Duka Cita yaitu proses kompleks yang normal meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,
spiritual, social, dan intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yang actual, adaptif atau
dipersepsikan kedalam kehidupan sehari-hari (NANDA-I, 2018).
Penyebab:
Faktor Biologi
Riwayat keluarga : diturunkan melalui kromosom orangtua, ada depresi
Riwayat janin: prenatal dan perinatal
Kondisi fisik: neurotransmiter dopamin berlebihan, tidak seimbang dengan kadar se
rotonin
Status nutrisi: KEP dan malnutrisi, rambut rontok, anoreksia, bulimia nervosa
Status kesehatan secara umum: adanya keluhan fisik (nyeri perut, nyeri dada, nafas
pendek, rasa tercekik, konstipasi, impotensi,infertilitas, kelemahan, penurunan aktivi
tas, cacat fisik, penyakit terminal dan keganasan), kurang tidur, gangguan irama sir
kadian dan jam biologis, masa menopause, amputasi
Riwayat penggunaan zat: intoksikasi obat, aspirin, kafein, kokain, halusinogen
Riwayat putus zat: alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik
Riwayat kerusakan pada otak lobus frontal, pasokan oksigen dan glukosa kurang
Sensitivitas biologi: Secara anatomi (ggn pd sistem limbik, talamus, korteks frontal),
sistem neurokimiawi : ketidakseimbangan GABA, norephineprin dan serotonin, riwa
yat infeksi dan trauma, radiasi dan pengobatan lainnya
Paparan terhadap Racun: riwayat keracunan CO, asbestosis
Lanjutan…
Faktor Psikologis
Faktor Sosiokultural
1. Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;‖ itu tidak mungkin‖, ― saya tidak percaya itu terjadi ‖.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat,menangis, gelisah
Seseorang yang baru saja mengalami kejadian menyedihkan akan berpikir “ini tidak mungkin terjadi.” Reaksi penolakan ini adalah sebuah reaksi yang normal dilakukan banyak orang yang sed
ang dipenuhi dengan emosi. Reaksi pertamanya yaitu: kaget, tidak percaya, atau mengingkari kenyataan. Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun.
5. Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
b. Verbalisasi ;‖ apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh‖, ― yah, akhirnya sayaharus operasi ..
Pada tahapan ini emosi mereka akan kembali stabil. Munculnya rasa penerimaan terhadap realita yang semula ditolak dan mulai menghadapi kejadian buruk tersebut sebagai bagian dari se
buah siklus hidup. Pada tahap ini akan memahami bahwa orang yang dicintai tidak akan pernah bisa tergantikan, tetapi Anda bergerak, tumbuh, dan berkembang menjadi realitas yang bar
u.
Teori dari Proses Berduka
TANDA DAN GEJALA
Mayor Minor
Data Subjektif: Data Subjektif
• Merasa sedih • Mimpi buruk atau pola mimpi
• Merasa bersalah berubah
• Menyalahkan • Merasa tidak berguna
• Tidak menerima kehilangan • Fobia
• Merasa tidak ada harapan
Data Objektif
Data Objektif • Memelihara hubungan dengan
• Marah yang hilang
• Menangis • Fungsi imunitas terganggu (mudah
• Pola tidur berubah sakit)
• Tidak mampu berkonsentrasi
• Memisahkan diri
Diagnosis Medik Terkait
– Penyakit kronis (diabetes melitus, hipertensi, stroke,
TBC paru, kanker)
– Amputasi
– Melahirkan meninggal
Tujuan Asuhan Keperawatan
1.2 Observasi
a. Observasi perilaku pasien
2. Diagnosa Keperawatan
P keluarga:
Konsep dan Asuhan Keperawat
an pada Pasien dengan Distres
s Spiritual
Definisi
•Spiritualitas merupakan suatu aktivitas individu untuk
mencari arti dan tujuan hidup yang berhubungan dengan
kegiatan spiritual atau keagamaan.
•Distres spiritual yaitu suatu respon akibat suatu
kejadian yang traumatis baik fisik maupun emosional yang
tidak sesuai dengan keyakinan atau kepercayaan pasien dalam
menerima kenyataan yang terjadi.
• Distres spiritual adalah suatu keadaan menderita yang berhubun
gan dengan hambatan kemampuan untuk mengalami makna hid
up melalui hubungan diri sendiri, dunia atau kekuatan yang Mah
a Tinggi ( NANDA-I, 2018).
•Distres spiritual adalah suatu gangguan yang berhubungan denga
n prinsip kehidupan, keyakinan, kepercayaan, atau
keagamaan pasien yang menyebabkan gangguan pada aktivitas spi
ritual akibat masalah-masalah fisik atau psikososial yang
dialami.
Apa tanda dan gejalanya?
MAYOR
Subjektif Objektif
Mengeluh menderita Insomnia, menangis, ketakutan,
Mempertanyakan makna hidup menolak bertemu dengan
Merasa tidak dicintai pemuka agama dan orang
Merasa bersalah terdekat, ritual religius berubah
Kurang pasrah
MINOR
Subjektif Objektif
Perasaan diabaikan Tidak dapat melakukan kegiatan
Perasaan asing ibadah, mengisolasi diri
Faktor Penyebab?