Mellitus
Anisya Fajar Rahmawati, S.Kep., M.K.M
Kelompok 5
Apabila ditemukan gejala khas DM. pemeriksaan gula darah abnormal satu
kali saja sudah cukup untuk menegakkan diagnosis, namun apabila tidak
ditemukan gejala khas DM. maka diperlukan dua kali pemeriksaan glukosa
darah abnormal.
Lanjutan ...
1 2 3 4 5
Rasa lelah dan
Berat badan turun
kelemahan otot
Komplikasi
Diabetes
Mellitus
Komplikasi Metabolik Akut Komplikasi Metabolik Kronik
Sindrom Hiperglikemik
Hiperosmolar Non Ketonik
(HHNK) (ditandai dengan
hiperglikemia berat)
Penatalaksanaan
Diabetes
Mellitus
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala, mengusahakan keadaan
gizi dimana berat badan ideal dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara garis
besar pengobatannya dilakukan dengan:
• Pengelolaan Makanan Diet yang dianjurkan yaitu diet rendah kalori, rendah
lemak, rendah lemak jenuh, dan tinggi serat. Jumlah asupan kalori ditujukan
untuk mencapai berat badan ideal.
• Latihan Fisik Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali
seminggu kurang lebih selama 30 menit). Latihan jasmani merupakan salah
satu pilar dalam pengelolaan diabetes tipe II. Latihan jasmani dapat
menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas terhadap insulin,
sehingga memperbaiki kendali glukosa darah.
• Monitor Kadar Gula Darah Pemantauan DM merupakan pengendalian kadar
gula darah mencapai kondisi senormal mungkin.
• Terapi Pemberian obat anti hiperglikemia oral maupun insulin selalu dimulai
dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai
dengan respons kadar glukosa darah (PERKENI. 2015).
Penatalaksanaan
Perawatan Paliatif
Pada pasien Dengan
Diabetes Mellitus
Berdasarkan Teori Peaceful End Of Life
1. Memonitor dan memberikan tindakan dalam mengatasi rasa nyeri baik
farmakologis dan non farmakologis.
2. Mencegah dan memonitor ketidaknyaman fisik, memfasilitasi pasienistirahat,
relaksasi dan kepuasaan serta mencegah komplikasi.
3. Melibatkan pasien dan orang lain yang terdekat mengambil keputusan terkait
dengan pasien, meningkatkan martabat pasien, memberikan perhatian dan
rasa empati, dan memberikan perhatian kebutuhan dasar pasien dengan
memperhatikan berbagai keinginan pasien dan respekdan menghargai
martabat pasien.
4. Memberikan dukungan emosi, memonitor dan memberikan pengobatan anti
kecemasan apabila pasien memerlukan, menjaga kepercayaan pasien,
memberikan dukungan pada pasien dan mengajarkan orang lain untuk
memberikan dukungan pada pasien, agar pasien merasa damai.
5. Memberikan fasilitas orang lain untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien,
sehingga pasien merasakan kedekatan dengan orang lain.
Perawatan Paliatif
Pada
Pasien Diabetes
Mellitus
World Health Organization (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini:
• Aspek Psikologis
Adaptasi psikologis salah satunya bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan
aman. Masalah psikologi yang banyak terjadi pada manusia adalah rasa cemas
atau kecemasan. Menurut Kubler Ross, ada 5 fase kesedihan: Denial (penolakan
atau menarik diri), Anger (marah), Bergaining (tawar menawar), Depression
(depresi), dan Acceptance (penerimaan).
Lanjutan ...
• Aspek Sosial
Aspek sosial pada penderita diabetes melitus sangat penting diperhatikan
karena pada kenyataannya diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang
mempunyai muatan psikologis, sosial dan perilaku yang besar. Salah satu aspek
sosial tersebut adalah dukungan sosial.
• Aspek Spiritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan
untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan
penuh rasa percaya dengan Tuhan (Yani, 2000).
Kesimpulan