dalam
keluarga
69
1.c 3. Mendorong keluarga untuk menyebutkan kembali
tanda dan gejala arthritis gout
Hasil :
- Keluarga menyebutkan kembali tanda dan
gejala arthritis gout
1.c 4. Memberi pujian atas kemampuan keluarga
menyebutkan kembali tanda dan gejala arthritis
gout
Hasil :
- Perawat memberikan pujian kepada
keluarga karena mampu
menyebutkan Kembali tanda dan
gejala arthritis gout
70
- Keluarga menyebutkan kembali akibat bila mengatasi arthritis gout
tidak mengatasi arthritis gout - Klien paham akan penjelasan yang
2.a 4. Memberi pujian atas kemampuan telah diberikan perawat
keluarga A:
Hasil : - Keluarga mampu mengambil
- Perawat memberikan pujian kekeluarga keputusan
dan keluarga tersenyum bila diberi pujian P:
2.b 1. Menggali pendapat keluarga tentang arthritis - Lanjut intervensi cara melakukan
gout yang dialami perawatan
Hasil :
- Keluarga mengatakan atritis gout yang
pernah dialami keluarga yaitu kaki
sebelah kanan bengkak dan sulit untuk
berjalan terasa nyeri dan panas pada area
yang bengkak
2.b 2. Membimbing dan bantu keluarga untuk
mengambil keputusan yang tepat
Hasil :
- Perawat mebantu keluarga untuk
mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi atritis gout dalam keluarga
2.b 3. Memberi keputusan keluarga memikirkan
kembali keputusan yang diambil
Hasil :
- Keluarga mengatakan akan mengikuti
keputusan yang telah didiskusikan bersama
seperti merawat dengan mengkopres air
hangat pada area yang sakit dan rutin
minum obat baik obat herbal maupun obat
resep dokter
71
2.b 4. Memberi pujian atas keputusan yang diambil
keluarga
Hasil :
- Perawat memberikan pujian
kepada keluarga atas
keputusan yang telah
diputuskan/diambil secara
bersama
72
- Keluarga mengungkapkan kembali 6 mengungkapkan kembali cara
cara merawat atritis gout dirumah merawat atritis gout dirumah
3.a 5. Memberi pujian atas jawaban keluarga - Klien memperhatikan cara
yang benar perawat mendemonstrasikan
Hasil : cara menggunakan kompres
- Perawat memberikan pujian atas hangat
jawaban yang benar - Keluarga
3.b 1. Melakukan terapi modalitas dengan meredemonstrasi
pemberian kompres air dingin ramuan tradisional yang
Hasil : diajarkan
- Perawat mengajarkan gimana cara A:
mengompres dengan baik - Keluarga mampu merawat
3.b 2. Mengevaluasi pelaksanaan terapi modalitas anggota keluarga yang sakit
Hasil : P:
- Keluarga mengatakan akan mengikuti cara - Lanjut intervensi memodifikasi
kompres hangat dan menerapkan cara lingkungan
kompres dingin
3.c 2. Memberi kesempatan keluarga bertanya
Hasil :
- Perawat memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya dan keluarga
bertanya obat herbal yang diajarkan
mampun menurunkan dan enak untuk
diminum tidak terasa pahit
3.c 3. Memotivasi keluarga untuk melakukan
redemonstrasi
Hasil :
- Keluarga redemonstrasi cara membuat
ramuan tradisional dengan daun salam
dan keluarga paham akan tata cara
membuat ramuan tradisional dengan daun
73
sirsak
3.c 4. Memberi pujian atas kemampuan
keluarga
Hasil :
- Perawat memberikan pujian
kepada keluarga sudah
meredemonstrasi cara
membuat ramuan
tradisional
3.c 5. Menganjurkan keluarga untuk mencoba
minum ramuan tradisional untuk
mengatasi keluhan nyeri dipersendian
dan melakukan kompres air hangat
dipersendian
Hasil :
- Keluarga mencoba ramuan tradisional
yang - sudah dibuat dan rutin
mengkonsumsi ramuan tradisional 2x
seminggu
3.c 6. Menanyakan efektifitas ramuan
tradisional yang diminum dan kompres
dingin
Hasil :
- Keluaga mengatakan ramuan tradisional
yang diminum rasanya enak dan anggota
keluarga yang sakit merasakan badannya
enakanya setelah minum ramuan
tradisional dan kopres dingin yang
dilakukan pada area nyeri terasa
berkurang
74
