Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN

KONJUNGTIVITIS
No Dokumen :
SOP
No Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS MURNIS, M. Kes
KOPAH NIP.19640126 198310 2 001

1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi, atau reaksi alergi.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk penatalaksanaan konjungtivitis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah Nomor
.............................. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Kemenkes no. 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
FKTP
5. Persiapan 1. Alat
a. Termometer d. Kaca pembesar
b. Tensimeter
c. Stetoscope
2. Bahan : -
6. Langkah- 1. Anamnesis
langkah Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Keluhan tidak disertai penurunan tajam
penglihatan.
2. Faktor risiko
a. Daya tahan tubuh yang menurun
b. Adanya riwayat atopi
c. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
d. Higiene personal yang buruk
3. Pemeriksaan Fisik
a. Visus normal
b. Injeksi konjungtival
c. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
d. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen, atau purulen tergantung
penyebab
e. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil
raksasa, flikten, membrane, atau pseudomembran.
4. Pemeriksaan penunjang : -
5. Penegakan diagnosa
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi Konjungtivitis
a. Konjungtivitis bakterial: Konjungtiva hiperemis, sekret purulen atau
mukopurulen dapat disertai membran atau pseudomembran di
konjungtiva tarsal. Curigai konjungtivitis gonore, terutama pada bayi
baru lahir, jika ditemukan konjungtivitis pada dua mata dengan sekret
purulen yang sangat banyak.
b. Konjungtivitis viral: Konjungtiva hiperemis, sekret umumnya
mukoserosa, dan pembesaran kelenjar preaurikular
c. Konjungtivitis alergi: Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau
alergi, dan keluhan gatal.
6. Komplikasi
Keratokonjuntivitis
7. Penatalaksanaan
Pemberian obat mata topikal
a. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari
atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
b. Pada alergi: Flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2 minggu.
c. Pada konjungtivitis gonore: Kloramfenikol tetes mata 0,5-
1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000
U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan
apus selama 3 hari berturut-turut.
d. Pada konjungtivitis viral: Salep Acyclovir 3%, 5 kali sehari selama 10
hari.
8. Konseling dan Edukasi
a. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
b. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni
rumah lainnya.
c. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.
9. Kriteria rujukan
a. Jika terjadi komplikasi pada kornea
b. Bila tidak ada respon perbaikan terhadap pengobatan yang diberikan
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Kesehatan Anak, Imunisasi dan PKPR
3. Pustu dan Poskesdes
9. Dokumen terkait Rekam Medik

10 Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai