Keperawatan jiwa 1
Pengertian
Budi Ana Keliat (2002)
Kehilangan (lose) adalah suatu keadaan
berpisah individu dengan sesuatu yang
sebelumnya dimiliki / ada.
Kehilangan tersebut bisa sebagian/ keseluruhan,
terjadi tiba tiba/ bertahap.
Contohnya : kehilangan orang penting (meninggal,
dipenjara ) kehilangan kesehatan (bio-psiko-sosialspiritual), sakit (diagnosa), diamputasi, kehilangan
sumber pendapatan, perasaan tentang diri,
pekerjaan, kedudukan.
Kehilangan yang
nyata (actual
loss)
Kehilangan yang
dirasakan
(perceived loss)
Jenis Kehilangan
Kehilangan objek
eksternal
Kehilangan lingkungan
yang dikenal
Kehilangan hidup
Dampak Kehilangan
Pada masa anakanak,
Pada masa
remaja dewasa
muda,
Pada masa
dewasa tua,
Berduka,
kehilangan
Berduka
berkabung
.
Lamanya proses berduka sangat indifidual dan dapat
sampai beberapa tahun tanpa ditemukan gejala mal
adaptasi.
pada lansia bisa lebih lamanya fase akut 6 s/d 8
minggu, Scr menyeluruh dapat memerlukan waktu 3
tahun.
Berduka disfungsional dapat tegakkan apabila lebih
dari 6 bulan indifidu usia dewasa belum dapat
beradaptasi ( masuk fase penerimaan )
penerimaan
Fase penyangkalan
Tanda dan
gejalanya
Verbalisasi
Fase marah
Psikologi
Reaksi fisik
Psikologi
Seseorang
yang
telah
mampu
mengungkapkan
rasa
marah
akan
kehilangannya, maka orang tersebut akan
maju ke tahap tawar menawar.
Fase depresi
Psikologi
Gejala fisik
Fase penerimaan
Psikologi
Verbalisasi
Paska Fase
penerimaan:
Tugas
Tuliskan pengalaman kehilangan yang paling
menyakitkan bagi anda
gambarkan bagaimana kondisi perasaan anda waktu itu
Berikan analisis apakah ada persamaan atau perbedaan
dengan teori menyangkut tahapan berduka dengan yang
anda alami
Kesehatan mental
individu yang mengalami gangguan jiwa, terutama
yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai
dengan perasaan tidak berdaya dan pesimis selalu
dibayangi masa depan peka dalam menghadapi
situasi kehilangan.
Pengalaman kehilangan dimasa lalu
kehilangan atau perpisahan dengan orang yang
dicintai pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi
kemampuan individu dalam mengatasi perasaan
kehilangan pada masa dewasa
.
Struktur kepribadian
individu dengan konsep diri yang negatif dan perasaan rendah
diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah dan
tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
Adanya stresor perasaan kehilangan
stersor ini dapat berupa stresor yang nyata ataupun imajinasi
individu itu sendiri, seperti kehilangan biopsikososial yang
meliputi kehilangan harga diri, pekerjaan, seksualitas, posisi
dalam masyarakat, milik pribadi (kehilangan harta benda atau
yang dicintai, kehilangan warganegaraan, dan lain-lain).
.
Mekanisme koping yang sering dipakai oleh individu dengan respon
kehilangan, antara lain : pengingkaran, regresi, intelektualisasi,
disosiasi, supresi, dan proyeksi yang digunakan untuk menghindari
intensitas stress yang dirasakan sangat menyakitkan. Dalam keadaan
patologi, mekanisme koping sering dipakai secara berlebihan atau
tidak memadai.
Pengkajian tanda klinis berupa adanya distress somatis seperti
gangguan lambung, rasa sesak, nafas pendek, sering mengelu, dan
merasakan lemah.
Pengkajian terhadap masalah psikologis adalah tidak ada atau
kurangnya pengetahuan dan pemahaman kondisi yang terjadi,
penghindaran pembicaraan tentang kondisi penyakit
Tahap Pengingkaran
Tahap Marah
Mengizinkan dan mendorong pasien
mengungkapkan rasa marah secara verbal tanpa
melawan kemarahan tersebut dengan cara :
- menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan
pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka.
- membiarkan pasien menangis.
- mendorong pasien untuk membicarakan
kemarahannya.
Tahap Tawar-menawar
Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut
dengan cara ;
- mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian.
- mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa
bersalahnya.
- bila pasien selalu mengungkapkan kata kalau atau
seandainya, beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat
melakukan sesuatu yang nyata.
- membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa
bersalah atau rasa takutnya.
Tahap Depresi
Membantu pasien mengidentivikasi rasa bersalah dan takut dengan
cara :
- mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas
perasaannya.
- mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri sesuai derajat
resikonya
Membantu pasien mengurangi rasa bersalah dengan cara :
- menghargai perasaan pasien.
- membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan
mengaitkan terhadap kenyataan.
- memberi kesempatan untuk menangis dan mengungkapkan
perasaanya.
- bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul.
Tahap Penerimaan
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa
dielakkan dengan cara :
- membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur.
- membantu keluarga berbagi rasa, karena setiap anggota
keluarga tidak berada pada tahap yang samapada saat yang
bersamaan.
- membahas rencana setelah masa berkabung terlewati.
- memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan
keluarga.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kehilangan
dan berduka secara umum dapat dinilai
dari kemampuan untuk menghadapi atau
memaknai arti kehilangan, reaksi
terhadap kehilangan, dan perubahan
perilaku yang menerima arti kehilangan.
Tugas
Tuliskan pengalaman kehilangan yang paling
menyakitkan bagi anda
gambarkan bagaimana kondisi perasaan anda waktu itu
Berikan analisis apakah ada persamaan atau perbedaan
dengan teori menyangkut tahapan berduka dengan yang
anda alami