4 Sabtu,13/06/2020 4.a 1. Mendiskusikan dengan keluarga lingkungan S:
18:30 yang kondusif untuk mencegah arthritis gout - Keluarga mengatakan
Hasil : lingkungan yang kondusif untuk
- Perawat dan keluarga mendiskusikan mencegah arthritis gout yaitu
kembali lingkungan yang kondusif lingkungan yang bersih dan
untuk mencegah arthritis gout. nyaman, istirahat yang
4.a 2. Mengidentifikasi dengan keluarga lingkungan cukup,tidak melakukan aktivitas
yang ada dalam rumah dan lingkungan kerja yang berat, hindari makanan
Hasil : yang menimbulkan asam urat
- Keluarga mengatakan lingkungan yang ada naik
dalam rumah yaitu lingkungan yang - Keluarga mengatkan sayur
nyaman tetapi biasanya terdapat lingkungan bayam dan gorengan yang
yang tidak nyaman seperti lingkungan kerja sangat dihindari
yang memerlukan aktifitas yang berat dan
melelahkan O:
4.a 3. Mendorong keluarga untuk menyebutkan - Keluarga paham akan
kembali penjelasan lingkungan yang kondusif
Hasil : untuk mencegah arthritis
- Keluarga menebutkan 4 cara memelihara gout
lingkungan yang kondusif untuk mencegah - Keluarga mampu
arthritis gaout mengungkapkan Kembali cara
4.a 4. Memberikan pujian atas kemampuan keluarga mencegah terjadinya arthritis
menjawab pertayaan yang benar gout
Hasil :
- Perawat memberikan pujian kepada A:
keluarga bisa menjawab pertanyaan - Keluarga mampu memodifikasi
perawat dengan benar lingkungan
4.b 1. Mendiskusikan dengan keluarga cara P:
mencegah terjadinya arthritis gout - Lanjut intervensi
Hasil: memanfaatkan fasilitas
- Perawat dan keluarga mendiskusikan pelayanan kesehatan
75
kembali cara mencegah terjadinya
arthritis gout
4.b 2. Mendorong keluarga untuk mengungkap
kembali cara mencegah terjadinya arthritis gout
Hasil :
- Keluarga mampu mengungkapkan 4 dari 5
cara mencegah terjadinya atrhitis gout
4.b 3. Memberi pujian atas jawaban keluarga yang
benar
Hasil :
- Perawat memberikan pujian kekeluarga
mampu menyeburkan/mengungkapkan
kembali cara mencegah terjadinya arthritis
gout
76
5.a 3. Menganjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan sesuai pilihan
Hasil :
- Keluarga mengatakan akan memanfaatkan
fasilitas sesuai kebutuhan jika tidak terlalu
membutuhkan penanganan segera keluarga
akan pergi ke klinik atau dokter praktik
tetapi jika udah memerlukan penanganan
segera keluarga akan pergi ke RSUD
77
BAB IV
PEMBAHASAN
dan kesenjangan antara landasan teori dan kasus dalam pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Keluarga pada Keluarga khususnya Tn. “I” dengan Gangguan Sistem
A. Pengkajian
dan pengkajian terhadap anggota keluarga. Beberapa hal yang dikaji dalam
keluarga antara lain data sosial budaya, data lingkungan, struktur dan fungsi
Pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn. “I” merupakan tahap awal
untuk menjalin sikap trust atau saling percaya, keluarga Tn. “I” bersedia
menerima kedatangan penulis dengan baik. Dalam pengkajian tidak ditemukan
kesulitan dikarenakan keluarga Tn. “I” sangat kooperatif dan mau bekerja sama
terbantu dengan adanya format pengkajian yang sudah disediakan oleh institusi.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak pra
sekolah, anak remaja, dan usia dewasa/ pertengahan dimana, Tn. “I” memiliki
tiga anak, anak pertamanya perempuan berusia 19 tahun dan berstatus sebagai
mahasiswi tetapi anak pertama Tn. “I” tidak tinggal satu atap dengannya. Anak
sebagai pelajar SLTP, serta anak terakhir perempuan berusia 1 tahun 6 bulan
Pada riwayat keluarga inti, didapatkan data klien Tn. “I” TD: 130/90
MmHg, klien mengatakan badan pegal-pegal, 2 hari yang lalu klien ke dokter
praktek dan klien mengatakan kolesterol tinggi hingga 300 mg/dL dan asam
urat 9,5 mg/dL. Serta kaki klien pincang diakibatkan oleh asam uratnya.
Ny. “M” mengatakan An. “M” sakit flu dan batuk berdahak sejak 2 hari
yang lalu dan adiknya An. “A” tertular flu dan batuk berdahak disertai dengan
ingus dikarenakan kakanya sering bermain dengan adiknya serta An. “A”
Tarakan, pada saat dilakukan pengkajian Ny.M mengatakan An. “A” flu dan
79
batuk dan 1 hari yang lalu An. “A” semalam rewel dan tidak bias tidur karena
demam dan sulit nafas dikarenakan hidung tersumbat karna flu. Selain itu anak
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus kerena keluarga Tn. “I” sudah
mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat yang terjadi bila
keluarga tidak segera merawat anggota keluarga yang sakit, dan cara merawat,
tetapi keluarga tidak mengetahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang
promotif secara aktif serta keluarga memiliki pengetahuan yang baik mengenai
B. Diagnosa Keperawatan
80
dan tanggungjawab melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan
2012:62).
pada keluarga Tn. “I” didapatkan dua diagnosa keperawatan yaitu gangguan
sehat. Berdasarkan dari hasil skoring gangguan rasa nyaman menjadi diagnosa
prioritas dengan skor 3,76 dengan pembenaran asam urat Tn. I 9,5 mg/dl bila
tidak ditanganai lebih lanjut dapat menimbulkan gejala yang lebih serius,
sedangkan bersihan jalan nafas dengan skor 3,17 dengan pembenaran keluarga
pemeliharaan keluarga.
C. Perencanaan Keperawatan
kumpulan tindakan yang ditetukan oleh perawat bersama sasaran yaitu keluarga
dengan tujuan, dibuat secara tertulis, dan dibuat bersama keluarga. Dalam
81
mendefinisikan pendekatan alternatif, memilih interfensi perawatan. Dan
penyusunan prioritas.
keluarga Tn. "I" khusunya Tn. “I” dengan gangguan system imunologi arthritis
klien atau keluarga yang dapat diukur, yang menunjukkan status yang
sangat kooperatif dan mau bekerja sama. Tidak terdapat kesenjangan antara
keperawatan yang terdapat pada karya tulis ilmiah ini pada dasarnya
disesuaikan pada kondisi klien dan fasilitas yang ada serta disesuaikan juga
Tn. “I” khususnya Tn. “I” dengan gangguan system imunologi arthritis gout.
82
arthritis gout mulai dari pengertian sampai manfat sarana fasilitas kesehatan.
kesembuhan Tn. “I”, faktor penghambat untuk rencana tindakan yaitu Tn. “I”
D. Implementasi Keperawatan
perawat tidak meliliki falsafah untuk memberi perhatian, maka tidak mungkin
perawat perawat dapat melibatkan diri bekerja dengan keluarga. Perawat pada
tahap ini menghadapi kenyataan dimana keluarga mencoba segala daya cipta
dalam mengadakan perubahan versus frustasi sehingga tidak dapat berbuat apa-
implementasi keperawatan keluarga pada klien Tn. “I” yaitu istri klien ingin
mengetahui lebih lanjut tentang arthritis gout. Tidak ada kendala pada saat
83
direncanakan penulisa meninggalkan media seperti leaflet pada keluarga
dengan harapan keluarga lebih paham dan mengerti tentang arthritis gout.
E. Evaluasi Keperawatan
hasil yang dicapai berupa respon keluarga terhadap tindakan yang di lakukan
perilaku kesehatan. Evaluasi dibuat berdasarkan tujuan khusus yang ada pada
menit melainkan butuh beberapa hari seperti efektifitas ramuan yang diminum.
keluarga dan hasil disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan. Evaluasi
gout, penyebab arthritis gout, tanda dan gejala arthritis gout diakhir kunjungan
kedua. Respon afektif keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
penderita arthritis dengan kompres dingin untuk menghilangkan rasa nyeri dan
84
membuat ramuan tradisional untuk menurunkan kadar asam urat pada akhir
yang kondusif dan cara mencegah arthritis gout pada akhir kunjungan keempat.
kelima.
85
BAB V
PENUTUP
beberapa hal yang merupakan bagian penting dalam proses keperawatan pada klien
Tn. “I” dengan “Arthritis gout” di RT 003 Kelurahan Selumit Pantai Kecamatan
Tarakan Tengah Kota Tarakan yang dilaksanakan pada tanggal 03 sampai 20 juni
2020, maka penulis membagi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Terdapat nyeri otot/ tulang, kekuatan otot 4/2 4/4, RPS atas bebas, RPS
2 hari yang lalu klien ke dokter praktek dan klien mengatakan kolesterol
tinggi hingga 300 mg/dL dan asam urat 9,5 mg/dL. Serta kaki klien
adalah keluarga dengan anak remaja dimana, Tn. “I” memiliki dua anak,
ditemukan pada Tn. “I” disesuaikan dengan teori dan kondisi serta situasi
klien dan disesuaikan juga dengan kemapuan serat sarana dan prasarana
yang muncul pada Tn. “I” dengan “Arthritis Gout”, gangguan rasa nyaman
87
B. Saran
Keluarga Tn. “I” khususnya Tn. “I” dengan Gangguan Sistem Imunologi
1. Puskesmas
dalam pemberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bisa lebih optimal
2. Institusi pendidikan
implementasi yang telah diajarkan serta menjaga pola makan atau diet
88
DAFTAR PUSTAKA
Bruuner & Suddarth. 2013. Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta: EGC
Damasinta, H., & Fitriyani, P. 2014. Pengetahuan dan Perilaku Keluarga dalam
Merawat Anggota Keluarga dengan Gout di Kelurahan Pancormas Kota
Depok, 1–8.
Engel, B., Just, J., Bleckwenn, M., & Weckbecker, K. 2017. Treatment options for
gout. Deutsches Arzteblatt International, 114(13), 215–222.
https://doi.org/10.3238/arztebl.2017.0215
Harrold, L. R., Mazor, K. M., Peterson, D., Naz, N., Firneno, C., & Yood, R. A.
(2012). Patients knowledge and beliefs concerning gout and its treatment: A
population based study. BMC Musculoskeletal Disorders, 13.
https://doi.org/10.1186/1471-2474-13-180
Muwarni, A. (2014). Keperawatan keluarga& aplikasinya. Yogyakarta: penerbit
fitramaya.
Nurarif, H.A & Kusuma, H. 2015. Aplikasi Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa NIC, NOC Dalam Beberapa Kasus Edisi Revisi Jilid 2.
Jogjakarta: Medication
Purwanto. H. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan
Riskesdas. 2019. Laporan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018.
Setyowati, S. Murwani, A. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan
Aplikasi Kasus. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Susanto, t. 2012. Buku ajar keperawatan keluarga: aplikasi teori pada praktik
asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: trans info media
TIM POKJA SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
van Onna, M., Hinsenveld, E., de Vries, H., & Boonen, A. 2014. AB0837
Patients' Knowledge and Perspectives about Gout and Adherence to
Uric-Acid Lowering Therapy: A Qualitative Study. Annals of the Rheumatic
Diseases, 73(Suppl 2), 1079 LP – 1079.
WHO. 2015. A Global Brief On Uric Acid. Geneva.
Widagdo, W & Khalifah, S.N. 2016. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas.
Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan