Anda di halaman 1dari 17

GAGAL JANTUNG

BY: EKA SRI INDRA PUTRI, NUR ISLAH AGUSTI,


NYTA HASRA M
Definisi
Suatu kondisi dimana jantung tidak lagi mampu
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi
metabolisme tubuh walaupun darah balik masih
normal.

Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan


fungsi diastolik dan sistolik, gangguan irama
jantung, atau ketidaksesuaian preload dan
afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian pada pasien.
KLASIFIKASI FUNGSIONAL
menurut new york Heart Association:
Kelas 1 : tidak terdapat batasan dalam melakukan aktivitas fisik.
Aktifitas sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau
sesak.
Kelas 2 : terdapat batas aktivitas ringan. Tidak terdapat keluhan
saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan
kelelahan , palpitasi atau sesak.
Kelas 3: terdapat batasan aktivitas bermakna, tidak terdapat
keluhan saat istirahat, tetapi aktifitas ringan menimbulkan
kelelahan, palpitasi atau sesak.
Kelas 4 : tidak terdapat batasan aktifitas fisik tanpa keluhan,
terdapat gejala saat istirahat, keluhan meningkat saat melakukan
aktifitas.
ETIOLOGI
kelainan otot jantung : menurunnya kontraktilitas
jantung.
Aterosklerosis koroner : mengakibatkan disfungsi
miokardium.
Hipertensi sistemik atau pulmonal.
Peradangan dan penyakit miokardium degenaratif.
MANIFESTASI KLINIS
Sesak nafas saat aktivitas
Edema paru
Peningkatan JPV
Hepatomegali
Edema tungkai
MANIFESTASI KLINIS

gejala gagal jantung kiri gejala gagal jantung


kanan
1. Penurunan kapasitas aktifitas 1. Pembengkakan pergelangan kaki
2. Dispnea (PDN) 2. Dipsnu (bukan PDN)
3. Letargi atau kelelahan 3. Nyeri dada
4. Penurunan nafsu makan dan berat 4. Penurunan aktivitas
badan 5. Hepatomegali
5. Sesak nafas 6. Distensi vena jugularis
6. Ortopnea
PATOFISIOLOGI
Mekanisme kompensasi Aktivasi: simpatoadrenal, RAAS,
endotelin arginin vasopresin,
sitokin
Hipertrofi remodeling,
Beban miokard/index apoptosis,
of events/underlying HD disfungsi ventrikel,
gagal jantung asimptomatik
Faktor presipitasi
Gagal jantung
simptomatik

Gagal jantung refrakter


DIAGNOSIS
Diagnosis dapat dibuat berdasarkan:
Anamnesis

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
Diagnosis untuk gagal jantung kiri dan kanan
berdasarkan gejala klinis:
Gagal jantung kanan: edema perifer, hepatomegali,
dan distensi vena jugularis
Gagal jantung kiri: sesak nafas dan ortopnea
DIAGNOSIS
Kriteria Framingham untuk diagnosis gagal jantung kongestif:
Kriteria mayor
Paroksismal nokturnal dispnea

Distensi vena leher

Ronki paru

Kardiomegali

Edema paru akut

Gallop S3

Peningkatan vena jugularis

Refluks hepatojugular
DIAGNOSIS
Kriteria minor
Edema ekstremitas

Batuk malam hari

Dispnea deffort

Hepatomegali

Efusi pleura

Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal

Takikardia (>120kali/menit)
DIAGNOSIS
Mayor dan minor
Penurunan BB 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan

DIAGNOSIS GAGAL JANTUNG DITEGAKKAN


MINIMAL ADA 1 KRITERIA MAYOR DAN 2 KRITERIA
MINOR
PENATALAKSANAAN
Angiontensin reseptor Blocker (ARB)
Pada pasien dengan tanpa kontraindikasi dan

tidak toleran dengan ACE,ARB direkomendasikan


pada pasien dengan gagal jantung dan LVEF
40% yang tetap simtomatik walau sudah
mendapatkan terapi optimal dengan ACEI dan BB,
kecuali telah mendapat aldosteron
PENATALAKSANAAN
-blocker / penghambat sekat
Alasan penggunanan beta-bloker (BB) pada pasien gagal jantung
adalah adanya gejala takikardi dan tingginya kadar katekolamin
yang dapat memperburuk kondisi gagal jantung. Manfaat beta
bloker dalam gagal jantung melalui:
Mengurangi detak jantung dan memperlambat fae pengisian
diastolik sehingga memperbaiki perfusi miokard.
Meningkatkan LVEF

Menurunkan tekanan baji kapiler pulmonal

Pasien yang mendapat beta bloker:

Gejala gagal jantung sedang berat (NYHA II-IV), pasien dengan


disfungsi sistolik vetrikel kiri setelah kejadian infark miokard
Dosis optimal untuk ACEI dan ARB ( dan aldosteron jika diindikasikan)
PENATALAKSANAAN
Diuretik
Penggunaan diuretik pada gagal jantung:

Periksa selalu fungsi ginjal dan serum elektrolit

Selalu mulai dengan dosis rendah dan tingkatkan

hingga terdapat perbaikan klinis dari segi tanda


dan gejala gagal jantung
KOMPLIKASI
Efusi pleura : karena peningkatan tekanan kapiler
Aritmia : pembesaran ruang jantung menyebabkan
ganguan jalur elektrik normal
Trombus ventrikel kiri : pembesaran ventrikel kiri
dan penurunan curah jantung meningkatkan
kemungkinan pembentukan trombus
Hepatomegali : pada gagal ventrikel kanan,
kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis
dan sirosis hepar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai