Anda di halaman 1dari 40

BAGIAN ILMU BEDAH LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN Maret 2023


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ABSES
HEPAR
Oleh :
Muh. Khairul Pratama, S.Ked

Pembimbing :
dr. Adliah Purnawaty, M.Kes, Sp.B
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hepar merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Heparbertekstur lunak

dan lentur, serta terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah

diaphragma.
PENDAHULUAN
Abses hati adalah rongga patologis yang timbul dalam jaringan hati akibat

infeksi bakteri, parasit, jamur, yang bersumber dari saluran cerna, yang ditandai

adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati

nekrotik, sel-sel inflamasi, atau sel darah di dalam parenkim hati.


PENDAHULUAN
Abses hati terbagi 2 yaitu abses hati amebik [AHA] dan piogenik [AHP]
Abses Hati Piogenik (AHP) Abses Hati Amuba (AHA)

Rongga supuratifpada hati yang timbul dalam


jaringan hati akibat infeksi bakteri seperti Infeksi Entamoeba histolytica
Enterobacteriaceae, Microaerophiiic Streptococci, Abses hati amebik Iebih banyak
Anaerobic Streptococci, Klebsieiia Pneumonia, terjadi pada laki-laki dan jarang
Bacteroidesfuso Bacterium, Staphylococcus Aureus, pada anak-anak.
Salmonela Typhi.
BAB 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Gstn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Alamat : Merabuana
Suku : Bugis
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : 3 Maret 2023
No. Rekam Medik : 400537
ANAMNESIS

Autoanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke UGD RSUD Saerigading Palopo dengan keluhan nyeri perut kanan
atas yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul dan memberat ketika
batuk. Keluhan disertai demam(+) yang naik turun dan menggigil. Mual(+),
Muntah(-), Batuk(+), lendir(-), sesak(-). BAB encer (+) frekuensi 2x, lendir(-),
darah(-), ampas(+). BAK biasa.
ANAMNESIS

Riwayat Psikososial : Riwayat pasien merokok, dan senang mengonsumsi


minuman yang mengandung alkohol.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus,
Asma, Diabetes Melitus dan Operasi disangkal.
Riwayat Pengobatan : Pasien mengaku telah diberikan obat ketorolac,
ranitidine dan obat anti nyeri(pasien lupa nama obatnya) ketika di PKM
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama
PEMERIKSAAN FISIS

Status Generalisata
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis GCS 15
Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,7 C
PEMERIKSAAN FISIS

Kepala dan Leher


Kepala : Normocephal
Mata : Kongjuntiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), refleks pupil (-/-)
Isokor ka=ki
Leher : Pembesaran KGB (-/-), pembesaran tiroid (-/-)
PEMERIKSAAN FISIS
Thoraks
 Inspeksi : Bentuk : simetris pada kedua hemithorax, gerak nafas simetris,
Thrill tidak tampak, spider nevi tidak ada, sela iga tidak melebar, jejas/luka tidak ada
 Palpasi : Gerakan nafas simetris pada kedua hemithorax, remitus raba
normal, nyeri tekan tdak ada
 Perkusi : Perkusi thorax sonor (ka=ki)
 Auskultasi : Vesikuler , bunyi nafas, ronkhi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I/II regular,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen
 Inspeksi : Simetris, mengikuti gerak nafas, massa tidak ada, jejas/luka tidak ada
 Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
 Palpasi : Hepar : nyeri tekan, Murphy Sign(+), Lien : Tidak teraba, Ginjal : Tidak
teraba
 Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN
WBC 18,6 4-10 103//uL
RBC 4,3 4,2-6 103//uL
HGB 13,2 % 13-17 g/dL

PLT 425 100-300 103/uL


GDS 158 <140
HEMOSTATIS
APTT 28,2 22.2-37.9 detik
PT 11.3 10-13.9 detik
FUNGSI HATI
GOT 18 U/L LK <38 Pr <32
GPT 45 U/L LK<41 PR <31
IMUNOLOGI
HIV Negatif Negatif
HBsAG Non Reaktif Non Reaktif
SARS-Cov 2 Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ULTRASONOGRAFI

Kesan :
 Hepatomegaly disertai multiple massa suspek abses hepar.
 Tidak tampak tanda-tanda peradangan, inflamasi, ubular buntu maupun target sign pada area McBurney namun appendicitis
belum dapat disingkirkan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax PA

Kesan :
 Pneumonia bilateral
 Efusi pleura dextra
 Elevasi diafragma dextra (proses intrahepatic)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MCT SCAN

Kesan :
 Slight hepatomegaly disertai multiple massa lobus kanan sugestif abses hepar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lampiran Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Hasil Pemeriksaan GDS, Hemodtatis, fungsi


hati dan imunoglobulin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lampiran Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan Foto thorax Hasil Pemeriksaan MCT SCAN


Hasil Pemeriksaan USG
posisi PA Abdomen
DIAGNOSIS
GIANT ABSES HEPAR + PERITONITIS
GENERALISATA
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

 Rencana operasi tanggal 7 Maret  IVFD Ringer Laktat 18 tpm


2023 pukul 10.00 WITA  Metronidazole 1 vial/8jam/iv
 Omeprazole /12jam/iv
 Paracetamol 1 g/8jam/iv
 Curcuma 3x1/oral
TINDAKAN OPERATIF
LAPORAN OPERASI
 Pasien baring posisi supine dibawah pengaruh GA
 Disinfeksi dan drapping lapangan operasi
 Insisi di atas Diaprahma Dextra, perdalam hingga peritoneum
 Buka peritoneum, identifikasi hepar tampak abses hepar di lobus Dextra,
drainage abses, dilanjutkan resensi hepar lobus dextra
 Kontrol perdarahan, jahit hepar
 Cuci cavum abdomen, pasang drain
 Jahit lapis demi lapis
 Operasi selesai

JENIS OPERASI
 Reseksi Hepar Partial
DOKUMENTASI INTRA OP

a. Tampak adanya abses pada b. Dilakukan drainage pada c. Drainage abses didapatkan
lobus dextra abses menggunakan spoit sebanyak 18 cc
10cc
DOKUMENTASI INTRA OP

d. Kondisi hepar lobus dextra e. Penutupan dinding abdomen dengan


setelah drainage, dan akan meninggalkan sebuah vacuum drain
dilanjutkan resensi lobus
dextra hepar, kemudian jahit
hepar
PENATALAKSANAAN
Post Operasi

 IVFD Ringer Laktat 18 tpm


 Metronidazole 1 vial/8jam/iv
 Imipenem /12jam/iv
 Dexketoprofen 1amp/8jam/iv
 Lansoprazole /12jam/iv
 As. Tranexamat /8jam/iv Hasil dari drainage abses dikirim
untuk diperiksa sitologi dan jaringan
Plan
hepar untuk diperiksa hispopatologi
 Periksa sitologi & histopatologi jaringan
PEMERIKSAAN SIOLOGI &
HISTOPATOLOGI

 Sitologi : Sediaan apusan mengandung jaringan nekrotik : Menyokong suatu


abses hepar
 Histopatologi : Suatu hepatitis chronic Necrotizing suppurative
PEMERIKSAAN SIOLOGI &
HISTOPATOLOGI
LAMPIRAN
BAB 3
PEMBAHASAN
ANATOMI HEPAR

Brier J, lia dwi jayanti. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. 2012.


ANATOMI HEPAR
ABSES HATI
Abses hati terbagi 2 yaitu abses hati amoeba [AHA] dan piogenik [AHP].
Abses hati piogenik dapat terjadi karena beberapa mekanisme :

• Infeksi dari traktur bilier [kolangitis, kolesistitis] atau septik sekitarnya (pylephlebitis)

• Komplikasi lanjut dari sfingterektomi endoskopik untuk batu saluran empedu atau 3-6 minggu setelah operasi anastomosis

bilier-intestinal.

• Komplikasi bakteremia dari penyakit abdomen seperti divertikulitis, apendisitis, ulkus peptikum perforasi, keganasan saluran

cerna, inflammatory bowei disease, peritonitis, endokarditis bakteria, atau

• 40 % abses hati piogenik tidak diketahui sumber infeksinya.

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
ABSES HATI
Abses hati terbagi 2 yaitu abses hati amoeba [AHA] dan piogenik [AHP].
• Abses hati amoeba terjadi karena :

• Entamoeba histolytica keluar sebagai trofozoit atau bentuk kista.

• Setelah terinfeksi, kista melewati saluran pencernaan dan menjadi trofozoit di kolon,

• lalu menginvasi mukosa dan menyebabkan ulkus flask shaped.

• Selanjutnya organisme dibawa menuju hati dan dapat menyebabkan abses di paru-paru atau otak.

• Abses hati dapat ruptur ke dalam pleura, perikardium, dan rongga peritoneum.

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR
Abses Hepar Piogenik Abses Hepar Amoeba

Demam, nyeri spontan perut kanan atas, nyeri pada


Nyeri perut terlokalisisr pada kuadran kanan atas.
bahu kanan. batuk, ataupun atelektasis. Geiala Iain
Demam dapat terjadi intermiten. Malaise. mialgia,
yaitu mual. muntah. penurunan berat badan.
Anamnesis dan artralgia. Dapat ditemukan keluhan paru-paru.
berkurangnya nafsu makan. disertai malaise, lkterus,
ikterik jarang ditemukan dan jika ada ikterik
buang air besar seperti dempul. dan buang air kecil
merupakan penanda prognosis buruk.
belwarna gelap.

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR
Abses Hepar Piogenik Abses Hepar Amoeba

Pasien cenderung untuk tidur dengan posisi miring ke


Peningkatan suhu tubuh,
kiri.
lkterus.
Peningkatan suhu tubuh dan menggigil
Pemeriksaan hepatomegali yang nyeri tekan.
nyeri tekan abdomen yang dapat menjalar dengan
fisik Nyeri tekan perut kanan atas.
batuk atau inspirasi dalam dan sering dirasakan pada
Kronik : dapat ditemukan asites dan tanda tanda
malam hari,
hipertensi portal.
terlihat ada masa di kuadran kanan atas abdomen.

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR
Abses Hepar Piogenik Abses Hepar Amoeba

- DPL: leukositosis. anemia, peningkatan Iaju


Seperti pada abses hati piogenik
endap darah (LED)
- Tes serologis: ELISA dan hemaglutinasi indirek.
- Alkali iosfatase, enzim transaminase. Dan serum
cellulose acetate precipitin,
bilirubin: meningkat
counterimmunoelectrophoresis. antibodi imm
- Albumin serum: dapat menurun waktu
Pemeriksaan unofluorescent. Dan rapid latex agglutination
protrombin: dapat memaniang
Penun tests.Serum antibodi dapat bertahan sampai setahun
- Tes serologis: untuk menyingkirkan diagnosis
jang setelah sembuh. Sensitivitas don spesifisitas
banding
pemeriksaan ini mencapai 95% dan >95%. Hasil
- Kultur darah
false negative dapat teriadi pada 10 hari pertama
- Foto toraks: diafragma kanan meninggi, efusi
infeksi.
pleura. atelektasis bilier, empiema. atau abses
- diisoiasi di tinja hanya pada 50% kasus.
paru. Di bawah diafragma terlihat air fuid level.

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR
Abses Hepar Piogenik Abses Hepar Amoeba

 Angiografik: daerah avascular

 CT scan abdomen dapat mendeteksi lesi ukuran <1  Pemeriksaan PCR untuk mendeteksi DNA amuba

cm, lesi hipodens. Dapat menetukan lokasi abses. ELISA untuk mendeteksi antigen amuba pada serum.

Pemeriksaan Hubungan dengan struktur jaringan sekitarnya, dan Organisme dapat

Penun mendeteksi adakah udara dalam abses (berhubungan  Imajing tidak dapat membedakan abses disebabkan

jang dengan meningkatnya angka mortalitas) oleh amuba atau kuman piogenik.

 MRI abdomen:  Ultrasonography abdomen: sering di lobus kanan,

 Ultrasonography abdomen: dapat digunakan untuk single dan berdekaton dengan diafragma.

aspirasi cairan pus

Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR
Perbandingan Klinik Abses piogenik dan amoeba
Keterangan Abses piogenik Abses amoeba

Jumlah Multiple, Usia 50 tahun Single, Usia muda < 40 tahun

Epidemiologi Laki-laki = Perempuan Laki-laki>perempuan

Lokasi Semua lobus hati Lobus kanan dekat diafragma

Onset Subakut Akut


Ikterik Ringan Sedang

Diagnosis USG atau CT scan USG atau CT Scan dan Serologis

Terapi Drainage + antibiotic IV Antibiotik dan drainage


Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing : Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalum, 2020.
PENATALAKSANAAN
Abses Hepar Piogenik

 Antibiotik
- Metronidazole dosis oral 3 x 750 mg/hari selama 10 hari dapat menyembuhkan
95% dari abses amuba.
- Emetin, dehidroemetin dan klorokuin
Kombinasi klorokuin ditambah dengan dosis rendah emetin pada kasus-kasus dimana
amuba resisten terhadap metronidasol dapat mencapai angka kesembuhan 90 – 100 %.
 Aspirasi terapeutik

Greaves P. Digestive System. 2000 doi:10.1016/b978-044450514-9/50007-3.


PENATALAKSANAAN
Abses Hepar Amoeba

 Antibiotik
- Penisilin (Ampicillin)
- Aminoglikosida (gentamisin atau tobramisin) dan
- Metronidazole
 Drainase Perkutaneus
 Drainase Operatif

Greaves P. Digestive System. 2000 doi:10.1016/b978-044450514-9/50007-3.


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai