. Gejala dari empiema dapat berupa: You can download a .pptx file. So you can
• sesak open and edit in PowerPoint.
•batuk
•nyeri dada
Pneumonia Komunitas
52 % 20 % 11 % 9%
8%
17%
10%
Staphylococcus Anaerob
25% Aureus
Gram Negative
Methicillin aerobs
resistant S.
Aureus
Perkembangan Proses Empiema
Pleura dalam keadaan normal memproduksi cairan sekitar 0,01 mL/kg/jam dan normalnya
rongga pleura terisi cairan sekitar 5-10 ml yang disekresi dari pleura parietalis dan diserap
melalui beberapa mekanisme yaitu tekanan gradient melalui pleura viseral dan mekanisme
seluler. Efusi pleura terjadi karena keseimbanngan antara produksi dan pengeluaran cairan
pleura terganggu.
Untuk mendiagnosis empiema perlu
Diagnosis
diperhatikan menifestasi klinis demam,
nyeri dada dan sesak akan timbul
cairan efusi cukup banyak.
Foto thoraks
anteroposterior
Cumputed
tomography ( CT
Biopsi pleura
dan kultur cairan
01 dan lateral
memperlihatkan
02 Scan ) Ct-Scan
toraks berguna
03 pleura harus
dilakukan untuk
gambaran untuk memastikan
infiltrat di membedakan diagnose
parenkim atau kelainan empyema karena
konsolidasi. Foto parenkim, Tuberkulosis
thoraks lateral menentukan kultur
dapat digunakan lokulasi, mikrobakterium
untuk meliihat mengevaluasi biasanya positif,
adanya cairan. permukaan sehingga biopsi
pleura dan pleura tidak
membantu dalam diperlukan.
penentuan
terapi.
Penatalaksanaan Empiema
1Pemberian Antibiotik
2Pemberian Fibrinolitik
3Pembedahan
LAPORAN KASUS
benjolan tidak tampak, namun pasien
ANAMNESIS
merasa nyeri saaat menggerakkan
tangan sebelah kanan. Kemudian
pasien merasa batuknya semakin
memberat dan benjolan semakin
membesar disertai sesak nafas,
pasien sudah berobat ke RSUD
Muhammad Sani namun tidak ada
perbaikan.Pasien juga mengeluhkan
badannya terasa lemas. Demam (-),
nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-). BAB
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : TD : 120/80 mmHg Suhu : 36.5oC
Compos mentis Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit
SpO2 : 99 %
Kepala Konjungtiva pucat neg/neg, sklera ikterik +/+, pupil sulit dinilai,
RC -/-. Conjunctival suffusion +/+
leher Tidak ada pembesaran KGB, Tidak ada pembesaran tiroid, JVP
5 + 2 cmH20, Ikterik (+)
Thorax I: Simetris statis, gerak asimetris (kanan tertinggal), tampak
benjolan disebelah kanan.
A: SP: vesikuler (melemah / + )
ST: ronki (-/-), wheezing (-/-)
BJ: S1 S2 (+) Reguler, Gallop (neg), Murmur (neg)
P: didapatkan redup pada thoraks kanan
P: Nyeri tekan (+), Stem fremitus lemah pada thoraks kanan
Abdomen Datar, soepel (+), BU (+), nyeri tekan epigastrium (-), ikterik (-)
Ekstremitas Akral hangat (+), CRT <2 detik, edema (-/-),
Rontgen Thoraks
Kesan :
• Efusi Pleura Kanan,
• Adanya massa paru perlu
dipertimbangkan,
• Suspek Pneumonia
ECG
CT-Scan Thoraks
Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hb 13.9 11.0 – 16.5 g/dL
RBC 4.75 3.8 – 5.8 106/uL
HCT 41.3 35.0 – 50.0 %
WBC 8.5 4 – 11 103/uL
Ureum 19 10-50 mg/dl
Creatinin 0.96 0.7-1.3 mg/dl
SGOT 28 0-50 U/L
• Fibrothoraks
• Empiema
Penatalakasanaan