Anda di halaman 1dari 3

Waspada! Depresi Bisa Menyerang Siapa Saja!

Apakah kamu tau, depresi merupakan penyakit mental yang bisa menyerang siapa saja baik
itu perempuan maupun laki-laki, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Seringkali orang-
orang memiliki pemahaman yang salah antara stress dan depresi. Stress merupakan suatu
respon atau reaksi terhadap lingkungan yang berubah atau tuntutan pada kehidupan. Sedang
kan depresi merupakan sebuah gangguan mental yang mengganggu suasana hati, pikiran,
hingga tindakan seseorang sehingga dapat mempengaruhi dan menghambat kegiatan sehari-
hari.

Anak-anak pun tak luput dari depresi yang biasanya disebabkan oleh bullying, kdrt,
perceraian orang tua, pelecehan seksual, kehilangan orang tersayang, autisme, OCD hingga
Bipolar. Kebanyakan anak-anak belum mengerti terhadap perasaan dan situasi yang sedang
mereka alami apalagi jika orang terdekat termasuk orang tua tidak peka terhadap kondisi
anak mereka dapat memperparah gangguan depresi pada anak. Sedangkan remaja juga rentan
mengalami depresi karena kondisi emosi yang masih labil sehingga seringkali merasa
worthlessness atau mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar baik itu dari segi pertemanan
(bullying), hubungan asmara (putus cinta, galau), hubungan dengan orang tua (toxic
parenting), tekanan lingkungan sekolah, quarter life crisis, hingga genetik.

Ketika seseorang menginjak umur dewasa tentu tekanan dalam hidupnya lebih tinggi karena
adanya banyak sekali target dan ambisi karena adanya tuntutan dari segi karier maupun
kehidupan asmara. Tak jarang mereka yang mendapatkan tekanan berlebih dari pekerjaan
atau sedang terjebak dalam toxic relationship cenderung mudah sekali mengalami depresi
karena mendapatkan tekanan yang sangat besar. Usia dewasa selalu dituntut untuk selalu
belajar dan menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi dan permasalahan.

Lansia menjadi usia yang paling rentan mengalami rasa kesepian karena anak-anak mereka
kebanyakan sudah memiliki kehidupan sendiri yang jauh dari mereka. Apalagi jika lansia
tersebut sudah hidup sebatang kara dan sudah ditinggalkan oleh pasangannya sehingga
memunculkan rasa tidak berharga pada dirinya sehingga bisa berujung depresi.

Depresi tidak boleh dianggap remeh karena dapat memberikan efek buruk bagi si penderita
mulai dari rusaknya mental, melemahnya imunitas pada diri berujung sakit, gangguan fungsi
otak, hingga bunuh diri. Kadangkala kita sendiri tidak menyadari ada orang di sekitar kita
yang ternyata mengidap depresi atau bahkan kita tidak menyadari bahwa diri kita juga sedang
mengidapnya. Minimnya pengetahuan akan kesehatan mental menyebabkan tingkat
awareness pada masyarakat termasuk diri kita menjadi rendah.

Lalu bagaimana gejala yang dialami oleh seseorang ketika sedang depresi?

1. Depresi Mayor

Depresi mayor bisa terlihat ketika seseorang selalu merasa sedih dan putus ada selama
berminggu-minggu hingga berbulan-bulan yang ditandai dengan perubahan berat badan yang
signifikan, gangguan pola tidur, selalu merasa bersalah, sering merasa kelelahan, sulit
berkonsentrasi, sudah tidak ada minat terhadap hal-hal yang disukai sebelumnya dan
memiliki pikiran atau kecenderungan untuk bunuh diri.

2. Depresi Persisten

Depresi persisten merupakan jenis depresi kronis yang memiliki gejala yang sama dengan
depresi mayor namun berlangsung lebih lama yaitu 2 bulan lebih hingga bertahun-tahun dan
cenderung sulit bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari

3. Depresi Bipolar

Depresi bipolar merupakan depresi yang ditandai dengan perasaan yang secara drastis mudah
berubah. Orang dengan depresi ini ketika merasa senang akan sangat berenergi, kemudian
bisa berubah secara tiba-tiba menjadi sedih dan depresi. Gejala lainnya adalah tiba-tiba
merasa optimis, tidak mau diam, overpower, memiliki kepercayaan diri yang berlebih,
kesulitan tidur, nafsu makan bisa meningkat atau sebaliknya. Pada fase mania, biasanya akan
memiliki mood yang normal, sedangkan ketika memasuki fase depresi akan menjadi depresi
dan menarik diri. perubahan mood ini terjadi secara konsisten ini berlangsung dalam kurun
waktu yang lama.

4. Depresi psikotik

Depresi psikotik merupakan depresi berat yang diikuti dengan adanya halusinasi seperti
melihat atau mendengar yang tidak nyata. Biasanya, depresi ini terjadi pada orang tua, namun
tidak menutup kemungkinan untuk usia muda juga.

5. Depresi Postpartum

Depresi postpartum merupakan depresi yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai
dengan gejala sulit berkonsentrasi, merasa tertekan, nafsu makan berkurang, terganggunya
jam tidur, merasa tidak pantas menjadi seorang ibu, banyak pikiran sehingga kesulitan
menghasilkan ASI untuk anaknya. Depresi ini biasanya berlangsung selama 6 bulan atau
bahkan lebih.

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) merupakan jenis depresi yang menyerang


perempuan menjelang fase menstruasi yang ditandai dengan perubahan mood yang drastis,
mudah emosi, cemas berlebihan, nyeri badan, perut sakit, nafsu makan tiba-tiba naik atau
justru menurun.

Apabila kamu merasa diri kamu mengalami beberapa gejala di atas atau orang sekitarmu
mengalami ini segera dampingi mereka. Orang depresi cenderung selalu menarik diri dari
lingkungan sosial dan memilih untuk mengurung diri di kamar. Jangan biarkan mereka terlalu
lama menarik diri karena akan memperparah depresi yang berujung fatal yaitu ke bunuh diri.
sejatinya, mereka yang mengalami depresi merupakan orang-orang yang sangat
membutuhkan uluran tangan dari orang-orang sekitarnya. Bujuk dan dampingi mereka untuk
pergi ke psikolog agar mendapat penanganan yang tepat. Doors to Heart menjadi salah satu
media konseling yang terpercaya. Aplikasi Doors to Heart bisa kamu download di Playstore.
Cheers.

Anda mungkin juga menyukai