Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

NUTRISI PADA IBU HAMIL

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Yulius Kristoforus Sairo

NIM : C2014201159

PROGRAM S1 KHUSUS

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN STELLA MARIS MAKASAR

2020/2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang……………………………………………………………………...3-4
II. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….4
III. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

I. Pengertian Nutrisi Ibu Hamil………………...………………………………………..5


II. Nutrisi Yang Diperlukan Ibu Hamil…………………………….………………....5-11
III. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil……………………...…………..11-14
IV. Akibat Gangguan Gizi Pada Janin……………………………………………….14-15

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan…………………………………………………………………………..16
II. Saran……………………………………...………………………………………….16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..,………………………17

BAB I

2
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu dan janin.
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab
orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik bagi janin.
Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil
dan makanan yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar
dilihat dari segi kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak
dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat tersebut tidak
dapat dibenarkan (Soetjiningsih, 1995). Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk
pertumbuhan janin yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) lebih tiggi dinegara-negara yang sedang berkembang daripada dinegara-negara
yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah
mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan
pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang setelah dibuahi
tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan pertumbuhan janin sejak konsepsi sampai
lahir (Soetjiningsih, 1995). Sayangnya, masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia masih
kurang menguntungkan. Ahli gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Elvina Karyadi, MSc, PhD,
SpGK, memaparkan, berdasarkan riset kesehatan dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita
usia subur dengan kurang energi kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang
mengalami anemia. Bahkan, berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi
(angka kejadian) anemia pada ibu hamil mencapai 40,1 persen (Amirullah, tempo.co).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama
hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat
badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi
ibu sebelum dan selama hamil. Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi

3
meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh-kembang janin,
pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin.
Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan anemia, abortus, partus prematurus,
inersia uteri, pendarahan pascapersalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan
nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia,
janin besar, dan lain-lain (Yulaikhah, 2006). Masih rendahnya gizi buruk ibu hamil di
Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, ini yang membuat kajian bagi pemerintah
untuk mengatasi permasalahan ini. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007 menunjukkan Angka Kematian Balita sebesar 44/1000, Angka
Kematian Bayi 34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000 (neraca.co.id)
II. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian nutrisi ibu hamil?
2) Apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?
3) Faktor apa saja yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?
4) Apa akibat gangguan gizi pada pertumbuhan janin? 5.
III. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui pengertian nutrisi ibu hamil
2) Mengetahui nutrisi yang diperlukan ibu hamil.
3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil.
4) Mengetahui akibat gangguan gizi pada pertumbuhan janin 5.

4
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Nutrisi Ibu Hamil


Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:
a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi
nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan membuat makhluk
hidup bisa melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya
b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi, pasien yang
mengalami kritis nutrisi enteral.
c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana tubuh
manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan sumber kekuatan.
d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,
menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya secara
normal.
Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil.
Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan kimia yang diperlukan
tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membagun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan
seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu hamil tersebut. Menurut
Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi
status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian status gizi tersebut
status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi ibuburuk dalam kehamilan
akan mengakibatkan terhambatnya otak janin, abortus, dan sebagainya. Jadi
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan. (Sri Mulyani, dkk. 2013)
II. NUTRISI YANG DI PERLUKAN BAGI IBU HAMIL
1) MANFAAT GIZI/NUTRISI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL
a. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin

5
b. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan baik dan aman
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi
2) PESAN GIZI/NUTRIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

a. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk memenuhi


kebutuhan energi, protein dan vitamin serta mineral sebagai pemeliharaan,
pertumbuhan dan perkembangan janin serta cadangan selama masa menyusui.

b. Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah


hipertensi karena meningkatkan resiko kematian janin, terlepasnya plasenta,
serta gangguan pertumbuhan.

6
c. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa
tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter
perhari (8-12 gelas sehari).
d. Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi meningkatkan
buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak
jantung menuingkat. Paling banyak 2 cangkir kopi/hari.

3) PENAMBAHAN KEBUTUHAN ZAT GIZI/NUTRIZI SELAMA HAMIL


Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan
usia kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan
janin. Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:

7
4) JUMLAH ATAU PORSI DALAM 1 KALI MAKAN
Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali makan

5) FREKUENSI MAKAN DALAM SEHARI


FREKUENSI MAKAN merupakan seringnya seseorang melakukan kegiatan
makan dalam sehari baik makanan utama atau pun selingan, sebanyak 3 kali
makan utama dan 2 kali makan selingan atau porsi kecil namun sering dan harus
sesuai porsi dibawah ini:

8
6) JENIS MAKANAN YANG TERSUSUN DALAM 1 HIDANGAN MAKAN
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh
keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang
dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah
tubuh memperoleh berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu
memperhatikan keamanan pangan yang berarti makanan atau minuman itu harus
bebas dari cemaran yang membahayakan kehatan.
Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok pangan
setiap hari yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan
minuman. Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok makanan
setiap kali makan akan lebih baik.
1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serealia
seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong,
dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.
2. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur,
susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa
kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo;
serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
3. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna
hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk,
kangkung, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang

9
panjang, buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning
jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas,
nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.
7) ZAT GIZI/NUTIZI YANG DIPERLUKAN SELAMA HAMIL
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengadung zat gizi tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun
untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat
gizi yang diperlukan ibu hamil:
1. Trimester I

2. Trimester 2

3. TRIMESTER 3

10
8) BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI DAN DIBATASI OLEH IBU
HAMIL
1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung
bahan tambahan makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang
dapat meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake
5. Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang dan
mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati
pada ibu hamil
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung
energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat
berlebihan dan bayi lahir besar
9) CONTOH MENU SEHARI
Dalam sehari ibu hamil konsumsi minyak sebanyak 3 sendok makan
(hanya penyerapan saja) atau setara dengan 30 gram minyak. Di bawah ini
merupakan contoh menu dengan ±3 sendok makan minyak per hari)
1. Sarapan
 1 piring nasi atau penggantinya (1 gelas)
 1 butir telur ceplok
11
 1 mangkuk sayuran (daun singkong, katuk atau lainnya)
 1 gelas susu
 1 potong buah papaya
Selingan
 1 potong kue tradisional
 1 gelas jus buah
2. Makan Siang
 1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)
 2 potong sedang tempe atau tahu
 1 potong ikan goring
 1 mangkuk sayuran
 1 buah jeruk
Selingan
 1 mangkuk bubur kacang hijau
 1 gelas jus buah
 1 gelas teh manis
3. Makan malam
 1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)
 2 potong sedang tempe atau tuhu
 1 potong semur daging
 1 mangkuk sayuran
 1 buah apel
III. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan
sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi
dua kali makan orang yang tidak hamil (Sitanggang, 2013). Kesehatan ibu hamil dapat
terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan
dengan baik melalui asupan gizi yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam
hamil, perawatan jalan lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep.

12
Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas
kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang,
2013). Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang, 2013):
a. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit
khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi :
1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau
daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka
waktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.
3) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan
sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan
menjadi tercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.
4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masih
dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan
bahwa ayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal
termasuk pembagian makanan keluarga.
5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan
tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan
dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang
beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya,
ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan
ikan.
8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau
pun dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.

13
9) Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya
diberikan untuk ibu hamil, antara lain:
 Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang
dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan
janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60
mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah
diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama 90 hari
berturut-turut, karena pada sebagian ibu yang hamil merasakan
mual, muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air
besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging
segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran segar yang
berwarna hijau tua.
 Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan
tulang dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan
kalsiun diambil dari tulang ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu
hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat
dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal,
jus jeruk, ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur yang
berwarna hijau gelap.
 Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.
Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80
mg) yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin
A (6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapt diperoleh dari
cabe merah, mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
b. Faktor tidak langsung
 Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan menyerap pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya
melalui berbagai informasi.

14
 Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan
makanan tertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat
baik bagi ibu hamil.
 Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untuk
menyokong status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai
tempat masyarakat memperoleh informasi tentang gizi dan informasi
kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif
dan rehabilita
IV. AKIBAT GANGGUAN GIZI PADA PERKEMBANGAN JANIN
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang, tumbuh kembang
janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi
lahir mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi
dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Berikut berbagai contoh
akibat defisiensi gizi pada janin (Soetjiningsih, 1995):
1. Kekurangan energi dan protein (KEP)
Meskipun kenaikan berat badan ibu kecil selama trisemester I kehamilan, namun
sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta dibentuk.
Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trisemester I dan II akan meningkatkan
bayi BBLR. Hal ini disebabkan adanya KEP akan mengakibatkan ukuran plasenta
kecil dan kurangnya suplai zat-zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai resiko
kematian lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu lebih
cenderung mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum daripada
menyebabkan kelainan anatomik yang spesifik. Kekurangan gizi pada ibu yang lama
dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih buruk pada janin
daripada malnutrisi akut. Pada saat ini dikembangkan penelitian tentang mekanisme
selular pertumbuhan organ-organ tubuh, yaitu dengan cara mengukur banyaknya
DNA dari organ berbagai indeks dari banyaknya sel dan kandungan protein untuk
indeks dari besarnya sel. Pertumbuhan organ tubuh pada awalnya dimulai dengan
pembelahan sel, kemudian diikuti dengan pembesaran sel. Kalau terdapat gangguan
gizi pada saat pembelahan sel, maka secara bermakna akan mempengaruhi besarnya

15
organ, dimana perubahan ini tidak bisa normal kembali. Akibat lain dari KEP adalah
kerusakan struktur SSP terutama pada tahap pertama pertumbuhan otak (hyperplasia)
yang terjadi selama dalam kandungan. Dikaitkan bahwa masa rawan pertumbuhan
sel-sel saraf adalah trisemester III kehamilan sampai sekitar dua tahun setelah lahir.
Kekurangan gizi pada masa dini dari perkembangan otak akan menghentikan sintesis
protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya pertumbuhan otak, sehingga lebih
sedikit sel-sel otak yang berukuran normal. Dampaknya akan terlihat pada struktr dan
fungsi otak pada masa kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada intelektual
anak. Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi kematian
perinatal dan menaikkan berat badan bayi.
2. Anemia Gizi
Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevalensi tinggi pada ibu hamil,
terutama dinegara berkembang. Anemia gizi terjadi akibat kekurangan Fe, asam folat
dan vitamin B12. Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain, kematian janin di
dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, abruption plasenta, cadangan zat
besi yang berkurang pada bayi-bayi dilahirkan sudah dalam keadaan anemia.
Sehingga mortalitas dan morbiditas ibu dan kehamilan perinatal secara bermakna
lebih tinggi.
3. Defisiensi Yodium
Defisiensi yodium pada ibu hamil dalam trisemester pertama kehamilan merupakan
faktor utama terjadinya kretin endemik. Pemberian yodium pada wanita didaerah
endemik dapat mengurangi angka kejadian kretin endemik. Akibat lain dari defisiensi
yodium bisa mengakibatkan janin diresorpsi, abortus, lahir mati, atau bayi lahir
lemah, masa hamil yang lebih lama atau partus lama.
4. Defisiensi Seng (Zn)
Defisiensi seng selama kehamilan dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan
janin, kehamilan serotinus atau partus lama. Bayi yang dilahirkan dengan defisiensi
Zn, gejalanya mungkin baru akan nampak setelah anak berada dalam masa
pertumbuha cepat.
5. Defisiensi Vitamin A

16
Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan mengakibatkan meningkatnya
prevalensi prematuritas dan reterdasi janin.
6. Defisiensi Thiamin
Defisiensi thiamin yang berat dapat mengakibatkan penyakit beri-beri congenital.
7. Defisiensi Kalsium
Defisiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan kelainan struktur tulang
secara menyeluruh pada bayi.

BAB III
PENUTUP

17
I. Kesimpulan
1) Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu disaat
hamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yang
berdampak pada pertumbuhan janin yang dikandungnya.
2) Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang
adekuat seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat, kolin,
vitamin E, vitamin A, vitamin B1, iodine, dan zinc (seng).
3) Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu faktor
langsung seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan,
pembagian makanan dan pangan masyarakat, pengetahuan gizi yang kurang,
pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja, pantangan pada
makanan tertentu, selera makan, dan suplemen makanan. Faktor tidak langsung
seperti pendidikan keluarga, faktor budaya dan faktor fasilitas kesehatan.
4) Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensi gizi pada janin
diantaranya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janin di dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, janin diresorpsi, lahir mati, bayi lahir lemah,
hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus, partus lama, prematuritas
dan reterdasi janin, beri-beri congenital, serta kelainan struktur tulang secara
menyeluruh pada bayi.

II. Saran
Agar semua calon ibu hamil dapat memperhatikan nutrisi dengan baik sehingga janin
dapat berkembang dengan sehat.

18
DAFTAR PUSTAKA

1) Almatsier, Sunita. 2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arta, Dewi. 2010.
2) Direktorat Bina Gizi. 2011.Makanan Sehat Ibu Hamil.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
3) Lestari, Rina. 2013.Pemenuhan Gizi Ibu Hamil.(Online).
4) http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai