Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEPUTUSASAAN

OLEH :

DINDA NOOR FAIZZAH

180101117

S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dr.Soebandi Jember

Jln. Dr.Soebandi No.99, Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68111


LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEPUTUSASAAN

A. Pengertian

Keputusasaan merupakan status emosional yang berkepanjangan dan bersifat


subyektif yang muncul saat individu tidak melihat adanya alternatif lain atau pilihan
pribadi untuk mengatasi masalah yang muncul atau untuk mencapai apa yang diiginkan
serta tidak dapat mengerahkan energinya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan .

Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan , keraguan,


duka cita, kesedihan, depresi, dan bunuh diri. ( Cotton dan Range, 1996 )

B. Etiologi
 Faktor Presdiposisi
a.    Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam
menghadapi suatu permasalahan

b.    Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang
teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik

c.    Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang
mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis,
selalu dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka dalam
menghadapi situasi masalah dan mengalami keputusasaan.

d.   Struktur Kepribadian : Individu dengan konsep yang negatif,


perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang
rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.

 Faktor Presipitasi

1.    Faktor kehilangan

2.    Kegagalan yang terus menerus

3.    Faktor Lingkungan

4.    Orang terdekat ( keluarga )

5.    Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6.    Adanya tekanan hidup

7.    Kurangnya iman

C. Rentang Respon

Respon Adaptif                                                    Respon Maladaptif


- Harapan - Putus harapan
- Yakin - Tidak berdaya
- Percaya - Putus asa
- Inspirasi - Apatis
- Tetap hati - Kehidupan gagal
- Ragu-ragu
- Sedih
- Depresi
- Bunuh diri

D. Manifestasi Klinis
Tanda mayor (Lynda Jual Carpenito)
1) Fisiologis :
 respon terhadap stimulus melambat
 tidak ada energi
 tidur bertambah
2) Emosional :
 individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan
perasaannya tapi dapat merasakan
 tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan
tuhan
 tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
 hampa dan letih
 perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
 tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
3) Individu memperlihatkan :
 Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
 Penurunan verbalisasi
 Penurunan afek
 Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat.
 Ketidakmampuan mencapai sesuatu
 Hubungan interpersonal yang terganggu
 Proses pikir yang lambat
 Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri.
4) Kognitif :
 Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
 Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah
yang dihadapi saat ini
 Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
 Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
 Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
 Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
 Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
 Tidak dapat mengenali sumber harapan
 Adanya pikiran untuk membunuh diri
Tanda Minor (Lynda Jual Carpenito)
1. Fisiologis
 Anoreksia
 BB menurun
2. Emosional
 Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
 Merasa berada diujung tanduk
 Tegang
 Muak ( merasa ia tidak bisa)
 Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
 Rapuh
3. Individu memperlihatkan
 Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
 Penurunan motivasi
 Keluh kesah
 Kemunduran
 Sikap pasrah
 Depresi
4. Kognitif
Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
 Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa datang
 Bingung
 Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
 Distorsi proses pikir dan asosiasi
 Penilaian yang tidak logis

E. Pohon Masalah

Ketidakberdayaan

Keputusasaan

Harga diri rendah

F. Penatalaksanaan (SP)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KEPUTUSASAAN

SP I

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi pasien : Klien mengatakan sedih akibat sering ditolak ketika melamar pekerjaan,
dan klien menggungkapkan rasa bersalah kepada seseorang dan merasa putus asa dalam
menjalani kehidupan ini. Klien terlihat depresi.

b. Diagnosa Keperawatan :
Keputusasaan

c. Tujuan Khusus

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.


2) Klien tidak akan melakukan aktifitas yang mencederakan dirinya..
3) Klien akan mengidentifikasikan aspek-aspe positif yang ada pada dirinya.
4) Klien akan mengimplementasikan duan respon protektif diri yang adaptif.
5) Klien akan mengidintefikasi dua sumber dukungan social yang manfaat.
6) Klien akan mampu menguraikan rencana pengobatan dan rasionalnya.

d. Tindakan Keperawatan

1) Bina hubungan saling percaya.


2) Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
3) Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
4) Lakukan kontrak treatmen.
5) Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
6) Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri.

2. Strategi Pelaksanaan tindakan keperawatan

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Assalamualaikum, selamat pagi Pak, perkenalkan saya perawat Dinda, dari Stikes
Jember. Saya yang bertugas hari ini. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?,
kedatangan saya kesini untuk membantu menyelesaikan masalah bapak.”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak semalam tidurnya nyenyak?”

c. Kontrak
“ Baiklah bagaimana kalau pagi ini kita berbincang-bincang tentang hal yang membuat
Bapak sedih?”
“Berapa lama kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Bisa Bapak?”
“ Bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Di teras? Atau di ruang perawat?”
”Tujuan kita melakukan perbincangan ini agar kita saling mengenal, apakah bapak
bersedia?”

2. FASE KERJA
“ Coba bapak ceritakan kepada saya tentang perasaan sedih yang bapak rasakan saat
ini?

“yaa, saya sangat mengerti perasan bapak, tidak diterima pekerjaan kemudian
diceraikan istri memang bukan masalah yang gampang untuk dihadapi. Sudah berapa
lama perasaan itu bapak rasakan?”

“kalau boleh saya simpulkan, bapak saat ini mengalami hal yang disebut dengan
keputusasaan. Keputusasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa tidak
ada pilihan lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya, walaupun sebenarnya ia
memiliki potensi kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya”

“pak, bagimana kalau saya beritahukan tentang bagaimana cara yang baik untuk
menyelesaikan masalah bapak?”

“ada beberapa hal yang bapak bisa lakukan , misalnya menceritakan masalah bapak
kepada orang lain yang bisa bapak percaya dengan demikian beban yang bapak
rasakan setidaknya bisa berkurang. Selain itu bapak juga bisa mengingat atau
menuliskan kemampuan positif yang bisa bapak lakukan, coba bapak ingat kembali
apa saja hal yang baik yang dulu bapak lakukan? “

“Waah… dulu bapak bisa melukis yg indah yaa? Nah.. sekarang buat daftar
sebanyak-banyaknya kemampuan yang lain yang bapak punya, kegiatan ini sangat
berguna,untuk membantu membangkitkan semangat dan harapan bapak kembali
dalam menjalani kehidupan “

“meskipun tidak dapat membuatnya sendiri,tapi bapak masih bisa mengajarkan ke


oranglain,tulis dan buat daftar tersebut, ini akan membuktikan bahwa bapak
mempunyai kemampuan yang bermanfaatkan bagi diri bapak dan orang lain,
hebaat..”

“ Jika bapak merasakan perasaan sedih lagi, bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan
positif seperti misalnya bapak melakukan hal yang bapak suka, berbincang dengan
teman, melukis dan hal-hal lain ya pak.”

3. FASE TERMINASI
 Evaluasi
1. Evaluasi Subjektif
“ Apa yang bapak rasakan setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa bapak
merasa ada manfaatnya kita berbincang-bincang saat ini ?”

2. Evaluasi Objektif
“ Bapak masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang bapak rasakan?
Coba bapak praktekkan sekali lagi cara mengatasi sedih yang bapak rasakan”
“ Iya benar sekali yang bapak katakan, bapak hebat ya”

 Rencana Tindak lanjut

Kontrak yang akan datang

Topik, Waktu, Tempat

“Baiklah Bapak, bagaimana kalau besok kita berlatih kegiatan melukis.. besok
bapak mau jam berapa? Apa sama seperti tadi jam 11.00 WIB? Baik pak ,
tempatnya disini lagi saja yah pak?”

“apakah ada yang ditanyakan pak? baiklah pak jika tidak ada, saya permisi dulu,
sampai bertemu besok ya pak, Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai