Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan Multidimensional

Pada Lansia
DEPRESI
Desyana (201511010)
Fransiska Maya (201511018)
Maria Angela (201511034)
Marya Fitri S (201511038)
Definisi
 Depresi adalah masalah kesehatan mental yang paling umum
pada akhir kehidupan dan di antara yang paling dapat diobati,
tetapi dapat menjadi hidup dan mengancam jika tidak dikenali
dan tidak diobati(Touhy, Theris A, 2014).
 Depresi bukan bagian normal dari penuaan dan orang yang
lebih tua mengalami hal tersebut dengan disertai masalah fisik
(National Institute of Mental Health, 2014).
 Menurut World Health organization (WHO) (2012), depresi
merupakan gangguan mental umum yang dikarakteristikkan
dengan perasaan tertekan, kehilangan minat terhadap sesuatu,
tidak ada energi, perasaan bersalah, adanya gangguan pada tidur
atau selera makan serta konsentrasi yang buruk.
Etiologi Depresi
 Faktor yang mempengaruhi lansia menderita depresi yaitu
jenis kelamin, kebutuhan perkembangan, sosioekonomi,
lingkungan, kepribadian dan penurunan fungsional.
Selain itu, penyebab biologis seperti ketidakseimbangan
neurotransmitter atau disregulasi fungsi endokrin juga
merupakan faktor yang memengaruhi perkembangan
depresi pada akhir kehidupan. Beberapa gangguan medis
juga menjadi faktor yang menyebabkan depresi seperti
kanker, gangguan kardiovaskular, gangguan endokrin,
gangguan neurologis, gangguan metabolisme dan nutrisi
dan infeksi virus.
 Depresi vaskular adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan depresi akhir-hidup yang terkait dengan
perubahan vaskular di otak dan ditandai oleh disfungsi
eksekutif. Gejala depresi yang serius terjadi pada 50% lansia
dengan penyakit alzheimer dan berhubungan dengan
peningkatan mortalitas, penurunan kualitas hidup,
peningkatan beban pengasuh dan tekanan, dan tingkat
institusionalisasi yang lebih tinggi. Depresi pada individu
dengan penyakit alzheimer disebabkan karena
penurunankesadaran yang progresif, tetapi penelitian
menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan biologis antara
depresi dan penyakit Alzheimer.
 Obat-obatan juga dapat menyebabkan gejala depresi termasuk
hipertensi, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE),
methyldopa, reserpine, guanethidine, antidisritmik,
anticholesteremik, antibiotik, analgesik, kortikosteroid, digoxin, dan
i-dopa.
 Faktor penting lainnya yang mempengaruhi perkembangan depresi
adalah penyalahgunaan alkohol, kehilangan pasangan atau pasangan
kehilangan dukungan sosial, tingkat pendapatan yang lebih rendah,
stres pengasuh (terutama merawat seseorang dengan demensia), dan
jenis kelamin. Beberapa ciri psikologisseperti neurotisisme,
pemikiran pesimistis, dan kurang terbuka terhadap pengalaman baru
telah ditemukan terkait dengan tingkat depresi dan bunuh diri yang
lebih tinggi(Touhy, Theris A, 2014).
Tanda dan Gejala
Touhy, Theris A (2014) dibagi menjadi tiga yaitu :

 Somatic
Insomnia, kehilangannafsumakan, penurunanberat badan, kehilanganingatan,
ataunyerikronis. Keluhansomatikmungkinlebihmenonjol pada lansia yang
tidak memilikiriwayatkejiwaansebelumnya.
 Kognitif
Perasaanbersalah, tidakberharga,pseudodementia (sindromdepresidemensia),
energi dan motivasi yang menurun, kurangnya kemampuan untuk mengalami
kesenangan, keputusasaan, peningkatan ketergantungan, perawatan yang
buruk dan kesulitan menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL),
penarikandari orang ataukegiatan yang dinikmati di masa lalu,
penurunanminatseksual, dan keasyikandengankematianatau "menyerah". 
 Afektif
Gelisah,hipokondriasis(terus-menerusmengeluh dan sukamengeritik),
kesedihan yang mendalam, seringmenangis, jiwa yang tertekan
Faktor Resiko terjadinya Depresi
Menurut Deshotels, 2004 dalam Kartika, 2012 faktor – faktor yang memperparah depresi yaitu kehilangan
pada berbagai macam segi kehidupan, misalnya seperti :

 Kehilangan pekerjaan, jabatan, status kesehatan


 Keuangan yang memburuk
 Kehilangan orang yang dicintai akibat kematian atau
pindah ke tempat lain
 Menurunnya kapasitas fisik ataupun psikososial
 Perubahan neurotransmiter dan penggunaan medikasi
secara bersamaan
 Meningkatnya insiden kerusakan kognitif
 Perubahan ini umunya dapat dirasakan oleh para lansia
yang dirawat di panti sosial
Tingkatan Depresi
Kusmanto (2010) dalam Yulianto, Esa (2014) diantaranya :

 Depresi ringan
Sifatnya sementara dan alamiah, adanya rasa sedih, perubahan proses berfikir,
perubahan komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman
 Depresi sedang
Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis
Proses pikir dan komunikasi : berfikir lambat, kurang komunikasi verbal
sedangkan komunikasi non verbal meningkat
Sosial : menarik diri dan mudah tersinggung
 Depresi berat
Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung, inisiatif
berkurang
Gangguan proses berfikir
Sensai somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama, tiba – tiba
hiperaktif, kurang merawat diri, tidak mau makan dan minum, menarik diri
dam tidak peduli dengan lingkungan
Skala Depresi
Wold, Gloria (2012)

Keterangan :
a. 0 – 9 : Normal
b. 10 – 19 : Depresi ringan
c. 20 – 30 : Depresi berat
Manajemen Terapi
(Touhy, Theris A, 2014).

