Anda di halaman 1dari 15

GAYA / TIPE KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : CINDI ARIANI KALVIN

NIM : C2014201112

PROGRAM : S1 KHUSUS IV A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS

PROGRAM S1 KHUSUS KEPERAWATAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kelimpahan rahmat dan karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah
Teori, Tipe Kepemimpinan, Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan dengan
baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang di berikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manejemen Keperawatan.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman
pembaca terhadap Teori, Tipe Kepemimpinan, Peran dan Fungsi Manajemen
Keperawatan. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan,
pembahasan serta kesimpulan dalam makalah ini. Ucapan terima kasih kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
membuat makalah ini. Dan terima kasih juga atas dukungan semua pihak kepada
penulis yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang kondusif sangat saya
harapkan dari pembaca guna peningkatan pembuatan makalah berikutnya.

Makassar, 03 september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Masalah................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan
B. . Fungsi, peran dan tanggung jawab manajemen keperawatan........
C. Gaya kepemimpinan : perbedaan dan penggunaannya
D. Penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang
rawat dan puskesmas

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 27


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFRTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A.

A. Latar Belakang
Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit
harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya,
sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup
manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-
fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk
supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan
terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan
standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan supervisi kepala
ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana.

B. .Rumusan Masalah
1. Apa teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan?
2. Apa fungsi, peran dan tanggung jawab manajemen keperawatan?
3. Apa gaya kepemimpinan : perbedaan dan penggunaannya?
4. Apa penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang
rawat dan puskesmas?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen
keperawatan
2. Mengetahui fungsi, peran dan tanggung jawab manajemen keperawatan
3. Mengetahui gaya kepemimpinan : perbedaan dan penggunaannya
4. Mengetahui penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen
diruang rawat dan puskesmas
BAB II PEMBAHASAN

A. Teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan

 Teori Manajemen Keperawatan Manajemen keperawatan adalah proses


pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, dan
masyarakat
 Konsep Manajemen Keperawatan Konsep dasar manajemen keperawatan
adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma
keperawatan yaitu manusia, perawat, kesehatan dan lingkungan dengan
merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja untuk menunjang
praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan.
 Prinsip Dasar Kepemimpinan Manajemen Keperawatan Keberhasilan
manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan dapat
dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu
1. Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir 6. Pengarahan merupakan
elemen kegiatan manajemen keperawatan 7. Divisi keperawatan yang
baik 8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
9. Pengembangan staf 10. Pengendalian merupakan elemen manajemen
keperawatan

B. Fungsi, peran dan tanggung jawab manajemen keperawatan

 Fungsi dan Peran Manajemen Keperawatan


1. Perencanaan Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara
untuk sasaran tersebut
2. Pengorganisasian Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawab, penetapan orang dan alat-alat.
3. Pengarahan Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.
4. Pengawasan dan Pengendalian Suatu proses kegiatan seorang pemimpin
untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan
rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang telah ditetapkan
 Tanggung Jawab Manajemen Keperawatan
1. Kepala Ruangan Tanggung jawab kepala ruangan. Dalam melaksanakan
tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab kepada kepala instalansi
terhadap hal-hal sebagai berikut:
 Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
 Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan
keperawatan
 Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
 Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
 Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
 Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan
keperawatan
 Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
 Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan
siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan.
 Wewenang Kepala Ruangan Dalam menjalankan tugasnya Kepala
Ruangan mempunyai wewenang sebagai berikut:
 Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
 Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
 Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang
perawatan
 Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruangan
 Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah
Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
 Tugas Kepala Ruangan Mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung
jawabnya
 Melaksanaan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
 Menyusun rencana kerja kepala ruangan
 Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan
 Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koodinasi
dengan kepala instansi
 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
 Melaksanaan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
 Mengatur dan menkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang
rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas
diruang rawatnya.
 Menyusun jadwal dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan
dan
 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruang inap, fasilitas yang ada dan cara penggunaaanya dan
kegiatan rutin sehari hari
 Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/
asuhan keperawatan yang sesuai ketentuan.
 Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu waktu dengan
staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas diruang
rawatnya.
 Melaksanakan orientasi tenaga perawatan yang baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat
 Memeberikan kesempatan /ijin kepada staf keperawatan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan koordinasi kepala
instansi / kasi keperawatan / kepala bidang keperawatan.
 Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalau dalam keadaan siap pakai
 Mendampingi visite dokter dan mencatat instruktur dokter
khususnya bila ada perubahan program pengobatan pasien.
 Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan diruang
rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi /non infeksi untuk
kelancaran pemberian asuhan keperawatan.
 Memberikan motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang rawat
 Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien rawat inap
 Menyimpan semua berkas catatan medik pasien dalam masa
perawatan diruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan
ke MR
 Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan lain diruang rawat
 Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan
ruang rawatnya sebagai lahan praktek
 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienatau
keluarganya sesuai kebutuhan dasar dalam batas
wewenangnya
 Melakukan serah terima pasien dan lain lain pada saat
pergantian dinas
 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi:
 Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
yang telah di tentukan
 Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan
 Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
 Menguasai, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga perawatan, peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
 Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau kordinasi dengan
tim pengendali mutu asuhan keperawatan.
2. Perawat Primer
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprensif
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selam praktek bila di
perlukan
4) Mengkomunikasihkan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
6) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial di masyarakat
7) Membuat jadwal perjanjian klinik
8) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
3. Perawat Pelaksana / Assosiate
 Tanggung jawab perawat pelaksana Dalam menjalankan tugasnya
perawat pelaksana di rawat bertanggung jawab kepada kepala
ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1) Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuia standar.
2) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan/ kegiatan lain yang dilakukan
 Wewenang Perawat Pelaksana Dalam menjalankan tugasnya
perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai wewenang sebagai
berikut:
1) Meminta informasi dan petunjuk pada atasan
2) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangan.
 Tugas pokok perawat pelaksana:
1) Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
2) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku
3) Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu
dalam keadaan siap pakai
4) Melakukan pengakajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
6) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya, antara lain:
 Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya.
 Melatih/ membantu pasien untuk latihan gerak.
 Melakukan tindakan darurat kepda pasien (antara lain:
panas tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan, henti napas
dan henti jantung) sesuai dengan protab yang berlaku.
Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuannya.
 Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut
sesuai batas kemampuannya.
 Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan.
 Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas.
 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala
ruang rawat
 Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan
 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tulisan pada saat
pengganti dinas.
D. Gaya kepemimpinan : perbedaan dan penggunaannya Telah disebutkan
bahwa gaya kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat dan perilaku
yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara seorang
dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gaya kepemimpinan
( leadership style ) yang diperlihatkan pun juga tidak sama. Bertitik tolak
dari pendapat adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
perilaku tersebut, maka dalam membicarakan gaya kepemimpinan yang
untuk bidang administrasi sering dikaitkan dengan pola manajemen
( pattern of management ), sering dikaitkan dengan pembicaraan tentang
perilaku. Tegantung dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu
organisasi dan atau yang dimiliki oleh pemimpin, maka gaya
kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Berbagai gaya kepemimpinan tersebut
jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
 Gaya Kepemimpinan Otoriter Pada gaya kepemimpinan Otoriter
( dictatorial leadership style ) ini upaya mencapai tujuan dilakukan
dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada
hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai
pelaksana dan pekerja saja.
 Gaya Kepemimpinan Demokratis Pada gaya kepemimpinan
demokratis ( democratic leadership style ) ditemukan peran serta
bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi
positif dari gaya kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara
lain: keputusan serta tindakan yang lebih obyektif, tumbuhnya rasa
ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi. Sedangkan
kelemahannya : keputusan serta tindakan kadang - kadang lamban,
rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat terkadang
bukan suatu keputusan yang terbaik.
 Gaya Kepemimpinan Partisipasif Gaya kepemimpinan partisipatif
adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan
demokratis dengan cara mengajukan masalah dan mengusulkan
tindakan pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan
saran bawahan. Dengan mempertimbangkan masukan tersebut,
pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan final tentang apa yang
harus dilakukan bawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.
 Gaya Kepemimpinan Santai Pada gaya kepemimpinan santai ( laissez -
faire leadership style ) ini peranan pimpinan hampir tidak terlihat
karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan, jadi setiap
anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing - masing sesuai
dengan kehendak masing - masing pula.
1. Penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang
rawat dan puskesmas
 Penerapan teori manajemen diruang rawat dan puskesmas Saat ini
perawat professional mengemban peran penting dalam praktik
keperawatan mengenai kepemimpinan dan managemen keperawatan,
terlepas dari apapun aktivitas yang mereka lakukan. Kepemimpinan
dan managemen adalah dua hal yang berbeda, namun saling terkait.
Kepemimpinan didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi orang
lain”. Manajemen tidak hanya meliputi kepemimpinan, tetapi juga
koordinasi dan integrasi sumber daya melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasikan, pengarahan, dan pengendalian
untuk mencapai tujuan dan objek spesifik dari institusi (Huber, 2000).
Pemimpin berfokus pada orang, sedangkan manajer berfokus pada
struktur. Perawat dapat mengemban peran kepemimpinan dalam
lingkungan kerja mereka, dan komunitas mereka, meskipun mereka
memiliki atau tidak memiliki posisi kepemimpinan yang ditetapkan.
Sebagai pemimpin di tempat kerja (puskesmas), mereka dapat
membantu dalam perbaikan kualitas perawatan klien. Sebagai
pemimpin di profesi, perawat tidak hanya dapat membantu perbaikan
perawatan klien, tetapi juga perbaikan lingkungan kerja perawat.
Karena pengetahuan dan ketrampilan khususnya, perawat dapat
mengemban tugas memimpinnya di komunitas, membantu perubahan
yang meningkatkan kesejahteraan fisik, psikologis, dan social dalam
masyarakat sebagai satu kesatuan. Dan sebagai seorang manager dan
pemberi perawatan klien, perawat mengkoordinasikan berbagai
professional perawatan kesehatan dan layanan mereka untuk
membantu klien mendapatkan hasil akhir yang mereka inginkan.
 Konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang rawat dan
puskesmas
a) Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan
karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan
resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif
dan terencana.
b) Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan
menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
c) Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan
keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi
dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan
pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d) Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan
fokus perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa
yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien
merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e) Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai
tujuan.
f) Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan
pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g) Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
h) Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara
pegawai.
i) Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya
persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang
lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
j) Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang
meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,
pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar
dan memperbaiki kekurangan. Berdasarkan prinsip – prinsip diatas
maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja bersama
– sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta fungsi –
fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan dibandang sebagai suatu proses interaktif yang dinamis yang


mencakup tiga dimensi; pimpinan, bawahan dan situasi. Masing-masing dari dimensi
tadi saling mempengaruhi misalnya, pencapaian tujuan tergantung bukan karena
hanya sifat pribadi dari seorang pemimpin, tetapi juga tergantung dari kebutuhan
bawahan dan bentuk dari suatu keadaan.

B. Saran

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpina pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpina itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri

Jika pemimpin sudah tidsk bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah
pengikut tidak lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kuantitas
pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
DAFTAR PUSTAKA

 Nursalam. (2012). MANAJEMEN KEPRAWATAN. Jakarta: Salemba Medika


 Anwar Kurniadi, S. M (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
 Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
 Suarli S. Yanyan Bachtiar (2009) Manajemen Keperawatan Pendekatan Praktis:
Jakarta: Erlangga
 http://aniqsadiq.blogspot.co.id/p/manajemen-keperawatan.html
 https://snizty.wordpress.com/2013/04/05/tugas-tugas-dalam-managemen-
Skeperawatan/

Anda mungkin juga menyukai