S
HALUSINASI (PENDENGARAN)
MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN
Disusun oleh :
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Rentang Respon
Menurut Yusuf, dkk (2015), respon perilaku pasien dapat berada dalam rentang
adaptif sampai maladaptive yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Adaptif Maladaptif
2. Respon maladaptive
Respon maladaptive berdasarkan rentang respon halusinasi menurut (Yusuf, Rizki
& Hanik, 2015) meliputi :
a. Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh di pertahankan walaupun
tidak di yakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan social.
b. Halusinasi merupakan gangguan yang timbul berupa persepsi yang salah terhadap
rangsangan.
c. Tidak mampu mengontrol emosi berupa ketidak mampuan atau menurunnya
kemampuan untuk mengalami kesenangan kebahagiaan, keakraban, dan kedekatan.
d. Ketidakteraturan perilaku berupa ketidakselarasan antara perilaku dan gerakan yang
di timbulkan.
e. Isolasi social adalah kondisi kesendirian yang di alami oleh individu karna orang
lain menyatakan sikap yang di alami oleh individu.
3. Penyebab
Etiologi halusinasi menurut Yusuf, dkk (2015) antara lain:
1. Faktor Predisposi
a. Faktor Perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal yang dapat
meningkatkan stress dan ansietas yang dapat berakhir dengan ganggguan persepsi.
Pasien mungkin menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual
dan emosi tidak efektif.
b. Faktor Sosial Budaya
Berbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang merasadisingkirkan atau
kesepian, selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul gangguan seperti delusi
dan halusinasi
c. Faktor Psikologis
b. Faktor Biokimia
Penelitian tentang dopamin, norepinetrin, indolamin, serta zat halusigenik diduga
berkaitan dengan gangguan orientasi realitas termasuk halusinasi.
c. Faktor Psikologis
Intensitas kecemasan yang ekstream dan memanjang disertai terbatasnya
kemampuan mengatasi masalah memungkinkan berkembangnya gangguan
orientasi realistis. Pasien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan
yang tidak menyenangkan
d. Faktor Perilaku
Perilaku yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan orientasi realitas berkaitan
dengan perubahan proses pikir, afektif persepsi, motorik, dan social.
4. Tanda gejala
5. Manifestasi klinik dari halusinasi dengar (Auditory-hearing voices or sounds)
meliputi beberapa fase, yaitu :
I. Fase I: Sleep Disorder
Fase awal seseorang sebelum muncul halusinasi. Pasien merasa banyak
masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut diketahui orang lain bahwa
dirinya banyak masalah. Masalah makin terasa sulit karena berbagai stressor
terakumulasi, misalnya kekasih hamil, terlibat narkoba, dihiananti kekasih,
masalah dikampus, drop out dsb. Masalah terasa menekan karena terakumulasi,
sedangkan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat
buruk.Sulit tidur berlangsung terus menerus, sehingga biasa menghayal. Pasien
menanggap lamunan-lamunan awal tersebut terhadap pemecahan masalah
(Keliat, 2009).
II. Fase II: Comforting Moderate level of anxiety
6. Akibat
Akibat dari halusinasi adalah resiko mencederai diri sendiri,orang lain dan
lingkungan.ini diakibatkan karena klien berada di bawah halusinasinya yang
meminta dia untuk melakukan sesuatu hal diluar kesadarannya.(Iskandar;2012)
Waham
DAFTAR PUSTAKA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : Pasien mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk
menjaga wilayah daerah luwu dari serangan perang mandar
DO : Pasien terlihat bicara sendiri
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus:
4. Tindakan keperawatan:
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Tuk 1 Pasien dapat membina 1. Sapa pasien dengan ramah
hubungan saling baik verbal maupun non
percaya verbal
2. Perkenalkan nama perawat
3. Tanya nama lengkap dan
panggilan pasien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
6. Beri perhatian pada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
Tuk 2 Pasien dapat mengenali
halusinasinya 1. Adakan kontak sering dan
singkat secara bertahap
2. Observasi tingkah laku
klien terkait dengan
halusinasinya
3. Bantu klien mengenali
halusinasinya
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 8
4. Diskusikan dengan klien
situasi yang menimbulkan
atau tidak menimbulkan
halusinasinya,waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi
5. Tanyakan kepada klien
apa yang diraskan saat
halusinasi
(Marah,takut,sedih atau
senang)
Obyektif: Coba Tn. S sebutkan kembali suara-suara yang Tn. S dengar itu
namanya apa? Suaranya mengatakan apa? Berapa kali muncul dalam sehari? Dalam
keadaan apa suara itu terdengar? Apa yang Tn. S rasakan dan apa yang Tn. S
lakukan?” “Coba sebutkan lagi 4 cara untuk mencegahnya? Ya, bagus Pak!” “Nah,
sekarang coba Bapak praktikkan lagi cara menghardik. Iya bagus sekali Pak!”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan): “Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Mau jam
berapa Pak latihannya? Bagaimana jika jam 08.00 dan 14:00?
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat): “Bagaimana kalau
besok kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama :Tn. S………….. (L/P) Tanggal Dirawat : 02 nov 2016
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Status : Belum Menikah Tanggal Pengkajian : 24 Juni 2020
Alamat : Jalan KH.Abdul Kadir Daud no.28 palopo Ruang Rawat :
Pekerjaan : Tidak Bekerja Sumber Informasi : ..................................
Jenis Kel. : Laki-Laki
No RM : ………………………
ALASAN MASUK
Berbicara-bicara sendiri
FAKTOR PREDISPOSISI
• RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
✓ Ya
❑ Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Dialami kurang lebih 7 bulan yang lalu. Terkadang pasien berbicara sendiri jika di
luar rumah,sehingga oleh tetangga diejek sebagai orang gila, begitu di ejek maka
pasien mengejek balik sambil berbicara terus menerus, terkadang dengan nada yang
keras, pasien marah karena disebut sebagai orang gila, tetapi jika diejek seperti itu
pasien tidak sampai memukul orang
• RIWAYAT TRAUMA
Jelaskan:
Pada usia 1 tahun, pasien pernah terjatuh dari rumah panggung, kepala terbentuk
tetapi tidak berdarah
4. Keluhan fisik:
✓ Tidak
❑ Ya,
Keterangan Gambar :
Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Tinggal serumah : ----
Pasien Tn. S :
Jelaskan:
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Keluarga Tn.S mengatakan ayah Tn.S meninggal dunia pada tahun 2006 dan
sejak saat itu pasien sering berbicara-bicara sendiri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Hendaya sosial terganggu, norma sosial terganggu
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Adanya hambatan, Pasien dikenal sebagai pribadi yang pendiam, jika ada
masalah selalu dipendam
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Tidak terkaji
b. Kegiatan ibadah
Tidak terkaji
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
❑ Tidak rapi
✓ Penggunaan pakaian tidak sesuai
❑ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Tampak seorang laki-laki memakai baju tiga lapis, baju lapisan pertama adalah
lengan panjang dengan motif bergaris, baju lapisan kedua adalah lengan pendek
dengan motif bergaris, baju lapisan ke tiga adalah rompi warna orange mencolok
dengan motif jaring jaring. Memakai celana pendek berwarna hitam selutut.
Perawakan tinggi, wajah agak lonjong sesuai umur, rambut agak gondrong, kulit
sawo matang, kesan kurang rapi.
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :Halusinasi
3. Orientasi
❑ Waktu
❑ Tempat
❑ Orang
Jelaskan: Baik
DiagnosaKeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan:
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah penjaga daerah luwu, dan perintah itu
diterimanya dari pemimpin luwu yaitu raja luwu dengan cara berkomunikasi lewat
ilmu kebatinan, sehingga pasien mengetahui keinginan dari raja luwu.
Pasien juga mengatakan bahwa dirinya pernah melihat hantu pada saat menonton
bola dirumahnya dan terjadi hanya sekali
Diagnosa Keperawatan :Halusinasi pendengaran
Halusinasi penglihatan
6. Proses Pikir
a. Arus Pikir
✓ Koheren
❑ Inkoheren
❑ Sirkumstansial
❑ Neologisme
❑ Tangensial
❑ Logorea
❑ Kehilangan asosiasi
❑ Bicara lambat
❑ Flight of idea
❑ Bicara cepat
❑ Irrelevansi
❑ Main kata-kata
❑ Blocking
b. Arus Pikir
❑ Obsesif
❑ Ekstasi
❑ Fantasi
❑ Alienasi
❑ Pikiran Bunuh Diri
❑ Preokupasi
❑ Pikiran Isolasi sosial
❑ Ide yang terkait
❑ Pikiran Rendah diri
❑ Pesimisme
❑ Pikiran magis
❑ Pikiran curiga
❑ Fobia,
sebutkan…………..
✓ Waham
❑ Agama
❑ Somatik/hipokondria
✓ Kebesaran
❑ Kejar / curiga
❑ Nihilistik
❑ Dosa
❑ Sisip pikir
❑ Siar piker
❑ Kontrol pikir
❑ Lain lain
c. Bentuk Pikir
❑ Realistik
❑ Non Realistik
❑ Dereistik
❑ Otistik
Jelaskan : tidak terkaji
Diagnosa Keperawatan :
8. Memori
✓ Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
✓ Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
✓ Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
❑ Amnesia
❑ Paramnesia:
❑ Konfabulasi
❑ Dejavu
❑ Jamaisvu
❑ Fause reconnaissance
❑ hiperamnesia
Jelaskan : Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik
Daya ingat : Jangka panjang baik, jangka pendek baik, dan jangka segera baik.
Diagnosa Keperawatan :Tidak ada masalah diagnosa keperawatan
3. Mandi
❑ Bantuan minimal
❑ Bantuan total
Jelaskan :
4. Berpakaian/berhias
❑ Bantuan Minimal
❑ Bantuan total
Jelaskan :
6. Penggunaan obat
❑ Bantuan Minimal
❑ Bantuan total
Jelaskan :…………
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan:
Jelaskan :
Klien merasa tidak sakit
Klien pendiam
Pasien tidak meminum obat secara teratur dan bahkan pernah tidak meminum obat
sama sekali.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan
DO:
- Pasien tampak bicara sendiri
- Pasien tampak komat kamit
- Pasien tampak berkerut
DO :
- Pasien tampak komat kamit
- Pasien tidak komunikatif
Nama : Tn. S
Ruangan :
RM No. :
NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
S:
Melakukan SP 1 Gangguan persepsi
- Pasien mengatakan mendengar
sensori : Halusinasi Pendengaran.
suara bisikan yang menyuruhnya
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
untuk menjaga wilayah daerah
pasien
luwu dari serangan perang
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
mandar
pasien
O:
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi
- Pasien mampu menyebutkan yang
pasien.
sedang dialami
26-06- 4. Mengidentifikasi frekuensi
1. - Pasien kooperatif
2020 halusinasi pasien.
- Pasien dapat mempraktekkan cara
5. Mengidentifikasi situasi yang dapat
menghardik yang benar
menimbulkan halusinasi pasien.
- Pasien memasukkan jadwal
6. Mengidentifikasi respon terhadap
menghardik pada pukul 08:00 dan
halusinasi.
14.00
7. Mengajarkan pasien menghardik
A:
8. Menganjurkan pasien memasukkan
- SP 1 Tercapai sebagian
cara menghardik ke dalam kegiatan
P:
harian.
- lanjutkan sp 1
1. mengidentifikasi tanda dan gejala S:
waham - Pasien mengatakan bahwa dirinya
2. membantu orientasi realitas: panggil adalah penjaga daerah luwu, dan
nama, orientasi waktu, orang dan perintah itu diterimanya dari
26-06- tempat/lingkungan. pemimpin luwu yaitu raja luwu
2.
2020 3. mendiiskusikan kebutuhan pasien dengan cara berkomunikasi lewat
yang tidak terpenuhi. ilmu kebatinan, sehingga pasien
4. membantu pasien memenuhi mengetahui keinginan dari raja
kebutuhannya yang realistis. luwu.
5. Memasukkan pada jadual kegiatan O:
A:
- SP I tercapai sebagian
P:
- lanjutkan sp I
( RESUME 1)
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
NO Tanggal IMPLEMENTASI
EVALUASI
Dx & Jam KEPERAWATAN
1. 27-06- Data Pasien: S:
2020
DO: Pasien:
- pasien sering mengamuk - pasien mengatakan sering
- pasien kadang bicara sendiri mengamuk dan sering memukul
- pasien nampak tenang orang
DS: - pasien mengatakan sering
- pasien mengamuk dan sering mendengar bisikan-bisikan dan
memukul orang kadang melihat bayangan naga
- pasien mengatakan sering - Pasien sering berbicara sendiri
mendengar bisikan-bisikan dan - pasien sering merasa badan
kadang melihat bayangan naga terasa panas dan sakit kepala
- Pasien sering berbicara sendiri - pasien mengatakan susah tidur
- pasien sering merasa badan terasA pada malam hari dan cepat
panas dan sakit kepala tersinggung
- pasien mengatakan susah tidur Keluarga: -
pada malam hari dan cepat O:
tersinggung Pasien:
- pasien nampak tenang dan
ketika di tanya pasien
menjawab spontan
Keluarga: -
A:
Kognitif : klien dapat memahami
Keluarga:-
RENCANA TINDAK LANJUT:
Keluarga:
- Mengevaluasi kegiatan
keluarga dalam merawat atau
melatih pasien fisik 1 dan
2,beri pujian
- Melatih 1 cara merawat
PK:FISIK 1 DAN ii
- Menganjurkan membantu
pasien untuk mengisi jadwal
kegiatan dan memberi
RESUME KODE 4
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
NO Tanggal IMPLEMENTASI
EVALUASI
Dx & Jam KEPERAWATAN
1 24-06- Data Pasien: S:
2020
DO: - Pasien: mengatakan masi
- Pasien nampak sulit merasa malu
berkomunikasi dengan orang - Pasien mengatakan masi
lain sulit untuk berkomunikasi
- Pasien nampak malu
DS: Keluarga:-
- Pasienmengatakan malu
mengatakan masalah yang terjadi
pada dirinya sendiri. O:
- Pasien mengatakan sulit Pasien:
berkomunikasi dengan orang lain - pasien nampak tenang saat
- Pasien mengatakan tidak mau di tanya
untuk berintraksi dengan orang - pasien menjawab setiap
lain karena takut malah nanti pertanyaan yang di
berantem dengan temannya tanyakan
Data Keluarga: Keluarga:-
DO:- A:
DS:- Kognitif: pasien nampak mengerti
Keluarga:
1 diskusikan masalah yang di rasakan
dalam merawat pasien
2 jelaskan pengertian,tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi sosial
(gunakan booklet)
3 jelaskan cara merawat isolasi sosial
4 latih cara merawat bercakap-cakap
saat melakukan kegiatan harian
RESUME KODE-2
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
NO Tanggal
Dx & Jam IMPLEMENTASI EVALUA
KEPERAWATAN SI
Data Pasien: Pasien:
DO: - Menurut klien penyebab dari
- Menurut pasien kakaknya
tindakan perilaku kekerasan
sudah tidak waras sering
adalah karena mendengar
mengancam dirinya, sering
suara-suara yang menyuruh
mau memukul dirinya, jadi
untuk melakukan hal tersebut
sering terjadi keributan di
- klien mengatakan tanda-tanda
rumah pasien.
jika klien mau mengamuk
DS:
- Pasien mudah marah dan adalah kepalanya pusing dan
tersinggung Pertama kali marah-marah
keluhan mudah marah - klien mengatakan bila marah
- pasien ini dimulai saat pasien kelas dan mengamuk klien tidak sadar
2 SMA dan itu membuat klien rugi diri