Anda di halaman 1dari 32

PEMILU DAMAI JAGA

PERSATUAN DAN KESEHATAN


UPTD PUSKESMAS CIGAYAM
PEMIL
U KPPS TPS

BEBAN
KERJA ?????
PEMILU 2019
Persoalan kesehatan akibat kelelahan menghantui
para petugas KPPS.
Laporan Kompas, Rabu (22/1/2020), 894 petugas
pemungutan suara meninggal dunia dan 5.175 petugas
mengalami sakit.
Tiga pekan setelah Pemilu 2019, Tempo edisi Senin
(13/5/2019) merilis penyebab kematian petugas KPPS
di antaranya adalah infarct myocard, gagal jantung,
koma hepatikum, stroke, respiratory failure,
hipertensi, meningitis, sepsis, asma, diabetes
melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan
multiorgan.
PEMILU 2024
Skrining Kesehatan :
 Berat badan
 Tinggi badan Meminimalisir resiko
 Tekanan darah kesakitan dan
 Gula darah kematian petugas
KPPS
 Kolesterol total
Pemantauan kesehatan
Jam kerja yang panjang  berisiko menimbulkan
kelelahan fisik dan mental.
Kelelahan dapat berdampak pada penurunan daya
tahan tubuh, sehingga mudah terkena penyakit
menular, seperti flu.
Lakukan gerakan pemanasan ringan setiap satu sampai
dua jam sekali. Gerakan pemanasan ringan akan
menghindarkan petugas KPPS dari nyeri otot selama
bekerja.
JAGA KESEHATAN
Selalu waspada dengan kondisi tubuh.
Seluruh petugas KPPS untuk selalu awas dengan kondisi
tubuhnya masing-masing. Jangan mengabaikan jika tubuh
mendadak merasakan sesuatu yang kurang mengenakkan
atau tidak beres. Segera hubungi petugas kesehatan di TPS
untuk dilakukan pengecekan medis segera.
Rutin berolahraga.
Dengan rutin berolahraga sebelum bertugas di TPS,
kebugaran tubuh akan terus terjaga sehingga dapat
meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh saat
menghadapi tugas berat nantinya. Lakukan olahraga 3-5
kali seminggu.
JAGA KESEHATAN
Konsumsi vitamin bila perlu.
Vitamin dapat menunjang kinerja organ dalam tubuh
sehingga dapat bekerja optimal.

Waspadai penyakit kronik dan penyakit bawaan seperti


Hipertensi, Diabetes Melitus, penyakit jantung hingga
penyakit pernapasan.
KELOLA ASUPAN GIZI
 Cek status gizi dan kondisi kesehatan lain.
 Makan teratur. Dalam satu hari sebaiknya dibuat jadwal makan
agar konsumsi lebih teratur dan terjaga. Buat jadwal makan
dengan tiga kali makan utama dan di antara makan utama dapat
dikonsumsi 2-3 kali makan selingan.
 Konsumsi cairan yang cukup setiap hari secara teratur.
Kondisi kekurangan cairan/dehidrasi dapat menurunkan
konsentrasi & daya tahan tubuh sehingga tubuh lebih cepat
merasa lelah. Bila air seni berwarna kuning pekat atau lebih tua,
berarti tubuh sedang mengalami dehidrasi. Jangan tunggu
hingga dehidrasi untuk minum.
KELOLA ASUPAN GIZI
Konsumsi makanan utama sesuai Isi Piringku.
PENYAKIT KRONIK YANG
BERESIKO

1.HIPERTENSI
2.DIABETES MELITUS
3.PENYAKIT JANTUNG
KORONER
4.HYPERKOLESTEROL
5.dll
1. HIPERTENSI
 Hipertensi merupakan masalah kesehatan global:

 Jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%


pada 2007.
 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari
dirinya sakit.
Kriteria hipertensi
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila TDS ≥140 mmHg dan/atau TDD ≥90
mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan.

KATEGORI TDS (mmHg) TDD (mmHg)


Normal <130 dan 85

Normal-tinggi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi derajat 140-159 dan/atau 90-99


1
Hipertensi derajat >160 dan/atau >100
2
WASPADAI HIPERTENSI

Hipertensi tidak memberikan


keluhan dan gejala yang khas the
silent killer (pembunuh diam-
diam).
Gejala Tekanan darah tinggi
Sakit kepala
Sakit kuduk
Sulit Tidur
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan
kabur
AKIBAT TEKANAN DARAH TINGGI
SERANGAN JANTUNG GAGAL GINJAL

STROKE KEBUTAAN
BAGAIMANA MENCEGAH /
MENGONTROL HIPERTENSI ?

1. Makanan
2. Olahraga
3. Obat-obatan
4. Stop rokok dan alkohol
2. DIABETES MELITUS
Klasifikasi DM

 DM tipe 1 prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis


pada usia anak-anak, dan seumur
hidupnya tergantung dengan insulin

 DM tipe 2
prevalensi ± 90%, pada usia dewasa

 DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune

 DM gestasional : DM saat kehamilan


Siapa saja yang bisa terkena DM ?

1. Usia ≥ 45 tahun
2. Usia < 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan
faktor resiko :
• kebiasaan tidak aktif
• turunan pertama dari orang tua dengan DM
• riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau
riwayat DM gestasional
• hipertensi (≥ 140/90 mmHg)
• kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL
• menderita polycystic ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain
yang terkait dengan resistensi insulin
• adanya riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa
darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya → Prediabetes
• memiliki riwayat penyakit jantung
Bagaimana diagnosis DM ditegakkan ?
1. Gejala klasik DM + GDA  200 mg/dL
atau
2. Gejala klasik DM
+
GDP  126 mg/dL dengan puasa 8 jam
atau

3. 2 jam PP TTGO  200 mg/dL


TTGO dengan beban 75 g glukosa

Keluhan klasik DM : rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama malam hari dan
berat badan menurun dengan cepat.
Keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, gairah seks
menurun, luka sukar sembuh.
terapi diabetes mellitus

1. Diit 2. Olah raga

3. Pengendalian BB 4. Obat : Pil / Insulin 5. Kontrol teratur


Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Faktor Risiko
Faktor risiko penyakit jantung terdiri dari faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi, yaitu :
 Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
1. Riwayat Keluarga : PJK bisa diturunkan dari keluarga, jika
salah satu anggota keluarga mempunyai riwayat penyakit PJK.
Artinya ada kecenderungan dalam keluarga.
2. Umur : Untuk laki-laki akan semakin meningkat setelah usia
mereka 45 tahun. Sedangkan untuk wanita mengalami
peningkatan setelah usia mereka 55 tahun.
3. Jenis kelamin
4. Obesitas : Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung
karena terlalu banyak makan.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi :
1.Hipertensi
2.Diabetes Melitus
3.Dislipidemia
4.Kurang aktivitas fisik
5.Diet tidak sehat
6.Stres
7.Perokok pasif
Ateroma pada arteri koronaria akan menyebabkan
stenosis, yang dapat mengganggu aliran koroner dan
menyebabkan iskemia miokard. Penelitian
menunjukkan bahwa stenosis sebesar 60% atau lebih
menyebabkan iskemia miokard, yang oleh penderita
dinyatakan sebagai nyeri yang khas disebut angina
pektoris.
Gelaja dan Tanda
Gejala penyakit jantung koroner adalah :
Sakit dibagian dada, sakit dibagian lengan, pundak,
leher, rahang dan juga bagian punggung
Mengalami sesak nafas
Keluhan pada sakit dada biasanya bervariasi terjadi.
Mari biasakan hidup sehat dengan budaya
cerdik
C : Cek Kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin beraktivitas Fisik
D : Diet seimbang sesuai kebutuhan
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress

Anda mungkin juga menyukai