Anda di halaman 1dari 24

Keperawatan Jiwa

ASUHAN
KEPERAWATAN
KECEMASAN
Oleh :
Kelompok B2
SITI AISYAH
SHINTA FITRIANA H.
QURROTA AYUN
MUHAMMAD SYARIF
NUR H.
MUHAMAD HANIF S.
01

LATAR
BELAKANG
Globalisasi telah membuat perubahan diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Persaingan kelompok dan individu semakin ketat, dampak dari perubahan tersebut merupakan
salah satu stressor bagi individu, apabila seseorang tidak bisa bertahan dengan perubahan yang
terjadi. Hal tersebut akan dirasakan sebagai stressor yang berkepanjangan, koping individu
yang tidak efektif menjadikan seseorang mengalami gangguan secara psikologis. Menurut
Organisasi kesehatan dunia (WHO), bahwa 10% dari populasi mengalami gangguan jiwa, hal
ini didukung oleh laporan dari hasil studi bank dunia dan hasil survei Badan Pusat Statistik
yang melaporkan bahwa penyakit yang merupakan akibat masalah kesehatan jiwa mencapai
8,1% yang merupakan angka tertinggi dibanding prosentase penyakit lain.
02
KECEMASAN ?
Ansietas adalah respon fisiologis maupun psikologis terhadap peristiwa yang terjadi
dan tidak diketahui penyebabnya.

Ansietas didefinisi sebagai suatu gejala yang tidak menyenangkan, perasaan tidak
tenang, samar samar karena ketidaknyamanan atau ketakutan dan perasaan yang tidak
pasti dan tidak berdaya.
03
ETIOLOGI ?
Ansietas dapat diekspresikan secara langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping dan dikembangkan untuk menjelaskan ansietas yaitu:
• Faktor Predisposisi, diantaranya
a. Faktor Psikoanalitik
b. Faktor Intrapersonal
c. Faktor Perilaku
d. Kajian Biologis

• Faktor Presipitas
a. Ancaman terhadap integritas fisik
b. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas
04
MANIFESTASI
KLINIS !
Manifestasi dengan gejala setiap kategori yaitu, ansietas ringan, ansietas sedang, ansietas
berat, dan ansietas panik.
• ansietas ringan
a. Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari.
b. Lapang persepsimeluas/melebar dan individu berhati-hati serta waspada.
c. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhandan kreatifitas.
• ansietas sedang
a. Pada tingkat ini lapang pandang terhadap linngkungan menurun,individu.
• ansietas berat
Pada tingkat ini lapang persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu
berpikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntunan.
05

PATOFISIOLOGI

Bayi/Anak Remaja Dewasa Lansia


• Berhubungan dengan • Perkembangan seksual • Kehamilan • Penurunan sensorik
perpisahan • Perubahan dengan teman • Menjadi orangtua • Penurunan Motorik
• B.D. lingkungan/orang sebaya • Perubahan karir • Masalah Keuangan
asing • Efek penuaan • Perubahan masa pension
• B.D. perubahan hubungan
teman sebaya
06
KLASIFIKASI
a. Ansietas Ringan b. Ansietas Sedang
Berhubungan dengan ketegangan dalam Memungkinkan individu untuk berfokus pada
kehidupan sehari-hari. Menyebabkan individu hal yang penting dan mengesampingkan hal
menjadi lebih waspada dan meningkatkan yang lain. Mempersempit lapang persepsi
lapang persepsinya. individu.

c. Ansietas Berat d. Tingkat Panik dari Ansietas


Sangat mengurangi lapang persepsi individu, Berhubungan dengan terperangah ,ketakutan dan
cenderung berfokus ada teror.Individu yang mengalami panik tidak mamp
sesuatu yang rinci dan spesifik sehingga tidak melakukan sesuatu meskipun dengan arahan,
memikirkan hal yang lain. karena mengalami kehilangan kendali.
07

PENATALAKSAN
25

PenatalaksanaanAAN
20
ansietas pada tahap pencegahaan
dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan
15
yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial
10
dan psikoreligius
• upaya meningkatkan kekebalan terhadap tahap
5
stres
• Terapi psikofarmaka
0
• Terapi somatik Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5

• Psikoterapi
08
RENTANG
RESPON

• Respon adaptif ketika individu dapat mengatur • Respon maladaptif jika individu tidak dapat
dan menerima kecemasan yang dialami maka mengatur ansietas yang dialaminya maka individu
individu akan mendapatkan hasil yang positif akan menggunakan mekanisme koping yang
Kecemasan ini dapat menjadikan motivasi bagi disfungsi. Koping maladaptif mempunyai banyak
individu untuk memecahkan masalalt, dia jenis termasuk bicara tidak jelas, perilaku agresif,
merupakan sarana untuk memperoleh sebuah hasil konsumsi alkohol, berjudi.
yang tinggi.
ASUHAN
KEPERAWATAN
09

PENGKAJIAN
• Data Dasar
Identitas Pasien (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama,
suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan,
alamat,nomor register, diagnosa medis, sumber biaya, dan sumber
informasi).

Identitas Penanggung jawab (nama, jenis kelamin, umur, status


perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan,
pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien).
10
LANJUTAN
• Faktor Predisposisi

Beberapa faktor predisposisi secara umum yang mempengaruhi


terjadinya ansietas:
a. Panik
b. Ketegangan menghadapi sesuatu
c. Kurang percaya diri
d. Ketakutan kehilangan
e. Preoperasi
f. Obsesius
11
LANJUTAN
• Faktor Presipitasi

a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi


ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau
menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup
sehari- hari.

b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat


membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang
terintegrasi seseorang.
1
2
LANJUTAN
• Mekanisme Koping
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping sbb:

a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang di sadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya perilaku
menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan, Menarik diri
untuk memindahkan dari sumber stress, Kompromi untuk mengganti tujuan atau
mengorbankan kebutuhan personal.

b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi
berlangsung tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi realitas dan bersifat
maladaptif.
1
3 LANJUTAN
• Perilaku
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui
perubahan fisiologi dan perilaku dan secara tidak langsung
melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping dalam upaya
melawan kecemasan. Intensietas perilaku akan meningkat
sejalan dengan peningkatan tingkat kecemasan.
1
4
LANJUTAN
• Data yang Perlu Dikaji
a. Data subyektif: Klien mengatakan: perasaan saya gelisah, berdebar-
debar, sering berkemih, mengalami ketegangan fisik, panik, tidak dapat
konsentrasi, tidak percaya diri.

b. Data obyektif: Klien tampak gelisah, pucat, mulut kering, suara tremor,
sering mondar- mandir sambil berbicara sendiri atau berbicara kepada
orang lain tetapi tidak di respon, menarik diri dari lingkungan
interpersonal.
1
5 LANJUTAN
• Status Kesehatan Mental
• Apakah semua informasi yang diberikan oleh • Status Motorik : Halus dan Kasar
klien sesuai dengan apa yang disampaikan oleh • Efek Emosi yang ditunjukan sesuai
keluarganya saat melakukan kunjungan rumah. dengan apa yang di ungkapkan.
• Status Sensorik • Orientasi Klien mengenal orang yang
• Klien mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya, Klien mengetahui
membisik di telinganya. Klien sering tentang waktu.
melamun, menyendiri, senyum sendiri karena • Ingatan Apakah Klien masih
mendengar sesuatu,atau kadang-kadang mata
mengingat apa yang di alaminya
menatap tajam seperti mengawasi sesuatu.
selama ini, Apakah klien kehilangan
sebagaian memori yang di ingatnya.
1
6
LANJUTAN
• Pengkajian Psikologis • Pengkajian Sosial
a. Status Emosi a. Pendidikan dan pekerjaan
b. Konsep Diri b. Hubungan sosial
c. Gaya Komunikasi c. Faktor sosial budaya
d. Pola Interaksi d. Gaya hidup
e. Pola Pertahanan
1
7 DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2. Ansietas berhubungan dengan koping
individu tak efektif
1. Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain
berhubungan dengan ansietas
1
• Dx: resiko menciderai diri 8
PENATALAKSAN sendiri dan orang lain b.d
anxietas
AAN
1
LANJUTAN 9
• Dx: ansietas berhubungan dengan
koping individu tidak efektif
20
KESIMPULAN
Ansietas atau kecemasan adalah respon fisiologis maupun psikologis terhadap peristiwa yang
terjadi dan tidak diketahui penyebabnya. Respon tersebut lebih bersifat negatif, menanggapi
ancaman yang tidak diketahui sumbernya dan samar samar, sehingga membuat pasien merasa
tidak nyaman Ansietas didefinisi sebagai suatu gejala yang tidak menyenangkan, perasaan tidak
tenang, samar samar karena ketidaknyamanan atau ketakutan dan perasaan yang tidak pasti dan
tidak berdaya. Rasa takut dan cemas dapat menjadi isyarat kewaspadaan terhadap peringatan
tentang peristiwa yang akan terjadi. Sehingga, individu dapat mengambil tindakan menghadapi
ancaman.
Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu fungsi
emosi. Sedangkan depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan
bunuh diri. Kecemasan memiliki nilai yang positif. aspek positif dari individu berkembang
dengan adanya konfrontasi, gerak maju perkembangan dan pengalaman mengatasi kecemasan.
Tetapi pada keadaan lanjut perasaan cemas dapat mengganggu kehidupan seseorang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai