Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan.
Mood disforik disertai empat atau lebih gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan:
Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisah, tidur tidak
puas)
Lelah atau energi rendah
Iritabilitas
Khawatir
Mudah menangis
Hipervigilans
Terapi Suportif
Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan,
digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak,
didukung egonya agar lebih bisa beradaptasi optimal
dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.1
KESIMPULAN
Gangguan campuran ansietas dan depresi ini menggambarkan
pasien dengan keadaan gejala ansietas dan depresif yang tidak
memenuhi kriteria diagnostik gangguan ansietas atau gangguan
mood. Kombinasi gejala depresif dan ansietas menimbulkan
hendaya fungsional yang bermakna pada orang yang mengalami
gangguan ini. Etiologinya berkaitan dengan teori neuroendokrin,
hiperaktivitas sistem noradrenergik, serotonergik dan genetik.
Farmakoterapi untuk gangguan campuran ansietas depresi dapat
mencakup obat antiansietas, obat antidepresif atau keduanya.
Psikoterapi yang diberikan melalui terapi kognitif-perilaku dan terapi
suportif.
Farmakoterapi untuk gangguan campuran ansietas depresi dapat
mencakup obat antiansietas, obat antidepresif atau keduanya. Di
antara obat ansiolitik, penggunaan triazolobenzodiazepin (contohnya
alprazolam) dapat diindikasikan karena efektivitasnya dalam
mengobati depresi yang disertai ansietas. Di antara antidepresan,
antidepresan serotonergik (contohnya fluoxetine) dapat menjadi
obat yang efektif mengobati gangguan campuran ansietas depresif.1
REFERENSI
1. Sadock B J, Sadock V A. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri
Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC.
2. Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK-Unika Atmajaya.
3. Kusumawardhani, AAAA et al. 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4. Gunawan, S. et al. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
5. Tiller, J.W. 2012. Depression and anxiety. Medical Journal of
Australia [cited 2015 September 3]; 4(1): 31. Diakses dari:
https://www.mja.com.au/system/files/issues/001_04_011012/til1
0628_fm.pdf
VIDEO
TERIMA KASIH