OLEH KELOMPOK 6
• RISMAWATI (A.19.11.065)
• DEVI YULIANA (A.19.11.053)
• RISKINOPRIANI (A.19.11.064)
• WANDA RUKMANA AMIN (A.19.11.069)
DEVINISI ANGINA PEKTORIS
Secara harfiah angina pektoris (biasanya disebut sebagai angine) berarti “nyeri dada”.
Angina terjadi secara tiba – tiba ketika beraktivitas berat mengharuskan arteri meningkatkan
suplai darah ke jantung. Arteri yang menyempit atau obstruksi tidak dapat memberikan
suplai yang diperlukan. Akibatnya otot jantung terbebani (Rosdahl & Kowalski, 2017).
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan episode atau tertekan di
depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung
tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat (Ns. Reny
Yuli Aspiani, 2016).
Angina pektoris adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronaria. Pasien dapat
menggambarkan sensasi seperti tekanan, rasa penuh, diremas, berat, atau nyeri (Morton, D,
C, & B, 2013).
ETIOLOGI ANGINA PEKTORIS
Beberapa penyebab angina pektoris menurut (Ns. Reny Yuli Aspiani, 2016), yaitu:
a. Faktor penyebab
Suplai oksigen ke miokard berkurang
Peningkatan curah jantung dapat disebabkan oleh aktivitas emosi
Peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang disebabkan oleh rusanya miokard, hipertrofi
miokard, hipertensi diastolic
b. Faktor predisposisi
• Dapat diubah (dimodifikasi): diet (hiperlipidemia), merokok, hipertensi, obesitas, kurang
aktivitas, diabetes mellitus, pemakaian kontrasepsi oral.
• Tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, ras, hereditas.
LANJUTAN….
c. Faktor pencetus serangan
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk pasien angina pekoris menurut (Ns. Reny
Yuli Aspiani, 2016), yaitu:
Pemeriksaan laboratorium
Elektrokardiogram (EKG)
Foto rontgen dada
Arteriografi koroner
Uji latihan (Treadmill)
Thallium Exercise Myocardial Imaging
PENATALAKSANAAN ANGINA PEKTORIS
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada pasien dengan angina pectoris (Ns. Reny Yuli Aspiani,
2016), yaitu:
1. Terapi farmakologi
a. Nitrat dan nitrit
b. Nitrogliserin
c. Penyekat beta adrenergic
d.Antagonis kalsium
e. Antitrombin
2. Terapi invasive
a. Percutanens transluminal coronary angioplasty (PTCA)
b. Coronary artery bypass graft (CABG)
KOMPLIKASI ANGINA PEKTORIS
Komplikasi utama dari angina adalah serangan jantung (penyakit jantung koroner), yang
memiliki ciri sebagai berikut:
Rasa seperti ditekan, diremas, atau penuh pada dada yang tidak dapat ditunjuk dan
berlangsung beberapa menit.
Nyeri yang dapat menjalar hingga rahang, tangan dan punggung.
Nyeri yang bertambah parah.
Nyeri pada ulu hati
Berkeringat atau keringat jagung
Sesak napas
Pingsan
REFERENSI
Ns, Reny Yuli Aspiani, 2016. http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache: RABU
2 DESEMBER 2020 17.58 WITA
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1808/1/pdf.pdf
https://www.konsula.com/blog/angina-pectoris/komplikasi-angina-pectoris/
#:~:text=Komplikasi%20utama%20dari%20angina%20adalah,Nyeri%20yang
%20bertambah%20parah
TERIMAKASIH