Anda di halaman 1dari 23

HEMOPTISIS

Here is where your presentation begins


DEFINISI
HEMOPTISIS
Mendahakkan darah yang berasal dari bronkus atau
paru.
Hemoptisis masif → ekspektorasi 600 ml darah dalam
24 sampai 48 jam.
Hemoptisis dinyatakan sebagai nyata atau jelas
(gross/frank) bila lebih dari sekedar garis di sputum
namun kurang dari kriteria masif.
Hemoptisis juga bisa berupa bekuan darah hitam bila
darah sudah terdapat dalam saluran napas berhari-
hari sebelum dapat didahakkan.

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Ed.6; 2014.
DEFINISI
• Berdasarkan perkiraan jumlah darah yang dibatukkan,
hemoptisis diklasifikasikan sebagai berikut:
• Bercak (Streaking) : <15-20 ml/24 jam
• Hemoptisis: 20-600 ml/24 jam
• Hemoptisis massive:
>600 ml/24 jam
250-600ml/24 jam Hb <10 gr/dl
250-600 Hb >10gr/dl tapi dalam 48 jam masih blm berhenti
• Pseudohemoptisis
EPIDEMIOLOGI
• Angka kejadian hemoptisis di klinik paru berkisar antara
10 sampai 15 persen

• negara dengan angka kejadian tuberkulosis yang tinggi


merupakan penyebab terjadinya hemoptisis masif sebesar
20 persen. Sedangkan yang disebabkan oleh bronkiektasis
sebesar 45 persen dan pada tumor sebesar 10 persen.
ETIOLOGI

Hampir 90% kasus hemoptisis, perdarahan berasal dari arteri


bronkial, yang berasal dari aorta dan arteri interkostal, 5 %
kasus lainnya berasal dari arteri pulmonal dan sisanya berasal
dari arteri arteri kolateral
PENYEBAB
HEMOPTISIS

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam; Ed.6; 2014.
PATOFISIOLOGI
• Tuberkulosis
Erosi arteri pulmonal  bila ruptur  perdarahan dari
sirkulasi arteri(aneurismer Rasmussen)

• Bronkitis
Sekresi mucus dan peradangan menyebabkanpenyempitan
atau obstruksi jalan nafas(bronkus)  Iritasi dinding bronkus
 Arteribronchial hipertofi  Hemoptisis
PATOFISIOLOGI
• Karsinoma bronkogenik
Nekrosis tumor
Hipervaskularisasi tumor
Invasi tumor kepembuluh darah besar

• Bronkiektasis
Iritasi atau infeksi dari jaringan granulasi yang menggantikan
dinding bronkusnormal  arteri bronchial berliku-liku dan
hipertrofi  peningkatan tekanan darahsistemik 
perdarahan massif
PATOFISIOLOGI
• Stenosis mitral dan gagal jantung
Pelebaran pembuluh darah yang beranastomase antara arteri
bronkialis dan pulmonalis (varises)  hipertensi
venapulmonalis  pecah varises dari venabronkialis
disubmukosa bronkus besar
PATOFISIOLOGI
• Emboli paru
Infark jaringan paru
Aliran darah berlebihan pada anastomase bronkopulmonal
pada sebelah distal dari tempat sumbatan

• Cedera dada
Akibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan
mengalami transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan
memacu terjadinya batuk darah.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan penyebabnya dikenal berbagai macam batuk
darah :
• Batuk darah idiopatik atau esensial dimana penyebabnya
tidak diketahui
• Batuk darah sekunder, yang penyebabnya dapat di pastikan
HEMOPTISIS DAPAT DIBAGI ATAS:
• Hemoptisis massif
Bila darah yang dikeluarkan adalah 100-160 ccdalam 24 jam.
Kriteria yang digunakan di rumah sakit Persahabatan Jakarta
• Bila perdarahan lebih dari 600 cc / 24 jam
• Bila perdarahan kurang dari 600 cc dan lebihdari 250 cc /
24 jam, akan tetapi Hb kurang dari 10 g%.
• Bila perdarahan lebih dari 600 cc / 24 jam dan Hb kurang
dari 10 g%, tetapi dalam pengamatan4 8 jam ternyata
darah tidak berhenti
Anamnesis
Jumlah &
Riwayat penyakit pari, jantung, atau ginjal lama batuk
darah

Batuk
dengan
Adanya gejala penyakit paru & tanda infeksi dahak
purulen

Riwayat keluarga dengan batuk darah, perdarahan Usia


saluran cerna

Riwayat
Riwayat pengobatan sebelumnya merokok

Riwayat
batuk darah
Riwayat OAT sebelumnya

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan pada Pemeriksaan paru,


saluran napas atas untuk adanya suara napas
menentukan sumber tambahan yang dapat
Tanda Vital
perdarahan (hidung, diakibatkan penyempitan
rongga mulut, faring saluran napas karena
posterior dan laring) gumpalan darah

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Bronkoskopi
Sputum

Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Radiologis :


DL, HT (mengetahui kronisitas Toraks [adanya kemungkinan
perdarahan), AGD, fungsi liver, urine & keganasan, infeksi (tuberkulosis,
fungsi ginjal [menyingkirkan kemungkinan aspergiloma) hingga kelainan jantun
terjadinya pulmonary renal syndrome (mitral stenosis)]
seperti Good pasture’s syndrome / High resolution computed tomography
granulomatosis dengan polyangitis (HRCT) Paru [mendiagnosis
(Wagener’s)] bronkiektasis dan aspergilloma]

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
Pemeriksaan faal hemostatis
[penderita dengan kecurigaan
gangguan pembekuan
darah/kelainan hematologi lain]

• Transthoracic
echocardiogram
[mendeteksi kelainan
jantung]
• Arteriografi bronkial &
pulmoner [dilakukan
jika dengan cara lain
tidak berhasil untuk
menemukan sumber
perdarahan] dsDNA atau ANA
• Arteriografi [sebagai [penderita dengan kecurigaan SLE]
alat terapeutik]

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
TATALAKSANA BATUK DARAH NON-MASIF
MONITORING airway breathing

Terapi sesuai
circulation
penyebab

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
TATALAKSANA BATUK DARAH MASIF
Menjaga jalan napas & Mencari sumber &
stabilisasi penyebab perdarahan
pemeriksaan radiologi (foto rontgen toraks,
HRCT, angiografi)

Bronkoskopi Terapi non-


terapeutik Bronkoskopi
▪ Pemberian terapi medikamentosa
▪ Bilas bronkus dengan larutan
▪ Vasopresin intravena
fisiologis dingin (iced saline lavage) ▪ Asam traneksamat (anti fibrinolitik)
▪ Pemberian obat topikal (vasopresor, ▪ Kortikosteroid sistemik
asam traneksamat) ▪ Pemberian GnRH pada hemoptisis
▪ Tamponade endobronkial katamenial
▪ Fotokoagulasi laser (Nd-YAG Laser) ▪ Pada TB diberikan OAT
▪ Antibiotik, antijamur pada penyakit
infeksi lain
▪ Radioterapi, pada aspergiloma

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
TATALAKSANA BATUK DARAH MASIF

BEDAH
Terapi definitif pada batuk darah masif yang
sumber perdarahannya tidak diketahui secara
pasti

Embolisasi a.bronkialis &


pulmoner

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. 2021.
ASFIKSIA

KOMPLIK
ASI SUFOKASI

GAGAL NAPAS
AKUT
PROGNOSIS

1. Tingkatan hemoptoe : hemoptoe yang terjadipertama


kali mempunyai prognosis yang lebih baik.
2. Macam penyakit dasar yang menyebabkan
hemoptoe.
3. Cepatnya kita bertindak, misalnya bronkoskopi yang
segera dilakukan untuk menghisap darah yang beku
di bronkus dapat menyelamatkan penderita
THAN
THANK
KS!
S!

Anda mungkin juga menyukai