Anda di halaman 1dari 28

TB EKSTRA-PARU

TB Ekstra Paru (TB EP) :

TB yg menyerang
organ tubuh selain paru, misal : pleura,
meningen, pericardium, kelenjar limfe,
tulang, persendian, kulit,mata, usus, ginjal,
saluran kencing, alat kelamin dll.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2020.
TB ekstraparu
• TB kelenjar limfe
• TB meningitis
• TB pleura
• TB mata
• TB peritoneal
• TB pericardial
• Tb tulang
• TB payu dara
• TB kulit
• TB ginjal
• TB urogenital
• TB adnexa
• TB alat reproduksi
• dll.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2020.
TB EKSTRAPARU
Faktor Risiko:
• usia,
• jenis kelamin perempuan,
• infeksi HIV,
• komorbiditas, di antaranya penyakit ginjal
kronik, diabetes mellitus, atau kondisi
imunosupresi lain

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2020.
PATOFISIOLOGI

Penyebaran tuberkulosis ekstra paru :


• Limfogen
• Hematogen
• Inokulasi langsung dari specimen infeksius
pada lesi di kulit
• Penyebaran ketempat sekitar lesi

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2020.
TB Ekstraparu
• TB ekstraparu lebih sering pada pasien dengan
HIV (+) dibandingkan populasi umum
• Adanya TB ekstraparu pada pasien HIV merupakan
tanda bahwa penyakitnya sudah lanjut

Bila
menemukan TB
ekstraparu
Ingat!!!!!
TB HIV

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana


Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2020.
DIAGNOSIS TB EKSTRAPARU
• Untuk penegakan diagnosis TB ekstraparu harus
dilakukan pengambilan bahan/spesimen dari organ
yang terkena untuk pemeriksaan mikrobiologis
atau histopatologis.
• Untuk lokasi lesi ekstraparu yang sulit dilakukan
pengambilan bahan/spesimen, diagnosis dilakukan
dengan pendekatan klinis dan pemeriksaan penunjang
lain
• Seorang pasien TB ekstraparu mungkin juga
menderita TB paru, oleh karena itu perlu dilakukan
pemeriksaan dahak.
• Karena tingginya prevalensi TB ekstraparu pada pasien
HIV  semua pasien TB ekstraparu perlu dilakukan
PITC utk pemeriksaan HIV
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2020.
Diagnosis TB Ekstra paru
• Tanda dan gejala klinis
• Pemeriksaan mikrobiologi (Apusan BTA, TCM, kultur)
• Gambaran histopatologi (BAJH/biopsi lesi)
• Pemeriksaan penunjang lain: analisis cairan
(pleura,pericardium, ascites), ADA, IGRA dll
• Pemeriksaan mikroskopis dahak untuk memastikan ada tidaknya TB
Paru
• Ro thorak
• Uji cepat dengan TCM pada spesimen ektra paru dapat dilakukan
pada cairan serebrospinalis, jaringan biopsi, aspirat dan bilasan
cairan lambung.
• Pasien dengan diagnosis TB paru dan ekstraparu dinotifikasi atau
dilakukan pencatatan dan pelaporan sebagai kasus TB paru.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2020.
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
• Apusan BTA:
Apusan (+): 5000-10000 bacili/cc sampel
• TCM : untuk LCS,BAJH limfonodi
• Kultur BTA (MGIT/LJ)
bisa mendeteksi 10-100 bacili/cc sampel

Pai M, Behr M, Dowdy D, et al. Tuberculosis Review. Nat Rev Dis Primers.2016.
TUBERCULIN SKIN TEST DAN IGRA
• Hanya sebagai pendukung diagnosis
(bila pengambilan sampel untuk pemeriksaan
bakteriologis/histopatologi tidak dimungkinkan)

• Tidak direkomendasikan untuk mendiagnosis TB


aktif dewasa
Metcalfe JZ, Everett CK, Steingart KR, et al. Interferon-gamma release assays for active pulmonary
tuberculosis diagnosis in adults in low- and middle-income countries: systematic review and meta-analysis.
J Infect Dis 2011;204 Suppl 4:S1120-9.
World Health Organization. Policy statement: use of tuberculosis interferon-gamma release assays (IGRAs)
in low- and middle-income countries. Geneva: World Health Organization, 2011
Limfadenitis TB

Lokasi organ Teknik Spesimen/cara Tes Rutin Tes


yang terinfeksi Pencitraan pengambilan tambahan

Nodus limfatikus USG (termasuk BAJAH Mikroskopik PCR


(termasuk EBUS) Kultur TCM
mediastinal CT scan Sitologi
lymphadenopati) MRI (Sn 77%
Sp 80%)6

Biopsi Mikroskopik PCR


Kultur
Histologi
Terapi Limfadenitis TB
• Terapi limfadenitis tuberkulosa sama
dengan pengobatan TB paru

• Tidak terdapat perbedaan angka kesembuhan


maupun angka kekambuhan antara lama
pengobatan 6 bulan dengan 9 bulan.

• Evaluasi terapi dilakukan berdasarkan klinis.


