Pada depresi ini dianggap bahwa faktor-faktor jasmani berperan dalam timbulnya
depresi, terbagi dalam beberapa tipe:
1. Depresi organic. Disebabkan oleh perubahan perubahan morfologi dari
otak seperti arteriosklerosis serebri, demensia senelis, tumor otak,
defisiensi mental, dan lain-lain. Gejala-gejalanya dapat berupa kekosongan
emosional disertai ide-ide hipokondrik. Biasanya disertai dengan suatu
psychosyndrome akibat kelainan lokal atau difusi di otak dengan gejala
kerusakan short term memory, disorientasi waktu, tempat, dan situasi
disertai tingkah laku eksplosif dan mudah terharu.
2. Depresi simptomatik. Merupakan depresi akibat atau bersamaan dengan
penyakit jasmaniah seperti Penyakit infeksi (hepatitis, influenza,
pneumonia), Penyakit endokrin (diabetes mellitus, hipotiroid), Akibat
tindakan pembedahan, Pengobatan jangka panjang dengan obat-obatan
antihipertensi, Pada fase penghentian kecanduan narkotika, alkohol dan
obat penenang.
Melahirkan.
Masalah keuangan.
Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis juga bisa memicu depresi
pada penderitanya seperti penyakit jantung koroner, kelenjar tiroid yang
kurang aktif, dan akibat cedera pada kepala sebelumnya.
Faktor Predisposisi
Beberapa
teori
telah
perasaan
yang
parah.
diajukan
Teori
ini
untuk
menjelaskan gangguan
menunjukan
tentang
alam
factor-faktor
Genetik mengemukakan
transmisi
gangguan
alam
yang
didominasi oleh
penilaian
negative
seseorang
bahwa depresi
dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak
mampu
menghadapi
masalah
Kemudian
individu
timbul
(reinforcement) positif
selama
kimiawi yaitu
defesiensi
katekolamin
tidak
Faktor
psikologis
meliputi
kehilangan
kasih
sayang,termasuk
Faktor
sosial
budaya
meliputi
kehilangan
peran,perceraian,kehilangan pekerjaan.
4. Penanganan (terapi) ?
Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung kepada jenis dan
penyebab depresi yang sedang diderita.
Penanganan Sendiri
Jika depresi tergolong ringan yaitu depresi dengan gejala-gejala yang tidak
terlalu mengganggu rutinitas sehari-hari penderitanya, penanganan sendiri
bisa cukup efektif. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk
menangani depresi. Langkah-langkah yang bisa dijalankan adalah:
Ketika Anda mengalami depresi, usahakan untuk membicarakan apa pun yang
Anda rasakan dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan
kepada dokter yang menangani. Jangan pernah membuat keputusan apa pun
saat Anda merasa sedih atau sedang mengalami gejala-gejala depresi.
Terapi Bicara
Selain perubahan gaya hidup dan relaksasi, berikut ini adalah beberapa
pilihan terapi yang umumnya digunakan untuk mengatasi depresi:
Terapi Psikodinamis
Terapi ini membantu memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku
pengidap depresi. Pasien akan dibantu untuk memahami dan mencari jalan
keluar atas masalahnya.
Terapi-terapi di atas umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau terapis
ahli.
Obat-obatan yang Dipakai Untuk Mengatasi Depresi
Selain penanganan sendiri, depresi juga bisa ditangani dengan obat-obatan.
Terutama untuk kasus depresi yang lebih parah, langkah-langkah di atas akan
perlu ditunjang dengan obat-obatan berikut:
-
5. Peran Perawat ?
Klien dapat menggunakan koping adaptif
Bantu
untuk
memahami
bahwa
klien
dapat
mengatasi
keputusasaannya.
Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.
Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar
sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).
6. Masalah keperawatan ?
DIAGNOSA KEPERAWATAN
dengan
koping
Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang
lambat dengan langkah yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
menangis.Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya kosong,
konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan
bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa,
depersonalisasi dan halusinasi.Kadang-kadang pasien suka menunjukkan
sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka
diganggu.
Koping maladaptive
a. DS
: menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada
harapan.
b. DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol
impuls.
8. Dampak dan Komplikasi ?
Berikut adalah dampak negatif yang diakibatkan depresi yang selalu
menyerang Anda:
a. Mengganggu kesehatan
Depresi berlebihan yang berkepanjangan akan membuat kondisi tubuh
Anda semakin lemah dan lama kelamaan akan menganggu kesehatan
Anda, baik kesehatan jasmani maupun rohani.
b. Tidak punya semangat hidup
Depresi membuat Anda jadi tidak punya semangat hidup karena depresi
menyerang pikiran dan jiwa Anda. Jika kedua komponen tersebut terganggu
atau tidak dapat di gunakan dengan baik maka akan berdampak pada rasa
semangat Anda yang berkurang menjalani kehidupan ini.
c. Mudah putus asa
Depresi bisa menghilangkan rasa percaya diri Anda yang menjadikan Anda
dalam melakukan sesuatu akan cenderung mudah putus asa, mudah
menyerah terhadap keadaan yang menurut Anda sangat menyulitkan.
d. Menjadi pesimis
Mudah marah
Depresi berlebihan yang menyerang diri Anda akan menjadikan Anda
sensitif terhadap apapun sehingga Anda akan mudah meluapkan kekesalan
Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda.
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (Al Quran). (QS. Al-Kahfi ; 6)
Hadits 86. (Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw.,
bersabda : Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu
akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka
untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia
akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selamalamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung,
maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka,
untuk selama-lamanya.