Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

DIABETES MELITUS + GGK+HIPERTENSI+COLECYSTITIS

Pembimbing :
dr. MHD. ISA ANSARI HARAHAP,. Sp.PD

SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD H.AMRI TAMBUNAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
MEDAN 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
DIABETES
MELITUS

 Diabetes Melitus (DM) merupakan


penyakit metabolik yang angka
kejadiannya masih terus mengalami
peningkatan sehingga menjadi masalah
kesehatan global
 Data WHO 2016 hampir 95% pasien
diabetes menderita Diabetes Melitus
tipe 2
GAGAL GINJAL KRONIK

Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi


ginjal mulai menurun secara bertahap. Gagal ginjal kronis
disebut juga sebagai kerusakan ginjal dapat berupa
kelainan jaringan, komposisi darah, dan urine atau tes
pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. DIABETES MELITUS

Menurut American Diabetes Association (ADA)


Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok
PowerPoint

penyakit metabolik dengan Presentation


karakteristik gula
darah yang tinggi (Hiperglikemia) yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
Klasifikasi Diabetes Melitus

Diabetes
Diabetes Diabetes Diabetes
Melitus tipe
Melitus tipe 1 Melitus tipe 2 Melitus tipe
Gestasional
lain
Dapat dimodifikasi
Tidak dapat dimodifikasi FAKTOR
RISIKO - Berat badan
- Umur lebih(obesitas)
- Jenis Kelamin - Aktifitas jasmani
- Genetik yang kurang
- - Kebiasaan
Riwayat melahirkan
bayi dengan BBL > Your Picture Here Merokok dan
Mengonsumsi
4000 gram atau pernah
Alkohol
didiagnosis DM - Diet tidak sehat
Gestasional dan tidak
seimbang
- Hipertensi dan
dyslipidemia
Penegakan diagnosa diabetes melitus

keluhan yang khas


seperti poliuria,
polidipsia, polifagia
dan penurunan
berat badan yang
tidak dapat
dijelaskan
sebabnya
Tatalaksana Diabetes Melitus

- Metformin adalah lini


pertama dari obat
diabetes yang bekerja
dengan menurunkan
glukosa plasma basal
dan postprandial
- Pemberian insulin
- Diet dan olahraga
Komplikasi Diabetes Melitus

- Nefropati
- Retinopati PowerPoint

- Neuropati
Presentation

- Penyakit kardiovaskular
2. Gagal Ginjal Kronis

GGK penyakit gagal ginjal tahap ahir yaitu


gangguan ginjal yang berupa progresif
dan irreversible sehingga tubuh gagal
untuk membpertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit lalu terjadi uremia.
Patofisiologi
klasifikasi
Terapi pasien GGK

Terapi konservatif Hemodialisa sebagai


pasien ggk pengganti kerja ginjal
1. Diet asupan yang sudah tidak
protein berfungsi
2. Diet rendah kalium
3. Asupan cairan
4. Diet kalori
LAPORAN KASUS

Status Pasien

Nama : Karmini
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status Perkawinan: Kawin
Pekerjaan : IRT
Suku : JAWA
Agama : Islam
Alamat : KELAPA BAJOHOM DUSUN
IV KELAPA BAJOHOM SERBA JADI
No. Rekam Medis: 387009
Anamnesis Pasien

Keluhan Utama: Lemas


Telaah : Seorang pasien Perempuan berusia 54
tahun datang dengan keluhan lemas dan suka sakit
kepala sudah selama 3 hari dirumah, memberat
pada tanggal 11 desember 2021 lalu di bawa ke
RS,selain lemas pasien mengatakan sering nyeri di
uluhati selama 3 bulan belakangan,mual
dijumpai,sesak dijumpai, nafsu makan menurun
karena sariawan, BAB kurang lancar, nyeri saat
buang airkecil dijumpai, pasien mengatakan tidak
ada demam.
RPT : Diabetes Mellitus tipe 2, Hipertensi.
RPO : memakai insulin selama 2 tahun
Anamnesis Organ

• Jantung: Sesak Nafas (+), Angina Pektoris (-), Edem (-), Palpitasi (-)
• Saluran pernafasan: Batuk (-) , keluar darah dari hidung (-), Dahak (-),
Asma (-)
• Saluran pencernaan: Nafsu Makan (Menurun), Keluhan Perut (+),
Penurunan BB (-) , Keluhan Defekasi (tidak BAB sudah 5 hari)
• Saluran urogenital: Sakit BAK (-), BAK tersendat (-), Mengandung Batu
(-)
• Sendi dan tulang : Kel.persendian (-),Keterbatasan Gerak (+)
• Endokrin: polidipsi(-), poliuri(-),polifagia(-),pruritus(+),penurunan bb (+
• Saraf pusat : sakit kepala (+)
• Darah dan pembuluh darah: Pucat (-), Perdarahan (-), lain-lain (-)
Pemeriksaan Fisik Diagnostik

Status Generalisata

- Keadaan Umum : Lemas


- Sensorium : compos mentis
- Tekanan darah:160/70 mmHg
- Nadi : 78 x/I
- Pernapasan : 20x/i
- Temperatur : 36,9 ֯C
- Sp02 : 99%
Status Lokalisata

1. Kepala
Mata : Konjungtiva palpebra pucat
(+),Pupil isokor 3mm/3mm , Reflek cahaya
direk (+/+) indirek (+/+), Ikterus (-/-)
Telinga : Dalam Batas Normal
Hidung : Dalam Batas Normal
Mulut :
- Lidah : dibawah lidah terdapat benjolan
- Gigi Bergeriri : Dalam Batas Normal,
Tonsil/Faring : Dalam Batas Normal
Leher : Struma(-), Pembesaran Kel Limfa(-),
TVJ (-)
Status Lokalisata

2. Torak Depan
Inspeksi : Simetris, pergerakan kanan = kiri
Palpasi :
- Stem fremitus kanan = kiri
- Jantung (Batas Atas Jantung : Linea Midclavicularis
Sinistra III), (Batas Bawah Jantung : Linea
Midclavicularis pada ICS V), (Batas Kanan
Jantung : Linea Parasternalis Dextra padsa ICS IV-
V)
Perkusi :
- Paru (sonor) diseluruh lapangan paru
Auskultasi :
- Paru (suara pernapasan vesikuler kanan =
kiri ,terdapat suara tambahan ronki halus pada
lapangan paru kiri)
- Jantung (Tidak di jumpai suara tambahan)
Status Lokalisata

3. Torak Belakang

Inspeksi : Dalam Batas Normal


Palpasi : Dalam Batas Normal
Perkusi : Dalam Batas Normal
Auskultasi : Dalam Batas Normal
Status Lokalisata

3. Torak Belakang
Inspeksi : Dalam Batas Normal
Palpasi : Dalam Batas Normal
Perkusi : Dalam Batas Normal
Auskultasi : Dalam Batas Normal

4. Abdomen
Inspeksi : simetris , bentuk datar.
Palpasi : Nyeri Tekan (-),Pembesaran Organ (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
Status Lokalisata

5. Hati
Pembesaran : Tidak dijumpai
Permukaan : Tidak dijumpai
Pinggir : Tidak dijumpai
Nyeri tekan : dijumpai

6. Limfa
Pembesaran : Hackett (-) dan Schuffner (-)

7. Ginjal : Ballotement (-)

8. Pinggang : Nyeri ketok costo vertebra (-)


Status Lokalisata

9. Inguinal:
Tidak dilakukan pemeriksaan

10. Genital Luar :


Tidak dilakukan pemeriksaan

11. Ekstremitas atas


Deformitas sendi : (-)
Lokasi : (-)
Jari tubuh : (-)
Tremor ujung jari : (-)
Telapal tangan sembab : (-)
Sianosis : (-)
Eritema palmaris : (-)
HbA1C : 8,6 %

Glukosa
11/12/2021 : 285
12/12/2021 :
13/12/2021 : 243
14/12/2021 : 188 ( puasa)
15/12/2021 :
16/12/2021 : - 10.00 = 49 (puasa)
- 14.00 = 166
Status Lokalisata

12. Ekstremitas bawah


Edema : (-/-)
Arteri komunalis : (+/+)
Arteri dorsalis pedis : (+/+)
Reflex fisiologis : (+/+)
Reflex patologis : (+/+)
Lain-lain : gangren (-)
Resume
- Seorang pasien Perempuan berusia 54 tahun datang dengan
keluhan lemas dan suka sakit kepala sudah selama 3 hari
dirumah, memberat pada tanggal 11 desember 2021 lalu di bawa
ke RS,selain lemas pasien mengatakan sering nyeri di uluhati
selama 3 bulan belakangan,mual dijumpai,sesak dijumpai, nafsu
makan menurun karena sariawan, dari Cek TTV Keadaan Umum :
Lemas,Sensorium compos mentis,Tekanan darah160/70 mmHg,
Nadi 78 x/I,Pernapasan 20x/I,Temperatur : 36,9 ֯C,Sp02 : 99%,
dijumpai ureum dan kreatinin meningkat, Glukosa darah meningkat
hasil dari cek glukosa harian.
Diagnosa
DM TIPE 2 +GGK STAGE 5+ HIPERTENSI +
KOLESISTITIS
Tatalaksana

1.Omeprazole 2X20 mg CAPSUL (sebelum


makan)
2.Cefixime 2x200mg capsul (setelah makan)
3. sucralfat syr 4x2Cth
4.KSR 3x1
5.Valsartan 1x160mg (malam)
6.Adalat Oros 1x30mg (pagi)
7. Kompolax Syr 2x15cc
8. Urdafalk 2x250 mg tab
9. gliquidon 3x1 (sebelum makan pagi)
BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan

Telah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik


terhadap pasien A/N KARMINI dengan
diagnosis, DM tipe 2 + hipertensi+kolesistitis+
GGK
Secara umum, data yang di dapat dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
THANK YOU
Daftar Pustaka
1. Niederman MS, Baron RM, Bouadma L, et al. Initial antimicrobial management of sepsis. Crit Care. 2021;25(1):1-11. doi:10.1186/s13054-021-03736-w.
2. Irvan I, Febyan F, Suparto S. Sepsis dan Tata Laksana Berdasar Guideline Terbaru. JAI (Jurnal Anestesiol Indones. 2018;10(1):62. doi:10.14710/jai.v10i1.20715.
3. Kementrian Kesehatan RI. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. [update 2019:1-8]. Available from: http://pusdatin.kemkes.go.id/.
4. International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas. Eighth Edition.2017.[update 2017]. Availabe from: https://www.idf.org/aboutdiabetes/type-2-diabetes.html.
5. Soelistijo S, Novida H, Rudijanto A, et al. Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 Di Indonesia 2015. PB PERKENI;2015.
6. Singer, Mervyn et al.2016. The thurd International Consensus Definitions for Sepsis and Septic Shock (Sepsis-3).J. Am Med Assoc 315 (8):801-10.
7. Chakraborty RK, Burns B. Systemic Inflammatory Response Syndrome. 2021 Jul 28. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan–. PMID:
31613449.
8. Bokhari A M. Bacterial Sepsis. 2019 Feb 05. http://emedicine.medscape.com/article/234587-overview.
9. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapany DL. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing; 2015.
10. Rello J, Valenzuela-Sánchez F, Ruiz-Rodriguez M, Moyano S. Sepsis: A Review of Advances in Management. Adv Ther. 2017;34(11):2393–411.
11. Alwi I, S Aru W, Hidayat R, S Marcellus, S Bambang S Ari Fahrial. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi VI. Interna Publishing; 2017.
12. Dr. dr. Eva Decroli, SpPD-KEMD FINASIM. DIABETES MELITUS TIPE 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
2019.
13. InfoDATIN ISSN2442-7659 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Situasi Penyakit Ginjal Kronis.2017.
14. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/603/2020 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA DIABETES MELITUS TIPE 2 DEWASA.
15. F. Restyana Noor . DIABETES MELITUS TIPE 2. J MAJORITY Volume 4 Nomor 5 . 2015.
16. Kharroubi AT. Diabetes mellitus: The epidemic of the century. World J Diabetes. 2015;6(6):850.
17. Thrasher J. Pharmacologic Management of Type 2 Diabetes Mellitus: Available Therapies. Am J Med [Internet]. 2017;130(6):S4–17. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2017.04.004.
18. Yamazaki D, Hitomi H, Nishiyama A. Hypertension with diabetes mellitus complications. Hypertens Res. 2018 Mar;41(3):147-156.

Anda mungkin juga menyukai