Pleuritis TB
Lokasi organ Teknik Spesimen/cara Tes Rutin Tes tambahan
yang Pencitraan pengambilan
terinfeksi
Pleura Rontgen Jaringan pleura Mikroskopik -
Thora (biopsi, Kultur
x USG guided Histolog
thoracoscopy) i
Cairan pleura Mikroskopik Adenosine
(thoracosintesis) Kultur deaminase
Analisa assay
cairan pleura (Sn 92%,
Sp
90%)6
Sitologi
Terapi Pleuritis TB
• Pengobatan TB pleura sama dengan pengobatan
TB paru dengan paduan 2RHZE/4RH
• Evakuasi cairan seoptimal mungkin
• Kortikosteroid dilaporkan tidak mempunyai
manfaat pada fase resolusi efusi pleura selama 8
minggu
• Kortikosteroid mengurangi risiko terjadinya
penebalan pleura sebesar 31%, namun tidak
bermakna dalam hal uji fungsi paru
Tuberkulosis sistem saraf pusat
Lokasi organ Teknik Spesimen/cara Tes Rutin Tes tambahan
yang terinfeksi Pencitraan pengambilan

Sistem saraf CT scan Biopsi Mikroskopik -


pusat dan MRI tuberkuloma Kultur
meningeal Histolog
i
Cairan LCS Mikroskopik PCR
Kultur Adenosine
TCM deaminase
Analisis LCS assay
(Sn 81-87%;
Sp 80-90%)6
Sitologi
Pericarditis TB
•pericarditis akut
dengan atau tanpa
efusi pericard
• tamponade
cordis
•efusi pericard
berulang
Diagnosis
Lokasi Teknik Spesimen/cara Tes Rutin Tes tambahan
organ Pencitraan pengambilan
yang
terinfeksi
Pericard Echocardio Biopsi pericard Mikroskopik -
grafi Kultur
Histologi

Efusi Pericard Analisis cairan PCR


(perikardiosintes pericard (Sn 32%;
Sp
is) Mikroskopik 100%)7
Kultur Adenosine
(Sn 25-75%)6 deaminase assay
(Sn 87%, Sp
89%)7
Sitologi
TB saluran genital
• Diagnosis sulit karena gejala non spesifik
• Isolasi organisme dari urin atau biopsi jaringan
• OAT standar selama 6 bulan pada kasus non
komplikasi dan 9-12 bulan pada kasus dengan
komplikasi
TB TULANG dan SENDI
• Gold standar dengan ditemukan biakan kuman
dari jaringan tulang atau cairan sinovial
• Spondilitis TB dilakukan pemeriksaan biopsi
• MRI diperlukan untuk melihat perluasan lesi
• Lama pengobatan 9-12 bulan
TB Endometrium
• Gejala tidak spesifik sehingga jarang terdiagnosis
• Pemeriksaan radiologis
– P. USG transvaginal
– Histerosalpingogram
• Diagnosis didapatkan gambaran granulomatosa
pada pemeriksaan histopatologi
• Terapi sama dengan TB paru (regimen
standar)
• Setelah pemberian OAT dapat dilakukan
dilatasi dan kuretase
TB kulit
• Diagnosis dilakukan dengan biopsi
• Gold standar dengan biakan mikrobakterial
• Terapi sama dengan TB paru (regimen
standar)
Adenosine Deaminase (ADA)
• Enzim adenosine deaminase (ADA) dihasilkan
oleh monosit dan makrofag yang terlibat dalam
proses inflamasi pada membran.

• Sensitifitas tinggi untuk penegakan diagnosis TB


ekstraparu, sampel dari cairan tubuh:
- efusi pleura : nilai ambang 40 U/L
- efusi pericard : nilai ambang 40 U/L
- cairan peritoneal: nilai ambang 39 U/L
- LCS: nilai ambang 10 U/L
Diagnosis

Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis TB Ekstra-Paru. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
Diagnosis

Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis TB Ekstra-Paru. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
PENGOBATAN TB EKSTRA
PARU
STANDARD UNTUK PENGOBATAN ( Standar 8 ISTC)
Semua pasien (termasuk koinf HIV) yang belum pernah diobati harus diberi
paduan dan dosis obat sesuai standar Internasional : 2 RHZE 4 RH
Addendum
• Secara umum terapi TB diberikan selama 6 bulan, namun pada TB
Ekstraparu terapi dapat diberikan lebih lama sesuai evaluasi klinis,
6-12 bulan atau lebih

Steroid diindikasikan pada :


• TB Pericard
• TB Meningeal
Tatalaksana TB ekstra paru
• Terapi dapat dimulai tanpa menunggu
hasil kultur bila :
– Gambaran klinis sesuai dengan TB
– Histopatologi sesuai dengan TB
• Tindakan Bedah diindikasikan pada TB ekstraparu
dengan komplikasi (spondilitis TB, empyema TB,
endometriosis TB, DLL)
• Tindakan bedah dilakukan minimal 2 minggu
setalah terapi OAT
PENGOBATAN TB EKSTRA
PARU
WHO/ATS/CDC/IDSA
• Regimen OAT standar selama 6 bulan pada (TB Kelenjar Limfe, TB
Perikard, TB Pleura, TB Abdomen, TB genitourinari)
• Regimen OAT standar selama 9-12 bulan pada TB Tulang dan
sendi
• Regimen OAT standar selama 9-12 bulan pada TB Meningens

EVALUASI KLINIS
Evaluasi TB ekstraparu dilakukan dengan evaluasi gejala klinis sesuai
dengan organ yang terkena, tidak diharuskan melakukan tindakan
pengambilan lesi.
Sputum BTA perlu dilakukan apabila disertai TB paru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai