Anda di halaman 1dari 14

GEROPSIKIATRI

Oleh : Laili Nur Hidayati.,Ns.M.Kep.,Sp.Kep.Jiwa

NISC : Atha Rahma Talitha & Reshananda Affan A M

PENDAHULUAN

✓ Populasi lansia semakin bertambah


✓ Permasalahan yang dihadapi lansia sangat kompleks termasuk
masalah psikososial
✓ Lansia membutuhkan penanganan dan perawatan yang tepat
✓ Perawat harus memahami psikologi lansia

A. POPULASI LANSIA

• Penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2009 sejumlah


20.547.541, dimana jumlah ini merupakan terbesar keempat
setelah China, India, dan Jepang.
• Penduduk lansia paling tinggi pada tahun 2012 adalah provinsi
Daerah istimewa Yogyakarta (13,04%), JAAWA Timur (10,40%),
dan Jawa Tengah (10,34%)
(Kementerian Kesehatan RI, 2013)
• Jumlah penduduk lansia pada tahun 2013 terdapat 841 juta orang
dan akan meningkat dua kali lipatnya menjadi lebih dari 2 milyar
pada tahun 2050, dimana dua pertiga jumlah lansia di dunia
berada di negara berkembang.
(United Nations, 2013)
APA ITU MENUA?
• Menua (Aging) adalah suatu proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri serta
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya.
• Proses ini berlangsung terus-menerus sepanjang hidup seseorang
• Setiap manusia pasti akan mengalami proses menua. Aging sudah
terprogram dalam genetik masing-masing individual.
• Faktor eksternal sangat berperan dalam memodifikasi proses ini,
sehingga proses menua pun berlangsung dengan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda.

TANDA SESEORANG MENJADI TUA

• Kemunduran biologia : kulit mulai mengendur, keriput, rambut,


gigi, penglihatan, pendengaran, kelelahan, ADL, dll.
• Kognitif (ingatan jangka panjang lebih baik daripada jangka
pendek)
• Orientasi unum menurun (waktu, tempat, orang)
• Sulit menerima ide-ide baru

B. BATASAN LANSIA

• WHO (2010)
 Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas.
• Townsend (2014)
o Young Old/Elderly : 60-74 tahun
o Middle Old : 75-84 tahun
o Old-Old : > 85 tahun
1. YOUNG OLD (60-74 TAHUN)

• Berkurangnya peran, aktivitas, teman, dan penghasilan


• Penurunan kondisi fisik (umumnya memiliki kekuatan fisik dan
semangat beraktivitas fisik)
• Harga diri tetap terjaga bila optiimal dalam beraktivitas

2. MIDDLE OLD (75-84 TAHUN)

• Penurunan kondisi fisik semakin nyata (fungsi organ, alat indera)


• Daya tahan kerja menurun, kecepatan, dan ketepatan gerak
menurun
• Prokdutivitas dan kualitas kerja menurun
• Timbul berbagai macam penyakit
• Lingkup sosial menurun
• Mudah tersinggung, mudah marah, mudah sedih, mudah cemas
(sebagai pemicu munculnya konflik antar generasi)

3. OLD-OLD (> 85 TAHUN)

• Keterbatasan kondisi fisik motorik, sensorik


• Kondisi sosial menurun
• Kemandirian semakin berkurang
• Konsisi sosial : menarik diri
• Kesulitan komunikasi (penurunan pendengaran)
C. TUGAS PERKEMBANGAN (Pencapaian Integritas Diri VS Putus Asa)

Perkembangan Normal Perilaku Menyimpang


Mempunyai harga diri tinggi Mencela/memandang rendah orang
lain
Merasa disayangi oleh keluarga Merasa kehidupan tidak berarti
Menilai kehidupan sangat berarti Merasa kehilangan

Memandang sesuatu secara Merasa ingin berbuat banyak, tetapi


keseluruhan dengan menerima tidak punya waktu lagi
nilai dan keunika orang lain
Menerima datangnya kematian

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

• Periksa kesehatan secara rutin


• Ikuti kegiatan kelompok misal senam lansia
• Berkumpul dengan anak/cucu atau keluarga lain secara berkala
• Mengembangkan hobi bersama kelompok sebaya

D. PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS LANSIA DAN PENATALAKSANAANNYA

1. Aspek Kognitif
• Penurunan daya ingat
• Lambatnya proses pikir
• Kurang ekfektifnya kemampuan pemecahan masalah

Lansia harus tetap aktif menggunakan kemampuan pikirnya


(membaca, menambah informasi, dan pengetahuan analisa
keadaan yang dihadapi masyarakat)
2. Aspek Emosi
• Rasa tidak berguna
• Rasa tidak berdaya-putus asa
• Rasa tidak berharga-rendah diri
• Rasa marah
• Rasa sedih
• Rasa sepi
• Rasa kecewa

Rencana hidup yang realistis sudah dirancang sebelumnya,


dukungan sosial dari orang dekat (yang lebih muda),
pengakuan, perhatian, penerimaan, penghargaan, perlakuan
yang baik

3. Aspek Sosial
• Lingkup sosial menyempit
• Kemampuan berkomunikasi menurun

Peduli dan memberi perhatian, memberi informasi yang


diperlukan, melibatkan dalam kegiatan sosial atau keluarga

4. Aspek Kepribadian
• Kurang percaya diri
• Sangat hati-hati
• Lambat dalam menentukan sikap, berpendapat,
mengambil keputusan

Memberi kesan : keras kepala, sulit berubah pendapat,


cenderung memaksakan kehendak
E. SUCCESSFUL AGING DAN PERSIAPANNYA

Karateristik :

• Memiliki tingkat kepuasan yang relatif tinggi


• Memiliki integritas pribadi yang baik
• Mampu mempertahankan sistem dukungan sosial yang berarti
• Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik
• Memiliki keamanan finansial yang baik
• Pengendalian pribadi

F. KEPERAWATAN GEROPSIKIATRI

• Mempersiapkan perawat untuk menangani kesehatan mental


pada lansia
• Meliputi dukungan secara holistik pada perawatan lansia dan
keluarganya sebagai antisipasi adanya perubahan kognitif dan
perkembangan, dengan fokus pada kesehatan mental dan
gangguan psikiatri lainnya dalam setting perawatan kesehatan
jiwa
• Fokus intervensi pada perubahan normal lansia dan psikiatri
secara umum, kognitif dan penyakit penyerta pada gangguan fisik
lansia

G. PERAN PERAWAT GEROPSIKIATRI

• Mampu mengintegrasikan keterampilan keperawatan kesehatan


jiwa dengan pengetahuan mengenai gangguan fisiologis, proses
penuaan secara normal dan pengaruh sosial budaya terhadap
lansia dan keluarganya.
• Mampu mengkaji kognitif, afektif, fungsional, fisik, dan status
perilaku klien serta dinamika keluarganya.
• Memiliki pengetahuan dengan penanganan somatik serta
treatment interpersonal termasuk penggunaan obat-obatan
psikotropika yang aman bagi lansia.
• Memberikan informasi tentang kondisi fisiknya
• Menunjukkan potensi yang masih ada
• Membantu lansia berpikir realistis
• Mendorong lansia untuk menghargai dan mensyukuri
keberhasilannya

H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA GERONTIK

 Asuhan keperawatan geropsikiatri diberikan dalam berbagai


tatanan pelayanan klinik, yaitu mencakup pelayanan dasar,
rumah sakit umum dan jiwa, panti tresna werdha, posyandu
lansia, dan lansia yang tinggal di rumah.

PENGKAJIAN
Menurut Stuart 2013 :
• Perubahan secara biologis pada tingkat sel secara struktur dan
fungsi terjadi perubahan sampai perubahan pada organ tubuh
• Perubahan pada psikologis lansia ditujukan pada terjadinya
perubahan pada tugas perkembangan dimana terjadi kehilangan,
menjaga harga diri, dan mempersiapkan kematian
• Sistem pendukung lansia, interaksi sosial dengan keluarga serta
care giver akan berpengaruh pada kondisi klien

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

• Wawancara
• Status kesehatan jiwa
• Respons perilaku
• Kemampuan fungsional
• Fungsi fisiologis
• Dukungan sosial
• Spiritual
A. WAWANCARA
1. Keterampilan komunikasi terapeutik
• Panggil klien dengan namanya
• Perkenalkan diri perawat dan kontrak waktu, tempat,
dan topik
• Beri cukup waktu lansia untuk menjawab
• Bahasa sesuaikan dengan latar belakang klien
• Pertanyaan pendek dan langsung inti
• Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tempat yang
tenang
2. Komunikasi pada lansia
• Adanya penerimaan dari lansia bahwa perawat siap
membantunya
• Memperlambat dalam berbicara
• Perhatikan adanya defisit pendengaran dan
penglihatan
• Jaga suasana lingkungan yang penuh kenyamanan
• Berbicara secara langsung kepada lansia
• Perhatikan bahasa nonverbal

B. STATUS KESEHATAN JIWA


• Pengkajian status kesehatan jiwa
• Depresi
• Ansietas
• Psikosis

TUJUAN PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

• Mendeteksi permasalahan kesehatan asimptomatik pada


tahap awal
• Mengidentifikasi tanda dan gejala disfungsi psikososial
• Mengidentifikasi stressor dan faktor risiko lain yang
mempengaruhi fungsi kognitif, emosional, dan sosial
• Menyediakan informasi pribadi, mekanisme koping, dan
kemampuan kognitif
• Mengidentifikasi dukungan sosial dan sumber koping lain
• Mengidentifikasi tujuan lansia secara pribadi untuk
mencapai kesejahteraan psikososial

MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA

• Ansietas
• Gangguan memori
• Depresi –late life depression
• Delirium
• Demensia
• Gangguan paranoid

PERBEDAAN DELIRIUM DAN DEMENSIA

DELIRIUM DEMENSIA
Terjadi secara tiba-tiba Terjadi secara perlahan
Berlangsung beberapa minggu Bisa menetap
Berhubungan dengan pemakaian Bisa tanpa penyakit
obat atau gejala putus obat,
penyakit berat, kelainan
metabolisme
Hampir selalu memburuk di Sering bertambah buruk di malam
malam hari hari
Tidak mampu memusatkan Perhatiannnya “mengembara”
perhatian
Kesiagaan berfluktuasi dari Kesiagaan seringkali berkurang
letargi menjadi agitasi
Orientasi terhadap lingkungan Orientasi terhadap lingkungan
bervariasi terganggu
Bahasanya lambat , seringkali Kadang mengalami kesulitan
tidak dapat dimengerti dan tidak dalam menemukan kata-kata
tepat yang tepat
Ingatannya bercampur baur, Ingatannya hilang, terutama
linglung untuk peristiwa yang beru saja
terjadi
MENTAL STATUS SCREENING TOOLS (Alat yang digunakan
untuk menyaring atau mendeteksi status mental)

• Mini mental state examination (MMSE), dikembangkan


sejak 1970 untuk mengkaji orientasi, memori, perhatian,
kemampuan mengingat nama, perintah secara verbal dan
tulisan, menulis kalimat secara spontan
• Ansietas -> Geriatric Anxiety Inventory (GAI)
• Pengkajian depresi -> Geriatric Depression Scale (GDS)
• Pengkajian delirium -> Confusion Assessment Method
Interpretasi :

Jumlah respon
dijumlahkan
dan
dikategorikan
menjadi :

✓ Skor 10 – 15
= depresi
berat

✓ Skor 5 – 9 =
depresi
sedang

✓ Skor 0-4 =
normal

C. RESPONS PERILAKU
• Perubahan perilaku lansia merupakan tanda awal
terjadinya gangguan fisik dan jiwa
• Amati perubahan perilaku yang menantang pada lansia

D. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
• Mobilitas –partisipasi aktif dalam aktivitas, hubungan
dengan orang lain, pemakaian alat bantu
• Aktivitas hidup sehari-hari -> dorong kemandirian klien
• Risiko jatuh – manajemen lingkungan, alat bantu, obat-
obatan, gangguan fisik atau jiwa

E. FUNGSI FISIOLOGIS
• Status kesehatan umum
• Status nutrisi
• Penyalahgunaan zat
F. DUKUNGAN SOSIAL
• Sistem dukungan sosial saat ini dan masa lampau ->
penting adanya dukungan positif agar terjaga
kesejahteraan lansia
• Interaksi klien-keluarga
• Perhatian pemberi asuhan

G. SPIRITUAL
• Pengkajian tingkat spiritual lansia
• Persiapkan kematian

MASALAH KEPERAWATAN

• Respons kognitif -> kerusakan memori, kebingungan


• Respons afektif -> berduka disfungsional, keputusasaan, risiko
mencederai diri sendiri, risiko bunuh diri
• Respons somatik -> gangguan pola tidur, ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
• Respons perilaku -> isolasi sosial, defisit perawatan diri

TINDAKAN KEPERAWATAN

• Menciptakan lingkungan yang terapeutik


• Keterlibatan dalam terapi somatik
• Tindakan interpersonal
• Terapi individu reminiscence untuk mengurangi depresi lansia

(Hidayati, Mustikasari & Putri, 2015)

EVALUASI KEPERAWATAN

 Fokus pada kemampuan klien untuk mencapai dan


mempertahankan fungsi maksimum dan kesejahteraannya
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA LANSIA
• Perubahan fisiologis dan kognitif secara alami karena proses
penuaan
• Latihan meningkatkan gambaran dan pikiran positif
• Permainan kognitif dan visualisasi
• Pendekatan life review
• Manajemen regimen obat-obatan yang terapeutik

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA

• Proses penuaan
• Dinamika keluarga
• Pemecahan masalah
• Manajemen perilaku
• Manajemen lingkungan safety
• Rangkaian perawatan lansia
• Manajemen stres pada lansia dan keluarga sebagai care giver
• X

I. IRK

Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di


antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling
lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa. (QS An Nahl : 70)

Anda mungkin juga menyukai