Anda di halaman 1dari 3

Kecenderungan seorang mengalami depresi

Ditulis oleh: Muhammad atsaal r


Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negative
terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan Kesehatan mental. Seorang dengan kondisi depresi
pada umunya mengalami perasaan sedih, cemas, atau kosong; mereka juga cenderung merasa
terjebak dalam kondisi yang tidak ada harapan, tidak ada pertolongan, penuh penolakan,atau
perasaan tidak berharga.gejala-gejala lain yang mungkin muncul adalah perasaan bersalah,
mudah tersinggung, atau kemarahan. seorang yang mengalami depresi dapat juga merasa malu
atau gelisah.
Selain perubahan suasana hati. Seorang dengan gejala depresi cenderung kehilangan
minat untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang sebeleumnya ia anggap menyenangkan;
kehilangan nafsu makan, mengalami gangguan saat menjalaninya, makan dengan porsi berlebih.
penderita juga akan kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat detail-detail umum, membuat
keputusan, ataupun mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Pengalaman-
pengalaman ini dapat mendorong seorang untuk mencoba bunuh diri.

Gejala depresi:
Seseorang yang depresi umumnya menunjukkan ciri-ciri psikologi dan fisik tertentu. Ciri
psikologis orang yang depresi adalah rasa cemas dan khawatir yang berlebihan, emosi yang tidak
stabil, serta rasa putus asa atau frustrasi.
Sementara itu, ciri-ciri fisik pada seseorang yang depresi adalah selalu merasa lelah dan tak
bertenaga, pusing dan nyeri tanpa penyebab yang jelas, serta menurunnya selera makan.

 Selalu merasa bersalah.


 Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga.
 Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
 Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan.
 Mudah marah atau sensitif.
 Mudah menangis.
 Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.
 Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal.
 Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
 Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.
 Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
 Konstipasi.
 Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari biasanya.
 Hilang gairah seksual.
 Gangguan tidur.
 Perubahan berat badan dan selera makan.
Faktor penyebab:
Menurut Kaplan (2002) dan Nolen – Hoeksema & Girgus (dalam Krenke & Stremmler, 2002),
faktor – faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas : faktor biologi, faktor
psikologis/kepribadian dan faktor sosial. Dimana ketiga faktor tersebut dapat saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Resiko yang ditimbulkan akibat depresi:


 Bunuh diri
 Gangguan tidur
 Gangguan interpersonal
 Gangguan dalam pekerjaan
 Gangguan pola makan
 Perilaku-perilaku merusak

Pencegahan depresi:
 Bersikap realistis terhadap apa yang kita harapkan dan apa yang bisa kita lakukan.
 Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain saat kita melakukan suatu kesalahan atau
mengalami kegagalan.
 Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain ataupun kehidupan orang lain.
 Pikirkan untuk menyimpan keputusan besarsampai sembuh dari depresi, seperti menikah,
bercerai, tentang pekerjaan atau sekolah. Bicarakanlah dengan teman, professional
(psikolog, konselor atau psikiater)atau orang yang kita sayangi atau kita anggap mampu
membantu untuk melihat gambaran besarnya.
 Dukungan keluarga, social dengan mengatakan jika kita mengalami masalah atau sedang
mengalami depresi.
 Rutin lakukan olahraga dan kegiatan outdoor
 Tidak terlalu menyesali suatu kejadian, bersikap tenang dan tidak mudah marah
 Bangunlah harga diri dan mencoba bersikap dan berpikir positif.
 Tidak menyendiri, menjauhi diri dari pergaulan, lebih bersosialisasi, melakukan aktivitas
dengan lingkungan sekitar
 Lebih religious, mendekatkan diri kepada Tuhan

Referensi:
1. "What Is Depression?". www.psychiatry.org. 2. https://www.alodokter.com/depresi
3. Dirgayunita, Aries (2016). "Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya". Journal An-nafs:
Kajian dan Penelitian Psikologi. 1 (1)

Anda mungkin juga menyukai