Anda di halaman 1dari 34

Ns. Rara Anggraini M.Kep, Sp.Kep.

1
Sejarah Kesehatan Jiwa

 1860 : di tempatkan pada tempat khusus dan diberikan


asuhan fisik.
 Akhir abad ke- 19 : keperawatan kesehatan jiwa mulai
muncul
 “ munculnya asuhan psikologis yang mengandung
kebaikan dan toleransi terhadap klien”
KESEHATAN
• Sehat: Suatu kondisi sejahtera, baik fisik, mental maupun
sosial bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan
(WHO, )
• Kesehatan :
• Fisik (Biologi)
• Mental
• Sosial
• Spiritual
• Tidak hanya tidak sakit dan tidak cacat

• TIDAK ADA KESEHATAN TANPA SEHAT JIWA


(UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014)
Jiwa
o Jiwa (mental) adalah hasil proses
aktivitas otak yang bermanifestasi
dalam proses pikir, perasaan
dan tingkah laku

o Bila terjadi kelainan/gangguan


dalam otak, jiwa akan terganggu
yang tampak dalam kelainan
berpikir, berperasaan dan
bertingkah laku

4
Elemen Kesehatan Jiwa Meliputi
.
Sehat emosional:
Sehat pikiran: mampu
cara berpikir Sehat Spiritual:
mengekspresi mampu mengekpresikan rasa
(kritis, fleksibel, kan gembira, syukur, pujian, kepercayaan,
peka, empati)
sedih, cemas, kedamaian, dll
marah,
empati, dll

Kesehatan sosial:
peka akan nilai-nilai, Kesehatan ekonomi:
berhubungan dengan produktif, mempunyai
orang lain dengan baik, kegiatan yang
saling toleransi menyokong kehidupan
secara mandiri

5
ESTIMASI MASALAH
KESEHATAN JIWA INDONESIA
NO VARIABEL JUMLAH
1 Penduduk Indonesia 253 juta
orang
2 Sehat dan ODMK (93,3%) 236 juta
orang
3. ODGJ ringan (6%) 15 Juta
orang
ODGJ Berat (0,17%) 425 ribu
orang
4. Pasung (10,7%) 60 ribu
Kolaborasi Interdisiplin dalam Keperawatan
Kesehatan Jiwa

 Keluarga
 Kader kesehatan jiwa
 Perawat
 Psikiater
 Psikolog
 Dokter umum
 Petugas Laboratorium
 Gizi
 Konselor
 Fisioterapis
 Apoteker
 TOMA
 Depsos
 BNN
DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA
• Mengetahui kondisi
DETEKSI kesehatan jiwa

• Kader KesWa
PELAKSANA • Dokter
DETEKSI • Perawat

• Sehat jiwa
HASIL • ODMK
DETEKSI • ODGJ
Orang sehat jiwa (OSJ)
 Pengertian kesehatan jiwa : Kondisi dimana seorang individu
dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. (UU
Kesehatan Jiwa no 18 tahun 2014)
 Ciri-ciri orang sehat jiwa (OSJ):
 Mengenal potensi diri
 Mampu mengatasi stress
 Mampu bekerja dan produktif
 Berguna bagi orang lain
Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK/RISIKO)

 Pengertian : Orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial,


pertumbuhan dan perkembangan, dan atau kwalitas hidup
sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa (UU Kesehatan
jiwa no 18 tahun 2014).
 Ciri-ciri ODMK:
 Fisik: stroke, hipertensi, diabetes mellitus, jantung,dll
 Mental : galau, khawatir berlebihan
 Sosial : putus sekolah, berhenti sekolah, perceraian, KDRT
 Pertumbuhan dan perkembangan : kurang gizi, kenakalan
remaja, bullying
 Sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa
PREVALENSI
Hipertensi > 29%

Infark jantung > 22%

Epilepsi > 30%

Stroke > to 31%

Diabetes > 27%

Kanker > 33%

HIV/AIDS > 44%

TBC > 46%

Populasi > 10%


Umum WHO, 2003,
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang
mengalami gangguan dalam
 pikiran
 perilaku
 perasaan
 Yang terlihat dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau
perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia ( UU Kesehatan Jiwa no 18 tahun 2014)

ODGJ :
a. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
b. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Ringan
Ciri ODGJ
 Berat  Schizofrenia
◦ Marah tanpa sebab,
◦ Mengurung diri,
◦ Tidak mengenali orang lain,
◦ Bicara kacau, bicara sendiri, teriak
◦ Tidak mampu merawat diri sendiri.
 Ringan  Cemas dan Depresi
◦ Was was
◦ Tidak mau makan
◦ Tidak bisa tidur
◦ sedih berkepanjangan,
◦ Tidak semangat cenderung malas

13
14
15
2/17/2020 Rentang Sehat-Sakit dalam Kesehatan Jiwa 16
17
FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
TERJADINYA GANGGUAN JIWA

BIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA


1.Ltr blkng Genetik 1. Inteligensi 1. Usia
2.Status nutrisi 2 Keterampilan 2 Gender
3.Kondisi kesehatan verbal 3 Pendidikan
secara umum 3 Moral 4 Pendapatan
4.Sensitivitas Biologi 4 Kepribadian 5 Pekerjaan
5.Paparan trhadap 5 Pengalaman masa 6 Status sosial
racun lalu 7 Latar belakang
6 Konsep diri Budaya
7 Motivasi 8 Agama dan
8 Pertahanan keyakinan
psikologi 9 Keikutsertaan
9 self kontrol dalam politik
10.Pengalaman sosial
11. Peran sosial
Faktor Faktor
Biologi Psikologis

Ability/skill
Trait / genetic Faktor
behaviour
behaviour Sosio kultural

Character/moral
behaviour

KEPRIBADIAN

Terjadi
interaksi

LINGKUNGAN

ADAPTIF MAL-ADAPTIF
Dapat hidup Distress, tidak
dengan baik dan produktif, perilaku
produktif abnormal,
gangguan jiwa
PROSES DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
•Alasan berobat
•Riwayat gangguan sekarang
•Riwayat gangguan dahulu
•Riwayat perkembangan diri
anamnesis •Latar belakang sosial, keluarga, pendidikan, pekerjaan, perkawinan,
dll

•Fisik-diagnostik
•Status mentalis
•Laboratorium
pemeriksaan •Radiologik
•Evaluasi psikologik, dll
• Dx Medis
• Dx keperawatan
Diagnosis

• Farmakoterapi
• Psikoterapi
• Terapi sosial
terapi • Terapi okupasional, dll

• Evaluasi terapi
• Evaluasi diagnosis, dll
Tindak lanjut
PRESENTASI UMUM GANGGUAN JIWA
DEPRESI

PSIKOSIS

GANGGUAN PERKEMBANGAN

GANGGUAN PERILAKU

DEMENSIA

GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL

GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT

BUNUH DIRI
22
DIAGNOSIS GANGGUAN (ACTUAL)
1. Gg sensori persepsi : Halusinasi (disturb sensory
percention)
2. Berduka kompleks (Grieving Coplicated)
3. Defisit perawatan diri (self care deficit)
4. Isolasi social (Social isolation)
5. Regiment terapetik tidak efektif (infective therapeutic
regiment)
6. Waham (Disturb throught of procces)
7. Risiko bunuh diri (Risk for suicide)
8. Harga diri rendah kronik ( Cronic Low Self Esteem)
9. Kerusakan komunikasi verbal (Impaired Verbal
Disturbance)
10. Resiko Perilaku kekerasan (Risk for other directed)
11. Tidak efektif regiment terapetik keluarga (Ineffective family
regiment therapeutic)
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA KASUS GANGGUAN JIWA
 GERAKAN TUBUH
 JARAK
 SENTUHAN
 DIAM
 INTONASI DAN VOLUME BICARA
 TERDIRI DARI FASE ORIENTASI, FASE KERJA
DAN TERMINASI
 SASARAN INDIVIDU DAN KELUARGA

2/17/2020 Rentang Sehat-Sakit dalam Kesehatan Jiwa 24


PENATALAKSANAAN CEMAS
 Perasaan was-was, khawatir, tidak nyaman seakan
akan akan terjadi sesuatu yang dianggap sebagai
ancaman
 Tanda dan gejala: perhatian kurang, gelisah, mudah
tersinggung, jantung berdebar-debar, keringat dingin,
kesulitan tidur, tremor, gugup, bicara cepatnafas cepat.
 Penatalaksanaan cemas: mengenal cemas, relaksasi,
distraksi, hipnotis 5 jari, spiritual, minum obat

2/17/2020 Rentang Sehat-Sakit dalam Kesehatan Jiwa 25


PENATALAKSANAAN
DEPRESI(RBD dan HDRK)
 RBD : merasa hidup tak berguna  HDRK: penilaian dan perasaan
lagi, ingin mati, pernah mencoba negatif terhadap diri yang
bunuh diri, mengancam bubuh berlangsung lama
diri, sedih, putus asa, murung,  Penatalaksanaan HDRK: Bantu
tidak bergairah, ada bekas mengenal penyebab, identifikasi
percobaan bunuh diri kemampuan positif, latih
sebelumnya kemampuan positif, berikan
 Penatalaksanaan RBD: amankan pujian untuk setiap keberhasilan
pasien dan lingkungan, yang dilakukan
diskusikan tentang masalah,
bantu mengenal masalah dan
cara mengatasinya serta harapan,
afirmasi positif, minum obat
2/17/2020 26
PENATALAKSANAAN GANGGUAN PSIKOTIK
 Gangguan psikotik khususnya skizofrenia memiliki
gejala seperti halusinasi, RPK, isolasi sosial, DPD
 Memiliki gejala dan ciri yang berbeda
 Penata laksanaan RPK: kenali RPK, ajarkan teknik
relaksasi, cara fisik, spiritual, minum obat
 Penatalaksanaan Halusinasi: Kenali halusinasi,
menghardik hal, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan, minum obat
 Penatalaksanaan Isos: kenali isos, bahas keuntungan
berteman, ajarkan cara berinteraksi dengan satu
orang/lebih
 Penatalaksanaan DPD: bahas tentang pentingnya
kebersihan diri, ajarkan cara mandi, makan/minum,
toileting, berhias
2/17/2020 27
PENATALAKSAAAN MEDIS
UNTUK GANGGUAN PSIKOTIK
 Mengurangi gejala psikotik :
THP 2 mg 1-3x sehari, Haloperidol 2 – 5 mg, 1 - 3 x
sehari, Chlorpromazine 100 – 200 mg, 1-3 x sehari.
 Beri tahu pasien dan keluarga pengobatan dilanjutkan
sekurangnya 3 bulan

2/17/2020 Rentang Sehat-Sakit dalam Kesehatan Jiwa 28


PENATALAKSANAAN MEDIS UNTUK DEPRESI
Pertimbangkan obat anti depresan jika suasana
sedih atau kehilangan minat menonjol selama 2
minggu dan 4 atau lebih,
 Antidepresan (mis. Imipramin,fluxetine), dimulai 25-50 mg.
Obat diminum tiap hari
 Anjurkan konsultasi dengan dokter sebelum berhenti minum
obat
 Anti depresan diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan.

b. Obat diberikan secara langsung pada kunjungan


pertama untuk depresi berat
c. Gunakan obat yang sama jika pasien berespon baik
d. Lansia dan sakit fisik, obat yang efek sampingnya
ringan
e. Jika tidak bisa tidur dan cemas, gunakan obat dgn sedati
kuat
2/17/2020 29
TATA LAKSANA GAWAT
DARURAT PSIKIATRI
 Amanakan diri sendiri, pasien, dan lingkungan
 Panggil bantuan jika diperlukan
 Nilai kesadarandan kondisi umum pasien
 Lakukan restrain atau pembatasan gerak jika
diperlukan menggunakan alat fiksasi atau jaket
fiksasi,obs setiap 30 menit
 Pemberian obat oral (hlp 0,5/1,5/5 mg, risperidone 2
mg, CPZ 25/100 mg, diazepam 2 mg) atau injeksi (hlp
5 mg, diazepam 10 mg, SA, diphenhydramine)
 Lakukan pemeriksaan dan wawancara
 Lakukan rujukan
2/17/2020 30
SISTEM RUJUKAN
 Rujukan dilakukan dalam kondisi tertentu
 Rujukan terdiri dari rujukan horizontal dan vertical
 Hal yang perlu diperhatikan sebelum merujuk:
1. Melakukan pertolongan pertama atau tindakan
stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi medis
2. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan
dan memastikan bahwa dapat menerima pasien
rujukan
3. Membuat surat pengantar rujukan (identitas pasien,
hasil pemeriksaan, diagnosis medis dan kep, terapi
atau tindakan yang telah diberikan, tujuan, nama
dan TTD tenaga kesehatan yang memberikan
2/17/2020pelayanan) 31
Low TINGKATAN PENATALAKSANAAN
High

1
RSJ
Frequency Cost
2 RSU

3 Dinas Kesehatan

4 Puskesmas

RW Siaga sehat jiwa


5

KKJ
6 Kesehatan Jiwa keluarga
SHG
High
UKSJ
Low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
2/17/2020 (Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005) 32
Program kesehatan jiwa

TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. OSJ TETAP SEHAT
2. ODMK JADI SEHAT JIWA
3. ODGJ JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF

INDONESIA SEHAT JIWA


TERIMA KASIH ………………

‘Mens sana in corpore sano’

Di dalam tubuh yang sehat


Terdapat jiwa yang kuat

34

Anda mungkin juga menyukai