 Perawatan yang paling efektif adalah


farmakologis dan psikoterapi atau konseling.
Dukungan keluarga dan sosial, pendidikan,
olahraga, humor, spritualitas telah membantu
dalam depresi. Hasil dari penelitian terbaru
menunjukkan bahwa penggunaan yang
komperhensif dari latihan pikiran-tubuh, seperti
T'ai Chi Chih dapat memberikan perbaikan
tambahan hasil klinis dalam pengobatan
farmakologi depresi geriatrik.
 Obat antidepresan diyakini sebagai
pengobatan terbaik untuk gangguan depresi

 Orang dengan depresi yang gelisah


dan gangguan tidur dapat memperoleh
manfaat dari obat-obatan, sedangkan
mereka yang tidak makan dapat lebih baik
minum obat yang memiliki efek merangsang
nafsu makan.
KASUS
Ny. S (79 tahun) tinggal bersama suaminya yang
mengalami gangguan penglihatan, diabetes dan
arthritis. Sudah 1 tahun ini Ny. S merawat suaminya
dan menangani masalah keuangan mereka. Ia sudah
tidak pernah lagi melakukan hobinya berjalan kakii
pagi setiap hari. Ny. S mengatakan menghabiskan
sebagian besar waktunya dirumah karena sudah
tidak memiliki energi untuk keluar rumah. Afek Ny.
S sangat sedih, konsep dirinya rendah dan
mengekspresikan ketidakberdayaan. Ia mengatakan
lelah dengan kondisinya dan suaminya.
 
Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1. DS : Ketidakefektifan Tingkat percaya diri
•Ny. S mengatakan sudah 1 tahun koping tidak adekuat dalam
merawat suaminya dan menangani kemampuan
masalah keuangan keluarga mereka mengatasi masalah
•Ny. S mengatakan sudah tidak pernah
lagi melakukan hobinya berjalan kaki
pagi setiap hari
•Ny. S mengatakan menghabiskan
sebagian besar waktunya dirumah
karena sudah tidak memiliki energi
untuk keluar rumah
•Ny. S mengatakan lelah dengan
kondisinya dan suaminya

DO :
•Sangat sedih
•Konsep dirinya rendah
•Mengekspresikan ketidakberdayaan
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan koping b.d Tingkat
percaya diri tidak adekuat dalam
kemampuan mengatasi masalah
Rencana
Keperawatan
DP :
Ketidakefektifan koping b.d Tingkat percaya diri tidak adekuat dalam
kemampuan mengatasi masalah

DS:
Ny.Smengatakan sudah 1 tahun merawat suaminya dan menangani masalah
keuangan keluarga mereka
Ny. S mengatakan sudah tidak pernah lagi melakukan hobinya berjalan kaki
pagi setiap hari
Ny. S mengatakan menghabiskan sebagian besar waktunya dirumah karena
sudah tidak memiliki energi untuk keluar rumah
Ny. S mengatakan lelah dengan kondisinya dan suaminya
 
DO :
Sangat sedih
Konsep dirinya rendah
Mengekspresikan ketidakberdayaan
HYD
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24
jam klien dapat mengatasi masalahnya dengan kriteria
:
Klien mengatakan telah menerima tentang
keadaannya
Klien mengungkapkan kemampuan untuk
menanggulangi dan meminta bantuan jika perlu
Klien mendiskusikan cara penyelesaian masalah yang
baru
Intervensi
 Berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan kekhawatiran, ketakuan, perasaan, dan
harapan
R/: Verbalisasi yang dirasakan dapat membantu mengurangi kecemasan

 Dorong pasien untuk membuat pilihan dan berpartisipasi dalam perencanaan perawatan dan
aktivitas terjadwal
R/: Partisipasi memberi perasaan terkontrol dan meningkatkan harga diri

 Dorong pasien untuk mengenal kekuatan dan kemampuannya sendiri


R/: Membina kesadaran bisa mengenal kemampuan klien

 Bantu klien dalam pemecahan masalah secara konstruktif


R/: Pemecahan masalah konstruktif dapat mendorong kemandirian dan rasa otonomi

 Diskusikan dengan pasien tentang stres sebelumnya dan mekanisme penanganan yang
digunakan
R/: Menggambarkan pengalaman sebelumnya memperkuat penanganan yang efektif dan
membantu menghilangkan mekanisme penanganan yang tidak efektif
Daftar Pustaka
 Diagnosa Nanda. (2014). Ketidakefektifan Koping NANDA NIC NOC dan
Rasionalnya. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018 dari
http://www.perawatkitasatu.com/2018/03/ketidakefektifan-koping-nanda-
nic-noc.html?m=1
 Kartika. (2012). Gambaran Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia (Lansia) di
Panti Sosial Tresna Wherda Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur.
Universitas Indonesia : Fakultas Ilmu Keperawatan
 Touhy, Theris A. (2014). Ebersole and Hess’ Gerontological Nursing &
Healthy Aging – 4th Ed. ELSEVIER : USA
 Wold, Gloria. (2012). Basic Geriatric Nursing – 5th Ed. ELSEVIER : China
 Yulianto, Esa. (2014). Tingatan Depresi. Diakses pada tanggal 19 Oktober
2018 dari
http://repositoryumpacid/3593/3/Esa%2520Yulianto%220BBAB%2520IIpd
f&ved=2

Anda mungkin juga menyukai